Rangkuman Berita Utama Timteng Sabtu 7 Oktober 2023

Jakarta, ICMES. Menanggapi serangan teror mematikan yang terjadi di provinsi Homs, Suriah, Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi mengatakan bahwa kontinyuitas serangan teror di Suriah merupakan hasil dari dukungan negara-negara asing terhadap kawanan teroris.

Otoritas Palestina menyatakan satu pemuda Palestina gugur akibat serangan pemukim Zionis Israel di kota Huwwara, Tepi Barat.

Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) Ziyada al-Nakhalah mengecam upaya sebagian negara Arab menormalisasi hubungan dengan Rezim Zionis Israel.

Berita Selengkapnya:

Presiden Iran: Serangan terhadap Suriah adalah Hasil Dukungan Asing kepada Teroris

Menanggapi serangan teror mematikan yang terjadi di provinsi Homs, Suriah, Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi mengatakan bahwa kontinyuitas serangan teror di Suriah merupakan hasil dari dukungan negara-negara asing terhadap kawanan teroris.

Dalam pesannya kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad, Jumat (6/10), Presiden Raisi menyampaikan belasungkawa atas serangan drone teror besar terhadap sebuah perguruan tinggi militer Suriah yang menyebabkan seratusan orang tewas dan ratusan lainnya terluka pada hari Kamis.

Dia menyatakan bahwa berlanjutnya serangan teror di Suriah dalam beberapa bulan terakhir berakar pada dukungan intelijen, keamanan, dan logistik terhadap teroris dengan tujuan mencegah stabilitas dan keamanan di negara ini.

Dia menambahkan bahwa berkontribusi pada terciptanya peluang bagi teroris ISIS dan kawanan ekstremis takfiri lainnya untuk melakukan operasi di Suriah merupakan sesuatu yang sejalan dengan agresi rezim Zionis terhadap kedaulatan nasional Suriah.

“Tidak diragukan lagi, tanggung jawab atas insiden tragis ini terletak pada para pendukung kelompok teroris asing, termasuk penjajah wilayah Suriah, yang menghalangi perjuangan efektif melawan terorisme,” ujar Raisi.

Presiden Iran mendesak  entitas internasional terkait, khususnya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), untuk memenuhi kewajibannya dalam masalah ini.

Laporan terbaru menyebutkan bahwa sedikitnya 100 orang tewas akibat serangan terhadap akademi militer di Suriah pada hari Kamis.

Kementerian Pertahanan Suriah menyatakan bahwa korban tewas terdiri atas warga sipil dan personel militer Suriah di Homs, dan bahwa kawanan teroris telah menggunakan pesawat nirawak dalam serangan itu.

Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri Suriah berjanji akan membalas serangan itu dengan kekuatan penuh.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Mohammad Hossein Bagheri mengatakan Iran siap membantu Suriah dalam memerangi terorisme.

Dalam pesannya kepada Menteri Pertahanan dan Panglima Angkatan Angkatan Bersenjata Suriah, Jenderal Bagheri mengatakan bahwa serangan teror tersebut kembali mengungkap watak kriminal teroris takfiri dan pendukungnya.

Serangan tersebut, menurutnya, membuktikan bahwa pendekatan politis terhadap kawanan teroris justru hanya melemahkan kemauan suatu negara, sehingga  yang harus menjadi tekad adalah terus melawan dan menumpas teroris serta menggagalkan ambisi para pendukungnya.

“Pemerintah yang mendukung teroris ini juga harus bertanggung jawab atas kejahatan besar ini,” Bagheri.

Dia juga menegaskan bahwa aksi tidak manusiawi tersebut menunjukkan bahwa masyarakat internasional harus lebih bertekad dan serius dalam memerangi terorisme. (alalam/mna)

Agresi Pemikim Zionis Gugurkan Satu Orang Palestina di Tepi Barat

Otoritas Palestina menyatakan satu pemuda Palestina gugur akibat serangan pemukim Zionis Israel di kota Huwwara, Tepi Barat, Jumat (6/10).

Penduduk kota itu menyebutkan bahwa sekelompok pemukim mendirikan tenda di Huwara, mengadakan ritual doa, dan kemudian menggelar pawai  di mana beberapa orang dari mereka membawa senjata serta merusak toko-toko dan mobil.

Disebutkan bahwa salah seorang dari mereka menembak mahasiswa Labib Damidi, 19 tahun, yang kemudian gugur syahid di rumah sakit akibat luka yang dideritanya.

Militer Israel memberikan keterangan berbeda dan mengatakan bahwa pasukannya menembak seorang warga Palestina yang melemparkan batu ke kendaraan Israel dalam peristiwa bentrokan antara puluhan pemukim dan penduduk kota tersebut, dan tersangka pun terkena tembakan.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan bahwa tentara tidak mengetahui adanya tembakan dari pemukim dalam konfrontasi tersebut.

