Rangkuman Berita Utama Timteng Rabu 4 September 2019

israel-situs rudal hizbullahJakarta, ICMES: Militer Israel mengungkap apa yang disebutnya sebuah situs pabrik rudal Hizbullah di Beeka, Libanon, dua hari setelah terjadi kontak senjata antara keduanya di perbatasan Libanon-Israel.

Media Israel Channel 12 berkomentar mengenai serangan Hizbullah terhadap pasukan Israel di dekat perbatasan Libanon belum lama ini.

Pasukan Yaman telah melesatkan rudal balistiknya ke bandara di provinsi Najran di barat daya Arab Saudi sebagai balasan atas serangan militer pasukan koalisi yang dipimpin Saudi.

Selain itu, pasukan Yaman juga melancarkan beberapa serangan dengan sejumlah drone jenis Qasef K2 ke Pangkalan Udara (Lanud) King Khalid di kota Khamis Mushait, provinsi Asir, di bagian barat daya Saudi.

Berita selengkapnya:

Militer Israel Mengklaim Temukan Situs Rudal Hizbullah di Libanon

Militer Israel mengungkap apa yang disebutnya sebuah situs pabrik rudal Hizbullah di Beeka, Libanon, dua hari setelah terjadi kontak senjata antara keduanya di perbatasan Libanon-Israel.

“Tentara Israel telah menemukan instalasi-instalasi milik Hizbullah di dekat distrik Nabi Chit di Lembah Beeka, Libanon, yang didirikan untuk membuat dan mengembangkan senjata berpresisi… Karena takut dibom, Hizbullah memindah perlengkapan penting dari komplek itu ke situs-situs kota di Beirut,” ungkap militer Israel dalam sebuah statemennya, Selasa (3/9/2019).

Statemen yang disertai dengan foto yang diambil dari satelit dan diklaim sebagai foto situs pabrik rudal Hizbullah itu menambahkan bahwa Iran dan Hizbullah telah mendirikan situs itu beberapa tahun lalu dengan tujuan membuat senjata.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa militer Israel telah menemukan sebuah instalasi lain milik Hizbullah yang membuat rudal berpresisi yang dapat ditembakkan secara langsung ke kawasan sekitar kota Haifa, Israel (Palestina pendudukan 1948).

Dia mengaku telah menginstruksikan kepada segenap pihak terkait agar “mencegah musuh mempersenjatai diri dengan rudal berpresisi”, dan dia sendiri melakukan upaya dalam hal ini “tanpa henti”.

Sumber-sumber Israel pada Selasa malam juga mengklaim Hizbullah telah mendirikan sebuah situs untuk memroduksi dan mendapatkan rudal berpresisi di dekat distrik Nabi Chit, Beeka, Libanon.

Menurut mereka, situs itu didirikan dalam beberapa tahun terakhir untuk memroduksi peralatan tempur dengan pengawasan Iran dan Hizbullah, dan belakangan ini di sana terjadi peningkatan operasi untuk membuat rudal berpresisi. (raialyoum)

Media Israel: Hizbullah Sudah Bisa Menghantam Langsung Sasaran di Dalam Israel

Media Israel Channel 12 berkomentar mengenai serangan Hizbullah terhadap pasukan Israel di dekat perbatasan Libanon belum lama ini.

Media itu menyatakan bahwa serangan yang dilancarkan Hizbullah di siang hari di dekat kamp militer Avivim milik Israel itu “membuktikan bahwa Hizbullah sudah percaya diri dapat melepaskan tembakan ke arah jalan-jalan yang dianggap aman di Israel utara.”

Saluran TV itu juga menyebutkan, “Tentara tidak membuat perencanaan secara benar untuk jalur pergerakan mereka dan mengira bahwa mereka tidak terlihat oleh musuh di balik perbatasan.”

Channel 12 di bagian akhir laporannya, Selasa (3/9/2019), mengklaim tentara Israel tidak sampai terbunuh akibat serangan itu.

