Rangkuman Berita Utama Timteng Rabu 7 Desember 2022

Jakarta, ICMES. Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Mayjen Hossein Salami menyatakan negaranya menguasai teknologi militer modern di dunia.

Pasukan intelijen Iran telah mengidentifikasi dan membongkar beberapa sel operasi yang berafiliasi dengan Organisasi Mujahedin-e-Khalq (MKO) di provinsi Teheran, Esfahan, dan Kordestan.

Faksi-faksi pejuang Palestina menyatakan bangsa Palestina telah mengandaskan keputusan Amerika Serikat (AS) di era kepresidenan Donald Trump (2017-2021) yang mengakui kota pendudukan Quds (Yerusalem) sebagai ibu kota Israel.

Sedikitnya tujuh orang tewas dan enam lainnya menderita luka-luka akibat ledakan bom yang terpasang di pinggir jalan dan menghancurkan sebuah bus yang membawa para karyawan sebuah perusahaan minyak di provinsi Balkh, Afghanistan utara.

Berita Selengkapnya:

Panglima IRGC: Kami Menghimpuan Semua Teknologi Militer Modern untuk Kalahkan Musuh

Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Mayjen Hossein Salami menyatakan negaranya menguasai teknologi militer modern di dunia.

 â€œIran memiliki semua teknologi militer modern di dunia. Kejutan hari ini di lapangan bergantung pada teknologi dan peralatan yang melebihi kemampuan komputasi musuh , dan mereka tidak memiliki pengalaman dalam menghadapi semua itu sampai sekarang,” ujar Salami, Selasa (6/12).

Dia menambahkan, “Kami dapat mengatakan bahwa kami telah mencapai semua teknologi militer di dunia berkat ilmu pengetahuan anak-anak bangsa di negeri yang besar ini. Teknologi ini telah dikembangkan di semua unit kami, dan kami sedang mengumpulkan kekuatan untuk mengalahkan musuh.”

Sebelumnya di yang sama, Komandan Angkatan Laut IRGC, Brigjen Ali Reza Tangsiri, mengatakan, “Senjata sebenarnya dari pasukan militer dan mujahidin melawan musuh bersenjata lengkap selama periode Pertahanan Suci (perang Iran-Irak  1980-1988) adalah iman dan semangat revolusi.”

Tangsiri menambahkan, “Musuh selalu mengincar kawasan sekitar pada berbagai era dan periode. Pada periode Pertahanan Suci, ketika rezim Saddam – yang sudah musnah- menyerang anjungan minyak kami, kami tidak menghentikan ekspor minyak barang sehari berkat upaya para kader khusus kami, meskipun kami kekurangan fasilitas, peralatan dan kemampuan kami.”

Sementara itu, militer AS di hari yang sama mengklaim bahwa kapal cepat IRGC mendekati kapal perang AS sejarak 150 yard di perairan Selat Hozmuz.

Militer AS menyebutkan bahwa tindakan kapal cepat IRGC itu berhasil dihentikan setelah kapal AS memberi peringatan suara dan penggunaan laser yang tidak mematikan.

Militer AS dalam sebuah pernyataannya menyebutkan bahwa insiden itu terjadi pada tanggal 5 Desember lalu ketika kapal AS itu sedang menjalan operasi rutin di perairan internasional. (tasnim/raialyoum)

Intelijen Iran Ringkus Sejumlah Anggota MKO terkait Sel Teroris

Pasukan intelijen Iran telah mengidentifikasi dan membongkar beberapa sel operasi yang berafiliasi dengan Organisasi Mujahedin-e-Khalq (MKO) di provinsi Teheran, Esfahan, dan Kordestan.

Kementerian Intelijen Iran, Selasa (6/12), mengatakan penangkapan terjadi setelah dilakukan pelacakan dan identifikasi sel-sel sabotase, bersama dengan serangkaian operasi koordinasi di Provinsi Teheran, Esfahan dan Kordestan, yang menyebabkan penangkapan 10 elemen operasional dan pendukung MKO, kelompok oposisi yang dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Iran.

Kementerian itu menjelaskan bahwa sel-sel tersebut telah melakukan aksi-aksi teror dan banyak serangan mortir terhadap pusat-pusat administrasi, militer, penegak hukum dan permukiman di tengah gelombang kerusuhan yang terjadi belakangan ini.

“Dalam beberapa operasi teror, anggota sel ini melemparkan granat rakitan ke pertemuan publik dan melakukan serangan mortir ke pusat-pusat tersebut, dan mereka merencanakan tindakan yang jauh lebih parah,” ungkap kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Kementerian Intelijen Iran mengatakan seluruh kegiatan teroris oleh sel itu dilakukan di bawah arahan langsung dari markas MKO Eropa di Albania, dan bahwa mereka dalam operasinya bahkan menggunakan unsur-unsur veteran dan lama yang sudah mendapat amnesti dan keringanan hukuman dari Republik Islam pada tahun 1980-an.

