Rangkuman Berita Utama Timteng Rabu 22 Desember 2021

Jakarta, ICMES. Pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) sukses menguji coba rudal-rdual balistik dalam latihan militer di Teluk Persia.

Sumber-sumber Palestina mengumumkan satu warga Palestina gugur setelah tentara Israel menembaki dan membakar mobilnya di Tepi Barat.

Presiden Iran Ebrahim Raisi menyampaikan belasungkawa atas wafatnya  Duta Besar Iran untuk Yaman, Hassan Irlou, yang memiliki dua saudara berstatus pahlawan dan martir Iran.

Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan pihaknya telah menerima 13 pengaduan kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh pasukan keamanan Sudan selama terjadi aksi demo protes.

Berita Selengkapnya:

Latihan Perang, Pasukan IRGC Iran Sukses Uji Coba Rudal Balistik

Pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) sukses menguji coba rudal-rdual balistik dalam latihan militer di Teluk Persia, Selasa (21/12).

IRGC menyatakan bahwa latihan perang itu bertujuan menguji kesiapan menjalankan operasi militer dan tingkat efektivitas rudal serta sistem pertahanan udara jika negara republik Islam ini mendapat serangan dari musuh-musuhnya.

Dalam latihan perang tersebut IRGC juga menyatakan telah menggunakan pesawat-pesawat nirawak penyerang dan berhasil menghancurkan target-target laut dan darat yang diam maupun yang bergerak.

Hari kedua latihan militer gabungan bersandi “Nabi Besar ke-17” dimulai dengan dihadiri oleh Komandan Markas Khatam Al-Anbiya, Mayjen Gholam Ali Rashid, Komandan Umum IRGC Mayjen Hossein Salami, dan sejumlah petinggi dan pakar dari Staf Umum Angkatan Bersenjata.

Dalam latihan itu pesawat-pesawat nirawak ofensif dioperasikan sesuai berbagai skenario kompleks,  dan dukung dengan helikopter-helikopter tempur yang juga melepaskan tembakan-tembakan ke arah target secara presisi.

Operasi pertahanan dilancarkan dari kawasan pesisir, baik secara statis maupun bergerak untuk menghadapi segala operasi pendaratan pihak lawan.

Latihan perang itu dimulai pada senin pagi di bagian selatan dan barat daya Iran di tengah maraknya ancaman Rezim Zionis Israel untuk menyerang fasilitas-fasilitas nuklir Iran.

“Jika Israel melancarkan serangan terhadap Iran, angkatan bersenjata kami akan segera menyerang semua pusat, pangkalan, jalan, dan lokasi yang digunakan untuk melakukan serangan itu,” kata Mayjen Gholam Ali Rashid.

Dia menambahkan bahwa ancaman Israel terhadap Iran semata hanya lantaran mendapat lampu hijau dari Amerika Serikat (AS).

Banyak laporan dari IRGC mengenai prestasi-prestasi barunya di bidang militer, sementara pada tahun lalu otoritas Iran mengumumkan adanya beberapa instalasi dan arsenal rudal baru di bawah tanah yang mereka sebut “kota-kota rudal”.

Pemerintah dan IRGC menyatakan bahwa proyek rudalnya semata untuk pertahanan negara dan sama sekali bukan ancaman bagi negara lain, namun banyak pihak luar negeri tak percaya kepada klaim tersebut, termasuk negara-negara Arab pesisir Teluk Persia.  (tasnim/raialyoum)

Pasukan Israel Tembak Mobil Hingga Terbakar, Satu Pemuda Palestina Gugur Mengenaskan

Sumber-sumber Palestina mengumumkan satu warga Palestina gugur setelah tentara Israel menembaki dan membakar mobilnya di Tepi Barat, Selasa (21/12).

Kantor Berita resmi Palestina melaporkan bahwa tentara Israel menembakkan peluru tajam ke mobil yang dikendarai pemuda Palestina di dekat distrik Yabad, barat daya Jenin, hingga mobil itu terbakar bersama pemuda itu.

Sebuah video memperlihatkan api membubung dari mobil Palestina di depan kendaraan militer Israel di dekat pos pemeriksaan militer.

Media Israel melaporkan bahwa tim pemadam kebakaran Israel mengeluarkan mayat dari mobil yang digunakan untuk aksi penabrakan di sebuah pos pemeriksaan militer yang menyebabkan dua tentara Israel mengalami luka ringan.   

Saluran 12 Israel melaporkan bahwa tentara menembaki sebuah mobil Palestina dan mengklaim bahwa pengemudinya mencoba melakukan aksi penabrakan di dekat pos pemeriksaan Dotan di barat Jenin, yang menyebabkan mobil itu terbakar dan pengemudinya sulit dikeluarkan dari dalamnya.

Media Israel melaporkan kematian warga Palestina yang mengemudikan mobil tersebut, namun Kementerian Kesehatan Palestina tidak mengonfirmasi kabar tersebut.

Lembaha Siaran Israel, Kan, Senin lalu menyebutkan bahwa tentara Israel menginstruksikan kepada tentaranya untuk melonggarkanaturan penembakan terhadap warga Palestina yang melempar batu di Tepi Barat.

Menurut Kan, tentara Israel diizinkan menembaki orang-orang Palestina yang melempar batu dan bom molotov, bahkan setelah mereka berhenti melempar batu, dan ketika mereka mundur dari lokasi.

