Rangkuman Berita Utama Timteng Sabtu 6 Mei 2023

Jakarta, ICMES. Kunjungan Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi ke Masjid Agung Al-Umawi di  Damaskus, ibu kota Suriah, pada hari Kamis (4/5), menjadi pemandangan yang menarik dan layak mendapat catatan tersendiri, menurut sebuah artikel di situs berita Rai Al-Youm.





Komandan Angkatan Laut (AL) Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Brigjen Alireza Tangsiri mengumumkan rencana pembangunan  kapal induk di masa mendatang melalui upaya para ahli di dalam negeri.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan bahwa kubu resistensi Palestina dan Poros Resistensi secara umum kini semakin kompak dan lebih kuat daripada sebelumnya, dan Palestina pun mampu mempertahankan diri.

Berita Selengkapnya:

Menangkap Pesan di Balik Kunjungan Presiden Iran ke Masjid Agung Al-Umawi di Damaskus

Kunjungan Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi ke Masjid Agung Al-Umawi di  Damaskus, ibu kota Suriah, pada hari Kamis (4/5), menjadi pemandangan yang menarik dan layak mendapat catatan tersendiri, menurut sebuah artikel di situs berita Rai Al-Youm, Jumat (5/5).

Situs ini menyebutkan bahwa Presiden Iran tampak begitu mementingkan kunjungan ini meski jadwal kerjanya cukup padat dalam lawatan resmi dua hari ke Suriah. Karena itu, kunjungan Raisi ke Masjid Agung Al-Umawi tentu membawa pesan-pesan tersendiri, yang dapat ditengara dari tiga aspek berikut;

Pertama, Masjid Agung Al-Umawi merupakan salah satu tempat yang pernah dijadikan simbol oleh kubu oposis dan pemberontak serta musuh-musuh pemerintah Suriah di awal-awal gejolak pemberontak dan terorisme untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar Al-Assad.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang turut memusuhi Al-Assad dan mendukung oposisi Suriah saat itu bahkan bersumbar akan mendirikan shalat di Masjid Al-Umawi setelah pemerintahan Al-Assad terguling. Erdogan bersumbar demikian ketika banyak pihak memastikan Al-Assad akan terguling dalam tempo beberapa minggu atau paling lama beberapa bulan. 

Erdogan tak sendirian, sebab para pemimpin kelompok-kelompok pemberontak dan teroris juga mengumbar pernyataan yang sama. Pemimpin  kelompok teroris Jabhat Al-Nusra, Al-Julani, misalnya, telah bersumpah akan memasuki Masjid Al-Umawi di Damaskus. Demikian pula tokoh salafi asal Saudi Abdullah Al-Muhaysini yang menjadi mufti agung Jabat Al-Nusra.

Karena itu, tampilnya Presiden Raisi yang notabene sekutu kuat Suriah dan Presiden Al-Assad serta tindakannya menunaikan shalat di Masjid Al-Umawi, menurut artikel karya Nour Ali di Rai Al-Youm, menjadi sebentuk deklarasi kemenangan untuk opsi Suriah-Iran dalam perang yang berkobar di Suriah sejak 2011 serta penutupan pintu bagi segala upaya menjatuhkan Damaskus ke tangan musuh-musuh Al-Assad.

Kedua, kunjungan Presiden Iran ke Masjid Agung Al-Umawi juga merupakan tanggapan Raisi atas provokasi bermotif sektarian Sunni-Syiah. Dalam hal ini, Raisi dapat ditengara bermaksud melayangkan pesan kepada pihak Ahlussunnah Suriah dan kawasan Timteng secara umum bahwa Iran yang bermazhab Syiah menghormati mazhab Ahlussunnah. Raisi seakan menepis anggapan bahwa Iran dan Syiah memusuhi Ahlussunnah.

Dengan demikian, kunjungan Raisi ke Masjid Umawi segera setelah berziarah ke makam Sayyidah Zainab di Damaskus merepresentasikan manhaj taqrib atau metode pendekatan antarmazhab Islam serta persatuan antara apa yang disebut oleh Imam Besar Al-Azhar, Mesir, Syeikh Ahmad Al-Tayyib, sebagai “dua sayap Islam”, yaitu Sunni dan Syiah.

Apa yang dilakukan oleh Presiden Iran mendapat apresiasi dan sambutan gembira dari rakyat Suriah, dan bisa jadi pesan itu juga tersampaikan kepada Dunia Islam secara umum.

