Jakarta, ICMES. Media Israel melaporkan bahwa komandan Brigade Gush Etzion serta seorang serdadu dan sejumlah pemukim terluka akibat dua operasi serangan pejuang Palestina di dua permukiman di Tepi Barat pada Jumat malam
Sumber medis mengatakan sebanyak 29 warga Palestina gugur dalam pemboman Israel di berbagai wilayah di Jalur Gaza sejak dini hari Jumat
Komandan sayap militer gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), Brigade Al-Quds, di Tepi Barat, menegaskan bahwa brigade ini di Tepi Barat dan kamp-kampnya bekerja “dalam kesatuan dengan semua kekuatan perlawanan dalam pertempuran penebaran ketakutan (oleh Israel) di kamp-kamp,” dan bahwa kondisi ini sama persis dengan apa yang terjadi pada operasi Badai Al-Aqsa di Jalur Gaza, karena keyakinan akan persatuan melawan rezim pendudukan.
Berita selengkapnya:
Serangan Ganda di Tepi Barat Lukai Komandan dan Sejumlah Orang Israel
Media Israel melaporkan bahwa komandan Brigade Gush Etzion serta seorang serdadu dan sejumlah pemukim terluka akibat dua operasi serangan pejuang Palestina di dua permukiman di Tepi Barat pada Jumat malam (30/8).
Sebuah ledakan terjadi di Persimpangan Gush Etzion, pemukiman di selatan Betlehem, diikuti oleh serangan di pintu masuk pemukiman Karmei Tzur di dekatnya.
Tentara pendudukan Israel menyatakan, “Dua insiden keamanan terjadi di Brigade Gush Etzion, dan kami membunuh pelaku kedua serangan tersebut.”
Mereka menambahkan, “Pada tahap ini belum dapat ditentukan apakah ada hubungan antara kedua peristiwa tersebut.”
Pasukan Israel menutup pintu masuk ke Hebron, di selatan daerah tempat dua operasi tersebut berlangsung, dan mengirimkan bala bantuan dalam jumlah besar.
Radio militer Israel mengatakan bahwa komandan Brigade Gush Etzion yang berpangkat kolonel dan salah satu tentaranya terluka oleh peluru dari rekan-rekan mereka saat “menetralisir penyerang.”
Sementara itu, tentara Israel mengatakan bahwa sebuah mobil meledak di sebuah pom bensin di Persimpangan Gush Etzion, dan pasukan tiba di tempat kejadian dan membunuh penyerangnya.
Mereka menambahkan bahwa upaya penyerangan menyasar penjaga keamanan di dekat Karmei Tzur, dan pasukan tersebut membunuh penyerangnya.
Channel 12 Israel melaporkan, “Tentara Israel meminta penduduk pemukiman Karmei Tzur dekat Hebron untuk tinggal di rumah mereka karena takut akan tambahan militan Palestina yang menyusup.”
Sementara agresi biadab Israel di Jalur Gaza terus berlanjut, Tepi Barat terus diwarnai eskalasi keamanan sejak tanggal 7 Oktober lalu, ketika operasi militer Zionis di Tepi Barat dan Al-Quds (Yerusalem) menyebabkan kematian lebih dari 600 warga Palestina dan penangkapan 9000 warga Palestina lainnya. (aljazeera/alalam)
Kontinyuitas Kebiadaban Israel di Tepi Barat Gugurkan Puluhan Orang Palestina
Sumber medis mengatakan sebanyak 29 warga Palestina gugur dalam pemboman Israel di berbagai wilayah di Jalur Gaza sejak dini hari Jumat (30/8).
Hal ini terjadi ketika tentara Israel mengumumkan bahwa Divisi ke-98 telah menyelesaikan misinya di Khan Yunis dan Deir al-Balah di selatan dan tengah Jalur Gaza.
Tentara Israel dalam sebuah pernyataan mengklaim pasukannya membunuh 250 orang Palestina selama operasi ini dan menghancurkan enam terowongan sepanjang 6 kilometer.
Pernyataan tersebut juga mengklaim ditemukannya enam mayat tawanan Israel yang ditahan di kawasan tersebut, dan ini menandakan kesiapan Divisi 98 untuk melaksanakan tugas lainnya.
