Jakarta, ICMES. Berbagai sayap militer faksi pejuang Palestina terus melakukan perlawanan sengit terhadap tentara pendudukan Israel di Jalur Gaza, dan kali ini terjadi terutama di lingkungan Tal al-Hawa, di barat daya Kota Gaza, di mana konfrontasi sedang berkecamuk.

Gerakan perlawanan Hizbullah di Lebanon menyatakan pihaknya telah menggempur pasukan dan peralatan militer Israel di bagian utara wilayah pendudukan Palestina dalam operasi bela Palestina.
Tentara Yaman kubu Ansarullah mengumumkan pihaknya telah melancarkan serangan rudal maritim dan drone terhadap sebuah kapal di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandeb, karena kapal itu dinilai melanggar larangan memasuki pelabuhan Israel.
Berita selengkapnya:
Gempuran Pejuang Gaza Kembali Timpakan Kerugian Besar pada Militer Zionis
Berbagai sayap militer faksi pejuang Palestina terus melakukan perlawanan sengit terhadap tentara pendudukan Israel di Jalur Gaza, dan kali ini terjadi terutama di lingkungan Tal al-Hawa, di barat daya Kota Gaza, di mana konfrontasi sedang berkecamuk.
Sekembalinya dari garis pertempuran, Mujahidin Brigade Syahid Izz al-Din al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, antara lain mengaku terlibat pertempuran dengan pasukan infanteri Israel yang terdiri dari delapan tentara, dari jarak dekat di Tal al-Hawa.
Al-Qassam dalam sebuah pernyataannya menyebutkan pihaknya telah meledakkan bom anti-personel terhadap regu tentara penyelamat Israel, sehingga menjatuhkan korban tewas dan luka pada pasukan Zionis tersebut.
Dalam operasi lain di lingkungan Tal Al-Hawa, Brigade Al-Qassam meledakkan dua jip militer milik pasukan pendudukan, menggunakan bom darat dan peluru Al-Yassin 105, di dekat “Menara Mekah” dan Bundaran Al-Amin Muhammad.
Mereka juga meledakkan dua tank Merkava 4, setelah menggempur mereka dengan misil sisa pasukan pendudukan dan bom “Shawadh”, di dekat Masjid Al-Amin Muhammad.
Operasi yang dilakukan oleh Al-Qassam kemudian beralih ke Jalur Gaza selatan, khususnya Rafah, di mana mereka menyasak tank Merkava Israel dan kendaraan pengangkut pasukan, dengan dua peluru Al-Yassin 105 , di Al-Tanour lingkungan dan Jalan George , di sebelah timur kota tersebut.
Seiring dengan kontinyuitas gempuran mereka terhadap pasukan Israel di medan pertempuran, media militer Brigade Al-Qassam terus mendokumentasikan operasi yang menimbulkan kerugian besar pada pasukan pendudukan.
Media militer Al-Qassam menerbitkan rekaman video yang diambil dari lingkungan Tal al-Hawa, yang memperlihatkan pasukan Israel terjebak pada sergapan yang telah dipersiapkan sebelumnya di lokasi tersebut.
Video itu mendokumentasikan tahapan para pejuang menyiapkan “bom televisi” dan “bom halilintar” anti personel, di dua titik berbeda dari lokasi penyergapan, selain juga memperlihatkan suasana dari dalam salah satu ruang komando dan kendali Brigade Al-Qassam, tempat para pejuang memantau pasukan Israel, menunggu pasukan Zionis mencapai tempat penyergapan.
Para pejuang merekam kedatangan sembilan tentara Israel ke tempat penyergapan, khususnya ke titik di mana bom televisi ditempatkan, dan kemudian meledak dan menerjang mereka. Pasukan Zionis lantas melakukanserangan perlindungan (suppressive fire) untuk dapat mengevakuasi para anggotanya yang tewas dan luka.
Selanjutnya, ketika pasukan Israel mencapai titik kedua, di mana bom halilintar terpasang, para pejuang Al-Qassam meledakkan bom itu di tengah pasukan Zionis, yang kemudian melepaskan tembakan intensif ke lokasi penyergapan.
