Rangkuman Berita Utama Timteng Sabu 25 Mei 2019

jenderal soleimani telpJakarta, ICMES: Surat kabar Amerika Serikat The Washington Post dalam sebuah artikelnya memberitakan komunikasi telefon komandan Pasukan Qods Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dengan para petinggi kelompok relawan Irak dan Sekjen Hizbullah Lebanon.

Angkatan Bersenjata Yaman berjanji kepada pasukan koalisi Arab pimpinan Arab Saudi untuk melakukan serangan “yang lebih menyakitkan”.

IRGC menegaskan bahwa Presiden  Amerika Serikat Donald Trump tidak dapat memaksakan prakarsa Deal of the Century untuk meniadakan hak-hak bangsa Palestina.

Oman bersama pihak lain berusaha untuk mengurangi ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran.

Berita selengkapnya:

Washington Post Beritakan Kontak Telfon Jenderal Soleimani Dengan Sayid Nasrallah

Surat kabar Amerika Serikat (AS) The Washington Post dalam sebuah artikelnya memberitakan komunikasi telefon komandan Pasukan Qods Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Jendeal Qasim Soleimani secara terpisah dengan kelompok relawan Asaib Ahl al-Haq yang ada di Irak dan Sekjen kelompok pejuang Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah yang ada di Lebanon.

Disebutkan bahwa ketika baru keluar dari rapat  darurat Dewan Tinggi Keamanan Nasional  Iran pada Agustus 2018, yang membahas reaksi atas penurunan penjualan minyak akibat sanksi AS, Soleimani mulai melakukan sejumlah kontak penting.

Kontak pertama adalah dengan para pemimpin  Asaib Ahl al-Haq dan Brigade Hizbullah di Irak di mana dia mengatakan kepada mereka, “Saudara, Anda memiliki izin dari saya, ikuti jalan yang benar sekarang!”.

The Washington Post juga menyebutkan bahwa Asaib Ahl al-Haq dan Brigade Hizbullah adalah sekutu Iran yang  setelah kelompok teroris ISIS kalah di Irak berusaha menyingkirkan sekitar 5000 tentara AS di Irak.

Kontak kedua Soleimani adalah Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah di mana dia mengatakan, “Aliansi Amerika-Zionis sedang membangun konspirasi dan akan ada badai. Bersiaplah.”

Menurut The Washington Post, seminggu setelah kontak telefon itu konvoi mobil AS yang bergerak menuju Zona Hijau di Baghdad menjadi sasaran peledakan yang menewaskan seorang petinggi Kementerian Luar Negeri serta tiga diplomat dan satu perwira AS.

Beberapa jam setelah serangan itu terjadi pula serangan di Baghdad dan di Suriah timur yang menewaskan dua orang AS, kemudian serangan ke kapal-kapal dan serangan elektronik terhadap perusahaan minyak Saudi Aramco yang menyebabkannya berhenti beroperasi selama satu minggu.

Di bagian akhir artikelnya tersebut The Washington Post menyebutkan, “AS dan Iran bisa jadi akan tergelincir pada perang meskipun kedua sama-sama mengaku tidak menghendaki perang, mengingat sejarah penuh dengan perhitungan-perhitungan yang salah, agenda-agenda terselubung, dan peristiwa-peristiwa yang menyebabkan pecahnya konfrontasi bersenjata, yang tidak tidak dikehendaki oleh siapapun.” (rt)

Setelah Rilis Video Serangan Drone Ke UEA, Ansarullah Yaman Keluarkan Ancaman Baru

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Sari, berjanji kepada pasukan koalisi Arab pimpinan Arab Saudi untuk melakukan serangan “yang lebih menyakitkan”.

“Setiap eskalasi akan berhadapan dengan operasi khusus yang mampu menjangkau target baru di kedalaman wilayah musuh,” kata Yahya Sari di Sanaa, ibu kota Yaman, Kamis (23/5/2019),  seperti dikutip saluran TV Al-Masirah yang dikelola oleh kelompok pejuang Ansarullah (Houthi).

Dia menambahkan bahwa selain mampu menyerang, pasukan Yaman juga dapat mendokumentasikan serangan itu untuk mempermalukan koalisi Arab di mata khalayak.

“Musuh harus memperhitungkan bahwa operasi selanjutnya akan lebih menyakitkan, sebagian besar operasi yang dilakukan di kedalam wilayah musuh terdokumentasi,” ujarnya.

Dia menekan bahwa pihaknya sudah menghentikan operasinya untuk sementara waktu sebagai pesan perdamaian, “tapi eskalasi dari pihak musuh tidak berhenti.”

Pesan tegas ini dinyatakan Yahya Sari tak lama setelah Al-Masirah menyiarkan rekaman video serangan pesawat nirawak Ansarullah jenis Samad-3 ke bandara Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, yang terjadi pada 27 Juli 2018.

