Rangkuman Berita Utama Timteng  Rabu 17 November 2021

Jakarta, ICMES.  Parlemen Armenia mengumumkan 15 tentara negara ini tewas dalam kontak senjata dengan tentara Azerbaijan di perbatasan.

Kelompok Ansarullah (Houthi) di Yaman bahwa Ma’rib secara militer sudah jatuh ke tangan kubu Sanaa (tentara Yaman dan pasukan Ansarullah) meskipun di sana terjadi serangan udara sengit dari pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi.

Utusan Khusus Iran urusan Afghanistan Hasan Kazemi Qomi mengadakan pertemuan dengan Mulla Abdul Ghani Baradar, Wakil Pertama Perdana Menteri pemerintahan sementara Afghanistan di Kabul, ibu kota Afghanista.

Satu orang Palestina gugur diterjang peluru pasukan Rezim Zionis Israel di kota Tubas di bagian utara Tepi Barat.

Berita Selengkapnya:

Kontak Senjata dengan Tentara Azerbaijan, 15 Tentara Armenia Tewas

Parlemen Armenia, Selasa (16/11), mengumumkan 15 tentara negara ini tewas dalam kontak senjata dengan tentara Azerbaijan di perbatasan di tengah suasana kekhawatiran terhadap kemungkinan pecahnya lagi perang antara kedua negara sebagaimana terjadi pada tahun lalu.

Kementerian Pertahanan Armenia menyatakan 12 tentara Azerbaijan ditawan oleh tentara Armenia. Kementerian ini dalam sebuah pernyataannya di hari yang sama menyebutkan, “Tentara Azerbaijan telah menyerang posisi-posisi tentara Armenia hingga menyebabkan jatuhnya korban tewas dan luka di pihak Armenia.” Kementerian ini menambahkan bahwa Armenia juga telah kehilangan kendali atas dua posisi militernya.

Di pihak lain, Kementerian Luar Negeri Azerbaijan dalam sebuah pernyataan yang detail menyalahkan Armenia dan menuduhnya sengaja meningkatkan ketegangan di perbatasan antara kedua negara.

Eskalasi antara Azerbaijan dan Armenia ini terjadi sekira satu tahun setelah keduanya terlibat dalam perang terbaru di wilayah Nagorno-Karabakh yang dipersengketakan.  

Perang ini berakhir dengan keberhasilan Azerbaijan menguasai sebagian besar wilayah yang semula dikuasai oleh Republik Karabakh, yang didukung Armenia dan tidak mendapat pengakuan internasional. Perang ini disusul dengan penyebaran pasukan penjaga perdamaian Rusia di wilayah yang memisahkan antara Azerbaijan dan Armenia.

Pemerintah Iran melalui juru bicaranya Saeed Khatibzadeh menyatakan prihatin atas eskalasi terbaru antara Azerbaijan dan Armenia, dan mengimbau kedua pihak untuk menahan diri dan menghormati perbatasan yang diakui secara internasional.

Khatibzadeh menyerukan supaya perselisihan antara Baku dan Yerevan diselesaikan melalui jalur dialog dan damai, dan Iran siap memediasi sebagaimana di masa lalu demi tegaknya keamanan dan stabilitas di kawasan.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Turki Halusi Akar dalam percakapan telefon dengan sejawatnya dari Azerbaijan, Zakir Hasanov, Selasa, menyatakan Ankara tetap berpihak dan menyokong Baku. (alalam/fna)

Ansarullah Sebut Kendali atas Ma’rib Secara Miiliter Jatuh ke Tangan Pasukan Sanaa

Anggota Biro Politik Gerakan Ansarullah (Houthi), Ali Al-Qahoum, menyatakan bahwa Ma’rib secara militer sudah jatuh ke tangan kubu Sanaa (tentara Yaman dan pasukan Ansarullah) meskipun di sana terjadi serangan udara sengit dari pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi.

Kepada saluran Al-Mayadeen yang berbasis di Lebanon, Al-Qahoum, Selasa (16/11), menyebut Saudi sedang mengalami depresi menyaksikan kubu Sanaa konsisten menjalankan strateginya yang jelas dan terus bergerak maju untuk “pembebasan setiap jengkal tanah Yaman”.

“Saudi harus menyadari bahwa Yaman bukanlah santapan empuk… Saudi harus angkat kaki dari Yaman dan melepaskannya,” ungkap Al-Qahoum.

Dia juga menyebutkan bahwa kubu Sanaa telah banyak berkomunikasi dengan semua kelompok di Ma’rib dan mencapai beberapa kesefahaman.

“Problema kami hanya dengan Saudi, yang harus memetik pelajaran dari agresinya,” ujar Al-Qahoum sembari  memastikan bahwa tangan-tangan agresor Saudi dan AS terhadap Yaman akan terputus

“Perang selanjutnya setelah Ma’rib akan tertuju ke pos perbatasan Al-Wadi’ah (antara Yaman dan Saudi,” sumbarnya.

