Jakarta, ICMES. Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah menegaskan Iran, Hizbullah, dan Ansarullah Yaman memastikan akan membalas pembunuhan komandan senior Hizbullah, Fouad Shukr, dan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, serta pemboman Hodeidah di Yaman.
Gerakan Perlawanan Islam Palestina mengumumkan terpilihnya Yahya Sinwar sebagai kepala biro politiknya, menggantikan Syahid Ismail Haniyeh.
Berita selengkapnya:
Sayid Nasrallah: Pertempuran Saat ini Bukan untuk Melenyapkan Israel, Melainkan Mencegahnya Menumpas Perlawanan
Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah pada hari Selasa (6/8) menegaskan Iran, Hizbullah, dan Ansarullah Yaman memastikan akan membalas pembunuhan komandan senior Hizbullah, Fouad Shukr, dan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, serta pemboman Hodeidah di Yaman.
Sayid Nasrallah dalam pidatonya yang kedua kalinya pasca serangan Israel yang menggugurkan Fouad Shukr di Beirut menyatakan bahwa balasan terhadap Israel pasti akan datang dari Iran, Hizbullah dan Yaman, dan bahwa kemampuan untuk merespon ada, namun implementasinya akan dilakukan secara perlahan, hati-hati dan berani.
Dia menyebutkan bahwa Israel sedang takut dan cemas terhadap tanggapan balasan itu sehingga meminta bantuan kepada AS dan negara-negara Barat.
Dia menambahkan bahwa Iran dan Suriah tidak mesti terlibat dalam pertempuran, namun yang sudah pasti diperlukan dari mereka adalah dukungan mereka kepada perlawanan secara militer, material dan moral.
Dia menegaskan kembali bahwa tanggapan Hizbullah terhadap pembunuhan Fouad Shukr tidak terelakkan, baik oleh Hizbullah sendirian ataupun bersama dengan Poros Resistensi, dan mereka mampu menghancurkan pabrik-pabrik di Israel utara dalam waktu satu atau setengah jam.
Berikut ini adalah beberapa poin penting pernyataan Sayid Nasrallah dalam pidato tersebut;
• Kami mengakui bahwa kerugian Hizbullah sangat besar dengan gugurnya Fouad Shukr, namun hal ini tidak menggoyahkan Hizbullah sama sekali dan tidak membuatnya berhenti melawan Israel.
• Kesyahidan Panglima Ismail Haniyeh merupakan kerugian besar bagi kubu resistensi Palestina dan rakyat Palestina.
• Kesyahidan Ismail Haniyeh tidak melemahkan perlawanan Palestina.
• Netanyahu tidak menginginkan gencatan senjata atau mengakhiri perang.
• Netanyahu bersikeras untuk tidak menghentikan perang di Gaza, apapun usulan yang dikemukakan untuk mencapai kesepakatan.
• Hampir terdapat konsensus Israel yang menolak pembentukan negara Palestina. Israel menolak mendirikan negara Palestina, bahkan di Gaza.
• Proyek Netanyahu di Gaza adalah mengusir penduduknya dan memindahkan mereka ke Mesir atau tempat lain.
• Proyek Israel di Tepi Barat adalah memperluas permukiman dan memindahkan warga Palestina ke Yordania sebagai persiapan untuk mencaplok Tepi Barat.
• PLO dikuasai setelah Perjanjian Oslo, dan pembicaraan AS mengenai solusi dua negara adalah sebuah kemunafikan dan menyesatkan.
• Israel tidak lagi sekuat dulu, pamor dan kemampuan pertahanannya tidak lagi seperti dulu.
• Pembicaraan AS tentang negara Palestina adalah sebuah kebohongan dan kemunafikan.
• Israel berupaya mengalirkan bantuan dari AS dan negara-negara Barat untuk memberikan perlindungan baginya, karena Israel tidak mampu melindungi dirinya sendiri.
• Israel takut terhadap tanggapan Iran, dan mencari bantuan AS dan negara-negara Barat.
• Kawasan sedang menghadapi bahaya nyata, dan semua pihak hendaknya memahami dimensi pertempuran yang terjadi saat ini dan bahayanya terhadap Palestina.
• Jika perlawanan di Gaza kalah, Israel tidak akan menjaga kesucian Islam atau Kristen, dan Israel akan bergerak pada tingkat bahaya dan risikonya akan ditanggung oleh semua negara regional.
