Rangkuman Berita Utama Timteng  Rabu 4 September 2024

Jakarta, ICMES. Pasukan Yaman terus melanjutkan operasi maritimnya untuk membela bangsa Palestina. Dalam peristiwa terbaru, Angkatan Bersenjata Yaman dalam sebuah pernyataannya mengaku telah menyerang kapal Blue Lagoon I, dan kemudian situs berita Inggris UnHerd merilis laporan yang menyebutkan bahwa era hegemoni Barat telah berakhir.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan kembali dukungan tanpa syarat pemerintahannya kepada resistensi Palestina dalam perjuangannya melawan rezim pendudukan Israel.

Kelompok pejuangHamas merilis video mendiang Ori Danino, salah satu dari enam tawanan yang terbunuh di Gaza, melalui saluran Telegram mereka.

Berita selengkapnya:

Situs Berita Inggris Ungkap Kegagalan AS dan Barat di Laut Merah

Pasukan Yaman terus melanjutkan operasi maritimnya untuk membela bangsa Palestina. Dalam peristiwa terbaru, Angkatan Bersenjata Yaman dalam sebuah pernyataannya mengaku telah menyerang kapal Blue Lagoon I, dan kemudian situs berita Inggris UnHerd merilis laporan yang menyebutkan bahwa era hegemoni Barat telah berakhir.

Inheard menyatakan Yaman sekarang menguasai Laut Merah, dan bahwa blokade laut yang diberlakukan oleh Sanaa semakin kuat, sementara kegagalan AS dan Barat untuk mencabutnya, menunjukkan bahwa masalahnya bukan kurangnya kemauan, melainkan ketidakmampuan AS dan Barat untuk berbuat apapun.

Rasa malu untuk mengakui ketidakmampuan ini menjadi sebab tidak adanya liputan media secara eksktensif atas apa yang terjadi di Laut Merah.

Jelas bahwa AS kali ini tidak mengerti harus berbuat apa. Pada Desember tahun lalu, AL AS dan Pusat Komando AS (CENTCOM) untuk pertama kalinya melancarkan operasi Garda Kemakmuran (Prosperity Guardian), yang sedianya dapat melindungi pergerakan kapal dari hantam rudal.

Pada Januari lalu, ketika misi tersebut mulai gagal, mereka meluncurkan Operasi Pemanah Poseidon (Poseidon Archer), yang dirancang untuk mengebom pasukan Yaman, menundukkan mereka, dan mencegah mereka melancarkan serangan lebih lanjut terhadap perdagangan. Namun hasilnya sangat mengecewakan, dan AS kehilangan sejumlah drone mahal MQ-9 akibat rudal Yaman anti-pesawat.

Situs Inheard secara blak-blakan menyatakan bahwa masalahnya bukan bahwa AS memerlukan kehendak dan penyingsingan lengan baju. Sebab, AS sudah berusaha dengan mengerahkan segenap kemampuannya untuk menentukan dan menyerang persenjataan Yaman dan posisi-posisi peluncuran di wilayah Yaman secara akurat.

Namun, problemanya hanya satu, yaitu bahwa AS tak dapat melakukannya. Inilah alasan di balik kebungkaman AS dalam menghadapi kekalahan di Laut Merah. Kenyataannya ialah bahwa era hegemoni Barat telah berakhir. (alalam)

Presiden Iran Kembali Tegaskan Dukungan Penuhnya kepada Resistensi Palestina

Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan kembali dukungan tanpa syarat pemerintahannya kepada resistensi Palestina dalam perjuangannya melawan rezim pendudukan Israel.

Pezeshkian menyatakan demikian dalam sebuah pesan yang disampaikan pada Konferensi Internasional ke-9 “Pejuang  yang Terasing”, yang diadakan di kota Damghan, di provinsi Semnan, Iran utara, pada hari Selasa (3/9), dan dihadiri oleh para tamu dari berbagai negara Muslim serta para pejabat nasional dan daerah.

 “Selama hampir setengah abad, warisan Republik Islam Iran, yang secara konsisten memperjuangkan keadilan dan mengadvokasi hak asasi manusia secara global, adalah mendukung sepenuhnya perlawanan bangsa tertindas Palestina  terhadap rezim perampas   Zionis, serta perjuangan semua bangsa tertindas di dunia,” katanya.

Presiden Pezeshkian sejak awal masa jabatannya juga menegaskan dukungan penuhnya kepada  rakyat Palestina dan kaum tertindas di seluruh dunia.

