Jakarta, ICMES. Umat Islam Syiah di Arab Saudi dilaporkan telah diizinkan untuk memperingati Asyura atau hari kesyahidan Imam Husain ra di pemakaman Baqi di kota Madinah Al-Munawwarah.
Pemimpin kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon, Sayid Hassan Nasrallah, mengutuk serangan teror di distrik Sayyidah Zainab di pinggiran Damaskus, ibukota Suriah.
Pemimpin gerakan Ansarullah Yaman Sayid Abdul Malik Badruddin Al-Houthi menyerukan pemutusan hubungan politik dan ekonomi negara-negara Islam dengan Swedia, karena negara Eropa ini belakangan membiarkan aksi-aksi penistaan terhadap kitab suci Al-Quran.
Berita Selengkapnya:
Pemandangan Langka, Kaum Muslim Syiah Peringati Asyura di Makam Baqi’, Madinah
Umat Islam Syiah di Arab Saudi dilaporkan telah diizinkan untuk memperingati Asyura atau hari kesyahidan Imam Husain ra di pemakaman Baqi di kota Madinah Al-Munawwarah.
Setelah dilaporkan awal tahun ini bahwa Arab Saudi telah melonggarkan beberapa larangan ziarah kaum Syiah ke pemakaman Baqi’ di kota Madinah selama musim haji, kini terbetik laporan bahwa kaum Muslim Syiah telah diizinkan untuk mengadakan acara duka Asyura dan Muharram di sana.
Disebutkan bahwa upacara berkabung untuk kesyahidan Imam Husain telah diadakan di pemakaman Baqi’ sehingga menjadi satu peristiwa yang langka. Sejumlah orang berkumpul di pemakaman kuno itu sambil meneriakkan slogan-slogan seperti “Ya Hossain” dan “Labaik ya Hossain (aku penuhi panggilan, wahai Husain).”
Sebuah penggalan video yang beredar memperlihatkan sejumlah orang yang disebut-sebut berkumpul di dekat komplek pemakaman Baqi’ pada Jumat pagi (28/7).
Makam Baqi’ merupakan salah satu tempat yang paling sering dikunjungi peziarah. Tanam makam itu terletak di bagian timur Masjid Nabawi, dengan area seluas 174.962 meter persegi.
Makam Baqi’ ini adalah tempat persamayaman sejumlah anggota Ahlul Bait Rasulullah saw dan banyak sahabat beliau.
Beberapa sumber informasi mengatakan bahwa acara berkabung Muharram terjadi di dekat pemakaman Baqi “dengan izin dari (otoritas) Saudi†dan bahwa otoritas Saudi tidak mencegah kaum Syiah mengadakan ekspresi duka cita Asyura.
Sebuah sumber informasi mengatakan, “Aksi ini telah direncanakan sejak lama ketika para pejabat tidak mengizinkan kehadiran kaum Muslim Syiah di dekat tempat suci Nabi dan pemakaman Baqi’. Namun, setelah berbagai putaran negosiasi, para pejabat terkait akhirnya mengeluarkan izin untuk acara duka mereka.â€
Peringatan Asyura diselenggarakan oleh umat Islam, terlebih kaum Muslim Syiah di berbagai penjuru dunia, antara lain di berbagai kota dan daerah di Indonesia, sejak tanggal 1 Muharram dan kemudian menemukan puncaknya pada 10 Muharram.
Di Jakarta, ribuan kaum Muslim Syiah memperingati puncak peringatan Asyura di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, pada hari Jumat (28/7). (mna)
Pemimpin Hizbullah Kutuk Serangan Teror di Dekat Makam Sayidah Zainab, Suriah
Pemimpin kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon, Sayid Hassan Nasrallah, Jumat (28/70, mengutuk serangan teror di distrik Sayyidah Zainab di pinggiran Damaskus, ibukota Suriah.
Serangan itu terjadi sehari sebelumnya berupa ledakan bom yang menewaskan enam orang dan melukai beberapa lainnya terluka.
“Para pelaku di balik ledakan di Sayyidah Zainab as, di pinggiran kota Damaskus, adalah teroris takfiri dengan tujuan yang jelas,” ungkap Sayid Nasrallah.
Sekretaris Jenderal Hizbullah itu mengatakan, “Setiap revolusi haruslah demi Allah Swt dan di jalan-Nya. Ini meletakkan dasar afiliasi keagamaan kita dan bahkan kerangka aktivitas politik kita.”
Dia juga menyebutkan bahwa kehadiran Hizbullah dalam politik Lebanon bukan demi kekayaan dan kekuasaan.
“Sejak didirikan, kubu resistensi Islam (Hizbullah) di Lebanon tidak berusaha bersaing dengan siapa pun untuk mendapatkan uang dan kekuasaan,†tuturnya.
Dia juga menegaskan, “Dalam Jihad dan perjuangan politik, kami tidak mencari kekuatan untuk berkonspirasi melawan rakyat dan mendominasi mereka, dan kami tidak mencari posisi politik.â€
Sayid Nasrallah menambahkan, “Kehadiran kami dalam kekuasaan hanyalah sarana untuk mendukung masyarakat serta melayani mereka dan memecahkan masalah mereka.”
Dia mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam peringatakan Asyura, yang juga akan diwarnai dengan aksi membela kitab suci Al-Quran yang telah dinodai oleh pihak-pihak tertentu di sejumlah negara Eropa. (mna)
Peringati Asyura, Pemimpin Ansarullah Yaman Serukan Pemutusan Hubungan dengan Swedia
Pemimpin gerakan Ansarullah Yaman Sayid Abdul Malik Badruddin Al-Houthi menyerukan pemutusan hubungan politik dan ekonomi negara-negara Islam dengan Swedia, karena negara Eropa ini belakangan membiarkan aksi-aksi penistaan terhadap kitab suci Al-Quran.
Dalam pidato pada momen peringatan Asyura, Jumat (28/7), Al-Houthi mengatakan, “Jika sikap umat Islam tidak sampai pada tingkat ini, maka mereka mengabaikan kesucian mereka yang paling penting.”
Dia menambahkan, “Tindakan lobi Yahudi di negara-negara Barat, terutama pembakaran dan perobekan Al-Quran, adalah puncak ketidakpercayaan dan agresi terhadap Islam dan Muslim, dan hal terkecil yang dapat dilakukan Muslim adalah memutuskan hubungan dengan negara-negara yang membiarkan penodaan Al-Quran.”
Dia juga menyinggung isu Palestina dengan mengatakan, “Kami turut berusaha membebaskan Palestina dari musuh dalam kerja sama dan koordinasi dengan saudara-saudara kami di Palestina dan saudara-saudara kami di Poros Jihad dan Resistensi.”
Mengenai Yaman sendiri dia menyebutkan bahwa resistensi bangsa negara ini selama sembilan tahun perang dan blokade merupakan anugerah dari Allah Swt.
Dia lantas menegaskan, “Kami meminta koalisi agresor untuk mengakhiri agresi mereka dan bekerja sama untuk menyelesaikan masalah tawanan dan rekonstruksi.”
Sayid Al-Houthi juga menyerukan kepada rakyat Yaman untuk menjaga kesiapan menghadapi musuh dan menyelamatkan negara dari ulah musuh.
Dia mengatakan bahwa Imam Husain bin Ali bin Abi Thalib ra, yang kesyahidannya dikenang setiap tahun dalam peringatan Asyura, telah memberikan pelajaran resistensi yang terbaik kepada generasi demi generasi umat Islam. (mna)