Rangkuman Berita Utama Timteng  Selasa 1 Oktober 2024

Jakarta, ICMES.  Komandan umum Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Abdolrahim Mousavi memperingatkan kepada semua pihak untuk menantikan pembalasan atas pembunuhan “Sang Pemuka Resistensi (Sayid Nasrallah).”

Hizbullah mengumumkan pihaknya telah menggempur permukiman  Kfar Giladi  di Israel utara dengan rudal  Noor , yang digunakan untuk pertama kalinya sejak 8 Oktober 2023 lalu.

Kelompok  Ansarullah Yaman mengumumkan bahwa jumlah korban gugur akibat agresi  Israel di provinsi Hodeidah, Yaman barat,   bertambah dari 4 menjadi 6 orang gugur, sementara korban luka bertambah dari 49 menjadi 57.

Berita selengkapnya:

Iran: Tunggu Pembalasan Kami atas Pembunuhan Sayid Nasrallah

Teheran, LiputanIslam.com   Presiden Iran Masoud Masoud Pezeshkian menegaskan bahwa salah besar jika kekuatan-kekuatan arogan dunia beranggapan bahwa panji perlawanan terhadap mereka akan jatuh, setelah Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah, gugur akibat serangan udara Israel.

“Jika para arogan mengira bahwa dengan membunuh para pemimpin dan pejuang perlawanan maka panji perlawanan anti kezaliman, agresi dan kejahatan akan jatuh, maka mereka sangat keliru,” tandasnya kepada saluran Al-Manar milik Hizbullah, seperti dikutip saluran Al-Alam milik Iran, Senin (30/9).

Dia menambahkan, “Kami akan berdiri dengan segenap kekuatan melawan kezaliman dan kejahatan. Kami semua yakin, dan saudara-saudara kami serta seluruh umat Islam dan kaum merdeka dunia tidak akan berpangku tangan terhadap kezaliman.”

Dalam pernyataan lain saat berkunjung ke kantor Hizbullah Lebanon di Teheran untuk bertakziyah atas gugurnya Sayid Hassan Nasrallah, Pezeshkian mengatakan bahwa darah akan mendidih selamanya terhadap kezaliman dan tirani.  

Pezeshkian menyebutkan bahwa dunia telah menyaksikan bagaimana AS dan negara-negara pendukung entitas Zionis Israel melanggar HAM, martabat manusia, dan hukum internasional, dan bagaimana teroris dan pelaku disebut sebagai “pendukung HAM,” sementara penentang ketidakadilan dan pendukung kaum tertindas disebut “teroris”.

Dalam serangkaian reaksi Iran terhadap kejahatan keji tersebut, Jubir Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani memastikan Iran tidak hanya melontarkan slogan-slogan, melainkan juga bertindak pada waktu yang tepat, dan telah menunjukkan bahwa mereka menghadapi para agresor dengan tegas, bahwa entitas Israel dan siapa pun yang ingin mengganggu stabilitas keamanan nasional Iran akan menerima tanggapan, dan bahwa petualangan serta tindakannya tidak akan dibiarkan tanpa pertanggungjawaban.

Dalam konferensi pers, Kanaani mengatakan, “Entitas Zionis perampas dengan aksi pengecutnya ini sama sekali tidak akan dapat menggantikan kekalahannya. AS juga tak mendapatkan apapun dari semua kejahatan ini, dan tidak akan pernah menggantikan kegagalannnya yang panjang dan susul menyusul di kawasan ini. Tak diragukan pula bahwa berbagai negara Islam memiliki kekuatan besar untuk menghukum entitas Zionis. Dewan Keamanan PBB tak dapat mencegah entitas Zionis di tengah putaran penghancuran yang dimainkan oleh AS.”

Sementara itu, komandan umum Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Abdolrahim Mousavi memperingatkan kepada semua pihak untuk menantikan pembalasan atas pembunuhan “Sang Pemuka Resistensi (Sayid Nasrallah).”

“Semua orang hendaklah menantikan reaksi Iran dan Poros Resistensi atas pembunuhan Sayyid Hassan Nasrallah. Bendera Hizbullah tak pernah tak berkibar barang sehari, justru semakin terangkat tinggi oleh darah setiap syahid, dan esok akan semakin tinggi daripada hari ini. Darah Sayyid Hasan Nasrallah akan lebih kuat daripada Sayid Hasan sendiri, dan akan membasmi entitas Zionis beserta para gembongnya,” tegas Mousavi.

Ketua parlemen Iran Mohammad Bagher Qalibaf dalam pesan dukungannya kepada sejawatnya di Lebanon, Nabih Berri, menyatakan bahwa dengan brutalitasnya, entitas penjajah Zionis kembali menampakkan watak teroris dan kejahatan dirinya dan para sekutunya, dan membuktikan bahwa mereka sama sekali tak menghargai hak berbagai bangsa.” (mm/alalam)

Pertama Kali, Hizbullah Gunakan Rudal Nur untuk Gempur Israel

Hizbullah pada Senin malam (30/9) mengumumkan pihaknya telah menggempur permukiman  Kfar Giladi  di Israel utara dengan rudal  Noor , yang digunakan untuk pertama kalinya sejak 8 Oktober 2023 lalu.