Di sisi lain, Channel 12 Israel melaporkan bahwa 15 tentara dari Brigade Pasukan Terjun Payung menolak untuk kembali berperang di Gaza.
Radio Tentara Israel juga mengatakan bahwa pemerintah menyetujui perpanjangan keputusan yang mengizinkan perekrutan 350.000 tentara cadangan hingga akhir tahun ini.
Sementara itu, media Arab melaporkan bahwa empat warga Palestina gugur dan lebih dari 20 orang terluka, termasuk anak-anak, dalam pemboman Israel di Jalan Al-Ajarma di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara.
Helikopter Israel juga menggempur lingkungan Al-Zaytoun, selatan Kota Gaza, dengan senapan mesin.
Di kamp Al-Maghazi di Jalur Gaza tengah, sejumlah warga Palestina gugur dan terluka dalam serangan Israel terhadap sebuah rumah di kamp tersebut.
Dilaporkan pula bahwa ada korban jiwa, termasuk anak-anak, dalam serangan Israel terhadap sebuah rumah di daerah Al-Dawa di utara kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada dini hari.
Disebutkan pula bahwa tim ambulan memindahkan sejumlah korban luka ke Rumah Sakit Al Awda di kamp tersebut, dan empat korban luka lain dipindahkan ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir Al-Balah karena parahnya kondisi mereka.
Upacara perpisahan dan pemakaman diadakan di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa untuk warga Palestina yang terbunuh oleh pendudukan dalam pemboman di kamp Nuseirat.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melancarkan perang dahsyat di Jalur Gaza yang telah menjatuhkan korban gugur dan luka lebih dari 134.000 orang Palestina, yang sebagian besarnya adalah anak-anak dan wanita, dan menyebabkan lebih dari 10.000 orang hilang, di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan.
Israel terus melanjutkan perang sembari mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk segera menghentikannya, dan perintah Mahkamah Internasional untuk mengambil tindakan guna mencegah tindakan genosida dan memperbaiki situasi bencana kemanusiaan di Gaza. (aljazeera)
Brigade Al-Quds Tepi Barat: Upaya Israel Sudah Terlambat untuk Hentikan Perlawanan Palestina
Komandan sayap militer gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), Brigade Al-Quds, di Tepi Barat, menegaskan bahwa brigade ini di Tepi Barat dan kamp-kampnya bekerja “dalam kesatuan dengan semua kekuatan perlawanan dalam pertempuran penebaran ketakutan (oleh Israel) di kamp-kamp,” dan bahwa kondisi ini sama persis dengan apa yang terjadi pada operasi Badai Al-Aqsa di Jalur Gaza, karena keyakinan akan persatuan melawan rezim pendudukan.
Dalam pernyataan yang diterbitkan oleh Brigade Al-Quds di saluran resmi Telegram, komandan brigade di Tepi Barat menegaskan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan para pemimpin rezim pendudukan bahwa “Israel sudah terlambat untuk membunuh agenda perlawanan di Tepi Barat.”
Sembari memastikan adanya “sel-sel yang diperluas di semua kota dan kamp, yang sekarang beroperasi dalam formasi Al-Quds dan Brigade Perlawanan,” dia mengancam Israel dengan mengatakan: “Kita akan lihat apa yang akan terjadi dalam beberapa hari ke depan terhadap tentara dan kendaraan menembus kota Jenin, Tubas, dan Tulkarm.”
Komandan Brigade Al-Quds di Tepi Barat menegaskan bahwa gugurnya komandan Brigade Tulkarem, Muhammad Jaber alias Abu Shuja dan pejuang perlawanan lainnya, “akan mengobarkan arena perlawanan.”
Mengenai operasi serangan gabungan Brigade Al-Aqsa dan sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, di Tel Aviv, dia mengatakan, “Ini adalah pesan penting yang harus dipahami semua orang, terutama karena operasi ini bukanlah yang terakhir.”
Dia juga mengatakan, “Darah para pejuang Brigade Al-Quds kini membaur di Tepi Barat, Gaza, Damaskus dan Lebanon, demi menegaskan bahwa medan laganya satu dan bahwa kemenangan dan kesyahidan adalah pilihan kami yang tidak akan kami ubah.” (almayadeen)