Rangkuman Berita Utama Timteng  Sabtu 5 Oktober  2024

Jakarta, ICMES. Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayyid Ali Khamenei dalam khutbah Jumatnya di Mosalla Agung Imam Khomeini, Teheran, ibu kota Iran, menyerukan persatuan umat Islam, dan menegaskan bahwa jika umat Islam bersatu maka mereka dapat mengalahkan musuh-musuh mereka.

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran akan menghancurkan semua fasilitas energi Israel secara bersamaan jika rezim Zionis tersebut mencoba melakukan agresi baru terhadap Iran.

Terkait dengan serangan terbaru Iran bersandi Janji Setia II, Israel tidak lagi memamerkan penerbangan dan pendaratan jet tempur F-35 miliknya.

Berita selengkapnya:

Tampil Sebagai Khatib Jumat, Ayatullah Khamenei Pastikan Israel Tidak akan Dapat Mengalahkan Hamas dan Hizbullah

Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayyid Ali Khamenei dalam khutbah Jumatnya (4/10) di Mosalla Agung Imam Khomeini, Teheran, ibu kota Iran, menyerukan persatuan umat Islam, dan menegaskan bahwa jika umat Islam bersatu maka mereka dapat mengalahkan musuh-musuh mereka.

Ayatullah Khamenei menekankan bahwa musuh bangsa Iran juga merupakan musuh bangsa Irak, Lebanon, dan Mesir, dan bahwa musuh mereka adalah sama.

Dia menyebut Operasi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan oleh para pejuang Palestina sebagai tindakan yang sah, dan gerakan internasional pun mengafirmasi kebenaran pihak Palestina.

Sembari mengutuk kejahatan Israel, dia menekankan bahwa setiap bangsa berhak membela negara dan wilayahnya dari para agresor.

Ayatullah Khamenei memuji operasi serangan terhadap Israel yang dilancarkan oleh angkatan bersenjata Iran, menyebutnya sebagai tindakan yang sah, dan  memastikan bahwa mereka tidak menunda atau terburu-buru dalam menunaikan tugas mereka.

Sebagai pesan mengenai gugurnya Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah, Ayatullah Khamenei mengatakan, “Pesan terpenting Syahid Nasrallah kepada rakyat Lebanon di masa hidupnya adalah, ‘Jangan kecewa dan gentar dengan hilangnya tokoh-tokoh terkemuka seperti Imam Musa al-Sadr, Sayid Abbas Mousavi, dan lainnya. Jangan ragu di jalan perjuangan. Tingkatkan upaya dan kekuatan Anda. Gandakan solidaritas Anda, lawan musuh agresor dengan memperkuat iman dan keyakinan, dan gagalkan mereka.”

Pemimpin Besar Iran menilai  tindakan musuh, seperti pembantaian warga sipil, justru merupakan tanda-tanda kelemahan musuh, yang pada akhirnya akan membawa “serigala vampir” (Israel) kepada kemusnahan.

Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa setiap pukulan terhadap rezim Zionis bermanfaat bagi umat manusia secara keseluruhan, dan aksi Hizbullah membela Gaza merupakan layanan vital bagi dunia Islam, dan karena itu dia menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk mendukung Lebanon.

Dia menjelaskan bahwa AS dan kaki tangannya mati-matian menjaga keamanan Israel karena mereka memang bermaksud menjadikan Israel sebagai alat untuk mengendalikan semua sumber daya di Timteng, dan bertujuan menampilkan Israel sebagai pemain kunci dalam  ekspor energi dari Timteng ke dunia Barat, sekaligus impor barang dan teknologi dari Barat ke kawasan ini.

 “Pukulan terhadap rezim Israel oleh siapa pun dan kelompok mana pun akan menguntungkan seluruh kawasan dan umat manusia secara keseluruhan. Tentu saja, mimpi Zionis dan AS itu adalah fantasi yang salah dan tidak realistis.”” tegasnya.

Ayatullah Khamenei memastikan Israel sebagai rezim imitasi dan labil tidak akan dapat mengalahkan Hamas dan Hizbullah, dan hanya mampu bertahan dengan dukungan AS, dan ini pun tidak akan berlangsung selamanya.

Dia mengingatkan bahwa biang kerok perang, ketidakamanan, dan keterbelakangan di kawasan Timteng adalah keberadaan rezim Zionis serta kehadiran negara-negara Barat pendukungnya – yang malah mengaku mencari perdamaian dan ketenangan- karena campur tangan asing merupakan masalah utama di kawasan tersebut.

Dia memastikan bahwa negara-negara sekitar sendiri mampu membangun perdamaian dan keamanan, dan untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan upaya dan kerja sama semua bangsa dan negara. (irna)

IRGC: Iran akan Hancurkan Semua Ladang Gas dan Pembangkit Listrik Israel

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran akan menghancurkan semua fasilitas energi Israel secara bersamaan jika rezim Zionis tersebut mencoba melakukan agresi baru terhadap Iran.

