Jakarta, ICMES. Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyampaikan pesan khusus yang ditujukan kepada rakyat Lebanon bahwa dia dan Iran senantiasa bersama mereka dan tidak akan menelantarkan mereka.
Menlu Iran Abbas Araghchi menegaskan negaranya pasti akan melancarkan serangan balasan terhadap Israel dengan sandi True Promise 3 (Janji Nyata 3) pada saatnya dan dengan cara yang tepat, karena tak membalas sama dengan menyilakan penyerang untuk menyerang lagi.
Angkatan bersenjata Yaman kubu Ansarullah melancarkan serangan rudal terhadap satu lagi kapal yang ditengara sedang berlayar di Laut Merah menuju pelabuhan di Palestina pendudukan (Israel).
Berita selengkapnya:
Kepada Rakyat Lebanon, Ayatullah Khamenei: Kami Bersama Kalian
Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyampaikan pesan khusus yang ditujukan kepada rakyat Lebanon bahwa dia dan Iran senantiasa bersama mereka dan tidak akan menelantarkan mereka.
“Kami bersama kalian, tidak terpisah dari kalian, kami dan kalian satu, kami berempati atas derita, sengsara dan lapar kalian. Kami turut merasakan apa yang kalian rasakan,” ungkapnya dalam pesan yang dinyatakan secara lisan dan dikutip oleh laman resmi Pemimpin Besar Iran.
Ayatullah Khamenei menekankan lagi, “Rasa sakit kalian adalah rasa sakit kami, penderitaan kalian adalah penderita kami. Kami tidak terpisah dari kalian.”
Pernyataan secara lisan itu dia kemukakan sebagai balasan atas pesan dari Meisam Motiee, pelantun syair duka ternama Iran, yang telah berkunjung ke Lebanon dengan sekelompok aktivis dari berbagai elemen jihad dalam sebuah kampanye bertema “solidaritas Iran” untuk penyaluran bantuan rakyat Iran kepada rakyat resisten Lebanon.
Motiee telah membawa cendera mata rakyat Lebanon kepada Ayatullah Khamenei, dan sebelum berkunjung ke Lebanon untuk keduanya, Motiee meminta kepadanya untuk menyampaikan suatu pesan kepada rakyat Lebanon.
“Saya telah menyampaikan pesan Pemimpin Besar ini kepada rakyat Lebanon dalam berbagai kesempatan acara, dan pesan ini menyenangkan dan memotivasi mereka untuk perlawanan dan keteguhan,” tutur Moteei.
Sejak awal Oktober 2023, Israel telah melancarkan agresi brutal di dua front yang sejauh ini telah menggugurkan sedikitnya 43.922 orang di Jalur Gaza yang terblokade, dan 3.516 lainnya di Lebanon.
Kebengisan Israel telah membuat hampir seluruh penduduk Gaza dan lebih dari seperlima penduduk Lebanon mengungsi.
Untuk mendukung warga Palestina dan Lebanon yang tertindas, kelompok-kelompok perlawanan telah melancarkan serangan balasan terhadap target-target Israel dan bersumpah untuk terus berjuang sampai rezim tersebut berhenti mengoperasikan mesin pembunuhnya.
Dalam perkembangan terbaru, kelompok pejuang Hizbullah Lebanon pada hari Selasa menyerang pangkalan intelijen militer Israel di dekat Tel Aviv dengan rentetan rudal.
Mereka juga menggempur pasukan Israel di empat lokasi termasuk di dekat kota Khiam di Lebanon, dan terus memerangi pasukan Israel di pinggiran kota Lebanon selatan.
Di hari yang sama, militer Israel mengakui satu anggotanya “tewas dalam pertempuran di Lebanon selatan”, dan tiga tentara lainnya terluka. Namun beberapa laporan lain menyebutkan jumlah yang lebih besar.
