Jakarta, ICMES. Petinggi Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya, secara resmi mengumumkan kesyahidan Yahya al-Sinwar, kepala biro politik faksi pejuang Palestina tersebut,. Al-Hayya memastikan dirinya akan terus mengikuti jejak Sinwar dalam melawan Israel sampai rezim pendudukan ini dapat dikalahkan.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa gugurnya kepala biro politik Hamas, Syahid Yahya Sinwar, tidak akan membuat umat Islam mundur di depan Israel.
Panglima Korps Garda Revolusi Islam Iran Mayjen Hossein Salami memuji Sinwar sebagai “pejuang yang tak kenal lelah dan anggota elit perlawanan Islam Palestina” serta “legenda perjuangan melawan rezim penjahat Zionis yang kejam.”
Rumah Sakit Rambam Israel menyatakan pihaknya menerima 12 korban perang di pihak tentara Israel, dua di antaranya tewas dan berasal dari pasukan Golani.
Berita selengkapnya:
Umumkan Gugurnya Yahya Sinwar, Hamas Pastikan Tetap Bertekad Melanjutkan Perjuangan
Petinggi Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya, pada hari Jumat (18/10) secara resmi mengumumkan kesyahidan Yahya al-Sinwar, kepala biro politik faksi pejuang Palestina tersebut,.
Al-Hayya memastikan dirinya akan terus mengikuti jejak Sinwar dalam melawan Israel sampai rezim pendudukan ini dapat dikalahkan.
Dia menegaskan, “Dengan segala arti keluhuran, kebesaran, kejayaan dan kemuliaan, Hamas mengucapkan belasungkawa kepada bangsa kami Palestina dan segenap umat kami serta segenap kaum merdeka dunia atas gugurnya sosok pria paling gagah berani, pria yang telah mengabdikan hidupnya demi Palestina, dan mempersembahkan jiwanya di jalan pembebasan Palestina. Dia percaya kepada Allah maka Allah pun percaya kepadanya, dan memilihnya sebagai syahid bersama saudara-saudara pendahulunya yang telah syahid.”
Dia menambahkan, “Kami berbela sungkawa atas gugurnya sang pemimpin besar nasional, Saudaraku Sang Mujahid dan Syahid Yahya Sinwar (Abu Ibrahim), Kepala Biro Politik Hamas, dan komandan Perang Badai Al-Aqsa yang telah mulia sebagai pahlawan yang gugur syahid, maju pantang mundur, mengangkat senjata, bertempur dan menghadang pasukan pendudukan di barisan depan, berpindah-pindah di antara semua medan laga, teguh bertahan di tanah Gaza nan mulia, membela tanah Palestina dan kesuciannya, menginspirasi serta mencerdaskan spirit keteguhan, kesabaran, ketahanan dan perlawanan.”
Dalam mengumumkan berita kesyahidan tersebut, Al-Hayya menyebutkan beberapa poin berikut:
- Sinwar senantiasa memberikan persembahan dalam perjuangan hingga dia gugur dalam Perang Badai Al-Aqsa.
- Dia adalah penerus kavilah syuhada besar dalam khittah pendiri Hamas Syeikh Ahmad Yasin.
- Darah para syuhada Palestina akan terus menjadi pelita penerang jalan perjuangan dan menjadi motivasi untuk ketahanan dan keteguhan.
- Hamas akan terus berjuang sampai berdirinya negara Palestina di semua tanah Palestina dengan Al-Quds sebagai ikut kotanya.
- Gugurnya Yahya Sinwar dan para pemimpin pendahulunya justru menambah kekuatan dan tekad perjuangan gerakan Hamas.
- Para tawanan Israel tidak akan dapat pulang kecuali dengan penghentian perang terhadap Jalur Gaza, penarikan pasukan Zionis secara total dari Jalur Gaza, dan pembebasan para tawanan Palestina.
(aljazeera)
Iran Puji Kepahlawanan Syahid Yahya Sinwar
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa gugurnya kepala biro politik Hamas, Syahid Yahya Sinwar, tidak akan membuat umat Islam mundur di depan Israel.
“Dengan kesyahidan para jenderal, pahlawan dan pemimpin, tidak akan ada kemunduran dalam perlawanan umat Islam terhadap rezim pendudukan Israel,” ujarnya pada hari Jumat (18/10).
“Jihad melawan agresi, dan persembahan kebebasan kepada pemilik sebenarnya dari tanah yang diduduki adalah gerakan besar dan tujuan mulia yang tidak akan berhenti dengan kesyahidan para pahlawan di arena ini,” sambungnya.
