Jakarta, ICMES. Jutaan umat Islam pecinta keluarga Nabi saw di seluruh dunia pada hari Selasa (16/7), dan sebagian lagi pada hari ini, memperingati Hari Asyura, yaitu peringatan hari kesyahidan Imam Husain ra, cucu Nabi Muhammad saw. Naifnya, peringatan ini di Oman dinodai oleh aksi serangan teroris terhadap sebuah masjid yang menjadi tempat ratusan jamaahnya menggelar majelis Asyura.

Israel kembali melancarkan serangan udara terhadap tempat-tempat yang dianggap “aman” bagi para pengungsi, hingga menggugurkan banyak warga Palestina di wilayah selatan dan tengah Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Militer Yaman kubu Ansarullah merilis rekaman video serangannya terhadap sebuah kapal “pelanggar” dengan menggunakan perahu cepat nirawak berdaya ledak cukup besar hingga menimbulkan kebakaran.
Berita selengkapnya:
Jutaan Umat Islam di Dunia Peringati Tragedi Asyura Al-Husain, Serangan Teror Terjadi di Oman
Jutaan umat Islam pecinta keluarga Nabi saw di seluruh dunia pada hari Selasa (16/7), dan sebagian lagi pada hari ini, memperingati Hari Asyura, yaitu peringatan hari kesyahidan Imam Husain ra, cucu Nabi Muhammad saw. Naifnya, peringatan ini di Oman dinodai oleh aksi serangan teroris terhadap sebuah masjid yang menjadi tempat ratusan jamaahnya menggelar majelis Asyura.
Umat Islam di Irak, terutama di kota Karbala, serta Iran dan berbagai negara lain menggelar majelis dan pawai berkabung atas gugurnya Imam Hussein bersama 72 pengikut setianya di padang Karbala ,Irak selatan, pada tahun 680 M. Mereka gugur setelah berjuang dengan gagah berani dan pantang menyerah demi membela keadilan melawan ribuan tentara penguasa Yazid bin Muawiyah dari Bani Umayyah.
Umat Islam menandai peringatan Asyura antara lain dengan berpakaian serba hitam, menepukdada, berbaris dalam prosesi massal, dan menyimak elegi dalam event-event di mana para dermawan juga membagikan makanan dan minuman untuk para peserta.
Setiap tahun, ratusan ribu hingga jutaan peziarah berdatangan dari berbagai negara menuju pusara Imam Hussein di kota Karbala untuk menandai Hari Asyura.
Asyura merupakan puncak dari upacara berkabung 10 hari yang dilaksanakan pada bulan Muharram dalam kalender Hijriah.
Ritual Muharram tersebut melambangkan perjuangan perjuangan teguhnya kebenaran melawan kebatilan dan perjuangan umat manusia melawan kezaliman, tirani dan penindasan, yang menjadi penyebab syahidnya Imam Hussein.
Sehari menjelang Hari Asyura, yaitu hari kesembilan bulan Muharram yang dikenal sebagai Hari Tasu’a, umat Islam mengenang Sayyidina Abbas bin Ali, adik tiri Imam Husain, yang gugur sesaat sebelum Imam Hussein gugur, ketika berjuang membawakan air untuk wanita dan anak-anak di perkemahan Imam, yang sudah berhari-hari kehabisan minum akibat kepungan pasukan musuh.
Serangan Teror di Oman
Mengenai insiden serangan teror yang di Oman, pihak kepolisian negara ini mengumumkan telah menangani insiden penembakan yang terjadi pada Senin malam (15/7) di dekat sebuah masjid di kawasan Wadi Al-Kabir, Muscat.
Dilaporkan bahwa insiden itu menggugurkan enam orang, termasuk polisi, dan melukai sedikitnya 28 orang lainnya. Selain itu, juga ada tiga korban tewas lain yang terdiri atas kawanan pelaku serangan sendiri.
Polisi mengaku melakukan semua tindakan keamanan yang diperlukan untuk mengendalikan dan memulihan situasi dan kini sedang menyelidiki insiden tersebut.
Kementerian Luar Negeri Pakistan menyatakan bahwa “menurut informasi terbaru yang diterima dari pihak berwenang Oman, empat warga Pakistan gugur akibat tembakan dalam serangan teroris berbahaya.”
Kementerian itu mengapresiasi pihak keamanan Oman atas keberhasilannya “menetralisir para penyerang”, atau menghabisi para pelaku serangan.
Duta Besar Pakistan untuk Oman, Imran Ali, membezuk beberapa korban luka ke rumah sakit. Diamengatakan bahwa hanya ada sedikit informasi mengenai pelaku penyerangan atau kemungkinan motif mereka.
