Rangkuman Berita Utama Timteng  Sabtu 27 November 2021

Jakarta, ICMES. Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah dalam pidato terbarunya, Jumat (26/11) telah berbicara mengenai berbagai isu, termasuk konflik Hizbullah dengan Israel, terorisasi Hizbullah oleh Inggris dan Australia, perkembangan Covid-19, dan percepatan normalisasi hubungan Rezim Zionis Israel dan Kerajaan Maroko.

Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune menyatakan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab yang akan diselenggarakan di Aljazair pada tahun depan akan bersifat konprehensif dan tak akan memperparah perpecahan negara-negara Arab. Selain itu, dia juga menyayangkan perkembangan hubungan Maroko dengan Israel.

Unjuk rasa yang melibatkan ribuan massa melanda Amman, ibu kota Yordania, untuk menandai protes dan penolakan terhadap “barter listrik dengan air” antara Yordania dan Israel.

Iran mengecam keras kampanye anti-Iran yang dilakukan oleh AS dan Troika Eropa/E3  (Prancis, Inggris dan Jerman) menjelang putaran baru perundingan di Wina, Austria.

Berita Selengkapnya:

Sayid Nasrallah Tanggapi Terorisasi Hizbullah oleh Inggris, Hubungan Israel-Maroko dan Perkembangan Covid-19

Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah dalam pidato terbarunya, Jumat (26/11) telah berbicara mengenai berbagai isu, termasuk konflik Hizbullah dengan Israel, terorisasi Hizbullah oleh Inggris dan Australia, perkembangan Covid-19, dan percepatan normalisasi hubungan Rezim Zionis Israel dan Kerajaan Maroko.

Mengenai konflik Hizbullah dengan Israel dia mengatakan, “Selagi Lebanon masih berada dalam lingkaran ancaman Israel yang berkelanjutan, kami berada di jantung perjuangan demi kemerdekaan dan kedaulatan, kami telah menang dalam berbagai tahapnya, dan kami yakin bahwa jika kami terus menempuh jalan ini dengan tekad dan teguh maka di depan kami masih ada kemenangan-kemenangan lebih lanjut.”

Dia menambahkan, “Ketika kami setiap hari melihat campurtangan AS secara mencolok di pengadilan, politik, keamanan dan pemilu parlemen yang akan datang maka ini berarti ada kekurangan pada kedaulatan (Lebanon).”

Mengenai terorisasi Hizbullah oleh Inggris dan Australia belakangan ini, Sayid Nasrallah memastikan tindakan dua negara itu tak akan pernah mempengaruhi tekad para pejuang serta kesadaran lingkungan yang membesarkan mereka.  

Mengenai percepatan normalisasi hubungan sejumlah negara Arab dengan Israel di mana yang terbaru di antaranya terkait dengan kunjungan Menhan Israel Benny Gantz ke Rabat yang menghasilkan perjanjian kerjasama militer antara kedua negara, Sayid Nasrallah menyebutnya “tercela dan kasar”.

Lebih jauh, dia mengaku prihatin atas naiknya kembali jumlah kasus penularan Covid-19 dan kematian akibatnya di dunia, termasuk di Lebanon. Karena itu dia mengimbau pemerintah dan masyarakat Lebanon menanggapi masalah ini dengan lebih serius.

“Jangan pernah kita meremehkannya, jumlah inveksi besar, kami mendengar keluhan rumah sakit dan ketidak mampuannya mengatasi jumlah yang besar ini, ini berarti kembali ke tahap bahaya, ini menuntut upaya dari setiap orang untuk menerapkan protokol yang sudah diketahui, terutama pemakaian masker dan penjarakan sosial,” ungkapnya. (raialyoum/alalam)

Presiden Aljazair Kecam Perkembangan Hubungan Maroko dengan Israel

Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune menyatakan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab yang akan diselenggarakan di Aljazair pada tahun depan akan bersifat konprehensif dan tak akan memperparah perpecahan negara-negara Arab. Selain itu, dia juga menyayangkan perkembangan hubungan Maroko dengan Israel.

Dalam wawancara dengan berbagai media lokal pada Jumat malam (26/11), dia menyambut baik rencana kehadiran Suriah dalam KTT Liga Arab yang dijadwalkan pada bulan Maret 2022 tersebut.

“Kami berharap KTT Liga Arab mendatang menjadi titik tolak baru untuk kerjasama Arab, dan KTT ini akan menyeluruh, komprehensif dan tidak akan memperparah perpecahan Arab,” ujarnya.

Presiden Tebboune menyebut hubungan negaranya baik-baik saja dengan semua negara, kecuali “pihak yang ingin memusuhi Aljazair”. Dia lantas menyayangkan terjalinnya hubungan kerjasama keamanan antara Maroko dan Israel dalam kunjungan Menhan Israel Benny Gantz ke Maroko belum lama ini.

