Rangkuman Berita Utama Timteng  Sabtu 23 Maret 2024

Jakarta, ICMES. Yaman mengumumkan rencananya melancarkan serangan yang  lebih telak terhadap kapal-kapal  yang terkait dengan Israel , AS dan Inggris.

Kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon  pada hari Jumat (22/3) merilis rekaman video operasi serangannya yang menyasar sebuah posisi pasukan intelijen militer Israel di pemukiman Metulla di wilayah utara Palestina pendudukan.

Hamas menepis keras klaim terbaru Rezim Zionis Israel bahwa pasukan Zionis di Gaza berhasil menangkapi para  komandan perlawanan Palestina dalam serangan mematikan di rumah sakit al-Shifa di Kota Gaza.

Berita selengkapnya:

Pemimpin Ansarullah: Yaman Rencanakan Serangan Lebih Telak terhadap Kapal Musuh

Yaman mengumumkan rencananya melancarkan serangan yang  lebih telak terhadap kapal-kapal  yang terkait dengan Israel , AS dan Inggris.

Tokoh yang paling berpengaruh di Yaman, yaitu pemimpin gerakan Ansarullah, Sayid Abdul Malik al-Houthi,  dalam pidato di televisi pada Kamis malam (21/3) menegaskan, “Kami memiliki rencana yang sangat penting di masa mendatang untuk melakukan serangan yang lebih efektif terhadap kapal musuh.”

Tanpa menjelaskan rincian rencana ini, dia mengatakan, “Di tingkat militer, kami terus mengembangkan aksi dan operasi militer, dan ada banyak pilihan di hadapan kami… Apa pun yang sah dan dapat kami lakukan, akan kami lakukan tanpa ragu-ragu atau khawatir terhadap ancaman, klasifikasi  (terorisasi), dan kampanye musuh.”

Dia menilai kemampuan pasukan Yaman “melampaui teknologi AS dan Israel dalam hal pemantauan, gangguan, dan intersepsi  merupakan sebuah kemenangan dan perkembangan besar” bagi Yaman.

Dia menyebutkan bahwa kota Eilat di Israel selatan menjadi sasaran rudal yang dikembangkan dan meleampaui deteksi dan intersepsi.

 “Salah satu operasi terpenting Angkatan Bersenjata Yaman minggu ini adalah membidik Umm al-Rashrash (Eilat) dengan rudal yang dikembangkan… Rudal itu  mampu mencapai Umm al-Rashrash, menerobos semua teknik pemantauan dan intersepsi Amerika dan Israel,” terangnya

Sayid Al-Houthi menambahkan,“Rudal yang dikembangkan itu mengejutkan musuh, Israel, dan membuka cakrawala baru bagi saudara-saudara di kekuatan rudal dalam pengembangan rudal jarak jauh.”

Mengenai Perang Gaza dia mengatakan, “Tragedi di Gaza adalah kutukan bagi para pembunuh kriminal dan pendukung mereka, dan aib bagi mereka yang diam dan hanya menonton… Tragedi di Jalur Gaza sangat besar dan belum pernah terjadi sebelumnya di dunia, dan saat ini tidak ada bandingannya di negara mana pun yang terkena dampak atau sedang berperang.”

Dia juga mengingatkan, “Pemandangan tragis di Gaza bukanlah cerita yang harus diceritakan, melainkan tragedi dan rasa sakit yang harus menghidupkan kembali hati nurani mereka yang masih memiliki hati.”

Sementara itu, Lapangan Al-Sabeen, alun-alun terbesar di ibu kota Yaman, Sanaa, pada hari Jumat kedua di bulan suci Ramadhan (22/3) kembali diwarnai lautan massa yang berunjuk rasa akbar dengan mengangkat slogan “Operasi kami terus berlanjut, hentikan agresi”, untuk mendukung rakyat tertindas Palestina yang menjadi korban perang genosida di Jalur Gaza.

Rayat Yaman  kembali menggelar demonstrasi besar-besaran atas seruan Sayid  Abdul-Malik al-Houthi,

yang pada hari Kamis  menegaskan bahwa keluarnya masyarakat secara masif merupakan bagian dari jihad demi Palestina.

Sayid Al-Houthi memastikan bahwa berkat  keteguhan rakyat Palestina dan pejuang perlawanan, Israel sejauh ini gagal mencapai tujuan perangnya di Gaza, meskipun meski gencar melakukan pemboman besar-besaran.

