Rangkuman Berita Utama Timteng  Sabtu 18 Mei 2024

Jakarta, ICMES. Juru bicara sayap militer Hamas Brigade Al-Qassam, Abu Obaida, mengatakan bahwa setelah 32 minggu sejak 7 Oktober, rakyat Gaza dan para pejuang resistensi mereka terus menjalani perang  tak seimbang dan pertahanan yang epik melawan barbarisme pasukan Zionis Israel.

Angkatan Bersenjata Yaman kubu Ansarullah pada hari Jumat  (17/5)mengumumkan bahwa pertahanan udaranya berhasil merontokkan satu unit drone MQ-9 milik AS pada malam sebelumnya.

Rezim Zionis Israel  melakukan serangan udara ke dua desa di sekitar perbatasan Lebanon dengan wilayah pendudukan Palestina hingga menggugurkan seorang pejuang   Hizbullah dan dua anak kecil.

Berita selengkapnya:

Juru bicara sayap militer Hamas Brigade Al-Qassam, Abu Obaida, mengatakan bahwa setelah 32 minggu sejak 7 Oktober, rakyat Gaza dan para pejuang resistensi mereka terus menjalani perang  tak seimbang dan pertahanan yang epik melawan barbarisme pasukan Zionis Israel.

Dalam sebuah pernyataan video yang dirilis pada hari Jumat (17/5), Abu Obaida mengatakan, “Selama berhari-hari, bermalam-malam, dan berminggu-minggu, musuh dan pemerintahan NAZI-nya melakukan kejahatan genosida yang paling keji terhadap rakyat kami.”

Berikut ini beberapa poin utama pernyataan Abu Obaida:

– Tentara Zionis membual tentang kejahatan yang dilakukannya di Gaza, dan menganggap semua itu sebagai prestasi militer.

– Intimidasi, kejahatan, dan penghancuran sistematis adalah strategi konsisten yang digunakan Israel di Gaza.

– Israel mengancam setiap kali ingin meraih kemenangan atau prestasi, namun tetap akan dihadang oleh para pejuang Gaza.

– Israel yang kebingungan dalam berbagai hal memutuskan untuk melancarkan agresi darat terhadap Rafah, lingkungan Zaytoun, dan Jabalia, karena mengira semua daerah itu sudah mudah untuk dimangsa.

– Israel beranggapan jika mereka menebar kehancuran di semua tempat selama lebih dari tujuh bulan maka perlawanan yang mereka hadapi akan minim, namun anggapan demikian hanyalah ilusi belaka.

– Israel kembali masuk jurang neraka  dan menghadapi perlawanan yang lebih keras.

– Dalam 10 hari, para pejuang Gaza mampu menyerang 100 kendaraan militer Zionis di medan laga..

– Di semua wilayah serangannya, tentara Israel mendapati puluhan anggotanya tewas dan luka, dan hampir tidak berhenti mengevakuasi anggotanya yang bergelimpangan.

– Israel hanya mengumumkan sebagian dari kerugiannya, sementara jumlah kerugian mereka yang dilihat oleh para pejuang Gaza lebih besar.

– Para pejuang Gaza menghadapi pasukan Zionis dengan mengerahkan segenap upayanya melawan dengan segala senjata yang mereka miliki, termasuk senjata anti-kendaraan lapis baja dan anti-personil. Mereka mengebom gedung, meledakkan pintu terowongan bawah tanah dan mengaktifkan ladang ranjau.

– Meskipun terjadi aksipelaparan, penghancuran dan pembunuhan, para pejuang Gaza tetap eksis dan muncul di hadapan musuh dari mana saja.

– Para pejuang menghadapi pasukan Zionis yang gemetar dan lemah, dan membuat musuh pulang dengan membawa kehancuran serta tidak menemukan apa pun selain kekecewaan.

– Senjata AS yang digunakan untuk memusnahkan penduduk Gaza menyebabkan kehancuran besar-besaran, dan ini merupakan satu-satunya pencapaian musuh.

– Setelah 224 hari, perlawanan panjang para pejuang dan ketabahan penduduk Gaza menunjukkan kemampuan mereka bertahan solid dan terus bertempur.

Di pihak lain, tentara Israel di hari yang sama mengumumkan bahwa seorang anggotanya yang berpangkat  di Brigade pada Pasukan Terjun Payung tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza utara.

Tentara Israel mengatakan bahwa anggotanya yang tewas adalah Sersan Ben Avishai, 20 tahun, dari Nahariya.

Situs saluran  i24 News  milik Israel menyatakan bahwa kematian Ben Avishay tidak ada hubungannya dengan operasi yang dilakukan pada malam hari untuk menemukan mayat tiga orang Israel yang ditawan pejuang Gaza.

Kematian Avishay membuat catatan resmi tentara Israel yang tewas dalam  operasi darat melawan para pejuang Palestina di Gaza bertambah menjadi 275 orang, sedangkan jumlah total tentara dan perwira Israel yang terbunuh sejak 7 Oktober 2023 bertambah menjadi 628 orang. (mm/alalam)

Pasukan Yaman Tembak Jatuh Drone Canggih MQ-9, Rakyat Kembali Gelar Unjuk Rasa Akbar

Angkatan Bersenjata Yaman kubu Ansarullah pada hari Jumat  (17/5)mengumumkan bahwa pertahanan udaranya berhasil merontokkan satu unit drone MQ-9 milik AS pada malam sebelumnya.

