Jakarta, ICMES. Hizbullah dalam beberapa operasi militernya telah menghancurkan beberapa posisi tentara Zionis. Rudal Hizbullah menargetkan beberapa permukiman di Palestina pendudukan, sementara sirene terus meraung di sana.

Puluhan warga Palestina gugur dalam serangan Israel di Gaza selatan, ungkap pejabat kesehatan, sementara kepala HAM PBB memperingatkan bahwa “momen tergelap” serangan Israel terhadap Gaza tengah berlangsung di wilayah utara yang terkepung.
Jurnalis senior Arab di London, Abdel Bari Atwan, menyatakan bahwa pasukan Zionis Israel keteteran dalam invasi daratnya di Lebanon selata.
Berita selengkapnya:
Hizbullah Terus Menghadang Pasukan Zionis dan Timpakan Banyak Kerugian Pada Israel
Hizbullah dalam beberapa operasi militernya pada hari Jumat (25/10) telah menghancurkan beberapa posisi tentara Zionis. Rudal Hizbullah menargetkan beberapa permukiman di Palestina pendudukan, sementara sirene terus meraung di sana. Tentara pendudukan mengakui lima perwiranya tewas dan enam lainnya terluka dalam pertempuran di wilayah selatan Libanon.
Negara Lebanon terbentengi oleh eksistensi Hizbullah di medan laga. Serangkaian operasi militer telah dilancarkan oleh Hizbullah terhadap sasaran dan situs pasukan pendudukan.
Mereka juga terus menghadang gerak maju tentara Israel di sepanjang perbatasan, dan menggempur situs-situs dan permukiman militer di utara dan dalam Palestina pendudukan.
Dalam beberapa pernyataan berturut-turut, Hizbullah menyatakan bahwa operasi tersebut antara lain menyasar 12 titik konsentrasi tentara pendudukan di wilayah utara pendudukan Palestina dan Lebanon selatan, dan mengumumkan penghancuran empat tank Merkava, yang mengakibatkan kematian dan cedera pada awaknya.
Hizbullah juga menegaskan pihaknya telah memaksa sebuah jet tempur dan drone Israel untuk meninggalkan wilayah udara Lebanon.
Hizbullah menggempur kota-kota Haifa, Nahariya, dan Safed, di utara wilayah pendudukan, serta pemukiman Karmiel dan Kiryat Shmona, dansejumlah lokasi dan barak tentara pendudukan, termasuk Pangkalan Logistik Sant Jane, Zuvulon Industri Militer, dan Pangkalan Nashrim.
Hizbullah juga melancarkan serangan drone kamikaze terhadap Barak Ramot Naftali dengan hantaman yang presisi, sementara sirene berbunyi di Hadera, Kaisarea, Galilea Atas, dan berbagai wilayah di wilayah pendudukan.
Serangan ke wilayah Israel terjadi pada saat Hizbullah gigih menghadang serangan darat Israel. Media Israel melaporkan pecahnya pertempuran sengit antara tentara Israel dan Hizbullah di distrik Aitaroun, Lebanon selatan, serta membicarakan adanya situasi sulit di utara, dan bahwa helikopter terbang bolak-balik tanpa berhenti menuju Ichilov dan rumah sakit Tel HaShomer.
Meskipun terjadi sensor media di pihak Israel, tentara pendudukan mengakui dua perwira dan tiga tentaranya tewas, dan enam tentara lainnya luka parah dalam pertempuran di Lebanon selatan, sehingga jumlah korban tewas tentara pendudukan menjadi 62 perwira dan prajurit sejak pecahnya konfrontasi di front utara.
Media Israel menyebutkan bahwa di antara korban tewas adalah seorang wakil komandan kompi, dan bahwa 19 tentara Israel terluka dalam satu hari.
Menurut media itu, Rumah Sakit Ziv di Safed menerima 29 tentara yang terluka akibat jatuh rudal dan intersepsi rudal dan drone yang diluncurkan dari Lebanon selatan.
Media itu juga mengungkapkan terjadinya kebakaran besar di pemukiman Kochav Yair di bagian tengah wilayah pendudukan, serta jatuhnya rudal di pemukiman Kiryat Yam di utara Haifa. (alalam)
Serangan Udara Israel di Khan Younis Gugurkan 38 Orang Palestina
Puluhan warga Palestina gugur dalam serangan Israel di Gaza selatan, ungkap pejabat kesehatan, sementara kepala HAM PBB memperingatkan bahwa “momen tergelap” serangan Israel terhadap Gaza tengah berlangsung di wilayah utara yang terkepung.
