Rangkuman Berita Utama Timteng Sabtu 1 Oktober 2022

Jakarta, ICMES. Beberapa media milik kelompok teroris takfiri Jaish Al-Adl menyatakan bertanggungjawab atas serangan teror mematikan yang terjadi di Zahedan, ibu kota provinsi Sistan dan Balucistan di bagian tenggara Iran yang berbatasan dengan Pakistan.

Kementerian Intelijen Iran menuding  Amerika Serikat (AS) dan Inggris terlibat langsung dalam gelombang kerusuhan yang melanda berbagai wilayah Iran belakangan ini.

Menlu Iran Hussein Amir-Abdollahian mengungkap perkembangan terbaru dialog negaranya dengan Arab Saudi.

Masyarakat Arab dihebohkan oleh video viral patung raksasa berwarna emas Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.

Berita Selengkapnya:

19 Orang, Termasuk Perwira IRGC, Terbunuh Diserang Kawanan Teroris Takfiri

Beberapa media milik kelompok teroris takfiri Jaish Al-Adl menyatakan bertanggungjawab atas serangan teror mematikan yang terjadi di Zahedan, ibu kota provinsi Sistan dan Balucistan di bagian tenggara Iran yang berbatasan dengan Pakistan, Jumat (30/9).

Sebelumnya, Gubernur Sistan dan Balucistan, Hossein Modarres Kheyabani, mengumumkan bahwa kawanan teroris bersenjata melepaskan tembakan ke tiga kantor polisi di kota hingga menyebabkan sedikitnya 19 orang gugur dan 20 lainnya terluka.

Menurut Kheyabani, penyerang adalah kawanan teroris dan separatis, dan pasukan polisi menindak tegas para penyerang.

Dia menjelaskan bahwa kawanan itu melepaskan tembakan, melemparkan bom molotov ke kantor polisi, membakar truk pemadam kebakaran dan stasiun darurat, serta membakar ban-ban bekas dan tempat-tempat sampah.

Dia menambahkan bahwa mereka juga menjarah dan membakar banyak toko milik warga serta merusak beberapa bank dan kantor pemerintan.

Kheyabani menegaskan pasukan polisi akan menangkap semua penjahat satu per satu.

Dia juga memuji sikap penduduk  dan ulama provinsi Sistan dan Balucistan, terutama Syekh Mawlawi Abdul Hamid Zhi, yang mengutuk pengacauan keamanan.

Dilaporkan bahwa Komandan intelijen Korps Garda Revolusi Islam, di Provinsi Baluchistan, Kolonel Ali Mousavi, termasuk orang terbunuh dalam bentrokan yang terjadi antara teroris dan pasukan keamanan di kota Zahedan. (alalam)

Iran Tuding AS dan Inggris Terlibat Langsung dalam Gelombang Kerusuhan di Iran

Kementerian Intelijen Iran menuding  Amerika Serikat (AS) dan Inggris terlibat langsung dalam gelombang kerusuhan yang melanda berbagai wilayah Iran belakangan ini.

Kementerian itu menyatakan bahwa puluhan teroris yang berafiliasi dengan rezim Zionis dan kelompok anti-revolusi telah diringkus  beberapa hari terakhir kerusuhan.

Kementerian itu memastikan adanya permainan asing di balik layar dalam kerusuhan yang terjadi di tengah heboh kematian wanita muda Mahsa Amini, 22 tahun.

Menurut kementerian itu, elemen utama di balik kerusuhan itu sebagian besar adalah warga negara asing, anggota organisasi teroris anti-Iran Mujahedin-e-Khalq (MKO) yang bermarkas di Albania, dan para individu yang bekerja dengan kelompok teror kontra-revolusi Islam lain.

“Pada hari-hari terakhir, pasukan yang menjaga ketertiban dan keamanan negara telah menghadapi beragam kelompok seperti sekte, agen mata-mata asing serta keterlibatan langsung pemerintah Amerika dan Inggris, serta Saudi yang mengikuti mereka; dan para agen perusuh di jalanan,” ungkap kementerian itu dalam sebuah pernyataan, Jumat (30/9).

Kementerian Intelijen menyebutkan bahwa tak kurang dari 49 teroris MKO telah diringkus karena aktif menyebarkan berita palsu, menghasut para perusuh untuk mengorganisir aksi teror dan perusakan, mengarahkan slogan, dan hadir di jalan-jalan untuk merusak properti publik.

