Jakarta, ICMES. Tentara Suriah mencegat konvoi militer Amerika Serikat (AS) dann melarangnya melewati barikade militer di daerah pedesaan Provinsi  Hasakah.
Komandan pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Brigjen Mohammad Pakpour menuding Amerika Serikat (AS) membekali dan melatih teroris untuk melawan Iran.
Kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Turki terlibat bentrokan lagi dengan satu sama lain di bagian timur laut Suriah akibat perebutan hasil jarahan mereka.
Rezim Zionis Israel mengaku “sukses” menguji rudal balistik jarak pendek dan menengah di Laut Tengah.
Berita selengkapnya:
Tentara Suriah Cegat Tentara AS
Tentara Suriah mencegat konvoi militer Amerika Serikat (AS) dann melarangnya melewati barikade militer di daerah pedesaan Provinsi  Hasakah.
Dalam peristiwa yang direkam sendiri dengan menggunakan ponsel oleh seorang tentara Suriah yang menghadang konvoi militer AS itu, terlihat dia berbicara langsung dengan tentara AS dengan menggunakan bahasa Inggris. Tentara Suriah itu mengatakan kepada mereka bahwa tentara AS harus keluar dari Suriah.
“Keluarlah dari sini (Suriah), kami membenci kalian, rakyat di sini membenci Amerika. Kami mencintai Bashar Assad (presiden Suriah), kami mencintai Suriah,†ujar tentara Suriah itu, seperti terlihat dalam video berdurasi 56 detik yang dipublikasi oleh Sputnik, Selasa (2/6/2020).
Tentara Suriah itu mengulang kata-katanya yang memerintahkan tentara AS keluar dari AS “sekarang jugaâ€. Dia juga mengatakan, “Kami membenci Amerika.â€
Dalam penggalan video lain yang merekam peristiwa yang sama terlihat remaja dan anak-anak kecil Suriah melempari konvoi militer AS yang berputar balik setelah dihadang tentara Suriah. Mereka terus melempari mobil lapis baja AS meskipun tentara Suriah meminta mereka mundur dan pulang.
Sputnik melaporkan bahwa Resimen Pasukan Khusus ke-154 Suriah mencegat konvoi kendaraan militer AS yang hendak melewati desa Al-Dardara di Distrik Tal Tamr.
Disebutkan bahwa konvoi militer AS itu yang terdiri dari setidaknya empat kendaraan lapis baja, dan tentara Suriah mencegahnya melewati pos pemeriksaan mereka di sepanjang jalan dekat Al-Dardara di barat laut Hasakah.
Seorang perwira tentara Suriah menceritakan kepada Sputnik: “Awalnya, tiga kendaraan lapis baja milik tentara pendudukan Amerika melakukan perjalanan dari pangkalan ilegal (Qasrak) di sekitar kota Tal Tamr, dan ditempatkan di dekat jembatan Dardara sebelum mencoba untuk menyeberang menuju desa-desa di bawah kendali Pasukan Arab Suriah, jadi kami mencegah mereka mendekat.â€
Perwira berpangkat seorang letnan pertama itu menambahkan, â€Salah satu perwira pasukan pendudukan Amerika mencoba berbicara dengan kami, tapi kami menolak. Kami meminta mereka pergi dan segera mundur, sehingga sekelompok anak-anak mulai melemparkan batu ke arah kendaraan lapis baja Amerika, meneriakkan slogan-slogan hormat kepada tentara dan Presiden Bashar al-Assad. Ketika situasinya meningkat, kendaraan lapis baja Amerika segera mundur menuju pangkalan ilegal itu. †(amn/sputnik)
IRGC: AS Membekali dan Melatih Teroris untuk Melawan Iran
Komandan pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Brigjen Mohammad Pakpour menuding Amerika Serikat (AS) membekali dan melatih teroris untuk melawan Iran.