Kementerian itu menambahkan bahwa senjata dan peralatan milik sel itu, termasuk mortir, granat, bahan dan peralatan untuk membuat granat rakitan, senjata kecil dan bom molotov, telah ditemukan dan disita. (presstv)

Para Pejuang Palestina: Keputusan Trump Mengenai Quds Sia-Sia

Faksi-faksi pejuang Palestina menyatakan bangsa Palestina telah mengandaskan keputusan Amerika Serikat (AS) di era kepresidenan Donald Trump (2017-2021) yang mengakui kota pendudukan Quds (Yerusalem) sebagai ibu kota Israel.

Pada 6 Desember 2017, Trump mengumumkan kota Quds sebagai ibu kota Israel, dan kemudian memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Quds pada pertengahan Mei 2018.

Israel berharap langkah AS ini akan mendorong banyak negara lain untuk mengambil langkah serupa, namun harapan ini pupus, dan  hanya satu negara yang mengikuti langkah AS tersebut.  

“Bangsa Palestina melalui penjagaan kontinyu mereka atas (Masjid) Al-Aqsa dan perlawanan terhadap para pendatang Zionis telah menggagalkan keputusan pemerintah AS tersebut,” kata juru bicara Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, Abdel-Latif Al-Qanou kepada Anadolu, Selasa (6/12).

Dengan nada menantang, dia menambahkan, “Bangsa ini  akan melanjutkan revolusi mereka untuk menggagalkan rencana pendudukan, dan Quds serta Al-Aqsa akan bertahan dengan identitas Islamnya. Bangsa ini akan menggagalkan semua upaya untuk mengubah realitas di Masjid Al-Aqsa dan Quds.”

Pihak Palestina menyatakan bahwa Israel bekerja secara intensif untuk judaisasi Quds dan menghapus identitas Arab dan Islam dari kota yang disucikan oleh tiga agama Islam, Kristen dan Yahudi ini.

Al-Qanou mendesak masyarakat internasional untuk “menekan rezim pendudukan (Israel) agar menghentikan kejahatan dan pelanggarannya terhadap Masjid Al-Aqsa, yang dianggap sebagai detonator di kawasan jika rezim pendudukan membaginya secara temporal dan spasial.”

Secara terpisah, juru bicara Gerakan Jihad Islam, Daoud Shehab, menyatakan pihaknya “menganggap keputusan Trump itu tidak sah, karena kota ini merupakan ibu kota Palestina dan jantung dunia Arab dan Islam, serta merupakan bagian dari keyakinan umat Islam.”

Orang-orang Palestina berpegang teguh pada Quds Timur sebagai ibu kota negara Palestina yang mereka cita-citakan, berdasarkan resolusi PBB yang tidak mengakui pendudukan Israel atas kota tersebut pada tahun 1967, atau aneksasi bagian baratnya pada tahun 1981 untuk kemudian dianggap sebagai ibu kota Isrel.

 â€œSemua upaya untuk mendistorsi  sejarah kota Quds serta melemahkan status dan nilainya tidak akan berhasil,” tegas  Shehab.

Dia menilai keputusan Trump telah meletakkan dasar untuk menyulut perang rezim pendudukan Israel terhadap Quds, tetapi bangsa Palestina menghadapinya dengan sepenuh kehendak dan tekad. (raialyoum)

Ledakan Bom di Afghanistan Tewaskan Sedikitnya Tujuh Orang

Sedikitnya tujuh orang tewas dan enam lainnya menderita luka-luka akibat ledakan bom yang terpasang di pinggir jalan dan menghancurkan sebuah bus yang membawa para karyawan sebuah perusahaan minyak di provinsi Balkh, Afghanistan utara.

Juru bicara kepolisian provinsi Balkh, Asif Waziri, mengatakan ledakan itu terjadi pada hari Selasa sekitar pukul 07.00 waktu setempat di dekat Lapangan Sayed Abad di ibu kota provinsi Mazar-i-Sharif.

“Bom itu diletakkan di gerobak di pinggir jalan, dan diledakkan saat bus tiba, ”tambahnya.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu.

Kementerian Luar Negeri Iran melalui juru bicaranya, Naser Kanaani, mengutuk peledan bom tersebut dan menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban.

Awal bulan ini, sedikitnya 19 orang tewas dan 24 lainnya luka-luka terkena ledakan dahsyat yag menghantam sebuah sekolah agama di provinsi Samangan, Afghanistan utara. (presstv/raialyoum)