Jakarta, ICMES. Perserikatan Bangsa-Bangsa mengomentari keputusan Amerika Serikat mencantumkan gerakan Ansarullah di Yaman dalam daftar organisasi teroris.
Kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis Libanon merilis statemen tanggapan atas keputusan terorisasi gerakan Ansarullah di Yaman oleh pemerintah Amerika Serikat.
Sumber-sumber resmi tentara Yaman dan pejuang Lijan Shaabiya yang berafiliasi dengan gerakan Ansarullah menyatakan pihaknya berhasil merebut pangkalan militer Barqa di satu-satunya daerah di provinsi Jawf di bagian utara Yaman yang belakangan masih dikuasai pasukan loyalis presiden pelarian Abd Rabbuh Mansour Hadi yang didukung koalisi pimpinan Arab Saudi.
Angkatan Bersenjata Iran memulai “latihan rudal besar” di Laut Oman, saat mereka terus memamerkan kekuatan militernya di kawasan Teluk Persia.
Berita Selengkapnya:
PBB Sebut Terorisasi Ansarullah Yaman Memiliki Dampak Berbahaya
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengomentari keputusan Amerika Serikat (AS) mencantumkan gerakan Ansarullah di Yaman dalam daftar organisasi teroris.
Dikutip dari Reuters, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan bahwa keputusan yang diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri AS, Senin (11/1), itu “kemungkinan besar akan berdampak kemanusiaan dan politik berbahayaâ€.
Dujarric juga mengatakan, “Adalah keharusan bagi AS mempercepat pemberian keringanan dan konsesi yang memadai untuk menjamin kelanjutan penyaluran bantuan kemanusiaan kepada seluruh warga, tanpa kendala.â€
Dia menambahkan bahwa PBB prihatin atas kemungkinan keputusan AS itu akan memberatkan upaya untuk memulai kembali proses politik di Yaman, dan mempeparah polarisasi sikap kedua pihak yang bertikai.
Sementara itu, juru bicara Ansarulalh Mohammad Abdul Salam mengatakan bahwa sikap AS itu bukanlah hal yang baru. Dia menekankan bahwa di saat yang sama pemerintah AS gagal di semua agendanya di kawasan Timteng sehingga negara ini frustasi terhadap agenda itu dan terhadap para sekutunya di kawasan ini. (alalam)
Hizbullah: Terorisasi Ansarullah Yaman adalah Hukuman Bagi Pihak Yang Melawan Dominasi AS
Kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis Libanon, Senin (1/11), merilis statemen tanggapan atas keputusan terorisasi gerakan Ansarullah di Yaman oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).
“AS tak cukup dengan berpartisipasi dan menyokong agresi zalim terhadap Yaman yang mulia, melainkan juga telah mengumumkan tekadnya mengkategorikan gerakan Ansarullah sebagai organisasi teroris asing, selain pemimpinnya yang mulia Sayid Abdullah Malik Badruddin Al-Houthi dan saudara-saudaranya sesama mujahidin, Sayid Abdul Khaliq Badruddin Al-Houthi dan Sayid Abdullah Yahya Al-Hakim,†bunyi statemen itu.
Statemen Hizbullah menambahkan, “Kami mengutuk keras langkah agresif dan zalim ini, dan menegaskan solidaritas dengan gerakan Ansarullah beserta para pemimpinnya yang mulia dan pemberani.â€
Hizbullah menekankan bahwa Ansarullah adalah gerakan yang mengibarkan bendera pembelaan bangsa Yaman yang teraniaya selama sekian tahun, dan telah berdiri solid menghadapi agresi dan vandalisme Saudi-AS.
“Langkah itu tidak akan menambah apa-apa selain kesolidan dan keteguhan kepada hak Ansarullah yang sah dan suci dalam membela bangsa Yaman, tanahnya yang bernilai dan pilihan nasionalnya,†tegas Hizbullah.
Hizbullah menilai langkah AS itu sebagai “kejahatan yang bertujuan menumpas mentalitas dan keteguhan bangsa pejuang Yaman serta para pemimpinnya demi  melengkapi blokade zalim, agresif, dan kejam di mana AS bertanggungjawab penuh atasnya dan atas dampak-dampaknya secara kemanusiaan, kesehatan, dan di semua levelâ€.
Hizbullah juga menegaskan bahwa keputusan AS itu bertujuan menghukum siapapun yang menolak dominasi AS terhadap kakayaan dan pilihan bangsa-bangsa merdeka serta menentang pendudukan Zionis di Palestina dan keterlibatan dalam normalisasi hubungan dengan Israel.
