Rangkuman Berita Utama Timteng Senin 1 Juni 2020

jet tempur - tanker iranJakarta, ICMES. Kapal tanker terakhir Iran tiba di Venezueala, dan dengan demikian misi pengiriman minyak Iran ke negara Amerika Selatan itu selesai meskipun sempat mendapat ancaman dari AS.

Peneliti Iran di Universitas Teknologi Amir Kabir telah mengembangkan kit baru yang dapat mendiagnosis virus corona dalam waktu 55 menit.

Militer Suriah sekarang dinilai dapat menembak jatuh jet tempur F-16 musuh yang memasuki wilayanya.

Militer Mesir telah membunuh 19 militan “takfiri” dalam operasi militer yang digelar selama pekan lalu terhadap kelompok-kelompok ekstremis bersenjata di bagian utara dan tengah Semenjang Sinai.

Berita selengkapnya:

Kapal Tanker Terakhir Tiba di Venezueala, Misi Pengiriman Minyak Iran Selesai

Perusahaan Minyak Negara Venezuela (PDVSA), Sabtu (290/5/2020), mulai menyuplai stasiun-stasiun bahan bakar negara ini dengan pasokan dari Iran, demikian dilaporkan Reuters dengan mengutip empat sumber yang mengetahui urusan distribusi tersebut.

Otoritas Venezuela bersiap memperluas penjualan ritel bensin dengan harga termurah di dunia selama dua dekade manakala kapal tanker kelima yang dikirim Iran bergerak menuju Laut Karibia.

Menurut data pelacakan kapal dari Refinitiv Icon, kapal terakhir itu diperkirakan mencapai perairan Venezuela pada hari Ahad (30/5/2020).

Dari 1.800 stasiun di Venezuela, sekitar 240 stasiun tetap beroperasi sejak Presiden Nicholas Maduro mengumumkan langkah-langkah isolasi umum terkait dengan pandemi virus corona  (Covid-19) pada bulan Maret, termasuk pembatasan penjualan bahan bakar akibat minimnya stok.

Rencana distribusi bahan bakar baru dengan detailnya yang belum diumumkan secara resmi diharapkan akan mencakup 1.540 stasiun di seluruh negeri.

Sumber-sumber Reuters menjelaskan bahwa pasokan grosir dimulai pada hari Sabtu di beberapa daerah setelah pengujian yang dilakukan beberapa hari yang lalu dengan tujuan menerapkan penjualan ritel otomatis dan sistem kontrol pada awal Juni.

Reuters menyebutkan bahwa PDVSA dan Kementerian Energi Venezuela enggan menanggapi ketika diminta berkomentar.

Seperti diketahui, Amerika Serikat telah mengeluarkan peringatan kepada pemerintah dan perusahaan di seluruh dunia bahwa mereka dapat dikenai sanksi berat jika membantu kapal tanker bahan bakar Iran untuk Venezuela.

Namun, anggota parlemen Iran, Mojtaba Zonnour, menyatakan bahwa pengiriman bensin Iran ke Venezuela memperlihatkan kewenangan dan martabat Iran serta responnya yang kuat terhadap petualangan AS.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Gholamreza Ansari, Ahad, mengatakan bahwa Venezuela telah meminta bantuan Teheran dalam perbaikan fasilitasnya.

“Venezuela telah meminta bantuan dalam memperbaiki beberapa instalasi, dan permohonan mereka sedang dipelajari,” ujarnya.

Dia tidak merinci jenis fasilitas yang disebutkan, tetapi negara Amerika Latin itu sebelumnya telah meminta bantuan Iran dalam perbaikan tersebut.

Menurut Ansari, Iran bersedia membantu Venezuela yang notabene pasar yang bagus untuk produk minyak hilir Iran.

Dia juga mengatakan bahwa kapal tanker minyak Iran terakhir yang membawa bahan bakar ke Venezuela akan tiba di perairan teritorial Venezuela pada hari Ahad. (amn/fna)

Iran Desain Alat untuk Diagnosa Covid-19 dalam Tempo 55 Menit, Inggris dan Spanyol Ajukan Order

Peneliti Iran di Universitas Teknologi Amir Kabir telah mengembangkan kit baru yang dapat mendiagnosis virus corona (Covid-19)  dalam waktu 55 menit.