Bersamaan dengan ini, berbagai kota dan daerah Yaman kembali dibanjiri unjuk rasa akbar anti Israel.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree, menyatakan bahwa drone itu tertembak jatuh ketika terbang untuk tujuan agresif di angkasa provinsi Ma’rib.

 “Ini adalah pesawat keempat yang ditembak jatuh selama Pertempuran Penaklukan yang Dijanjikan dan Jihad Suci untuk mendukung Gaza,” sambungnya.

Dia menjelaskan, “Pesawat itu menjadi sasaran rudal permukaan-ke-udara buatan lokal, dan rekaman detik-detik jatuhnya pesawat akan disebarkan kemudian.”

Dia juga bahwa Angkatan Bersenjata mengkonfirmasi kesiapan penuh mereka di semua tingkatan, darat, laut dan udara, semua upaya musuh akan gagal, dan Angkatan Bersenjata terus memantau  mereka.

Sementara itu, lautan manusia kembali membanjiri puluhan alun-alun yang tersebar di berbagai provinsi Yaman

di mana massa melanjutkan aksi solidaritas untuk Palestina. Aksi terbesar berlangsung di alun-alun Al-Sab’in, Sanaa, di mana massa membentangkan spanduk-spanduk bertuliskan kecaman terhadap kejahatan Israel di Jalur Gaza, dan kutukan terhadap “genosida AS-Israel” terhadap penduduk Gaza yang telah berlangsung lebih dari tujuh bulan.

Seorang aktivis yang berpartisipasi dalam aksi itu mengatakan, “Ada jihad suci bersama Gaza, dan tak ada garis merah sekarang bagi seluruh rakyat Yaman. Mereka bersama Gaza, dan akan terus demikian. Mereka juga telah meluncurkan babak kelima (eskalasi) dan meminta kepada Angkatan Bersenjata Yaman untuk terus melancarkan serangan terhadap musuh, Zionis.”

Aksi yang mewarnai berbagai penjuru Yaman itu juga diwarnai kecaman terhadap persekongkolan Barat untuk apa yang terjadi Palestina. Massa juga mengecam kebungkaman dunia Arab dan Islam atas apa yang menimpa penduduk Gaza.

Deklarasi aksi rakyat Yaman mengingatkan kepada para penguasa Arab yang berkumpul di KTT Arab di Manama, ibu kota Bahrain, agar perasaan mereka tergerak dan kemudian mereka mengambil tindakan yang kongkret dan serius demi membela Palestina, terutama dengan mengaktivasi opsi boikot politik dan ekonomi terhadap Israel.

Aksi rakyat Yaman itu mengangkat slogan “Jihad Suci bersama Gaza tanpa garis merah”. Massa juga menegaskan kesiapan mereka menjadi relawan dan berpartisipasi aktif dalam perang membela bangsa Palestina yang dijalani oleh Angkatan Bersenjata Yaman.

Massa juga mengapresiasi kontinyuitas operasi maritim fase keempat, dan mendukung semua langkah resmi yang dilakukan dalam eskalasi dukungan kepada Gaza.

Massa mengatakan bahwa medan laga ini takkan pernah berhenti bergejolak kecuali jika Israel menyudahi agresi terhadap Gaza.

Massa juga memuji keteguhan dan resistensi rakyat Palestina, dan mengapresiasi pula operasi-operasi jihad di Lebanon dan Irak untuk mendukung Palestina. (alalam)

Serangan Israel Gugurkan Seorang Pejuang Hizbullah dan Dua Anak Kecil di Lebanon Selatan

Rezim Zionis Israel  melakukan serangan udara ke dua desa di sekitar perbatasan Lebanon dengan wilayah pendudukan Palestina hingga menggugurkan seorang pejuang   Hizbullah dan dua anak kecil.

Korban jiwa jatuh di desa Najjariyeh dan Addousiyeh, yang terletak sekitar 30 kilometer  dari perbatasan, pada hari Jumat (17/5), menurut laporan kantor berita resmi Lebanon, NNA.

Hizbullah mengumumkan satu pejuangnya dari daerah Najjariyeh gugur, sementara NNA menyebutkan bahwa serangan itu juga telah merenggut nyawa dua anak berdarah Suriah.

Seorang fotografer AFP mengatakan serangan itu menghantam sebuah truk pickup dan kebun buah di Najjariyeh.

Hizbullah pada hari Kamis melakukan serangan drone dan serangkaian serangan roket terhadap posisi-posisi militer Israel  di bagian utara wilayah pendudukan Palestina.

Sehari sebelumnya, Hizbullah melancarkan serangkaian serangan terhadap beberapa sasaran Israel setelah serangan Israel di kota Tyre menggugurkan seorang komandan lapangan senior kelompok Hizbullah, Hussain Ibrahim Mekky.

Israel telah melancarkan serangan sporadis terhadap Lebanon sejak 7 Oktober 2023 bersamaan dengan perang genosidanya terhadap Jalur Gaza.

Serangan Israel dilaporkan telah merenggut nyawa sedikitnya 418 orang di Lebanon, sementara pembalasan Hizbullah telah menewaskan 24 orang Israel. Namun pihak Hizbullah, termasuk sekjennya, memastikan kematian di pihak Israel jauh lebih besar dari jumlah yang diumumkan.

Hizbullah pernah bertempur dalam dua perang Israel terhadap Lebanon pada tahun 2000 dan 2006, dan berhasil memaksa militer Israel mundur secara memalukan pada kedua perang tersebut.