Kekerasan kembali terjadi pada Jumat malam ketika ratusan orang menghadiri pemakaman Damidi di bawah pengawasan tentara Israel.

Lembaga Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, setidaknya 51 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan tentara saat pemakaman, dan sebagian besar luka disebabkan oleh gas air mata dan peluru karet, sementara tiga luka disebabkan oleh peluru tajam.

Dalam kesaksian yang diterbitkan oleh kelompok HAM Israel Yesh Din,  keluarga Damidi menyatakan bahwa dia ditembak di bagian dada ketika berdiri di atap rumah dan mencoba mengusir pemukim yang melemparkan batu ke rumah dan merusak mobil.

Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk insiden itu dan menyebutnya sebagai perpanjangan dari kejahatan dan serangan milisi pemukim terorganisir dan bersenjata terhadap orang Palestina.

Tepi Barat diwarnai eskalasi kekerasan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan perluasan pemukiman dan terhentinya perundingan damai yang disponsori oleh AS selama hampir satu dekade.

Dalam delapan bulan pertama tahun 2023, jumlah rata-rata insiden yang melibatkan warga Palestina dan pemukim adalah tiga insiden per hari, yang merupakan angka harian tertinggi sejak PBB mulai mencatat data ini pada tahun 2006. (raialyoum)

Sekjen PIJ; Normalisasi dengan Israel adalah Pengakuan bahwa Al-Quds Bukan Milik Umat Islam

Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) Ziyada al-Nakhalah mengecam upaya sebagian negara Arab menormalisasi hubungan dengan Rezim Zionis Israel.

Kecaman itu dikemukakan ketika PIJ Sedang mengadakan acara di wilayah Palestina dan negara-negara tetangga, di tengah upaya Israel untuk mencapai perdamaian dengan Arab Saudi.

Al-Nakhalah, yang dicap sebagai teroris oleh AS dan sejumlah negara serta merupakan seorang buronan di Israel, dalam video pernyataannya menegaskan, “Mereka yang berupaya melakukan normalisasi dengan proyek Zionis harus tahu, dan mereka tahu, bahwa ini merupakan pengakuan mereka bahwa Palestina bukanlah milik kita, dan bahwa Al-Quds dengan masjidnya bukanlah milik kita.”

Video itu juga memperlihatkan para demonstran di Gaza, Tepi Barat, Lebanon dan Suriah, yang sedang merayakan HUT ke-36 PIJ.

Aktivis bersenjata dan bertopeng berseragam militer berpartisipasi dalam pawai di Gaza. Panitia mencampakkan dua bendera besar Israel dan AS ke tanah, dan para peserta kemudian menginjaknya ketika mencapai titik berkumpul di lapangan terbuka.

PIJ yang mendapat dukungan kuat dari Iran telah berulang kali berperang melawan pasukan Israel dalam beberapa tahun terakhir dan selalu menolak solusi politik apa pun. Markas besar gerakan ini berlokasi di Jalur Gaza, serta memiliki kantor pusat di Beirut dan Damaskus.

Presiden AS Joe Biden mendorong Arab Saudi dan Israel untuk berupaya mencapai kesepakatan, setelah perjanjian sebelumnya antara Israel, UEA, Bahrain, serta Maroko dan Sudan.

Al-Nakhalah juga mengecam Otoritas Palestina, yang pasukan keamanannya sempat terlibat bentrok sebentar dengan militan PIJ pada pertemuan massal di kota Tulkarem, Tepi Barat.

Al-Nakhalah mengatakan, “Israel membunuh kami dengan senjata Amerika, dan pihak keamanan kami juga mengejar dan menangkap kami dengan keputusan Amerika-Israel.”

Dia meminta Otoritas Palestina untuk membebaskan semua aktivis Palestina yang ditahan.

Beberapa jam setelah pernyataannya, orang-orang bersenjata tak dikenal melepaskan tembakan pada markas besar Otoritas Palestina di kota Jenin, Tepi Barat.

Al-Nakhalah mengatakan bahwa PIJ menentang tidak hanya normalisasi hubungan dengan Israel melainkan juga seluruh proses perdamaian yang dimulai dengan Perjanjian Camp David antara Israel dan Mesir pada tahun 1978.

Dia mengatakan, “Kami menegaskan bahwa perlawanan kami terus berlanjut, dan PIJ yang muncul dari semangat Islam masih terus melanjutkan jalannya. Tidak berkompromi dan tidak akan menyerah pada ilusi.” (raialyoum)