Rangkuman Berita Utama Timteng  Sabtu 12 September 2020

bahrain dan israelJakarta, ICMES. Para pejabat Palestina mengutuk kesepakatan normalisasi Israel-Bahrain dan menyebutnya  sebagai satu lagi “tikaman dari belakang” oleh negara Arab terhadap Palestina.

Asisten Khusus Ketua Parlemen Iran Majelis Permusyawaratan Islam untuk Urusan Internasional, Hussein Amir Abdollahian, mengutuk keras normalisasi rezim Bahrain dengan Israel dan menyebutnya “pengkhianatan besar” terhadap perjuangan Islam dan rakyat Palestina untuk pembebasan kota suci Al-Quds (Yerussalem).

Militer Iran menyatakan bahwa beberapa pesawat militer Amerika Serikat (AS) mendekati area latihan perang Iran bersandi “Zolfaghar 99” di kawasan strategis Selat Hormuz sebelum kemudian menyingkir setelah terlacak oleh pesawat nirawak Iran.

Berita selengkapnya:

Palestina Sebut Normalisasi Israel-Bahrain Tikaman Baru dari Belakang

Para pejabat Palestina mengutuk kesepakatan normalisasi Israel-Bahrain dan menyebutnya  sebagai satu lagi “tikaman dari belakang” oleh negara Arab terhadap Palestina.

Kesepakatan itu diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Jumat (11/9/2020), sebulan setelah Uni Emirat Arab (UEA) menjalin kesepakatan yang sama dengan Israel melalui mediasi AS.

Kata Gedung Putih, Trump mengumumkan kesepakatan itu di Twitter setelah mengadakan pembicaraan telepon dengan Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Palestina lantas memanggil duta besarnya untuk Bahrain untuk konsultasi.

Kesepakatan itu merupakan “tusukan dari belakang terhadap perjuangan Palestina dan rakyat Palestina”, ungkap menteri urusan sosial di Otoritas Palestina, Ahmad Majdalani, kepada AFP.

Di Jalur Gaza yang terblokade, juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan keputusan Bahrain untuk menormalisasi hubungan dengan Israel “sangat merugikan perjuangan Palestina, dan menguntungkan rezim pendudukan (Israel)”.

Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang berbasis di Ramallah, Tepi Barat, menyebut normalisasi itu “tikaman berbahaya lain bagi perjuangan Palestina”.

“Dengan menormalisasi hubungan dengan rezim pendudukan, Bahrain melanggar semua resolusi Arab. Itu ditolak dan dikutuk serta merupakan pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina,” kata Wassel Abu Youssef, seorang pejabat senior PLO.

PLO dalam sebuah pernyataannya menyebut perjanjian itu “pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina, yang seakan melegitimasi kejahatan Israel di lapangan”.

Seorang pejabat Palestina yang dekat dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa perdamaian antara Arab dan Israel tidak akan terjadi tanpa terselesaikannya masalah Palestina dan bahwa normalisasi itu dilakukan tanpa dukungan regional. (aljazeera)

Iran dan Turki Menentang Perjanjian Bahrain dengan Israel, Mesir Mendukung

Asisten Khusus Ketua Parlemen Iran Majelis Permusyawaratan Islam untuk Urusan Internasional, Hussein Amir Abdollahian, mengutuk keras normalisasi rezim Bahrain dengan Israel dan menyebutnya “pengkhianatan besar” terhadap perjuangan Islam dan rakyat Palestina untuk pembebasan kota suci Al-Quds (Yerussalem).

“Kompromi rezim Bahraini Israel adalah pengkhianatan besar bagi perkara Islam dan Palestina,” cuitnya di Twitter, Jumat (11/9/2020).

“Para pemimpin yang ceroboh di UEA dan Bahrain tidak boleh membuka jalan bagi skema Zionis.. Mereka hendaknya memetik pelajaran dari sejarah. Besok hari sudah terlambat, sementara garis hidup Amerika Serikat (AS) sudah sekian tahun melemah,” kecamnya.

