Rangkuman Berita Utama Timteng Sabtu 17 April 2021

pejuang ansarullahJakarta, ICMES. Pertempuran sengit berkobar di dekat kota Ma’rib, Yaman, hingga menjatuhkan korban tewas sebanyak 96 orang dari kedua belah pihak.

Kepala Badan Tenaga Atom Iran (AEOI) Ali Akbar Salehi memastikan negaranya sedang memperkaya uranium dengan tingkat kemurnian 60%.

Pangkalan udara Ain Al-Assad di provinsi Anbar, Irak barat, terkena serangan drone berbahan peledak.

Kedutaan Besar (Kedubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Israel pada Kamis lalu (15/4) menyampaikan ucapan selamat kepada rezim Zionis pada peringatan pendudukan tanah Palestina oleh pasukan Yahudi Zionis.

Berita Selengkapnya:

Pertempuran di Ma’rib Tewaskan 96 Orang , Ansarullah Dekati Pangkalan Militer Pasukan Hadi

Pertempuran sengit berkobar di dekat kota Ma’rib antara pasukan pemerintahan presiden pelarian Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi yang didukung pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi di satu pihak dan pasukan gerakan Ansarullah (Houthi) di pihak lain.

Sumber-sumber militer, Jumat (16/4), menyatakan kepada AFP bahwa kontak senjata sengit itu menjatuhkan korban tewas sebanyak 96 orang dari kedua belah pihak.

Sumber-sumber itu mengatakan, “Pasukan Houthi melancarkan serangan intensif untuk bergerak maju ke benteng pertahanan terakhir pemerintah (Mansour Hadi) di utara.”

Laporan lain dari surat kabar al-Akhbar yang berbasis di Libanon menyebutkan bahwa pasukan Ansarullah merebut  kawasan luas di sekitar Waduk Ma’rib setelah bertempur sengit di titik paling timur kawasan Sirwah.

Dalam pertempuran itu jet-jet tempur pasukan koalisi melancarkan serangan masif , namun pasukan Ansarullah malah berhasil merebut daerah pegunungan Al-Khashab sehingga menghasilkan perkembangan signifikan di mana kontak senjata beralih maju dan mendekati Pangkalan Militer Sahn al-Jinn, markas pasukan Hadi, di barat kota Ma’rib.

Sumber kabilah setempat mengatakan kepada Al-Akhbar bahwa pasukan Ansarullah berhasil menguasai jalur pipa minyak kawasan al-Dashush yang menghubungkan lapangan minyak Safir ke provinsi Hudaydah.

Al-Akhbar juga menyebutkan bahwa pasukan Ansarullah bergerak maju dari dua arah menuju Pangkalan Sahn Al-Jinn. (rt/fna)

Iran Nyatakan Sedang Perkaya Uranium 60%, “Peringatan bagi Musuh”

Kepala Badan Tenaga Atom Iran (AEOI) Ali Akbar Salehi memastikan negaranya sedang memperkaya uranium dengan tingkat kemurnian 60%.

“Saat ini sedang berlangsung pengayaan uranium 60% di instalasi nuklir Ahmadi Roushan,” katanya dalam wawancara dengan kantor berita Tasnim milik Iran, Jumat (16/4).

Dia menambahkan, “Dalam setiap sembilan jam kami menghasilkan 9 gram uranium yang diperkaya 60%.”

Dia juga menegaskan, “Kami bisa memproduksi uranium dengan tingkat kemurnian berapapun jika dibutuhkan.”

Mengenai fasilitas nuklir Natanz yang beberapa waktu lalu terkena “sabotase Israel”, Salehi menepis rumor yang menyatakan adanya kontaminasi nuklir di situs Natanz.

“Tidak ada polusi di sana, jika ada polusi, kami tidak akan membiarkan orang yang kami cintai bekerja di sana. Di sisi lain, jika ada polusi di Natanz, para pengawas tidak akan mengunjunginya, dan atas dasar ini, kami sepenuhnya menepis klaim itu,” katanya.

Dia menambahkan, “Pengayaan uranium di instalasi Natanz tidak berhenti, sebagaimana juga tidak menghasilkan kontaminasi radioaktif sama sekali, dan aliran listrik utama instalasi ini akan tersalur pada malam ini.”

Dia menjelaskan bahwa instalasi Natanz tetap beroperasi, kecuali satu ruangnya, yang ditempati oleh mesin sentrifugal IR-1.

Sementara itu, Kepala Kantor Kepresidenan Iran Mahmoud Vaezi di Twitter, Jumat, menyatakan bahwa dimulainya pengayaan uranium 60% merupakan manifestasi kemampuan Iran, dan menjadi “pesan jelas” bagi pihak-pihak yang “bermaksud buruk” terhadap negara ini.