“Semua orang masih bungkam mengenai masalah ini,” ujarnya. (alalam/raialyoum/presstv)
Pasukan Israel Serang “Zona Aman” di Gaza, Sekira 50 Warga Gugur
Israel kembali melancarkan serangan udara terhadap tempat-tempat yang dianggap “aman” bagi para pengungsi, hingga menggugurkan banyak warga Palestina di wilayah selatan dan tengah Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Kementerian tersebut menyatakan bahwa pasukan rezim pendudukan Israel pada hari Selasa (16/7) membunuh sedikitnya 17 orang dalam serangan di area tenda yang menampung keluarga pengungsi di Khan Younis.
Serangan di kawasan Attar di kamp pengungsi Mawasi di Khan Younis juga melukai puluhan orang.
Empat anggota keluarga, termasuk dua anak, juga gugur di Khan Younis.
Di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, pasukan Zionis membom gedung sekolah yang menampung pengungsi Palestina, hingga menggugurkan sedikitnya 23 orang dan melukai sedikitnya 73 orang, ungkap kementerian tersebut.
Serangan udara tersebut menghantam Sekolah al-Razi, yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Faksi pejuang Hamas dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa jurnalis Mohammed Mishmish dan putranya Baraa “gugur syahid dalam pembantaian Nuseirat.” Dengan demikian, jumlah total wartawan yang terbunuh di wilayah tersebut sejak 7 Oktober 2023 menjadi 160 orang, menurut pernyataan itu.
Pada hari yang sama, lima warga Palestina lainnya gugur dalam serangan terhadap sebuah rumah di Rafah di ujung selatan Jalur Gaza.
Daerah-daerah yang diserang oleh pasukan rezim pada hari Selasa terletak di dalam “zona aman kemanusiaan,” di mana Israel sendiri telah mengimbau warga Palestina untuk mencari perlindungan.
Otoritas kesehatan Gaza dalam pembaruan datanyanya pada hari Selasa menyatakanIsrael telah membunuh sedikitnya 38.710 orang di seluruh wilayah tersebut sejak awal Oktober. (/presstv)
Militer Yaman Rilis Video Serangannya terhadap Kapal dengan Perahu Nirawak Berdaya Ledak Besar
Militer Yaman kubu Ansarullah merilis rekaman video serangannya terhadap sebuah kapal “pelanggar” dengan menggunakan perahu cepat nirawak berdaya ledak cukup besar hingga menimbulkan kebakaran.
Angkatan Bersenjata Yaman pada Selasa malam (16/7) mengumumkan pihkanya telah menyerang kapal tanker minyak bernama Chios Lion di Laut Merah dengan perahu nirawak
Militer Yaman beralasan bahwa kapal itu terpaksa diserang karena perusahaan pemiliknya melanggar larangan masuk ke pelabuhan-pelabuhan Palestina pendudukan yang diterapkan oleh Angkatan Bersenjata Yaman sebagai salah satu bentuk sanksi terhadap Israel atas gonosida yang dilakukan rezim Zionis ini terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Sementara itu, pemimpin gerakan Ansarullah, Sayid Abdul-Malik al-Houthi, bernasihat kepada rezim Arab Saudi agar berhenti mendukung permusuhan AS dan Israel terhadap rakyat Yaman.
Dalam pidatonya yang disiarkan di televisi pada hari Selasa dia mengatakan: “Gelanggang konfrontasi melawan musuh, Israel dan Amerika, adalah gelanggang di mana seluruh umat (Islam) harus berkontribusi”
Dia menambahkan, “Isu Palestina merupakan isu terbesar serta tragedi di dunia, sehingga naif sekali jika sebagian besar orang di lingkungan Islam malah tak mempedulikannya.”
Sayid Al-Houthi mengingatkan eskalasi ketegangan dan permusuhan Saudi terhadap bangsa Yaman adalah karena perintah AS demi melayani kepentingan Israel.
Dia juga kembali menyinggung apa yang beberapa waktu lalu dia sebutkan bahwa pasukan Yaman telah menghalau kapal induk AS USS Eisenhover dari perairan Yaman.
“Salah satu hasil operasi kami, yang menakjubkan dan tidak biasa bagi musuh, adalah pengusiran kapal induk Amerika Eisenhower dari Laut Merah. Setelah kapal induknya terusir, AS bergegas melibatkan Saudi dan mendorongnya untuk lebih banyak melayani AS daripada apa yang sedang dan telah dilakukan sebelumnya oleh Saudi,” ungkap Sayid Al-Houthi.
Dia kemudian menegaskan, “Operasi militer kami akan terus berlanjut dengan pemboman dan aksi-aksi maritim dalam eskalasi sampai agresi dan blokade terhadap Gaza berhenti.” (raialyoum/alalam/aljazeera)