Rangkuman Berita Utama Timteng  Selasa 20 Agustus 2024

Jakarta, ICMES. Wakil Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran, Brigjen Ali Fadavi memastikan Iran akan menentukan  kapan dan bagaimana menghukum Rezim Zionis Israel dan membalas darah Syahid Ismail Haniyeh.

Seorang perwira Israel tewas, dan enam tentara Zionis lainnya terluka akibat salah sasaran dalam serangan terhadap sebuah bangunan tempat mereka berada di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.

Sejumlah orang yang pernah menjadi pengawal dan asisten kepala biro politik Hamas, Syahid Ismail Haniyeh, gugur syahid akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza.

Berita selengkapnya:

IRGC: Penantian Serangan Iran bagi Israel Lebih Berat dari Kematian

Wakil Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Brigjen Ali Fadavi memastikan Iran akan menentukan  kapan dan bagaimana menghukum Rezim Zionis Israel dan membalas darah Syahid Ismail Haniyeh.

Sembari menegaskan bahwa pembalasan oleh Iran tidak dapat dihindari, Fadavi pada hari Senin (19/8) mengatakan, “Kehebohan yang terjadi pada entitas pendudukan karena menunggu balasan Iran lebih berat bagi mereka daripada kematian, saat mereka menunggu balasan kami siang dan malam.”

Sementara itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani di hari yang sama mengatakan negaranya mendukung gencatan senjata segera di Gaza “dan penghentian pembantaian Zionis terhadap rakyat Palestina, namun tidak ada hubungan langsung antara hal tersebut dan hak sah Iran untuk menghukum agresor dan menanggapi agresi. ”

Kanaani juga menyebutkan bahwa Hamas mengumumkan pendiriannya mengenai perundingan gencatan senjata di Gaza, dan tampaknyaHamas tidak memiliki pandangan positif terhadap perundingan dan kinerja AS dalam hal ini.

Kanaani menekankan negaranya tidak menginginkan ketegangan di kawasan, dan mendukung upaya dengan iktikad baik, namun pada saat yang sama Iran menegaskan haknya untuk menghukum agresor, dan akan menggunakan hak ini pada waktu yang tepat.

Kanaani mengutuk serangan Israel yang menggugurkan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di wilayah Iran.

“Zionis telah menunjukkan bahwa mereka tidak ingin melanjutkan proses politik untuk menghentikan perang, melainkan ingin menyebarkan destabilisasi,” sambungnya.

Kanaani juga mengatakan negaranya menyambut baik upaya tulus mewujudkan gencatan senjata di Gaza dan penghentian kejahatan entitas Zionis terhadap rakyat Gaza, namun pessimis terhadap AS.

Dia menjelaskan, “Mengenai gencatan senjata dan isu-isu yang terkait dengannya, kami tidak percaya bahwa Amerika memiliki niat dan kualifikasi yang baik karena Amerika memberikan dukungan penuh dan komprehensif terhadap kejahatan entitas Zionis, dan sejauh ini melalui tindakannya telah membuktikan bahwa Amerika adalah adalah pihak  dalam perang dan bukan pihak dalam perdamaian demi gencatan senjata.” (almayadeen/raialyoum)

Senjata Makan Tuan di Gaza, Satu Perwira Israel Tewas dan Enam Lainnya Terluka

Seorang perwira Israel tewas, dan enam tentara Zionis lainnya terluka akibat salah sasaran dalam serangan terhadap sebuah bangunan tempat mereka berada di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.

Tentara Israel dalam sebuah pernyataan, yang diterbitkan di situs resminya pada Senin malam (19/8), melaporkan bahwa Letnan  Shahar Ben Noun  (21 tahun)  dari  Petah Tikva  (tengah), komandan divisi patroli pasukan terjun payung,  “telah jatuh” dalam pertempuran di Jalur Gaza selatan.

Tentara Israel tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang kejadian tersebut, namun media Israel, termasuk pejabat Badan Penyiaran Israel, mengatakan bahwa “Shahar tewas dan enam tentara terluka akibat pesawat tempur Israel menjatuhkan bom di sebuah gedung yang  berdekatan dengan bangunan lain tempat mereka berada di dalam di Khan Yunis.”