“Rudal Kornet yang ditembakkan Hizbullah tepat mengena sasaran, dan hanya nasib saja yang dapat menyelamatkan tentara itu dari maut,” ungkapnya.

Hizbullah sendiri dalam statemennya tentang serangan itu menjelaskan bahwa pada tanggal 1 September 2019 pukul 16.15 waktu setempat kelompok “Syahidain Hasan Zabib dan Yasir Dhahir” telah menghancurkan kendaraan militer di sebuah jalan dekat barak Avivim serta membunuh dan melukai semua tentara Zionis yang ada di dalamnya.

Juru bicara militer Israel Avichai Adraee menyatakan bahwa sejumlah peluru anti tank telah ditembakkan ke pangkalan dan kendaraan militer di kawasan Avivim, Israel utara, dan tentara lantas membalas tembakan ke arah sumber serangan serta terhadap beberapa sasaran di Libanon selatan. (raialyoum)

Ansarullah Gempur Bandara di Saudi dengan Rudal Balistik

Pasukan Yaman telah melesatkan rudal balistiknya ke bandara di provinsi Najran di barat daya Arab Saudi sebagai balasan atas serangan militer pasukan koalisi yang dipimpin Saudi.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree, dalam sebuah pernyataan singkat mengatakan bahwa pihaknya telah menembakkan sejumlah rudal balistik Badr-1 ke arah sasaran militer di bandara regional Najran, Selasa (3/9/2019).

Dia menambahkan bahwa serangan itu menyebabkan terhentinya lalu lintas udara di bandara tersebut.

Menurutnya, serangan itu dilancarkan sebagai balasan atas agresi Saudi dan sekutunya terhadap Yaman. Dia mencatat Riyadh telah melakukan 52 serangan udara dalam beberapa jam terakhir, dan pasukan Yaman menempuh semua tindakan yang diperlukan untuk menghindari jatuhnya korban sipil.

Seperti diketahui, Arab Saudi dan sejumlah sekutunya sejak tahun 2015 melancarkan serangan udara ke Yaman dengan dalih membela dan memulihkan pemerintahan Abd Rabbuh Mansour Hadi, yang sebenarnya sudah meletakkan jabatannya sebagai presiden Yaman.

Proyek Data Lokasi dan Peristiwa Konflik Bersenjata (Armed Conflict Location and Event Data Project /ACLED), sebuah organisasi nirlaba yang bermarkas di AS, memperkirakan bahwa perang di Yaman telah menjatuhkan korban sebanyak lebih dari 91.000 selama empat setengah tahun terakhir.

Perang ini juga telah menimbulkan banyak kerusakan pada infrastruktur Yaman serta menghancurkan rumah sakit, sekolah, dan pabrik.

PBB menyatakan sebanyak lebih dari 24 juta orang Yaman sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk 10 juta orang yang menderita kelaparan tingkat ekstrem. (presstv)

Pasukan Yaman Gempur Lanud King Khalid, Saudi, dengan Drone Qasef K2

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree, menyatakan bahwa unit pasukan drone Yaman telah melancarkan beberapa serangan dengan sejumlah drone jenis Qasef K2 ke Pangkalan Udara (Lanud) King Khalid di kota Khamis Mushait, provinsi Asir, di bagian barat daya Saudi, Selasa (3/9/2019).

Dia menegaskan bahwa serangan itu dilancarkan tak lain sebagai balasan atas agresi dan blokade pasukan Saudi dan sekutunya yang berkelanjutan terhadap bangsa Yaman.

Menurut Saree, pasukan koalisi yang dipimpin Saudi dalam 12 terakhir telah melancarkan serangan udara secara kontinyu sebanyak 51 kali.

Dia menjelaskan bahwa pada Selasa pagi pasukan Yaman juga telah menembakkan rudal balistik Badr-1 ke beberapa sasaran militer di bandara regional Najran serta beberapa sasaran militer lain, dan sehari sebelumnyapun juga telah melancarkan serangan dengan drone Qasef K2 ke tempat-tempat konsentrasi “pasukan bayaran” di utara Haradh dekat Jizan, Arab Saudi.  (malalam)