Jakarta, ICMES. Sebuah drone pengintai milik gerakan perlawanan Islam Lebanon Hizbullah ditengarai telah menyusup ke bagian utara wilayah pendudukan, dan merekam vila pribadi perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Kelompok Pejuang Palestina Hamas menyalahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas kegagalan mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza, setelah perundingan dua hari di Doha yang berakhir pada hari Jumat, di mana Hamas tidak berpartisipasi.
Perlawanan para pejuang Palestina di Jalur Gaza berlanjut, terhadap serbuan pasukan pendudukan Israel ke Jalur Gaza, di mana pada hari ke-317,pertempuran terkonsentrasi di Kota Gaza dan di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan.
Berita selengkapnya:
Drone Hizbullah Rekam Rumah Netanyahu, Israel Ketar-Ketir
Sebuah drone pengintai milik gerakan perlawanan Islam Lebanon Hizbullah ditengarai telah menyusup ke bagian utara wilayah pendudukan, dan merekam vila pribadi perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Menurut surat kabar harian Israel HaYom, sistem pertahanan rezim Israel mengeluarkan pesan peringatan tentang keberadaan drone di dekat kediaman pribadi Netanyahu di Kaisarea, yang terletak di 37 km selatan Haifa di pantai Mediterania, pada hari Minggu (18/8).
Israel HaYom berspekulasi bahwa drone tersebut diluncurkan dari Lebanon dan berhasil mengambil rekaman tempat tinggal Netanyahu, dan jet tempur Israel dikirim ke daerah tersebut tapi gagal mendeteksi lokasi pasti drone yang dicurigai.
Militer Israel mengklaim bahwa peringatan tersebut mungkin merupakan alarm palsu, dan menambahkan bahwa radar dan sistem pertahanan terkadang mengeluarkan peringatan tersebut karena adanya kesalahan. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya drone kecil yang diluncurkan Hizbullah.
Pada bulan Juni lalu, Hizbullah menerbitkan rekaman berdurasi 9 menit 31 detik yang mencakup gambar situs-situs perumahan dan militer di dalam dan sekitar kota Haifa, termasuk laut dan bandara.
Rekaman itu memastikan semakin besarnya kesulitan yang dihadapi militer Israel dalam menangani kemampuan drone Hizbullah.
Perkembangan terbaru ini terjadi di tengah kekhawatiran akan perang total antara Israel dan Hizbullah menyusul pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr di Beirut pada 30 Juli.
Hal ini juga terjadi pada saat warga Israel hidup dalam kepanikan dan ketakutan ketika Iran bersumpah akan melancarkan serangan balasan terhadap rezim Zionis tersebut, menyusul pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran.
Haniyeh, yang berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai presiden Iran gugur syahid bersama seorang pengawalnya dalam serangan pada dini hari tanggal 31 Juli.
Pemimpin Besar Iran Ayatullah Khamenei telah memperingatkan rezim Israel akan “tanggapan keras” atas pembunuhan Haniyeh, dan menyebutnya sebagai kewajiban Iran untuk membalas darah pemimpin perlawanan Palestina tersebut.
Sementara itu, situs militer Israel menjadi sasaran peluru artileri dan roket Katyusha Hizbullah pada hari Minggu.
Hizbullah dalam serangkaian pernyataan melaporkan bahwa markas besar Batalyon Sahel di barak Beit Hillal Israel digempur dengan sejumlah roket Katyusha, sebagai tanggapan atas serangan Israel di kota Shebaa di Lebanon selatan.
Hizbullah juga menyebutkan pihaknya telah menyerang dan merusak peralatan spionase di situs Ruwaisat Al-Alam di wilayah pendudukan perbukitan Kfarshouba Lebanon dengan senjata presisi. (presstv/raialyoum)
Tanggapi Prakarsa Doha, Hamas Sebut Netanyahu Halangi Kesepatan Gencatan Senjata
Kelompok Pejuang Palestina Hamas menyalahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas kegagalan mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza, setelah perundingan dua hari di Doha yang berakhir pada hari Jumat, di mana Hamas tidak berpartisipasi.
Hamas memberikan tanggapan resminya dalam sebuah pernyataan pada hari Ahad (18/8) setelah meninjau hasil perundingan, yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir serta Amerika Serikat (AS).
Hamas meminta para mediator menyajikan rencana konkret untuk melaksanakan proposal yang disepakati pada 2 Juli, menekankan perlunya menghindari siklus perundingan yang terhenti karena taktik penundaan Netanyahu dan kondisi baru.
Hamas menuduh Netanyahu menggunakan strategi untuk mengulur waktu dan memperpanjang agresi di Gaza.
“Kami yakin Netanyahu masih menghambat upaya mencapai kesepakatan,” kata Hamas.
Hamas menekankan bahwa prakarsa terbaru yang diajukan selama perundingan sejalan dengan persyaratan Netanyahu, termasuk penolakannya terhadap gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan dari Gaza.
Hamas menilai prakarsa itu juga mencerminkan desakan Netanyahu untuk mempertahankan kendali atas wilayah strategis Gaza, termasuk Persimpangan Netzarim, Penyeberangan Rafah, dan Koridor Philadelphi.
Lebih lanjut, Hamas mengkritik persyaratan baru yang diberlakukan Netanyahu pada negosiasi pertukaran tahanan.
“Kami menganggap Netanyahu bertanggung jawab penuh karena menggagalkan upaya mediator dan menghalangi jalan menuju kesepakatan,” tegasnya.