Pada Juli 2018, Ansarullah memang telah mengumumkan pemboman bandara Abu Dhabi dengan menggunakan pesawat nirawak.  Saluran ini menyebutkan bahwa nirawak yang terlihat dalam video itu berjenis Samad-3 yang telah menempuh jarak sejauh 1500 kilometer untuk mencapai Bandara Abu Dhabi.

Al-Masirah memastikan bahwa serangan nirawak itu menyasar kendaraan pengangkut logistik yang ada di halaman bandara dan terparkir di sisi ruang tunggu penumpang nomor 1.

Brigjen Yahya Sari melanjutkan, “Tahap selanjutnya adalah tahap penargetan infrastruktur negara-negara agresor.” Negara-negara agresor yang dia maksud ialah Arab Saudi dan Emirates yang terlibat dalam aliansi negara-negara yang menyerang Yaman dengan dalih menumpas Ansarullah dan memulihkan pemerintahan presiden pelarian Yaman, Abd Rabbuh Mansour Hadi.

Pada Kamis lalu Angkatan Udara Yaman dan Komite Rakyat yang berafiliasi dengan kelompok pejuang Ansarullah mengau telah menggempur sistem pertahanan udara Patriot di Bandara Najran, Arab Saudi, dengan menggunakan pesawat nirawak Qasef-K2 sebagai serangan drone yang ketiga kalinya ke bandara itu dalam jangka waktu 72 jam.

Sumber militer di Angkatan Udara Yaman kepada laman TV al-Masirah milik Ansarullah mengatakan bahwa  sasaran serangan itu “sistem Patriot” yang terpasang di bandara tersebut.

Di pihak lain, juru bicara resmi pasukan koalisi Arab, Kolonel Turki al-Maliki membantah bahwa serangan itu sukses. Sebagaimana dilansir surat kabar Ukad milik Saudi, al-Maliki mengatakan bahwa pihaknya telah merontokkan pesawat nirawak itu. (raialyoum)

IRGC: Trump Tak Bisa Paksakan Deal Of The Century

Juru bicara pasukan elit Iran, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Brigjen Ramezan Sharif, menegaskan bahwa Presiden  Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak dapat memaksakan prakarsa Deal of the Century untuk meniadakan hak-hak bangsa Palestina.

Dalam sebuah pernyataannya, Jumat (24/5/2019), Sharif mengatakan bahwa pemindahan Kedutaan Besar AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Al-Quds (Baitul Maqdis/Yerussalem), pengakuan Trump atas kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan milik Suriah, dan rencananya untuk mendeklarasikan prakarsa Deal of the Century tidak akan dapat menghilangkan hak-hak dan urusan bangsa Palestina.

Juru bicara IRGC juga memperingatkan kepada pasukan AS yang ada di kawasan Timur Tengah untuk tidak mencoba “berbuat kesalahan apa pun terhadap Iran,” karena “kesiapan Iran untuk meladeni agresi lebih besar daripada sebelumnya.”

Ramezan Sharif menegaskan bahwa tentara AS di kawasan “akan diringkus oleh IRGC”  jika berbuat kesalahan terhadap Iran,dan  bahwa percuma AS menebar ancaman AS terhadap Iran. (railayoum)

Oman Berusaha Kurangi Ketegangan Antara Iran Dan AS

Oman “bersama pihak lain” berusaha untuk mengurangi ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran.

Hal ini dinyatakan Kementerian Luar Negeri Oman melalui halaman Twitternya, Jumat (24/5/2019), sembari mengutip pernyataan Yousuf bin Alawi bin Abdullah, menteri kesultanan Oman yang bertanggung jawab untuk urusan luar negeri.

Yousuf bin Alawi sendiri telah mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif di Teheran, ibu kota Iran, pada Senin lalu.

“Ada bahaya pecahnya perang, melukai seluruh dunia … Kedua pihak, Amerika dan Iran, menyadari bahaya itu,” bunyi pernyataan itu, mengutip keterangan Yousuf bin Alawi dalam sebuah wawancara dengan sebuah media Arab.

Oman menjalin dan mempertahankan hubungan persahabatan de ngan Amerika Serikat dan Iran, dan pernah pula menjadi perantara penting bagi kedua negara yang telah putus hubungan diplomatik sejak tahun 1980.

Washington dan Teheran terlibat konflik berkepanjangan, terutama terkait dengan program nuklir dan rudal Iran.

Ketegangan itu meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Washington mengirim pasukan militer lebih banyak ke Timur Tengah untuk unjuk kekuatan terhadap Iran yang diklaim oleh AS sebagai ancaman bagi pasukan dan kepentingannya di kawasan sejak AS memberlakukan kembali sejumlah sanksi ekonomi terhadap Iran.

Presiden Hassan Rouhani Kamis lalu menegaskan bahwa Iran pantang menyerah kepada tekanan  AS dan tidak akan mengabaikan tujuannya meskipun diserang.

Negara lain yang berusaha mencegah konfrontasi antara AS dan Iran adalah Irak. Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi Selasa lalu mengatakan bahwa Baghdad akan mengirim delegasi ke Washington dan Teheran untuk membantu mengurangi ketegangan. (reuters)