Israel melancarkan perang genosida di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa terhadap entitas Zionis Israel  sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.

Sejak dimulainya serangan, rezim Tel Aviv telah membunuh hampir 32.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 74.000 lainnya.

Rezim Tel Aviv juga telah memberlakukan  blokade total  terhadap Jalur Gaza, memutus bahan bakar, listrik, makanan dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.

PBB mengatakan anak-anak di Gaza mulai sekarat karena kelaparan di tengah risiko kelaparan yang parah. (raialyoum/alalam)

Hizbullah Rilis Rekaman Video Serangan Sengitnya terhadap Israel

Kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon  pada hari Jumat (22/3) merilis rekaman video operasi serangannya yang menyasar sebuah posisi pasukan intelijen militer Israel di pemukiman Metulla di wilayah utara Palestina pendudukan.

Video itu merekam detik-detik peluncuran rudal ke arah unit pemukiman yang mereka tuju hingga kemudian terlihat ledakan besar pada target.

Hizbulllah gencar menyerang posisi-posisi dan tempat kerumunan tentara pendudukan Zionis, sebagai bentuk dukungan kepada rakyat dan para pejuang Palestina di Jalur Gaza sekaligus sebagai tanggapan atas serangan pasukan Zionis terhadap desa-desa di selatan dan rumah-rumah warga sipil.

Sehari sebelumnya, Hizbullah mengumumkan pihaknya juga telah menggempur titik posisi pasukan intelijen militer Israel di pemukiman Metulla hingga menyebabkan sejumlah anggota pasukan itu tewas Hizbullah  juga melancarkan serangan artileri terhadap pasukan Israel yang sedang memasuki barak  Zarait .

Dalam operasi terpisah, mereka menghancurkan bangunan yang digunakan oleh tentara pendudukan di permukiman  Ramot Naftali , permukiman  Zarait , pemukiman  Nato’a , dan permukiman  Avivim , di Al-Malikiyah.

Gencarnya serangan Hizbullah membuat permukiman di wilayah utara Palestina pendudukan ditinggalkan oleh warga Zionis sejak lebih dari lima bulan yang lalu.

Media Israel mengutip pernyataan kepala  otoritas lokal  di pemukiman  Kiryat Shmona bahwa 40% pemukim yang melarikan diri dari utara mengaku tidak akan kembali ke sana. (alalam)

Hamas Bantah Klaim Israel Telah Menangkapi Para Komandan Faksi-Faksi Pejuang Palestina

Hamas menepis keras klaim terbaru Rezim Zionis Israel bahwa pasukan Zionis di Gaza berhasil menangkapi para  komandan perlawanan Palestina dalam serangan mematikan di rumah sakit al-Shifa di Kota Gaza.

Seorang petinggi Hamas, yang meminta tidak disebutkan namanya, menyatakan demikian pada hari Jumat (22/3), setelah militer Israel merilis sebuah kolase foto yang menunjukkan foto-foto tersangka 358 pejuang perlawanan yang ditahan di kompleks medis.

Pejabat Hamas itu mengatakan kepada saluran Al Jazeera yang berbasis di Qatar bahwa foto-foto para tahanan itu tidak akurat dan dirilis sengaja demi melancarkan “perang psikologis” Israel terhadap kubu resistensi di Jalur Gaza.

“Beberapa foto menunjukkan mereka yang tidak berada di Gaza saat ini, serta para syuhada, dan para dokter Palestina yang telah dibebaskan oleh tentara pendudukan,” terangnya.

Pada Senin pagi, pasukan Israel yang bersenjata lengkap menyerbu rumah sakit al-Shifa dan menembaki ribuan pasien, staf medis, dan warga sipil yang mengungsi di dalam kompleks medis.

Mereka membunuh lebih dari 140 warga Palestina di dalam dan sekitar rumah sakit serta menangkap 650 lainnya, termasuk jurnalis dan petugas kesehatan.

Selama beberapa hari terakhir, militer Israel mengepung rumah sakit al-Shifa, di mana para penembak jitu dan helikopter membidik orang-orang yang mencoba melarikan diri.

Pada November 2023, Israel melakukan serangan serupa terhadap fasilitas medis tersebut, yang memicu kecaman internasional yang luas. (presstv)