Sebelumnya, Menteri Luar negeri AS Mike Pompeo mengumumkan tekadnya untuk menyenaraikan tiga pemimpin Ansarullah tersebut dalam daftar teroris internasional. (raialyoum)
Pasukan Ansarullah Kuasai Pangkalan Militer di Perbatasan Provinsi Jawf
Sumber-sumber resmi tentara Yaman dan pejuang Lijan Shaabiya yang berafiliasi dengan gerakan Ansarullah menyatakan pihaknya berhasil merebut pangkalan militer Barqa di satu-satunya daerah di provinsi Jawf di bagian utara Yaman yang belakangan masih dikuasai pasukan loyalis presiden pelarian Abd Rabbuh Mansour Hadi yang didukung koalisi pimpinan Arab Saudi.
Al-Khabar Al-Yamani , Senin (1/11), melaporkan bahwa pangkalan militer itu terletak di tenggara pangkalan Al-Khanjar.
Belakangan ini, Tawfiq Saleh, putra mantan presiden Yaman mendiang Ali Abdullah Saleh, di halaman Facebook-nya menyebutkan pihaknya meragukan keberadaan pasukan loyalis Hadi di Ma’rib dan Jawf.
Dia menyebutkan bahwa dia daerah-daerah konflik tak ada pasukan ataupun anasir Partai Al-Islah serta orang-orang yang berperang melawan pasukan pemerintah Sanaa (Ansarullah).
Menurutnya, yang ada di sana hanyalah anasir kabilah bayaran dari Ma’rib, Shabwa, Abyan, Al-Dali’, dan Hadramaut, sedangkan pasukan resmi pemerintahan Hadi telah meninggalkannya.
Abdullah Al-Ashraf, salah seorang petinggi pemerintahan Hadi, juga menyataan bahwa di daerah-daerah itu sudah “tak ada lagi zona militer dan tentara pendusta, dan yang ada di sana hanyalah para anggota kabilah dan penduduk setempat.â€
“Sesuatu yang disebut tentara nasional adalah sebuah pasukan khayalan belaka,†ungkapnya. (fna)
Iran Gelar Latihan Tempur Rudal di Laut Oman
Angkatan Bersenjata Iran memulai “latihan rudal besar” di Laut Oman, Selasa (12/1), saat mereka terus memamerkan kekuatan militernya di kawasan Teluk Persia.
Latihan rudal itu dijadwalkan berlangsung di wilayah Kanark, provinsi Sistan va Baluchista, di bagian tenggara negara republik Islam ini.
Latihan tempur itu dilakukan antara lain dengan mengggunakan kapal perang Makran dan Zara, yang membawa peluncur rudal tangguh yang akan diuji selama manuver itu.
Armada Angkatan Laut Iran di Laut Oman menerima pengiriman kapal induk helikopter baru serta kapal perang peluncur rudal.
Korvet peluncur rudal buatan dalam negeri itu meningkatkan kemampuan tempur Angkatan Laut di perairan selatan negara itu.
Peluncur rudal ‘Zereh’ adalah salah satu kapal tangguh Iran dengan kecepatan dan kemampuan manuver yang tinggi serta dilengkapi rudal otomatis dan artileri canggih.
Kapal itu dikategorikan dalam kapal perang peluncur roket kelas Paykan Iran, yang semua komponennya telah diproduksi oleh para ahli Angkatan Laut Iran, dan telah lulus semua uji pesisir dan maritimnya dan siap memulai misi.
Angkatan Laut Iran juga meluncurkan semi kapal induk ‘Makran’ yang telah dikembangkan oleh para ahli Angkatan Laut Iran.
Kapal perang itu bergabung dengan armada angkatan laut pantai selatan atas perintah Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Bagheri, Selasa.
Menurut Panglima Angkatan Laut Laksamana Muda Hossein Khanzadi, kapal-kapal lain di kelas yang sama akan diproduksi pada tahun-tahun mendatang.
Dalam beberapa tahun terakhir, Angkatan Laut Iran telah meningkatkan kehadiran mereka di laut lepas untuk mengamankan rute kelautan dan melindungi kapal dari serangan bajak laut.
Pekan lalu, Iran juga menggelar latihan drone tempur dengan skala terbesar dalam sejarah Iran dengan melibatkan pasukan gabungan negara ini di wilayah Semnan di timur laut Iran dekat daerah perbatasan.
Dalam manuver itu tentara Iran menggunakan ratusan drone dari berbagai jenis, termasuk Muhajir, Ababil, Violin-12, Arch, Kayan, Pelican, Simorgh, Saiqa dan Hazem. (mna)
Â
Â