“Kami telah menghasilkan kit molekuler dengan penerapan metode PCR real-time yang dapat melacak virus dalam lendir pasien dalam waktu minimum 55 menit dan jumlah virus terendah (dalam air liur pasien),” ungkap Esmayeelzadeh, direktur utama sebuah perusahaan berbasis pengetahuan yang berafiliasi dengan Universitas Amir Kabir, Ahad (30/5/2020).

Dia menambahkan bahwa akurasi kit itu mencapai 2,5 hingga 10 kali lebih banyak daripada kit yang diimpor dari luar negeri.

Esmayeelzadeh mengatakan bahwa beberapa negara, termasuk Azerbaijan, Turki, Rumania, Spanyol dan Inggris telah mengajukan permohonan pembelian kit tersebut.

Pada 10 Mei, Wakil kepala kantor kepresidenan Iran untuk urusan sains Mehdi Qalenoyee mengatakan bahwa perusahaan Iran akan mengekspor alat uji serologis ke delapan negara lagi setelah kargo pertama berhasil dikirim ke Jerman pada awal pekan lalu.

Qalenoyee mengatakan ekspor dua jenis alat tes Covid-19 ke Filipina dan Pakistan sedang menunggu konfirmasi dari pejabat setempat setelah perusahaan Iran yang memproduksi alat khusus mengirim sampel alat itu ke laboratorium di negara-negara tersebut.

Dia menambahkan bahwa India, Nigeria dan Armenia akan menerima barang itu setelah pembatasan perjalanan dilonggarkan.

Pejabat itu juga mengatakan bahwa Qatar, Georgia dan Suriah akan segera dimasukkan dalam daftar tujuan ekspor untuk alat test Covid-19 buatan Iran. (fna)

Tentara Suriah Sanggup Tembak Jatuh Jet Tempur F-16

Militer Suriah sekarang dinilai dapat menembak jatuh jet tempur F-16 musuh yang memasuki wilayahnya.

Saat melaporkan hal tersebut, publikasi Rusia Avia.Pro, Ahad (30/5/2020), menjelaskan bahwa menimbang fakta pembekalan kembali Angkatan Udara Suriah para ahli menyebutkan bahwa dalam waktu dekat Suriah dapat menjadi salah satu negara yang memiliki jet tempur paling modern di Timteng, sejak MiG-29, terutama versi modernnya, secara signifikan melebihi kemampuan pesawat tempur F-16 yang notabene jet tempur utama sejumlah negara.

Menurut analis Avia.Pro, selama ini Suriah mungkin tidak dapat melawan persenjataan Israel, namun negara yang dipimpin Presiden Bashar Assad itu akan memiliki jet tempur tangguh yang dapat membuat musuhnya berpikir dua kali untuk menyerangnya.

Suriah menerima beberapa jet MiG-29 ini minggu lalu setelah upacara diadakan di pangkalan utama militer Rusia di Suriah.

Pengiriman jet tempur MiG-29 itu semula diduga ditujukan untuk membantu Tentara Nasional Libya (LNA) di Benghazi, tapi kemudian dinyatakan sebagai kiriman untuk Suriah. (amn)

Tentara Mesir Habisi 19 Militan “Takfiri”

Militer Mesir, Sabtu (29/5/2020), mengaku telah membunuh 19 militan “takfiri” dalam operasi militer yang digelar selama pekan lalu terhadap kelompok-kelompok ekstremis bersenjata di bagian utara dan tengah Semenjang Sinai. Takfiri adalah sebutan bagi orang yang suka mengkafirkan orang lain.

“Berdasarkan informasi intelijen mengenai keberadaan para anasir takfiri di kawasan kota-kota Bir al-Abed, Sheikh Zuweid, dan Rafah di utara Sinai, Angkatan Bersenjata telah melancarkan dua operasi khusus yang menewaskan tiga orang takfiri yang sangat berbahaya,” ungkap militer Mesir melalui beberapa media sosial.

“Para insinyur militer telah menemukan dan menghancurkan lima bom yang ditanam untuk menyasar pasukan kami di poros-poros pergerakan,” lanjutnya.

Militer Mesir juga menyebutkan bahwa beberapa serangan udara juga telah dilancarkan ke sejumlah titik konsentrasi kawanan takfiri hingga menewaskan 16 militan.

Militer Mesir kemudian menyatakan bahwa dalam operasi itu beberapa tentara juga tewas dan luka. (raialyoum)