Ketiga, Masjid Agung Al-Umawi merupakan salah satu ikon sejarah peradaban Arab di mana Damaskus dan masjid  agungnya itu pernah menjadi pusat imperium Arab dan sentra peradaban Arab. Karena itu, kunjungan Presiden Iran ke masjid agung itu juga membawa pesan mengenai pertemuan antara peradaban Arab dan peradaban Iran

Pesan ini tentunya tertuju kepada segenap bangsa Arab, bukan hanya Suriah bahwa peradaban-peradaban yang ada justru dapat saling melengkapi, alih-alih berkonflik, dan bahwa Iran menghargai peradaban dan simbol-simbol Arab serta berusaha mengulurkan tangan persaudaraan dengan Arab untuk dapat bermitra dan bekerjasama.

Pesan-pesan mendalam dan multidimensional ini dilayangkan oleh Presiden Raisi manakala Suriah sedang menapak fase baru dengan semangat “bangkit kembali” setelah sekian lama diterjang krisis yang melelahkan dan menguras banyak keringat, darah dan air mata.

Di saat yang sama, negara-negara kawasan Timur Tengah sedang membangun pertimbangan-pertimbangan baru dan pengambilan kebijakan-kebijakan baru di mana mereka berusaha mengatasi dampak krisis dan konflik beserta semua residunya yang berbau anyir sektarianisme.

Jelas bahwa untuk memahami dan menyambut periode baru ini semua pihak dituntut untuk memahami pesan-pesan itu dengan baik, pesan-pesan yang menjurus pada lingkungan politik baru yang akan merekonstruksi hubungan regional berdasarkan prinsip dan kaidah baru. (raialyoum)

AL IRGC Nyatakan Iran akan Membangun Kapal Induk 

Komandan Angkatan Laut (AL) Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Brigjen Alireza Tangsiri mengumumkan rencana pembangunan  kapal induk di masa mendatang melalui upaya para ahli di dalam negeri.

Tangsiri menyebutkan rencana itu pada pertemuan dengan mahasiswa di mana dia menekankan bahwa AL IRGC terus meningkatkan kuantitas dan kualitas alutsista jika dianggap perlu.

 â€œSalah satu rencana terpenting kami saat ini adalah pembangunan kapal induk. Kapal ini akan menjadi unik di dunia,” ungkapnya, seperti dikutip Mehr, Jumat (5/5).

Menurutnya, kapal induk yang direncanakan itu akan tampil dengan kapabilitas yang belum pernah ada sebelumnya.

“Kapal induk yang kita bicarakan ini akan memiliki kemampuan yang signifikan. Selain membawa pesawat, kapal ini akan memiliki kemampuan membawa peluncur rudal dalam jumlah besar, yang akan membuat kapal ini unik,” terangnya.

Tangsiri menyebutkan bahwa IRGC memiliki pengalaman yang baik di bidang pembangunan kapal perang dan memuji pengalaman yang diperoleh pasukannya setelah pembangunan kapal perusak Shahid Roudaki dan Shahid Mahdavi.

Dia juga mengatakan, “Kapal perang Shahid Soleimani merupakan pengalaman sukses kami lainnya di bidang pembuatan kapal perang yang secara mandiri dapat menjalankan misi sekitar 5.500 mil laut. Kapal ini dirancang dengan kemampuan khusus dan dapat melanjutkan misinya tanpa goncangan di lautan yang bermasalah.” (mna)

Iran Sebut Poros Resistensi Makin Kompak dan Kuat

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan bahwa kubu resistensi Palestina dan Poros Resistensi secara umum kini semakin kompak dan lebih kuat daripada sebelumnya, dan Palestina pun mampu mempertahankan diri.

Kanaani di Twitter, Jumat (5/5), memposting foto Presiden Ebrahim Raisi dengan para pemimpin kelompok-kelompok resistensi Palestina di Suriah, yang berlangsung pada hari Kamis, serta memastikan bahwa Republik Islam Iran akan terus menyokong bangsa Plaestinian dengan alasan bahwa isu Palestina merupakan isu strategis dan sentral Dunia Islam.

Dia menegaskan bahwa Iran berjuang melawan sistem hegemonik dan sepak terjang kekuatan-kekuatan besar Barat  untuk menghilangkan isu Palestina dari agenda internasional.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran kemudian memastikan bahwa Poros Resistensi kini lebih bersatu dan kuat daripada masa lalu, dan bahwa bangsa Palestina meski masih tertindas namun makin kuat dan mampu mempertahankan diri. (mna)

Ø©.