• Tanggung jawab sekarang adalah melawan, menghadapi, dan tidak menyerah.
• Ada bahaya bagi Yordania, Suriah, Mesir, dan negara-negara regional akibat ulah Israel, dan konfrontasi tidak boleh didasarkan pada rasa takut.
• Pertempuran saat ini bukan untukmelenyapkan Israel, melainkan untuk mencegahnya menumpas perlawanan.
• Israel berperang tanpa aturan atau garis merah, dan menghadapi serta mencegah kemenangannya adalah kewajiban moral dan agama.
• Pembunuhan Haniyeh dan Shukr tidak mengubah apa pun selama pertempuran berlangsung, karena Israel berada dalam situasi yang sulit, dan perlawanan telah meningkatkan operasinya.
• Kami menyerukan kepada kelompok front perlawanan dan front pendukung untuk terus bekerja seperti yang telah dilakukan dalam beberapa bulan terakhir.
• Apa yang diinginkan dari Suriah dan Iran ialah memberikan dukungan dan fasilitas moral dan politik dalam pertempuran ini.
• Iran berkeharusan bertempur setelah pembunuhan syahid Haniyeh di Teheran, namun tidak berkeharusan terlibat dalam pertempuran permanen.
• Suriah dan Iran diharap memberikan dukungan material dan militer, meskipun keduanya menghadapi banyak tekanan.
• Masyarakat Lebanon diharap menyadari besarnya risiko yang ada.
• Hizbullah berkomitmen memberikan tanggapan atas pembunuhan Fouad Shukr.
• Penantian (ketar-ketir) Israel selama seminggu adalah bagian dari hukuman dan respon.
• Iran, Hizbullah, dan Yaman akan merespon setelah pembunuhan Haniyeh dan Shukr serta pemboman Hodeidah.
• Keadaan menunggu saat ini adalah bagian dari pertempuran dan meninggalkan bayangan besar terhadap pendudukan.
• Israel melakukan pengeboman di Dahieh di pinggiran selatan Beirut, dan mengirimkan pesan kepada AS bahwa mereka akan menghentikan pemboman.
• Musuh tidak berani mengatakan kebenaran tentang apa yang terjadi di Majdal Shams, karena memang berupaya melakukan penyesatan, fitnah dan penghasutan.
• Keputusan musuh untuk melancarkan perang skala besar adalah hal yang rumit, sulit, dan tidak mudah.
• Respon Hizbullah akan datang, baik dilakukan sendiri oleh Hizbullah maupun kolektif, karena ini merupakan pertempuran besar dan serangan berbahaya yang tidak akan dilewati begitu saja oleh kelompok perlawanan.
• Bukan Hizbullah yang melakukan eskalasi, melainkan Israel-lah yang memilih eskalasi.
• Iran tidak melancarkan serangan, namun Israel-lah yang menyerangnya, dan tanggapan akan datang, sengit, dan efektif, dan antara Hizbullah dan Israel terdapat medan lega di tengah perguliran waktu siang dan malam.
(aljazeera)
Hamas Umumkan Yahya Sinwar sebagai Kepala Biro Politik Pengganti Syahid Haniyeh
Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, pada hari Selasa (6/8), mengumumkan terpilihnya Yahya Sinwar sebagai kepala biro politiknya, menggantikan Syahid Ismail Haniyeh.
Hamas merilis pernyataan yang menyebutkan bahwa gerakan ini “mengumumkan terpilihnya Sang Pemimpin Yahya Al-Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan ini, menggantikan pemimpin syahid Ismail Haniyeh, semoga Allah merahmatinya.”
Petinggi Hamas, Osama Hamdan, menegaskan bahwa pilihan Hamas dengan suara bulat atas Sinwar sebagai pemimpinnya dengan begitu cepat menunjukkan vitalitas Hamas dan bahwa gerakan ini sadar akan kondisi saat ini, dan negosiasi selama ini dikelola oleh para petinggi, dan Sinwar selalu terlibat di dalamnya.
Osama Hamdan menyatakan bahwa tim yang selama ini mengikuti perundingan di masa Haniyeh akan mengikutinya di bawah pengawasan Sinwar, dan sejumlah pengaturan akan dilakukan setelah Sinwar terpilih sebagai pemimpin Hamas. (alalam)