Menurutnya, kubu Sanaa juga telah memecah isolasi yang diinginkan Saudi terhadap Sanaa, dan banyak kontak telah dilakukan untuk mencegah gerak maju pasukan kubu Sanaa, tapi sia-sia belaka “karena Saudi bukan pengambil keputusan, melainkan alat AS dan Zionis (Israel)”. (fna)

Teheran dan Taliban Bahas Upaya Kerjasama Iran-Afghanistan di Berbagai Bidang

Utusan Khusus Iran urusan Afghanistan Hasan Kazemi Qomi mengadakan pertemuan dengan Mulla Abdul Ghani Baradar, Wakil Pertama Perdana Menteri pemerintahan sementara Afghanistan di Kabul, ibu kota Afghanistan, Selasa (16/11), dan membahas berbagai isu bilateral dan kerjasama di berbagai bidang.

Wakil juru bicara pemerintahan yang dibentuk Taliban tersebut, An’amullah Samanghani, di Twitter menyebutkan, “Dalam pertemuan ini telah dibahas pengembangan hubungan antara kedua negara dan pembentukan komisi kolektif kerjasama di berbagai bidang.”

Kantor Mulla Abdul Ghani Baradar menyebut pandangan Baradar dalam pertemuan ini merupakan satu kesempatan penting bagi Afghanistan, dan Baradar juga telah mengapresiasi kesediaan Iran menerima dan menampung para pengungsi Afghanistan, serta menekankan perlunya pengadaan hubungan yang baik antara Kabul dan Teheran.

Dalam pertemuan tersebut kedua pihak juga membahas berbagai persoalan politik, pendidikan, ekonomi, keuangan, air, energi, kesejahteraan masyarakat, urusan pengungsi dan dimulainya kembali proyek-proyek yang sedang dibangun.

Utusan khusus Iran untuk urusan Afghanistan Hasan Kazemi Qomi mengatakan, “Iran dan Afghanistan memiliki hubungan yang mengakar, dan Republik Islam Iran tidak akan meninggalkan rakyat Afghanistan sendirian dalam kondisi apa pun.”

Sebelum pertemuan ini, Qomi juga telah mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri pemerintahan sementara Afghanistan Amir Khan Muttaqi.  Pada awal pertemuan ini Muttaqqi berbicara mengenai berbagai masalah yang dihadapi Afghanistan belakangan ini dan berharap semua itu akan dapat segera terselesaikan.

Hassan Kazemi Qomi tiba di Kabul, Senin, dan dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin Taliban selama kunjungan tiga harinya.

Di bandara Kabul dia mengatakan bahwa beberapa negara menggunakan nama terorisme untuk mengobarkan perang proksi di Afghanistan. (alalam)

Satu Orang Palestina Gugur Ditembak Pasukan Zionis Israel

Satu orang Palestina gugur diterjang peluru pasukan Rezim Zionis Israel di kota Tubas di bagian utara Tepi Barat.

Sumber kedokteran Palestina di Rumah Sakit Tubas Al-Turki mengatakan bahwa pemuda Palestina bernama Saddam Bani Awdah, 26 tahun, dari distrik Tammun gugur ditembak oleh pasukan Zionis, Selasa (16/11).

Sumber itu menyebutkan bahwa Bani Awdah dilarikan ke rumah sakit pada dini hari Selasa karena mengalami luka tembak di bagian pundak kanannya, tapi nyawanya tak tertolong.

Para saksi mata mengatakan bahwa pasukan Israel menyerbu kota Tubas untuk menangkapi orang-orang Palestina, dan kemudian terjadi bentrokan antara mereka dan sejumlah pemuda setempat.

Menurut para saksi mata itu, pasukan Israel menggunakan peluru tajam dan gas air mata, dan para pemuda setempat pun melawan mereka dengan lemparan batu.

Sementara itu, anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) Maher Obeid menyerukan keharusan persatuan nasional kepada penduduk kota Al-Khalil (Hebron) serta pergerakan kelompok-kelompok aksi nasional unuk melawan gelombang proyek permukiman Zionis.

Dalam siaran persnya, Selasa, dia meminta penduduk Al-Khalil untuk berjaga-jaga di sekitar Masjid Al-Ibrahimi dan meramaikannya pada setiap waktu shalat sebagaimana terjadi pada shalat subuh di hari Jumat serta meneriakkan suaranya untuk menghadapi proyek terbaru permukiman Zionis.

Obeid memperingatkan bahwa sikap diam hanya akan membuat tanah demi tanah Palestina akan terbiarkan hilang dirampas kaum Zionis. (railayoum/alalam)