Jakarta, ICMES. Komisi Pemilihan Tinggi Independen Irak memutuskan untuk menghitung ulang secara manual surat suara di 2000 kotak pemungutan suara pemilu parlemen Irak 2021.

Israel mengakui bahwa dengan meningkatnya kemampuan sistem pertahanan udara Poros Resistensi melalui rudal-rudal darat ke-udara buatan Iran, langit Suriah, Lebanon dan Irak menjadi tak aman lagi bagi jet tempur Israel.
Jaringan berita Fox News mengutip pernyataan para pejabat AS yang mengklaim bahwa sekira 200 tentara AS telah meninggalkan Pangkalan Al-Tanf, Suriah, sebelum pangkalan itu mendapat serangan dahsyat pada pekan lalu.
Pasukan Ansarullah Yaman untuk pertama kalinya memperlihatkan foto-foto keberadaannya di kota Al-Jadid, pusat distrik Al-Jowba, Provinsi Ma’rib.
Berita Selengkapnya:
Komisi Pemilu Irak Putuskan Hitung Ulang Surat Suara di 2000 TPS
Komisi Pemilihan Tinggi Independen Irak, Selasa (26/10), merilis pernyataan mengenai berbagai pengaduan yang telah diajukan terkait dengan hasil awal pemilu parlemen Irak 2021.
Dalam siaran persnya, komisi itu menyatakan pihaknya “telah mulai memeriksa semua pengaduan sejak kemarin, Senin, beserta semua aspek terkait, dengan mempelajari pengaduan dan menanganinya sesuai dengan konteks hukum, dan juga telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan melalui pernyataan-pernyataan yang dikeluarkannya setiap hari sejak mulai menerima pengaduan yang diajukan oleh para kandidat, partai, dan aliansi.”
Komisi Pemilihan Tinggi Independen Irak menambahkan, “Dewan Komisi mengambil keputusan untuk membuka sejumlah kotak pemungutan suara, sesuai dengan imbauan yang diajukan, dengan jumlah lebih dari 2.000 kotak yang tersebar di berbagai provinsi, berdasarkan prosedur hukum yang dipublikasikan melalui situs resmi komisi ini. “
Komisi itu menjelaskan, “Proses penghitungan dan penyortiran akan dimulai dari Provinsi Nineveh besok, Rabu, pukul delapan pagi hingga pukul lima sore, disusul Provinsi Babil pada Kamis, sedangkan Jumat akan menjadi saksi dimulainya proses penghitungan dan penyortiran kotak yang diperebutkan di daerah Rusafa di Baghdad.”
Komisi itu juga menyebutkan, “Kami akan mengirimkan rekomendasi ke pengadilan pemilu tentang pengaduan ini sehubungan dengan hasil penghitungan dan penyortiran manual, dan kami mengundang wakil-wakil para kandidat yang menggugat hasil pemilu dan tim pemantau untuk hadir memantau penghitungan dan proses penyortiran di Baghdad di aula kehormatan di alun-alun perayaan.” (/alalam)
Sistem Pertahanan Udara Iran Mengincar Jet Tempur Israel di Negara-Negara Poros Resistensi
Sumber-sumber militer dan keamanan Israel mengakui bahwa dengan meningkatnya kemampuan sistem pertahanan udara Poros Resistensi melalui rudal-rudal darat ke-udara buatan Iran, langit Suriah, Lebanon dan Irak menjadi tak aman lagi bagi jet tempur Israel.
Dikutip Tasnim, surat kabar Israel Haaretz, Selasa (25/10), dalam laporannya tentang itu menyatakan bahwa kawasan-kawasan yang semula menjadi ajang serangan berkala yang dikaitkan dengan Israel kini berbahaya bagi jet tempur Israel akibat kemajuan Iran dalam pengembangan sistem pertahanan udara.
Bertolak dari asumsi intelijen yang laporannya telah diserahkan kepada para pejabat politik Israel dalam beberapa bulan terakhir, para pakar militer menyebutkan bahwa Iran memiliki rudal-rudal yang jika ditempatkan di Suriah, Lebanon, Irak dan kawasan lain maka serangan Israel di sana akan bermasalah dan bahkan beresiko tertembak jatuhnya jet tempur Israel.
Berdasarkan tindakan tentara Suriah dalam penembakan rudal darat ke udara ke arah jet tempur Israel dari sistem pertahanan udara buatan Iran, para pakar menyatakan bahwa sistem pertahanan udara Iran telah memperkuat pertahanan udara Suriah secara signifikan dan meningkatkan kemampuannya menghadapi serangan udara.
Evaluasi para pakar militer Israel menunjukkan bahwa penggunaan sistem buatan Iran oleh militer Suriah telah meningkatkan kecepatan reaksinya terhadap serangan, dan ini juga menimbulkan kekhawatiran badan-badan intelijen dan keamanan Israel terhadap kemungkinan penggunaan sistem itu di berbagai kawasan lain semisal Lebanon, Yaman dan bahkan Jalur Gaza sehingga Angkatan Udara Israel kini mencari jalan untuk menghadapi senjata tersebut.
Surat kabar Israel lain, Jerussalem Post (JP), di hari yang sama juga memuat laporan tentang penyebaran sistem pertahanan udara Iran di berbagai kawasan, termasuk Suriah.