Badan itu menambahkan bahwa satuan patroli pasukan terjun payung yang menggunakan drone untuk mengumpulkan informasi intelijen di lingkungan tersebut terluka akibat runtuhan sebuah bangunan akibat bom yang jatuh dari jet tempur.

Angkatan Udara Israel mengatakan terjadi “kerusakan pada sistem navigasi (panduan) bom tersebut.”

Menurut sumber yang sama, bom Israel tidak mengenai sasaran dan jatuh 290 meter darinya, di sebuah apartemen yang berdekatan dengan tempat tentara berada.

Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 06:30 waktu setempat, ketika jet tempur F15 menyerang dua sasaran di lingkungan Khan Yunis. Salah satu bom mengenai sasaran, sementara yang lainnya meleset.

Angkatan Udara Israel mengonfirmasi bahwa “pembicaraan tersebut adalah mengenai kerusakan teknis”, dan bahwa “bom itu diarahkan melalui Global Positioning System (GPS), dan ini adalah kerusakan yang tidak biasa pada senjata tentara Israel, dan bukan kesalahan manusia atau kesalahan entri data.”

Dalam update terbaru yang dipublikasikan tentara Israel di situs resminya,  jumlah korban tewas di pihak militer Israel sejak awal perang mencapai 693 perwira dan tentara, termasuk 330 sejak dimulainya invasi darat ke Jalur Gaza  pada 27 Oktober 2023.

Menurut data yang sama, 4.346 perwira dan tentara Israel terluka sejak awal perang, termasuk 2.227 orang sejak dimulainya invasi darat, 71 di antaranya terluka akibat salah tembak.

Dengan dukungan AS, Israel telah melancarkan invasi militer di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu, hingga menjatuhkan korban jiwa dan luka lebih dari 132.000 Palestina, yang sebagian besarnya adalah anak-anak dan wanita, serta menyebabkan hilangnya lebih dari 10.000 orang, di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang mematikan. (raialyoum)

Serangan Udara Israel Gugurkan Sejumlah Pengawal Syahid Haniyeh

Sejumlah orang yang pernah menjadi pengawal dan asisten kepala biro politik Hamas, Syahid Ismail Haniyeh, gugur syahid akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Senin malam (19/8).

Sumber-sumber pers melaporkan bahwa “para rekan dan asisten itu gugur syahid dalam agresi berbahaya Israel di dekat rumah Abu Al-Abd di kamp Al-Shati beberapa waktu lalu.”

Dilaporkan bahwa sembilan orang, termasuk 6 orang pendamping dan asisten Ismail Haniyeh, gugur akibat serangan Israel.

Abdul Salam, putra Ismail Haniyeh, mengatakan bahwa sejumlah  pengawal Syahih Abu Al-Abd (Haniyeh) baru saja gugur akibat pemboman terhadap kami, kamp Al-Shati.”

Sementara itu, Brigade Al-Qassam mengumumkan pihaknya telah menggempur tiga tank Merkava, sebuah pengangkut pasukan, dan sebuah buldoser militer di lingkungan Tal Al-Sultan di Rafah, sedangkan pejuang Saraya menerbitkan gambar operasi gabungan dengan Brigade Al-Qassam dalam serangan  terhadap dua tank di lingkungan Al-Shuja’iya, sebelah timur Kota Gaza.

Di bagian lain, peledakan bom di Tel Aviv terus membayangi Israel. Kepala polisi Tel Aviv mengumumkan pihaknya tidak memiliki informasi mengenai latar belakang kriminal atau kebangsaan pelaku pengeboman pada hari Ahad, dan bahwa pelaku merencanakan operasi besar. Brigade Al-Qassam mengaku bertanggung jawab atas operasi tersebut, bersama dengan Brigade Al-Quds.

Pasukan pendudukan juga melakukan dua pembantaian   di Khan Yunis dan Kamp Al-Shati, di mana lebih dari 35 warga Palestina gugur dalam serangan pendudukan di beberapa wilayah di Jalur Gaza pada hari Ahad. (aljazeera)