“Kami memiliki intelijen yang cermat mengenai tekanan AS terhadap pasukan anti-revolusi dan teroris untuk melakukan operasi dan mengacaukan keamanan di Iran, atau menunggu penghentian dukungan keuangan mereka dari AS,” ungkap Pakpour di Qazvin, Iran, Selasa (2/6/2020).
Dia menjelaskan bahwa kelompok-kelompok teroris dan anti-revolusi Islam Iran pada tahun lalu memiliki plot besar untuk mengacaukan keamanan perbatasan Iran, namun berhasil digagalkan sebelum mereka sempat bergerak.
Pakpour menambahkan, “Sejak awal tahun ini AS telah memulai langkah-langkah luas di negara-negara tetangga untuk melengkapi, melatih, dan mendukung para teroris untuk memungkinkan mereka mengganggu keamanan perbatasan dan kota-kota terdekat dalam situasi yang dirancang secara khusus.â€
Sembari menekan kesiapan Angkatan Bersenjata Iran membela negara, dia bersumbar, “AS sangat menyadari kekuatan Republik Islam (Iran), dan tahu bahwa tanggapan kami akan sepadan dengan agresi dan ancaman mereka terhadap Republik Islam.”
Akhir bulan lalu, polisi Iran di kota Mahshahr di provinsi Khuzestan menahan 14 anggota dan pendukung kelompok teroris takfiri. (fna)
Kelompok-Kelompok Militan Pro-Turki di Suriah Bertempur Satu Sama Lain
Kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Turki terlibat bentrokan lagi dengan satu sama lain di bagian timur laut Suriah akibat perebutan hasil jarahan mereka.
Menurut laporan dari Suriah timur laut, kawanan militan itu terlibat kontak senjata sengit satu sama lain di wilayah Abu Rasin, Provinsi Hasakah, hingga menjatuhkan beberapa korban di antara mereka.
“Pertempuran pecah antarkelompok teroris yang berafiliasi dengan organisasi-organisasi teroris (Sultan Murad, Al-Hamzah dan Sharqiya) yang didukung oleh rezim Turki di poros Bab al-Khair dan Umm Ashba di daerah Abu Rasin, dengan latar belakang perebutan tanah pertanian dan pembagian hasil panen mereka setelah para pemiliknya meninggalkan wilayah tersebut,†ungkap sebuah sumber lapangan kepada kantor berita Suriah, SANA, Selasa (2/6/2020).
Jumlah total korban di antara kelompok-kelompok militan itu tidak diketahui, namun sejumlah laporan sebelumnya menyebutkan adanya bentrokan faksi-faksi yang didukung Turki di wilayah Abu Rasin Al-Rasin. (amn)
Israel Mengaku Sukses Ujicoba Rudal Balistik Jarak Pendek dan Menengah
Rezim Zionis Israel mengaku “sukses” menguji rudal balistik jarak pendek dan menengah di Laut Tengah.
The Israel Air Industries Company, sebuah perusahaan Israel yang membidangi industri kedirgantaraan sipil dan militer, Selasa (2/6/2020), memuji ujicoba rudal berpresisi tinggi itu dari kapal menuju target di laut, tanpa menyebutkan tanggal pelaksanaannya.
Jangkauan rudal balistik yang merupakan bagian dari sistem rudal jarak jauh Israel (LORA) itu berkisar  90-400 km.
“Dalam dua skenario, rudal diluncurkan ke arah yang dilaluinya, dan mengena sasaran dengan tingkat akurasi terbesar,” ungkap perusahaan itu.
Menurutnya, sistem peluncuran dan rudal itu berhasil mencapai tujuan percobaan ini, “dengan margin kesalahan kurang dari sepuluh meter.â€
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut baik uji coba rudal yang dilakukan di tengah wabah Covid-19 serta ketegangan rezim penjajah Palestina itu dengan Hizbullah Libanon dan Iran.
“Di tengah pertempuran melawan virus corona, kami terus memastikan keamanan Israel, dengan cara ofensif dan defensif,” katanya. (raialyoum)