Ancaman tersebut dinyatakan oleh  Wakil Komandan IRGC Jenderal Ali Fadavi kepada saluran televisi Lebanon Al-Mayadeen pada hari Jumat (4/10), sembari mengingatkan bahwa Israel akan mempertaruhkan keberadaannya jika nekat menyerang Iran.

“Jika entitas pendudukan ini melakukan kesalahan, kami akan menggempur semua sumber daya energi, pembangkit listrik, kilang minyak, dan ladang gasnya,” tegas Fadavi.

Dia mengingatkan bahwa Iran merupakan negara yang besar dan luas dengan banyak pusat ekonomi, sementara Israel hanya memiliki tiga pembangkit listrik dan beberapa kilang minyak. “Kami bisa menyerang mereka semua itu sekaligus,” tegas sang jenderal.

Seperti diketahui Iran telah melancarkan operasi militer bersandi Janji Setia II pada Selasa malam lalu sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel di Teheran pada bulan April lalu serta pembunuhan Sekjen Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah dan  penasihat militer Iran, Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan pada bulan September lalu.

Iran saat itu melesatkan sekira 200 rudal balistik ke Israel, dan menyatakan 90 persen di antaranya tepat mengena sasaran.

Rezim Israel bersumbar akan membalas serangan itu, dan beberapa pejabatnya menyerukan serangan terhadap situs energi nuklir Iran, ladang minyak, dan infrastruktur sains dan ekonomi lainnya.

Sementara itu, komandan Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Abdolrahim Mousavi kepada Al-Mayadeen pada hari Jumat turut mengancam bahwa rezim Israel akan menerima “balasan telak dan menghancurkan” jika nekat melakukan tindakan yang tidak diperhitungkan.

“Kami telah menahan diri dan bersabar di masa lalu, tapi (sekarang) kami siap untuk memberikan pukulan yang tepat dan merusak pada waktu yang tepat,” tandasnya.

Dia memastikan balasan Iran akan lebih sengit daripada  agresi  musuh-musuhnya jika mereka bertindak ceroboh. (presstv)

Israel Tak Lagi Pamerkan Penerbangan dan Pendaratan Jet F-35 Setelah Diserang Iran

Setelah serangan Iran pada 14 April, Israel menyediakan rekaman video penerbangan dan pendaratan jet tempur siluman F-35 di landasan pacu Lanud Nevatim di bagian selatan wilayah pendudukan Palestina, namun terkait dengan serangan terbaru Iran bersandi Janji Setia II, Israel tidak melakukan hal yang sama, dan malah juga mengimbau warganya untuk tidak mempublikasikan gambar dan rekaman lokasi hantaman rudal Iran pada Selasa 1 Oktober.

Israel biasanya mengklaim bahwa rudal Iran, Palestina, Lebanon, dan Yaman tidak menyebabkan korban jiwa atau pun kerusakan.

Pada tanggal 14 April, beberapa jam setelah serangan Iran dengan 300 rudal balistik dan jelajah  serta puluhan drone, Israel menerbitkan rekaman berbagai bandara militer di negara tersebut untuk menunjukkan kepada dunia bahwa pangkalan militernya tidak mengalami kerusakan.

Sedangkan kali ini Israel tetap bungkam serta meminta warga untuk tidak mempublikasikan gambar apa pun yang memberikan informasi kepada Iran.

Namun demikian, berita penting bocor ke khalayak dunia ihwal kerusakan  besar di pangkalan-pangkalan militer Israel, termasuk pangkalan udara utama Nevatim.

Iran telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah menyerang pangkalan militer, termasuk beberapa pangkalan udara, terutama Nevatim dan Tel Nof.

Iran memulai dari datanya sendiri, yaitu citra yang diperolehnya dari satelitnya sendiri sebelum kemudian gambar yang diterimanya dari Rusia dan China. Pada gilirannya, media AS seperti CNN dan Washington Post menerbitkan beberapa citra satelit yang mengkonfirmasikan kerusakan, terutama di pangkalan Nevatim.

Di sisi lain, Israel semakin terlihat di mata Teheran setelah Menlu Iran Abbas Araghchi tiba di ibu kota, Beirut, dan Israel tak berani menyerang bandara tempat mendaratnya pesawat yang membawa Araghchi.  

Israel rupanya menyadari realitas bahwa segala bentuk serangan terkait dengan kunjungan Menlu Iran ke Lebanon, bahkan meski sebatas peringatan yang tak sampai mencelakan Araghchi, berisiko membangkitkan amukan Teheran, yang bisa jadi akan bersejarah bagi Tel Aviv. (raialyoum)