Kutukan terhadap Bahrain juga meluncur dari pemerintah Turki. Kementerian Luar Negeri Turki menegaskan pihaknya sangat mengutuk keputusan Bahrain tersebut dan  menilainya sebagai pukulan baru bagi upaya membela perjuangan Palestina.

“Israel akan semakin memberanikan praktik ilegalnya terhadap Palestina dan upayanya untuk melestarikan pendudukan tanah Palestina,” ungkap kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya di hari yang sama, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Bahrain telah bergabung dengan UEA dalam menjalin kesepakatan pemulihan hubungan dengan “Israel”.

Penasihat senior sekaligus menantu Trump, Jared Kushner, mengatakan kepada Reuters bahwa perjanjian Israel-Bahrain akan mencakup pembukaan kedutaan besar masing-masing.

UEA menyambut gembira perjanjian Bahrain dengan Israel itu dan berharap dapat “berpengaruh positif bagi iklim perdamaian dan kerjasama di kawasan dan dunia”.

UEA sendiri bersama Israel dijadwalkan akan menjalani upacara penandatangan perjanjian normalisasi hubungan antara keduanya di Gedung Putih pada 15 September mendatang.

Berbeda dengan Iran dan Turki, Mesir mendukung perkembangan baru itu. Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengaku menghargai “langkah penting” yang telah diambil Israel dan Bahrain dalam menyetujui pengadaan hubungan diplomatik.

El-Sisi menilai Perjanjian akan membantu membangun “stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah, dengan cara yang mencapai penyelesaian yang adil dan permanen atas masalah Palestina”. (raialyoum/aljazeera)

Pesawat Militer AS Dekati Area Latihan Perang Iran di Selat Hormuz

Militer Iran menyatakan bahwa beberapa pesawat militer Amerika Serikat (AS) mendekati area latihan perang Iran bersandi “Zolfaghar 99” di kawasan strategis Selat Hormuz sebelum kemudian menyingkir setelah terlacak oleh pesawat nirawak Iran.

Militer Iran menyebutkan bahwa “satu pesawat B-8 dan dua drone MQ-9 dan RQ-4″ milik AS memasuki pertahanan udara Iran dan terpantau oleh radar Angkatan Udara.

Menurut militer Iran, pesawat-pesawat AS juga terlacak oleh drone Iran “setelah mengabaikan peringatan dari sistem pertahanan Iran agar menjauh dari area manuver”, dan “setelah drone (Iran) bersekukuh membuntutinya, pesawat-pesawat AS itu mengubah haluan dan meninggalkan lokasi.”

Pesawat RQ-4 yang juga dikenal dengan nama Global Hawk merupakan tipe pesawat nirawak jumbo dan mahal yang telah ditembak jatuh oleh pertahanan udara Iran pada Juni 2019  karena melanggar zona udara Iran.

Komandan Angkatan Laut Laksamana Hossein Khanzadi mengatakan bahwa pemasangan sistem rudal “di pantai selatan negara ini memungkinkan kami untuk membidik setiap ancaman di laut dan dari titik mana pun.”

TV pemerintah Iran menyatakan, “Masalahnya bukan terkait dengan pencegahan, melainkan untuk menyerang target apa pun yang dapat menimbulkan ancaman bagi Iran.”

Video yang disiarkan di televisi pemerintah memperlihatkan adegan rudal diluncurkan dari sistem bergerak yang dipasang di truk, dan kemudian Khanzadi berterima kasih kepada kru.

Angkatan Laut Iran menyatakan bahwa drone tempur “Simorgh” buatan negara republik Islam  ini juga telah menghancurkan targetnya dengan menggunakan “bom pintar dan akurat” di perairan dari jarak lebih dari 1000 kilometer.

Ketegangan meningkat antara Washington dan Teheran sejak Presiden AS Donald Trump pada tahun 2018 menarik diri secara sepihak dari perjanjian nuklir Iran dengan lima negara besar dunia plus Jerman. (raialyoum)