Wanita dan anak-anak termasuk di antara sedikitnya 38 orang yang tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam beberapa rumah di Khan Younis pada hari Jumat (25/10), kata otoritas kesehatan.
Serangan militer Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 72 orang sejak Kamis malam, kata pejabat kesehatan.
Serangan terbaru antara lain menghantam tiga rumah di Beit Lahiya, Gaza utara, di mana 25 orang gugur dan puluhan lainnya terluka, kata petugas medis.
Pada hari Jumat, serangan udara Israel menewaskan sembilan orang di kamp pengungsi Shati di Kota Gaza.
Lebih dari 42.000 orang gugur sejak Israel melancarkan serangannya di Gaza pada Oktober 2023, menurut pejabat kesehatan Palestina.
Saat Israel melanjutkan pembomannya, kepala hak asasi PBB memperingatkan bahwa serangan Israel di Gaza utara dapat mencakup “kejahatan kejam”.
Pasukan Israel melancarkan serangan baru di Gaza utara lebih dari dua minggu lalu. Sekitar 400.000 orang terjebak di daerah tersebut – terutama di Jabalia, Beit Hanun, dan Beit Lahiya.
Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan sedikitnya 770 warga Palestina gugur dan 1.000 lainnya terluka dalam serangan itu, yang memasuki hari ke-21 pada hari Jumat. Pasukan Israel juga telah menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan, sehari setelah tank-tank menembaki fasilitas itu.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan pasukan Israel “menyerbu” rumah sakit itu, “menahan ratusan pasien, staf medis, dan beberapa orang terlantar dari daerah tetangga yang mencari perlindungan”.
Dikatakan sedikitnya 600 orang terjebak di dalamnya, termasuk 195 pasien dan 70 staf medis. (aljazeera)
Atwan: Keteteran di Lebanon Selatan, Israel Menyatakan akan Hentikan Perang
Jurnalis senior Arab di London, Abdel Bari Atwan, dalam sebuah konten videonya yang ditayangkan di Youtube pada hari Jumat (25/10) menyatakan bahwa pasukan Zionis Israel keteteran dalam invasi daratnya di Lebanon selatan, tak menghasilkan prestasi apapun dalam memerangi kelompok pejuang Hizbullah, malah menanggung kerugian jiwa dan materi dalam jumlah besar, dan kemudian mengaku ingin menyudari perang.
“Israel sekarang berada dalam dilema yang sangat krusial, mendapat banyak kesulitan, menderita kerugian di berbagai medan pertempuran, tentaranya yang tewas mencapai ratusan, bukan puluhan. Hari ini saja, dalam 24 jam, atau 36 jam, Israel kehilangan 10 perwira dan prajuritnya, dan sedikitnya 24 tentara lainnya terluka akibat gempuran rudal presisi Hizbullah di front Lebanon,” ungkap Atwan.
Dia menjelaskan “Mereka tak dapat maju barang 10 meter di front ini, karena di situ terdapat para ksatria dalam arti yang sebenarnya, dan yang semua operasi militernya berada di bawah slogan ‘Labbaika, ya Nasrallah’, dan ini benar-benar merupakan pembalasan atas darah syuhada.”
Atwan menambahkan, “Israel sekarang tampil dengan pernyataan baru dan mengatakan, ‘Sekarang kami sudah memberantas struktur tertinggi Hizbullah, menghabisi Sinwar, dan sekarang adalah waktu yang kondusif untuk menyudahi perang di Lebanon dan Jalur Gaza.’ Ini dusta.”
Kepada Israel, Atwan menyoal, “Sebab, tujuan kalian (Israel) semula ialah memukul mundur Hizbullah sejauh 10 kilometer hingga ke seberang Sungai Litani. Pejuang resistensi itu sampai sekarang ada di tempat, lantas mana tujuan kalian? Kalian juga mengaku akan melucuti senjata Hizbullah. Apakah kalian sudah berhasil melucuti senjata Hizbullah? Apakah Hochstein (utusan AS) berhasil? Apakah semua konspirasi yang ada berhasil? Tak berhasil. Sekarang, para komandan Pasukan Ridwan (pasukan khusus Hizbullah) dan pasukan Hizbullah (secara umum) di Lebanon selatan, demi Allah, sangat pintar, dapat mengelola perang dengan manajemen yang belum pernah ada sebelumnya sama sekali.” (railayoum)