Selain itu, lanjutnya, diciduk pula 77 anggota kelompok teroris anti-Iran juga telah ditangkap di Wilayah Kurdistan Irak, dan lima anggota kelompok teroris takfiri bersama 36 kilogram bahan peledak yang akan digunakan untuk melakukan pengeboman.

Kementerian itu menambahkan bahwa 92 orang yang berafiliasi dengan eks-rezim Pahlevi yang didukung AS telah diidentifikasi dan ditangkap dalam kerusuhan tersebut, sementara sembilan warga negara Jerman, Polandia, Italia, Prancis, Belanda, dan Swedia, juga ditangkap selama kerusuhan.

Kementerian Intelijen Iran juga menyebutkan penyitaan sejumlah besar pistol, berbagai jenis senapan mesin dan peluru serta senapan dan amunisi. (presstv)

Menlu Iran Ungkap Perkembangan Dialog Teheran dengan Riyadh

Menlu Iran Hussein Amir-Abdollahian mengungkap perkembangan terbaru dialog negaranya dengan Arab Saudi.

“Kami telah menyelesaikan putaran kelima pembicaraan kami di Baghdad, dan telah diterapkan beberapa bagian kesepakatan yang dicapai di sana, dan ada beberapa lainnya yang belum diterapkan,” ungkapnya dalam wawancara dengan IRNA, seperti dikutip Rai Al-Youm, Jumat (30/9).

Dia menambahkan, “Ada usulan untuk memulai pembicaraan di tingkat politik dan publik dengan Arab Saudi di Baghdad, dan kami secara umum menerima dan menyetujui gagasan ini.”

Dia juga mengatakan, “Jika Riyadh siap untuk membuka kembali kedutaannya di Teheran dan memulihkan hubungan dengan Teheran ke keadaan normalnya, kami akan menyambutnya, dan diskusi kami akan berlanjut sesuai dengan kondisi untuk mencapai titik ini.”

Mengenai perang di Ukraina dan isu penjualan drone Iran ke Rusia, Amir-Abdollahian mengatakan, “Kami tidak memiliki kebijakan mempersenjatai satu pihak melawan pihak lain dalam perang Ukraina, dan kami melanjutkan upaya kami untuk membawa perdamaian, stabilitas dan ketenangan di Ukraina.”

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar The New York Times, Kamis, Menlu Iran mengatakan, “Iran bukanlah tempat untuk kudeta militer atau revolusi berwarna. Rakyat Iran sadar, dan ada perbedaan antara memprotes dan memprovokasi kerusuhan dan kerusuhan.”

Mengenai isu nuklir, dia menegaskan Teheran serius ingin mencapai kesepakatan yang “baik, kuat dan berkelanjutan”.

Menurutnya, dalam beberapa bulan terakhir, para menteri luar negeri dari beberapa negara, termasuk Irak, berusaha menyampaikan pesan dari AS dan sebaliknya.

Dia menegaskan, “Kami akan melanjutkan upaya kami dan tidak akan meninggalkan meja perundingan, dan pihak Amerika harus muncul. Sekarang, apakah ia memiliki keberanian yang diperlukan untuk membuat keputusan dalam hal ini atau tidak.” (raialyoum)

Heboh, Gambar Patung-Patung Keemasan Raksasa Mohamed bin Salman Viral

Masyarakat Arab dihebohkan oleh video viral patung raksasa berwarna emas Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.

Disebutkan bahwa patung yang terlihat dalam video itu sedang dipindahkan untuk dipajang di Pusat Sosial Raja Salman bertepatan dengan perayaan Hari Nasional di Arab Saudi.

Patung itu dipahat oleh pematung Saudi Hashem Al-Maliki ini dengan beratnyayang  diperkirakan mencapai 92 kilogram dan terbuat dari gipsum berwarna emas.

Al-Maliki mengatakan bahwa masih ada satu patung MBS lain dengan ukuran yang lebih besar dan bahkan terbesar dalam sejarah Kerajaan Saudi, yaitu tinggi 3,10 meter, lebar dua meter, dan berat 2 ton.  Patung yang lebih besar ini akan juga akan dipamerkan di Pusay Sosial Raja Salman.

Sebelum apa yang disebut “era keterbukaan dan visi” di Saudi, otoritas negara kerajaan yang menganut faham Wahhabi ini mengharamkan patung dan bahkan gambar-gambar makhluk hidup dengan anggapan bahwa semua itu merupakan berhala sesembahan selain Allah.

Keberaadaan patung MBS mengejutkan warganet Arab dan banyak di antara mereka yang menyesalkan dan mengecamnya.  (raialyoum)