Hizbullah juga menembak jatuh pesawat nirawak Hermes 450 milik Israel di atas kota Taybeh dengan rudal darat-ke-udara. (mm/alalam/presstv)
Menlu Iran: Tak Membalas Serangan Israel Sama Dengan Menyilakannya untuk Menyerang Lagi
Menlu Iran Abbas Araghchi menegaskan negaranya pasti akan melancarkan serangan balasan terhadap Israel dengan sandi True Promise 3 (Janji Nyata 3) pada saatnya dan dengan cara yang tepat, karena tak membalas sama dengan menyilakan penyerang untuk menyerang lagi.
“Kami sudah mengumumkan bahwa operasi (militer) terbaru Israel terhadap Iran dalam pandangan Republik Islam Iran merupakan satu serangan baru. Yakni, berbeda dengan apa yang dikatakan bahwa ini merupakan pembelaan diri. Mereka memulai serangan, sementara True Promise 2, sebagaimana True Promise 1, adalah operasi pembelaan diri. Yakni, merupakan reaksi kami atas apa serangan yang terjadi,” ujarnya pada hari Selasa (19/11).
Dia melanjutkan, “Kami secara resmi sudah mengumumkan bahwa serangan terbaru Rezim Zionis (Israel) merupakan serangan baru, dan layak mendapat balasan. Kami tidak akan mengabaikan hak kami untuk pembalasan. Kami akan melakukannya pada saatnya dan dengan caranya sendiri.”
Menlu Iran kemudian menjelaskan, “Namun, dapat pula saya katakan bahwa kami, terutama selama 12 bulan ini, bertindak dengan penuh kesadaran dan bijaksana. Keputusan kami ambil tidak secara emosional, melainkan dengan mempertimbangkan segala keadaan dan kemungkinan, serta dengan mempertimbangkan konspirasi yang mereka lakukan, dan berbagai konsekuensi yang mungkin akan mereka sebar.”
Abbas Araghchi juga menegaskan, “Seandainya kami memberikan asumsi atau persepsi kepada musuh bahwa ketika mereka menyerang kami lalu kami tak membalas maka seakan kami menyilakan untuk menyerang kami lagi. Ini jelas tidak mungkin, dan karena itu kami berhak membalas. Kapan dan bagaimana? Tentu berdasarkan kebijaksanaan dan kesadaran, yang kami miliki di semua level pemerintahan. Akan terlaksana pada saatnya yang tepat.” (alalam)
Pasukan Yaman Serang Kapal Turki yang Berlayar Menuju Israel di Laut Merah
Angkatan bersenjata Yaman kubu Ansarullah melancarkan serangan rudal terhadap satu lagi kapal yang ditengara sedang berlayar di Laut Merah menuju pelabuhan di Palestina pendudukan (Israel).
Juru bicara angkatan bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree, pada hari Selasa (19/11), mengumumkan serangan itu dengan menyatakan pihaknya telah menggunakan rudal balistik dan rudal maritim dalam serangan terhadap kapal Anadolu S di Laut Merah, seraya menambahkan bahwa “serangan itu akurat dan (mengena target secara )langsung”.
Menurutnya, serangan itu dilakukan setelah kapal tersebut menolak menanggapi peringatan Angkatan Laut Yaman, dan karena perusahaan pelayaran pemiliknya (Turki) melanggar larangan masuk ke pelabuhan Palestina pendudukan.
Saree lebih lanjut menegaskan bahwa angkatan bersenjata Yaman akan melanjutkan operasi anti-Israel mereka sampai rezim Tel Aviv menghentikan serangan dan blokadenya terhadap Gaza, dan mengakhiri agresinya di Lebanon.
Pasukan Yaman telah melancarkan ratusan serangan terhadap target-target Israel di dalam wilayah Palestina pendudukan sebagai balasan atas perang rezim Zionis tersebut sejak Oktober 2023 hingga sekarang dan blokade yang dilakukan bersamaan di Jalur Gaza serta eskalasi mematikan terhadap Lebanon.
Serangan militer yang brutal dan eskalasi tersebut masing-masing telah merenggut nyawa lebih dari 43.900 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 3.500 warga Lebanon.
Pasukan Yaman telah menargetkan kapal-kapal Israel serta kapal-kapal yang menuju atau menjauh dari wilayah pendudukan sebagai bagian dari upaya menambah tekanan ekonomi terhadap Israel. (mm/presstv)