“Pengayaan 60% untuk tujuan damai adalah bukti nyata kemajuan dan kemampuan Iran, dan merupakan satu pesan jelas untuk siapapun yang bermaksud buruk terhadap negara kami agar hendaknya mengetahui bahwa teknologi nuklir damai sudah terpribumi di Iran, dan bahwa gerakan negara ini tak dapat dihentikan dengan pembunuhan ilmuwan nuklir dan pengandalan aksi sabotase di pusat-pusat nuklir,” terangnya.

Vaezi menambahkan bahwa pengayaan uranium 60% merupakan reaksi terhadap siapapun yang pernah mengatakan dalam beberapa tahun terakhir bahwa industri nuklir di Iran terhenti setelah tercapainya perjanjian nuklir multilateral yang dinamai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), sebagaimana dinyatakan oleh pemerintah Iran bahwa perjanjian itu tak akan pernah bisa menghalangi kemajuan industri nuklir negara republik Islam ini. (tasnim/alalam/mna)

Pangkalan Udara AS di Irak Diserang Dengan Tiga Drone

Pangkalan udara Ain Al-Assad di provinsi Anbar, Irak barat, terkena serangan drone berbahan peledak.

Saluran telegram Saberen News yang kerap menyampaikan berita-berita militer terkait pasukan AS di Irak melaporkan bahwa pangkalan udara itu menjadi sasaran serangan yang menggunakan tiga unit drone, namun belum ada keterangan  mengenai dampak serangan tersebut.

Juru bicara pasukan koalisi yang dipimpin AS, Kolonel Wayne Marotto, pada bulan Maret lalu menyatakan bahwa pangkalan itu mendapat serangan 10 roket Katyusha.

Pangkalan udara Ain Al-Assad di barat dan Pangkalan Udara Harir di utara kota Arbil menjadi pangkalan utama militer AS yang jumlahnya diperkirakan sekira 7000 personil.

Sesuai keputusan parlemen Irak pada Januari 2020 yang menuntut pengeluaran pasukan AS dari Irak, status keberadaan pasukan AS di Negeri 1001 tersebut menjadi ilegal sehingga oleh rakyat dinyatakan sebagai pasukan pendudukan.

Saberen News dan beberapa media Irak lain yang dekat dengan Poros Resistensi juga melaporkan bahwa sebuah konvoi logistik militer AS mendapat serangan di provinsi Anbar pada hari yang sama.

Disebutkan bahwa konvoi itu terdiri dari beberapa mobil dan satu truk yang mengangkut roket dan rudal di dekat Ain al-Assad, dan terkena ledakan bom jalanan di kilometer 160 jalan raya Anbar.

Sebuah kelompok yang menamakan dirinya “Ashhabul Kahfi” menyatakan bertanggungjawab atas serangan itu.

Sehari sebelumnya, Bandara Arbil yang dijadikan oleh pasukan AS sebagai pangkalannya juga mendapat serangan drone hingga menimbulkan kebakaran dan terlukanya satu kontraktor AS. (fna)

UEA Ucapkan Selamat kepada Israel pada Peringatan Pendudukan Palestina, Warganet Arab Geram

Kedutaan Besar (Kedubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Israel pada Kamis lalu (15/4) menyampaikan ucapan selamat kepada rezim Zionis pada peringatan pendudukan tanah Palestina oleh pasukan Yahudi Zionis.

Ucapan itu disampaikan melalui Twitter sembari menyebut peringatan itu sebagai “hari raya kemerdekaan” bagi orang-orang Israel.

“Kedutaan Besar UEA di Israel mengharapkan kebahagiaan untuk  warga negara Israel pada hari raya kemerdekaan,” bunyi ucapan itu.

Bersamaan dengan ini, Dubes UEA di Tel Aviv Mohammad Al-Khajah di Twitter menyatakan berterima kasih kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas “sambutan hangat”-nya, dan mengucapkan selamat atas “hari kemerdekaan” Israel.

Situs berita Arabi 21 melaporkan bahwa apa yang dilakukan Kedubes UEA itu mengundang reaksi dari banyak warganet Arab.

Pengguna akun Twitter Humaid al-Nuaimi, misalnya, mencuit; “Emirat telah mengucapkan selamat atas peringatan pendudukan Palestina, normalisasi hubungan yang mutlak paling kotor dalam sejarah.”

Warganet lain bernama Ahmad al-Shaibah menuliskan, “Kedubes Emirat mengucapkan selamat kepada entitas Zionis atas kebangkitan Israel, yang telah menyebabkan pengungsian 750,000 orang Palestina dari sekira 20 kota dan 400 desa Palestina serta pendudukan Zionis atas tempat tinggal mereka, dan itupun terjadi setelah genosida yang membunuh sekira 10 orang Palestina.”

UEA secara resmi menormalisasi hubungan dengan Israel melalui penandatanganan Perjanjian Abraham yang dimediasi oleh AS pada September 2020. (fna)