JP menyebutkan, “Sebagai upaya menghadapi jet tempur Israel, Iran mengubah penyebaran baterai rudal anti jet tempurnya dan memisah radar dari anjungan peluncur rudal.â€
JP menambahkan, “Angkatan Udara Israel menyadari kuatnya industri (militer) Iran, dan meski bisa jadi negara ini tak memiliki kekuatan udara namun kemampuan pesawat nirawaknya meresahkan dan menjadi ancaman besar bagi Israel dan negara-negara regional lain.†(tasnim/raialyoum)
Fox News: 200 Tentara AS Tinggalkan Pangkalan Al-Tanf Sebelum Terjadi Serangan
Jaringan berita Fox News, Selasa (26/10) mengutip pernyataan para pejabat AS yang mengklaim bahwa sekira 200 tentara AS telah meninggalkan Pangkalan Al-Tanf, Suriah, dengan menggunakan pesawat C-130 sebelum pangkalan itu mendapat serangan dahsyat pada pekan lalu.
Para pejabat yang namanya dirahasiakan itu menyebutkan bahwa di Pangkalan Al-Tanf hanya tersisa sekira 25 tentara AS ketika serangan rudal dan drone itu terjadi. Hanya saja, para pejabat itu tak menyebutkan informasi apa yang membuat tentara AS menangkap kemungkinan akan terjadi serangan terhadap Al-Tanf.
Para pejabat itu lantas mengklaim bahwa tak ada satupun tentara AS yang menjadi korban serangan tersebut.
Seperti diketahui, Pangkalan Al-Tanf yang terletak di segi tiga perbatasan Suriah-Irak-Yordania dihantam serangan rudal dan drone pada hari Rabu (20/10). Serangan ini menyebabkan terjadinya ledakan-ledakan hebat, kebakaran dan kehancuran beberapa bangunan. Beberapa video dan foto beredar terkait dengan serangan itu dan dampak kehancurannya.
Serangan itu terjadi tak lama setelah Pusat Komando Operasi Sekutu Suriah bersumpah akan melancarkan serangan “balasan sengit†atas agresi Israel belakangan ini terhadap Suriah.
Dewasa ini ada sekira 900 tentara AS bercokol di Suriah dengan dalih perang melawan terorisme. (tasnim)
Pertama Kali, Ansarullah Pamer Foto Keberhasilannya Membebaskan Distrik Al-Jowba di Ma’rib
Pasukan Ansarullah Yaman untuk pertama kalinya memperlihatkan foto-foto keberadaannya di kota Al-Jadid, pusat distrik Al-Jowba, Provinsi Ma’rib.
Pasukan Ansarullah dan tentara Yaman yang bersekutu dengannya pada hari Selasa (26/10) berhasil membebaskan kota Al-Jadid setelah memenangi salah satu pertempuran sengit di Provinsi Ma’rib, kubu pertahanan terakhir pemerintahan presiden pelarian Abd Rabbuh Mansour Hadi yang didukung pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.
Di kota itu pasukan Ansarullah memasuki komplek pemerintahan kota Al-Jadid setelah ratusan pasukan bayaran Saudi menyerah dan beberapa lainnya kabur ke kota Ma’rib, ibu kota Provinsi Ma’rib.
Pembebasan Al-Jowba oleh tentara Yaman dan Ansarullah tergolong dini, mengingat di distrik itu terdapat sejumlah gedung pemerintahan. Pembebasan ini juga membuat jumlah distrik yang berhasil dibebaskan oleh Ansarullah bertambah dari 12 menjadi 14 distrik di Provinsi Ma’rib.
Ansarullah dan sekutunya kini mengepung kota Ma’rib dari tiga arah utara, barat dan selatan. Dari tiga arah ini mereka secara militer unggul dan dapat menyebabkan beralihnya pertempuran ke pinggiran kota itu.
Mereka juga dilaporkan berhasil memperketat kepungannya terhadap kota Ma’lab yang menjadi markas terakhirpasukan koalisi dan para antek bayarannya di Provinsi Ma’rib. Hal ini juga membuat pasukan Ansarullah mendekati gerbang selatan Ma’rib pada jarak hanya beberapa kilometer.
Sejak tujuh tahun silam Yaman dilanda perang yang, menurut laporan PBB, telah menyebabkan ratusan ribu orang tewas, dan 80% penduduknya yang berjumlah sekira 30 juta orang bergantung pada bantuan di tengah kondisi kemanusiaan yang terburuk di dunia.
Perang itu berkobar antara kubu gerakan Ansarullah (Houthi) dan kubu presiden pelarian Abd Rabbuh Mansour Hadi. Ansarullah yang didukung tentara Yaman menguasai Sanaa, ibu kota Yaman, sejak 2014, selain beberapa provinsi lain.
Sejak Maret 2015 pasukan koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi dan didukung AS, Israel dan negara-negara Barat melancarkan intervensi militer ke Yaman untuk membela kubu Mansour Hadi dengan asumsi bahwa Ansarullah dapat segera dikalahkan.
Namun demikian, Ansarullah dan tentara Yaman ternyata semakin tangguh dan bahkan gencar melesatkan rudal balistik dan drone ke wilayah Saudi sebagai balasan atas blokade dan serangan udara Saudi dan sekutunya. (mm/alalam)