Hal ini terjadi di tengah eskalasi kekerasan Israel yang terus berlanjut terhadap Lebanon sejak 23 September, yang hingga Senin sore telah menyebabkan sedikitnya 962 orang gugur, termasuk anak-anak dan perempuan, serta 2.778 orang terluka, menurut data otoritas Lebanon, dan di tengah kekhawatiran akan pecahnya perang regional.

Hizbullah mengatakan bahwa para pejuangnya menargetkan pemukiman Kfar Giladi dengan rudal Nour.

Hizbullah menambahkan bahwa hal ini dilakukan “untuk mendukung keteguhan dan perlawanan rakyat Palestina di Jalur Gaza dan demi membela negara dan rakyat Lebanon.”

Rudal anti-kapal Noor adalah rudal berbahan bakar padat buatan Iran yang diproduksi oleh Angkatan Laut Iran pada tahun 2005, sementara Hizbullah mengungkapkan keberadaan rudal tersebut tahun lalu dan menerbitkan sebuah video yang menunjukkan landasan peluncuran yang tersedia untuk rudal anti-kapal.  

Sebelumnya, Hizbullah menyatakan para pejuangnya menggempur pemukiman Al-Kabri (Israel utara) dengan rudal.

Pada Senin sore, Hizbullah mengatakan dalam dua pernyataan bahwa para pejuangnya mengebom pemukiman Sa’ar dan Gesher Haziv dengan rudal.

Sementara itu, tentara Israel mengatakan bahwa mereka memantau peluncuran 35 rudal dari Lebanon menuju Galilea Barat di utara negara itu, dan mengindikasikan bahwa mereka melancarkan serangan udara terhadap puluhan sasaran Hizbullah di Lebanon.

Media resmi Ibrani juga melaporkan bahwa lebih dari 100 rudal telah ditembakkan dari Lebanon menuju Israel utara sejak Senin pagi, beberapa di antaranya menyebabkan pecahnya kebakaran di pemukiman di Galilea Barat.

Berbagai laporan juga menyebutkan bahwa tentara Israel mengerahkan banyak tanknya di dekat perbatasan Lebanon, di tengah kemungkinan Israel akan melakukan invasi darat “terbatas” di Lebanon selatan. Di pihak lain, Wasekjen Hizbullah Syeikh Naim Qassem menyatakan pihaknya siap bertempur melawan pasukan Israel.

Laporan terbaru menyebutkan bahwa jet-jet tempur Israel kembali melakukan pemboman di pinggiran selatan Beirut, ibu kota Lebanon, dan beberapa tempat lain.

Hizbullah terlibat konfrontasi setiap hari dengan tentara Israel, melintasi “Garis Biru” yang memisahkan antara keduanya sejak 8 Oktober 2023. Hizbullah menuntut diakhirinya perang yang dilancarkan Israel dengan dukungan ASdi Jalur Gaza  sejak 7 Oktober. (raialyoum)

Serangan Israel terhadap Yaman Gugurkan Enam dan Lukai Puluhan Orang

Kelompok  Ansarullah Yaman pada hari Senin (30/9) mengumumkan bahwa jumlah korban gugur akibat agresi  Israel pada hari Minggu  (29/9) di provinsi Hodeidah, Yaman barat,   bertambah dari 4 menjadi 6 orang gugur, sementara korban luka bertambah dari 49 menjadi 57.

“Korban agresi Israel di provinsi Hodeidah bertambah menjadi 6 orang, dan 57 orang luka-luka, sebagian besar diantaranya luka kritis,” ungkap Ansarullah.

Pengeboman Hodeidah oleh Israel terjadi setelah Ansarullah meluncurkan dua rudal balistik, pada hari Jumat dan Sabtu, ke arah Israel, dan tentara Israel mengaku telah mencegatnya.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigjen Yahya Saree   pada Senin malam menyatakan bahwa pertahanan udara Yaman berhasil menembak jatuh drone canggih MQ-9 AS  ketika sedang menjalankan misi permusuhan di wilayah udara provinsi Saada.

Pada Juli lalu, jet tempur Israel menyerang pelabuhan Hodeidah dan perusahaan listriknya, setelah sebuah rudal diluncurkan dari Yaman ke Tel Aviv, menewaskan seorang Israel dan melukai lainnya.

Sebagai bentuk “solidaritas dengan Gaza,” yang telah menghadapi perang Israel yang menghancurkan sejak 7 Oktober 2023, pasukan Yaman kubu Ansarullah kerap menggunakan rudal dan drone untuk menyerang kapal kargo Israel atau yang terkait dengannya di Laut Merah dan Laut Arab.

Ketika AS dan Inggris melakukan intervensi melalui koalisi yang melancarkan serangan terhadap   Yaman, dan ketegangan meningkat pada Januari lalu, pasukan Yaman mengumumkan bahwa mereka sejak saat itu menganggap semua kapal AS dan Inggris sebagai target militernya.

Belakangan, pasukan Yaman menyatakan memperluas serangannya hingga “mencakup kapal-kapal yang terkait dengan musuh yang melewati Samudera Hindia melalui rute Tanjung Harapan.”

Perang Israel yang menghancurkan di Gaza telah menjatuhkan korban gugur dan luka lebih dari 137.000 orang, yang sebagian besarnya adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 10.000 orang hilang, di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan mematikan yang merenggut nyawa anak-anak dan orang tua. (raialyoum)