Ia juga mengatakan pemerintah Iran ke-14 akan melanjutkan dukungannya yang tak tergoyahkan bagi perlawanan Palestina seperti halnya pemerintah sebelumnya.

“Saya percaya bahwa kita harus selalu menganggap diri kita berkomitmen untuk mencari keadilan dan mendukung para pencari kebebasan dan juga mereka yang tertindas, dalam keadaan apa pun, karena pencarian keadilan di pihak elit dan kesadaran yang terbangun dapat meletakkan dasar yang baik untuk mewujudkan masa depan yang cerah,” katanya.

Pezeshkian memuji mendiang Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian sebagai “seorang diplomat terhormat dan perwujudan sejati diplomasi perlawanan” serta “seorang negosiator yang kuat dan cerdas.”

Amir-Abdollahian gugur  dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei, bersama dengan mendiang Presiden Sayid Ebrahim Raisi dan beberapa pejabat Iran lainnya.

Pada konferensi yang sama, Duta Besar Yaman untuk Iran, Ibrahim Al-Dailami, meminta kementerian luar negeri negara-negara Islam untuk menjadikan para pemimpin Iran,   termasuk mendiang Abdollahian, sebagai teladan.

Al-Dailami memandang Abdollahian sebagai pribadi yang hebat, dan dia mengaku menyaksikan secara langsung kegigihan dan pendekatan Abdollahian sebagai seorang mujahid yang tak kenal lelah  sepanjang karir diplomatiknya.

Dia meminta  pejabat provinsi Semnan  untuk mendokumentasikan biografi  Abdollahian, mempublikasikannya dan menjadikannya tersedia bagi orang lain untuk menjadi teladan yang menerangi jalan mereka.

Al-Dailami menyimpulkan bahwa  Amir Abdollahian adalah syahid yang menjadi teladan ideal diplomat pemberani dan pelindung kaum tertindas di seluruh dunia. (alalam/presstv)

Hamas Rilis Video Pesan Salah Satu Tawanan Israel yang Terbunuh

Kelompok pejuangHamas merilis video mendiang Ori Danino, salah satu dari enam tawanan yang terbunuh di Gaza, melalui saluran Telegram mereka pada hari Selasa (3/8).

Jenazah tawanan Hersh Goldberg-Polin, Eden Yerushalmi, Carmel Gat, Almog Sarusi, Alexander Lobanov, dan Ori Danino ditemukan di Jalur Gaza, kata militer Israel, IDF, pada Minggu pagi. IDF mengambil jenazah para tawanan dari sebuah terowongan di bawah kota Rafah di Gaza.

Video tersebut dimulai dengan montase foto keenam tawanan yang tewas. Danino kemudian memperkenalkan dirinya dengan namanya, tempat asalnya, dan tempat ia disandera.

“Kondisi kehidupan kami sangat sulit, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada listrik,” katanya. Ia menambahkan bahwa penembakan dan pemboman terus menerus terjadi.

Ditujukan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kabinet perangnya,  dia mengatakan, “Kalian mengecewakan kami pada 7 Oktober.”

“Hari ini kalian mencoba membunuh kami satu per satu dalam upaya penyelamatan yang gagal.”

Danino kemudian bertanya ke arah kamera, “Di mana kalian saat mereka menembakku?” diikuti oleh beberapa pertanyaan lain tentang ketidakhadiran pemerintah pada dan setelah 7 Oktober.

Dia juga menyuarakan permohonannya kepada rakyat Israel dengan mengatakan, “Terus lakukan segalanya sampai kami keluar dari sini hidup-hidup. Keluarkan kami dari sini hidup-hidup karena dengan kecepatan seperti ini tidak akan ada yang selamat”

Berbicara kepada keluarganya, dia memberi tahu mereka betapa dia mencintai mereka.

“Tidak ada hari di mana aku tidak memikirkan kalian,” ujarnya.

Danino mengakhiri dengan mengatakan, “Rakyat Israel: Jangan abaikan kami.”

Hamas kemudian memotong klip penghitung waktu pasir dengan kata-kata “waktu hampir habis.”

Di bagian akhir video, muncul kata-kata yang berbunyi, “Pertukaran kesepakatan… kebebasan dan kehidupan. Tekanan militer… kematian dan kegagalan.”

Hamas terus menerbitkan klip video enam tawanan, dan ini telah memicu gelombang protes besar-besaran anti Netanyahu di Israel. (almayadeen/jp)