Salah seorang pejuang mengatakan: “Pasukan berharap tidak ada yang menunggu mereka di tempat mereka berkeliaran, tapi kami mendatangi mereka dengan bom televisi dan bom halilintar di sepanjang jalan.”
Dia lantas bersumbar; “Jika mereka kembali, kami pun akan kembali.”
Al-Qassam juga merekam serangannya terhadap pasukan Israel yang ditempatkan di poros Netzarim , barat daya Kota Gaza, dengan peluru mortir dan roket Rajum. Di sepanjang jalur pasokan di Netzarim, Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam, meggempur posisi tentara dan kendaraan pendudukan dengan mortir. (raialyoum)
Hizbullah Gempur Situs-Situs Spionase Israel
Gerakan perlawanan Hizbullah di Lebanon menyatakan pihaknya telah menggempur pasukan dan peralatan militer Israel di bagian utara wilayah pendudukan Palestina dalam operasi bela Palestina.
Hizbullah dalam sebuah pernyataan yang dirilisnya pada hari Jumat (12/7) mengumumkan pelaksanaan dua operasi serupa.
Mengenai serangan pertama, Hizbullah mengatakan, “Pejuang Perlawanan Islam menyerang peralatan spionase di pusat perang dan kru pengintaian yang baru didirikan di pemukiman Metulla dengan peluru kendali, memukul dan menghancurkan mereka secara langsung.”
Yang kedua memperlihatkan para pejuang “melancarkan serangan roket terhadap sekelompok tentara musuh saat mereka menggarap benteng dan konstruksi di sekitar lokasi Hanita.”
Hizbullah menyatakan serangan itu dilakukan “untuk mendukung keteguhan rakyat Palestina di Jalur Gaza dan menyokong perlawanan mereka yang berani dan terhormat.”
Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah Rabu lalu menegaskan pihaknya tak gentar menghadapi kemungkinan pecahnya perang besar dengan Israel.
Dia berjanji akan melakukan pembalasan yang hebat jika ada Israel menginvasi Lebanon. (presstv)
Pasukan Yaman Serang Kapal di Laut Merah dan Selat Bab Al-Mandeb
Tentara Yaman kubu Ansarullah mengumumkan pihaknya telah melancarkan serangan rudal maritim dan drone terhadap sebuah kapal di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandeb, karena kapal itu dinilai melanggar larangan memasuki pelabuhan Israel.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree, pada Jumat malam (12/7) mengatakan: “Angkatan laut, pasukan drone, dan pasukan rudal Yaman telah melakukan operasi militer gabungan.”
Dia menjelaskan bahwa operasi tersebut “menyasar kapal Charysalis dua kali, pertama di Laut Merah dan kedua di Bab al-Mandeb, dengan sejumlah rudal maritim dan drone yang sesuai.”
Dia menambahkan bahwa serangan terhadap kapal tersebut merupakan akibat dari “tindakan perusahaan pemiliknya (yang tidak dia sebutkan) melanggar ketentuan (kelompok) yang melarang masuk ke pelabuhan-pelabuhan Palestina pendudukan.”
Dia juga menegaskan, “Operasi Angkatan Bersenjata (Yaman) tidak akan berhenti kecuali jika agresi (Israel) dihentikan dan blokade terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dicabut.”
Siang hari sebelumnya, jutaan orang kembali menggelar aksi bela Palestina di Sanaa, ibu kota Yaman, serta berbagai kota dan daerah lainnya di negara ini. Dalam gempita aksi itu massa menegaskan bahwa bangsa Yaman akan mengandaskan semua konspirasi musuh, dan melanjutkan operasi militer serta berbagai aksi dan kegiatan lain untuk membela bangsa Palestina.
Massa juga menyatakan dukungan penuh dan mutlak mereka kepada semua tindakan dan langkah yang diambil oleh pemimpin gerakan Ansarillah, Sayid Abdul Malik al-Houthi, di jalur perubahan secara fundamental, yang dia ungkapkan dalam pidato-pidato sebelumnya. (raialyoum)