Presiden Iran mengatakan “Syahid Sinwar melanjutkan perjuangannya dengan berani, sampai saat-saat terakhir hidupnya, dan tidak menyerah.”
Dia lantas menyatakan belasungkawa Iran atas “kesyahidan pemimpin heroik rakyat tertindas Palestina di Gaza, kaum merdeka dunia, dan Pemimpin Besar Iran Sayid Ali Khamenei.”
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan bahwa Sinwar tidak takut mati, melainkan mencari kesyahidan di Gaza dan dia dengan berani “berjuang sampai penghabisan di medan perang.”
Sinwar gugur syahid dalam serangan udara Israel di kota Rafah, Gaza pada hari Kamis. Hamas mengonfirmasi berita kesyahidan itu pada hari Jumat.
Araqchi menambahkan, “Nasibnya – yang terlukiskan dengan indah dalam gambar terakhirnya – tidak menjadi penghalang, melainkan sumber inspirasi bagi pejuang perlawanan di seluruh wilayah, baik warga Palestina maupun non-Palestina.”
Dia juga menyebutkan, “Kami, dan banyak orang lain di seluruh dunia, salut atas perjuangan tanpa pamrihnya untuk membebaskan rakyat Palestina…. Para martir akan hidup selamanya… dan cita-cita pembebasan Palestina dari rezim pendudukan menjadi lebih mendesak daripada sebelumnya.”
Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Mayjen Hossein Salami memuji Sinwar sebagai “pejuang yang tak kenal lelah dan anggota elit perlawanan Islam Palestina” serta “legenda perjuangan melawan rezim penjahat Zionis yang kejam.”
Dia juga menyebutkan kesyahidan Sinwar akan “semakin mengobarkan api kemarahan perlawanan anti-Zionis” , dan menyatakan nama Sinwar kini bersinar bersama nama-nama pemimpin perlawanan heroik lainnya seperti pendahulunya Ismail Haniyeh dan pendiri Hamas Ahmad Yassin.
“Dengan rahmat Allah, kemarahan ini akan mengubah para perampas tanah suci [Palestina] menjadi abu dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama,” harap Salami. (alalam/raialyoum/presstv)
Dua Tentara Zionis Tewas dan 10 Lainnya Terluka dalam Pertempuran di Lebanon Selatan
Rumah Sakit Rambam Israel menyatakan bahwa sejak Kamis hingga Jumat pagi waktu setempat (18/10) pihaknya menerima 12 korban perang di pihak tentara Israel, dua di antaranya tewas dan berasal dari pasukan Golani.
Tentara Israel mengumumkan bahwa tiga tentara dalam formasi komando terluka parah pada Kamis malam dalam pertempuran di Lebanon selatan, dan bahwa seorang perwira di Brigade Golani terluka parah tadi malam dalam pertempuran di perbatasan Lebanon.
Tentara juga menyebutkan bahwa seorang prajurit Brigade Givati terluka parah dalam pertempuran yang terjadi di Jalur Gaza utara.
Sementara itu, lima orang gugur dan beberapa lainnya terluka akibat serangan Israel di wilayah di Lebanon selatan, yang terkonsentrasi di provinsi Selatan dan Nabatieh.
Kantor Berita resmi Lebanon, NNA, melaporkan bahwa serangan Israel menargetkan kota Joya, di distrik Tyre, di Kegubernuran Selatan, hingga mengakibatkan “tiga orang gugur dan sejumlah orang terluka,” dan “pekerjaan pembersihan puing-puing masih berlanjut. .”
NNA menambahkan bahwa “pesawat militer musuh” melancarkan serangan terhadap proyek Taj al-Din di distrik Mafraq Mafraq, kota Hadada, sekitar wilayah Al-Bass, Kafr Dounin, pinggiran kota Kafra, dan kawasan pertanian di distrik Tirus.
Menurut NNA, di Kegubernuran Nabatieh, tempat serangan udara terkonsentrasi, “dua orang gugur di kota Zararia di distrik Zahrani,” akibat serangan Israel yang menyasar gerbang Wadi Khalil.
Jet tempur Israel juga menyerang kawasan Al-Marwaniyah di Distrik Al-Zahrani dan pinggiran kota Shehin, serta kota Safad Al-Batikh, Baraashit, Beit Lev, Kafra, Yater, Hadada, Sarbin, dan daerah hilir Sungai Litani di luar Al-Buwayda, di Distrik Marjayoun di Kegubernuran Nabatieh. (raialyoum)