Hamas menegaskan pihaknya telah melakukan pendekatan terhadap upaya mediasi di Qatar dan Mesir secara bertanggung jawab, dan telah mempertimbangkan semua usulan yang dimaksudkan untuk menghentikan agresi terhadap Palestina dan mencapai kesepakatan pertukaran tahanan.
Pendekatan ini, ungkap Hamas, didorong oleh keinginan untuk menyelamatkan nyawa rakyatnya dan mengakhiri kekerasan dan genosida yang sedang berlangsung terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza.
Gerakan ini juga menegaskan kembali komitmennya terhadap apa yang disepakati pada 2 Juli, yang dibuat oleh Presiden AS Joe Biden pada akhir Mei dan disetujui oleh Dewan Keamanan PBB.
“Kami menyerukan para mediator untuk memenuhi tanggung jawab mereka dan mewajibkan pendudukan untuk melaksanakan apa yang telah disepakati,” tambahnya.
Putaran terakhir perundingan gencatan senjata mengenai Gaza berakhir di Doha tanpa terobosan pada hari Jumat, namun tanggal baru telah ditetapkan untuk pembicaraan lebih lanjut pada minggu depan.
Dalam pernyataan pada Jumat malam, Presiden Biden mengatakan bahwa “proposal penghubung” tersebut memberikan landasan bagi kesepakatan akhir mengenai gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan.
Upaya mediasi ini mengalami beberapa kemunduran, antara lain akibat pembunuhan kepala biro politik dan kepala perunding Hamas, Ismail Haniyeh, dalam serangan Israel di Teheran pada akhir Juli. (alalam/presstv)
Para Pejuang Palestina Hadang Pasukan Israel di Tal al-Hawa dan Khan Yunis
Perlawanan para pejuang Palestina di Jalur Gaza berlanjut, terhadap serbuan pasukan pendudukan Israel ke Jalur Gaza, di mana pada hari ke-317,pertempuran terkonsentrasi di Kota Gaza dan di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan.
Dalam rincian operasinya pada hari Minggu, sayap militer Hamas Brigade Al-Qassam menyerang pasukan Israel yang terdiri dari 10 tentara dengan peluru anti-personil di Tal All-Hawa, selatan Kota Gaza.
Brigade Al-Qassam merilis rekaman video serangan terhadap pasukan pendudukan yang terletak di poros Netzarim, di selatan lingkungan Tal al-Hawa. Di waktu yang sama, Brigade Al-Aqsa, melancarkan serangan mortir terhadap pasukan pendudukan dan kendaraan mereka yang juga menembus lingkungan Tal Al-Hawa.
Pasukan Israel mencoba menembus lagi melalui pinggiran selatan lingkungan Al-Zaytoun di Kota Gaza.
Sedangkan di Jalur Gaza bagian selatan, para pejuang Al-Qassam berhasil meledakkan bom barel dan bom lainnya, terhadap pasukan pendudukan yang turun dari kendaraan, di sebelah barat wilayah Al-Hawoz , di sebelah barat Kota Hamad, di sebelah utara wilayah kota Khan Yunis, hingga menyebab sejumlah tentara Zionis itu mereka tewas dan terluka.
Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam, melepaskan rentetan mortir terhadap kumpulan kendaraan militer dan tentara pendudukan yang menembus sekitar lingkungan Al-Jiyah di wilayah Al-Matahin, utara kota Khan Yunis.
Mereka tersebut juga menembakkan peluru 107 ke markas komando dan kendali tentara pendudukan yang menembus sekitar Bukit Kurdi ke-86, timur laut Khan Yunis.
Mereka juga melepaskan rentetan mortir kaliber 60 terhadap kumpulan kendaraan dan tentara pendudukan yang menyerbu utara Kota Hamad, sebelah barat Khan Yunis, selain membom situs militer Mars dengan salvo roket.
Brigade Al-Saraya memperlihatkan video serangan mortir pejuangnya terhadap kendaraan dan personil pasukan Zionis yang menembus wilayah Al-Qarara, sebelah utara kota Khan Yunis.
Brigade Martir Al-Aqsa melancarkan serangan mortir terhadap tentara pendudukan dan kendaraan militer mereka yang menembus daerah Al-Matahin, sebelah utara kota Khan Yunis.
Mereka juga menggempur tentara pendudukan dan kendaraan militer mereka dengan rentetan mortir di barat Kota Hamad, barat laut Khan Yunis.
Kuru bicara militer Israel mengakui bahwa seorang prajurit dari Batalyon 202 Brigade Pasukan Terjun Payung terluka parah dalam pertempuran di Jalur Gaza selatan pada hari Minggu.
Sehari sebelumnya, tentara pendudukan mengakui terbunuhnya seorang komandan kompi dan seorang tentara dalam pertempuran di Jalur Gaza.
Dengan demikian, jumlah resmi korban tewas tentara pendudukan dalam pertempuran di Jalur Gaza meningkat menjadi 692 perwira dan tentara sejak awal Badai Al-Aqsa, termasuk 332 orang sejak dimulainya operasi darat di Jalur Gaza. Selain itu, sebanyak lebih dari 10.000 orang Israel lainnya terluka, menurut apa yang dipublikasikan oleh media Israel.
Sementara itu, laporan terbaru menyebutkan satu orang Israel tewas akibat ledakan yang terjadi pada sebuah mobil di Tel Aviv. (almayaadeen)