“Untuk pertama kalinya sejak entitas (Israel) ini dibuat, hina dan cela suatu negara Arab mengancam negara Arab lain. Aljazair adalah negara yang terlindungi, celakalah siapa yang melancanginya. Kami sudah keluar dari dekade hitam dan berdiri lagi di atas kaki sendiri,” ujarnya.

Sebelumnya, media Maroko mengutip pernyataan Menlu Israel Yair Lapid; “Kami dan Kerajaan Maroko sama-sama prihatin atas peran pemerintah Aljazair di kawasan, yang sudah menjadi lebih dekat dengan Iran dan sekarang menggalang kampanye anti penerimaan Israel di Uni Afrika sebagai pengawas.”

Di sisi lain, Maroko melalui wakil tetapnya di PBB, Omar Hilal, menuduh Aljazair berusaha meningkatkan tensi ketegangan dengan Maroko dengan tujuan “menghindari situasi sosial dan ekonomi yang berbahaya” di wilayahnya.

Aljazair memberikan dukungan dan bantuan kepada Front Populer untuk Pembebasan Saguia El-Hamra dan Oued Eddahab (Polisario) yang telah berkonflik dengan Maroko atas wilayah Sahara sejak tahun 1976. Front tersebut menginginkan kemerdekaan penuh dari Maroko, sementara Maroko menganggapnya sebagai bagian integral dari wilayahnya.

Maroko mengajukan proyek otonomi wilayah Sahara di bawah kedaulatan Maroko, tapi Aljazair dan Polisario menolaknya. (railayoum)

Amman Dilanda Unjuk Rasa Protes Besar-Besaran Anti-“Barter Listrik dengan Air” Yordania-Israel

Unjuk rasa yang melibatkan ribuan massa melanda Amman, ibu kota Yordania, untuk menandai protes dan penolakan terhadap “barter listrik dengan air” antara Yordania dan Israel.

Pawai unjuk rasa digelar dengan bergerak dari depan Masjid Al-Hussaini hingga alun-alun Al-Nakhi dibawah pengawasan ketat pasukan keamanan, , Jumat (26/11).

Aksi protes itu melibatkan berbagai kelompok masyarakat, partai dan serikat pekerja. Mereka menentang keras masuknya Israel dalam proses negosiasi untuk menjajaki kelayakan proyek bersama di bidang energi dan air.

Senin lalu Yordania mengumumkan penandatanganan “Deklarasi Niat” dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel untuk masuk ke dalam proses studi kelayakan selama tahun 2022 mendatang, dan kemungkinan Yordania akan menerima 200 juta meter kubik air per tahun.

Yordania menduduki peringkat kedua negara yang paling paling berkekurangan air di dunia, menurut indeks air global. (raialyoum)

Iran Kecam Gerakan AS dan Eropa Anti-Iran Menjelang Perundingan Wina

Iran mengecam keras kampanye anti-Iran yang dilakukan oleh AS dan Troika Eropa/E3  (Prancis, Inggris dan Jerman) menjelang putaran baru perundingan di Wina, Austria.

Dalam kecaman itu Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh melalui pesannya di Twitter, Jumat (26/11), membandingkan pendekatan dan tindakan AS, Troika Eropa, dan Iran menjelang putaran baru pembicaraan Wina.

“Menjelang  Pembicaraan Vienna, US/E3 menerbitkan pernyataan palsu, menambahkan sanksi, menyulap narasi yang menyimpang, tetap bungkam atas ancaman Israel,” cuit Khatibzadeh.

“Iran membentuk tim negosiasi tingkat tinggi, menyerukan kesepakatan cepat dan implementasi penuh JCPOA/2231, mengadakan konsultasi regional”, tambahnya.

Sebelumnya, dalampertemuan Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Troika Eropa merilis pernyataan bersama yang menyebutkan keprihatinan atas kemajuan program nuklir Iran.

Rabu lalu Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian menyatakan negaranya akan berunding dengan Kelompok 4+1 dengan tujuan mencapai kesepakatan yang baik.

Dalam percakapan telefon dengan sejawatnya dari China Wang Yi Abdollahian mengatakan bahwa Teheran sepenuhnya bersedia berpartisipasi dalam negosiasi itu dengan tujuan mencapai “kesepakatan yang baik”.

Kesepakatan seperti itu, tambahnya, dapat segera terwujud jika Washington dan sekutu Eropanya dalam kesepakatan itu juga bersedia untuk melanjutkan komitmen mereka kepada perjanjian nuklir Rencana Aksi Komprehensif Bersana (JCPOA). (fna)