Instruksi baru itu dikeluarkan dalam beberapa minggu terakhir dan diedarkan dalam dokumen tertulis kepada tentara di Tepi Barat. Instruksi itu menetapkan bahwa “penembakan harus dilakukan di zona pertempuran.” (raialyoum)

Dubes Iran untuk Yaman Wafat, Bangsa Yaman Ikut Berduka, Saudi Disalahkan

Presiden Iran Ebrahim Raisi, Selasa (21/12), menyampaikan belasungkawa atas wafatnya  Duta Besar Iran untuk Yaman, Hassan Irlou, yang memiliki dua saudara berstatus pahlawan dan martir Iran.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengumumkan bahwa Hassan Irlou meninggal dunia akibat terserang virus COVID-19.

Bangsa Iran dan Yaman menyebut Hassan Irlou sebagai “syahid” karena wafat saat menjalankan misi membela bangsa tertindas Yaman.

Selain itu, juga karena Irlou merupakan seorang veteran korban senjata kimia yang digunakan oleh rezim terguling Saddam Hussain dalam perang yang dipaksakan terhadap Iran (1980-1988).  Dia diterbangkan ke Iran setelah kondisi kesehatannya sangat memburuk dan kemudian meninggal dunia pada dini hari Selasa.

Situs berita Al-Alam melaporkan bahwa penerbangan Irlou tertunda-tunda akibat lambatnya izin penerbangan dari koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi sehingga kondisi kesehatannya memburuk.  

Anggota Dewan Tinggi Politik Yaman Syeikh Sultan Al-Sameei mengatakan, “Semoga Allah merahmati Dubes Hassan Irlou, yang kami anggap sebagai syahid karena negara-negara agresor bersikeras, sombong dan enggan mengirim pesawat untuk menolongnya sejak awal dia terjangkit Corona (Covid-19).”

Dia menambahkan, “Secara kemanusiaan, seharusnya dia mendapat pertolongan segera sejak awal terjangkit Corona, dan karena itu kami menganggap pasukan agresor, terutama Kerajaan Arab Saudi, bertanggungjawab sepenuhnya.”

Senada dengan ini, Wakil Menteri Informasi Yaman Fahmi Al-Yusufi, mengatakan, “Kami mengenang dan mengenang Hassan Irlou atas pendiriannya yang terpuji dan bernuansa jihad melawan agresi agresi imperialistik dan anti-Barat, anti-proyek keji Barat, dan kami akan terus mengenang tokoh besar ini, yang telah berkhidmat untuk urusan kawasan secara umum.” (irna/alalam)

Demo di Sudan Dinodai Aksi Pemerkosaan Massal, PBB Serukan Penyelidikan

Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa (21/12), menyatakan pihaknya telah menerima 13 pengaduan kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh pasukan keamanan Sudan selama terjadi aksi demo protes pada hari Ahad lalu.

Demonstrasi di Khartoum, ibu kota Sudan, itu menyerap ratusan ribu orang untuk memprotes kudeta militer pada 25 Oktober dan perjanjian 21 November yang ditandatangani untuk pemulihan jabatan Abdalla Hamdok sebagai perdana menteri.

Demonstran berkumpul di istana presiden untuk mencoba duduk sebelum dibubarkan setelah matahari terbenam.

Demonstrasi berubah menjadi ajang kekerasan di banyak kawasan setelah pasukan keamanan bergerak melawan para demonstran. Komite Dokter Sudan mengumumkan setidaknya dua orang tewas dan lebih dari 300 terluka.

Juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB Liz Throssell menyatakan  pihaknya telah menerima 13 tuduhan pemerkosaan beramai-ramai serta laporan pelecehan seksual terhadap wanita oleh pasukan keamanan. Dia tidak memberikan rincian tentang dugaan kasus-kasus pemerkosaan atau pemerkosaan berkelompok itu.

“Kami mendesak penyelidikan yang cepat, independen dan menyeluruh atas tuduhan pemerkosaan dan pelecehan seksual serta tuduhan kematian dan cedera pengunjuk rasa sebagai akibat dari penggunaan kekuatan yang tidak perlu atau tidak proporsional khususnya penggunaan amunisi hidup,” kata Throssell.

Aksi protes hari Ahad itu termasuk yang terbesar sejak militer mengambil alih kekuasaan pada 25 Oktober, ketika pemerintahan transisi Perdana Menteri Abdalla Hamdok digulingkan dalam kudeta yang mengacaukan transisi rapuh menuju demokrasi dan membangkitkan gelombang demonstrasi jalanan tanpa henti.

Setidaknya 46 orang tewas dan ratusan terluka dalam protes menentang kudeta, menurut Komite Dokter Sudan.

Hamdok diangkat kembali pada bulan lalu di tengah tekanan internasional dalam kesepakatan yang menyerukan pembentukan pemerintahan teknokratis independen yang dipimpinnya di bawah pengawasan militer.

Namun, gerakan pro-demokrasi di Sudan menolak perjanjian tersebut, dan berjanji melanjutkan protes untuk menekan para pemimpin kudeta agar menyerahkan kekuasaan sepenuhnya kepada pemerintah sipil yang diandalkan untuk mengambil alih kendali fase transisi. (aljazeera/raialyoum)