Rangkuman Berita Utama Timteng Sabtu 12 Januari 2019

iran IRGCJakarta, ICMES: Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) bersumpah akan mengubah perairan Teluk Persia menjadi “rawa darah” jika AS “salah perhitungan.”

Sistem pertahanan udara Suriah telah menangkis serangan di angkasa wilayah Al-Keswa di selatan Damaskus, dan menjatuhkan beberapa sasaran di antaranya di sebelah barat ibu kota Suriah ini.

Pasukan Zionis Israel telah membunuh seorang wanita Palestina dan melukai sedikitnya 25 orang lainnya dalam peristiwa aksi protes warga Palestina di kawasan sepanjang perbatasan Jalur Gaza dengan Israel.

Ansarullah di Yaman  menyatakan bahwa “kubu agresor (Arab Saudi dan Uni Emirat Arab) dan tentara bayarannya” masih melanjutkan pelanggaran gencatan senjata di Hodeidah hingga tercatat sebanyak 89 kasus dalam 48 jam terakhir.

Berita selengkapnya:

Tanggapi Menlu AS, IRGC Bersumpah Akan Jadikan Teluk Persia “Rawa Darah”

Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) melontarkan ancaman keras beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo membuat pernyataan tentang Iran di Kairo, Mesir, Jumat (11/1/2019).

Komandan AL IRGC Laksamana Alireza Tangsiri bersumpah akan mengubah perairan Teluk Persia menjadi “rawa darah” jika AS “salah perhitungan.”

Pompeo tiba di Mesir pada Rabu malam lalu sebagai bagian dari safari regional ke Timur Tengah dengan tujuan Yordania, Irak, Mesir, dan negara-negara Arab Teluk Persia.

Pompeo menekankan bahwa pemerintah AS sedang mengupayakan pembentukan apa yang disebutnya “aliansi strategis” di Timur Tengah, yang mencakup enam negara Teluk Persia serta Mesir dan Yordania, untuk menghadapi “bahaya di kawasan”.

Dia meminta negara-negara Timur Tengah untuk mengatasi apa yang disebutnya “persaingan lama” untuk menghadapi Iran, dan memperingatkan bahwa “ambisi Teheran tidak terbatas pada Timur Tengah” saja.

Dalam reaksi pertama terhadap pernyataan Pompeo ini, Laksamana Tangsiri mengatakan bahwa Iran akan “memukul keras musuh jika mereka melakukan kesalahan perhitungan,” dan menuduh pasukan asing di kawasan Teluk Persia sebagai penyebab ketidakamanan dan instabilitas di kawasan ini.

“Kekuatan eksternal telah bercokol secara ilegal di kawasan ini selama bertahun-tahun, dan mereka tidak mampu bertualang elawan Iran karena mereka sadar akan kemampuan Angkatan Laut IRGC,” tegas Tangsiri.

Dia mengingatkan bahwa tindakan negara-negara Arab Teluk Persia meminta pertolongan kepada kekuatan-kekuatan asing berdampak negatif pada reputasi mereka.

“Negara-negara Teluk telah menunjukkan bahwa mereka tidak dapat mempertahankan tanah air mereka,” pungkasnya. (raialyoum)

Pertahanan Udara Suriah Tangkis Serangan Israel

Sistem pertahanan udara Suriah telah menangkis serangan di angkasa wilayah Al-Keswa di selatan Damaskus, dan menjatuhkan beberapa sasaran di antaranya di sebelah barat ibu kota Suriah ini pada Jumat malam (11/1/2019).

Wartawan channel al-Alam milik Iran, Hussein Mortadha, mengatakan setidaknya delapan target terlihat meledak di angkasa.

Sumber militer Suriah mengatakan bahwa tepat pada pukul 23:15 jettempur Israel yang datang dari arah Galilea menembakkan beberapa rudal ke sekitar Damaskus.

“Sarana pertahanan udara kami segera mencegat rudal agresor, merontokkan sebagian besar di antaranya sehingga hasil agresi itu sejauh ini terbatas hanya pada terkenanya salah satu gudang di Bandara Internasional Damaskus,” lanjutnya.

Sumber Kementerian Transportasi Suriah mengatakan bahwa bandara ini tetap beraktivitas sebagaimana biasa dan tak terpengaruh oleh agresi Israel tersebut. (mm/alalam)

Pasukan Israel Bunuh 1 Wanita Palestina Dan Lukai 25 Lainnya

Pasukan Zionis Israel telah membunuh seorang wanita Palestina dan melukai sedikitnya 25 orang lainnya dalam peristiwa aksi protes warga Palestina di kawasan sepanjang perbatasan Jalur Gaza dengan Israel (Palestina pendudukan 1948), Jumat (11/1/2019).

Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Ashraf al-Qedra, mengatakan bahwa Aml Moustafa Ahmed, wanita Palestina berusia 43 tahun, gugur diterjang peluru pasukan Israel dalam aksi protes di bagian timur Jalur Gaza.

Dia menambahkan bahwa pasukan Israel juga menembak dan melukai setidaknya 25 orang lainnya dalam peristiwa yang sama. Dua wartawan dan seorang paramedis juga luka terkena tembakan gas air mata pasukan Israel.

Ketegangan Gaza-Israel meningkat di kawasan sekitar pagar pemisah  Israel dengan Gaza sejak 30 Maret 2018, yaitu tanggal dimulainya aksi protes yang berlangsung setiap hari Jumat di kawasan itu.

Dalam aksi damai tersebut penduduk Gaza menuntut pemenuhan hak warga Palestina yang terusir dari kampung halaman mereka.

Bentrokan di Gaza mencapai puncaknya pada 14 Mei 2018, menjelang peringatan 70 tahun Hari Nakba, atau Hari Bencana Palestina yang saat itu diadakan bertepatan dengan keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memindah kedutaan AS untuk Israel dari Tel Aviv ke kota suci al-Quds (Baitul Maqdis/Yerusalem).

Menurut data terbaru Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, sejauh ini lebih dari 240 warga Palestina gugur dan lebih dari 20.000 lainnya terluka  oleh serangan pasukan Zionis terhadap massa Palestina di Gaza.

Jalur Gaza diblokade Israel sejak Juni 2007 hingga menyebabkan penurunan standar hidup serta pengangguran dan kemiskinan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Secara terpisah, Kementerian Kesehatan Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat mengumumkan bahwa pasukan Israel melukai seorang pria Palestina di kota al-Khalil (Hebron) dengan kondisi yang parah, Jumat.

Pengumuman ini dinyatakan setelah ada laporan awal yang mengatakan bahwa pria itu terbunuh, sementara militer Israel mengklaim pria itu berusaha menikam tentara Israel di dekat pemukiman Kiryat Arba.

Sekira 600.000 warga Israel tinggal di lebih dari 230 permukiman ilegal yang dibangun sejak Israel pada tahun 1967 mulai menduduki wilayah Palestina di Tepi Barat dan al-Quds Timur.

Palestina menginginkan Tepi Barat sebagai bagian dari negara Palestina merdeka di masa depan dengan al-Quds sebagai ibukotanya.

Putaran terakhir perundingan Israel-Palestina terjadi pada 2014, yang isinya antara lain  berupa poin bahwa ekspansi pemukiman Israel tetap berlanjut di wilayah Palestina. (presstv)

Ansarullah Tuding Kubu Saudi Lakukan 89 Pelanggaran Gencatan Senjata

Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman yang bersekutu dengan gerakan Ansarullah (Houthi), Brigjen Yahya Saree, Jumat (11/1/2019), menyatakan bahwa “kubu agresor (Arab Saudi dan Uni Emirat Arab) dan tentara bayarannya” masih melanjutkan pelanggaran gencatan senjata di Hodeidah hingga tercatat sebanyak 89 kasus dalam 48 jam terakhir.

Dalam siaran persnya Saree menjelaskan, “Pasukan bayaran terus membombardir daerah permukiman dan pertanian warga serta posisi pasukan kami. Mereka menembakkan 60 peluru artileri, termasuk 52 peluru ke arah selatan, timur dan barat Tahita, serta 8 mortir ke sebelah barat pabrik al-Hashidi di sebelah barat al-Safinah dan sekitar pabrik al-Awdi. Selain itu, satu roket dibidikkan ke sebuah rumah milik Maher ‘Abd al-Mahfouz di al-Darihami dan menyebabkannya ludes terbakar.”

Sementara itu, Ketua Dewan Tinggi Revolusi Yaman, Mohamed Ali al-Houthi, menyalahkan pasukan pendudukan dan tentara bayaran atas terbakarnya kilang minyak Aden.

Dia mengatakan bahwa serangan ke kilang itu bertujuan menyengsarakan warga  Aden,terutama para pekerja kilang itu.

Dia memastikan bahwa vasilitas vital Yaman bukanlah target Angkatan Bersenjata dan pasukan keamanan Yaman yang bersekutu dengan Ansarullah dalam melawan pasukan agresor.  (alalam)