Jakarta, ICMES. Kelompok Media Perang (Al-I’lam al-Harbi) cabang Yaman, merilis kompilasi rekaman video peluncuran beberapa pesawat nirawak (drone/UAV) berbahan peledak ke wilayah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) dalam operasi-operasi serangan yang dilakukan beberapa waktu lalu oleh Unit Pasukan Drone Yaman kubu Sanaa, ibu kota Yaman.
Kemhan Rusia menyatakan negara ini mengerahkan jet-jet tempur MiG-31K dengan rudal hipersonik Kinzhal dan pembom strategis jarak jauh Tupolev Tu-22M ke pangkalan udaranya di Suriah untuk latihan angkatan laut. Bersamaan dengan ini, Presiden Suriah Bashar Assad menyambut kunjungan Menhan Rusia Rusia Sergei Shoigu.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menggunakan surat kabar Bahrain untuk mengancam Iran lagi dan menuduhnya bekerja untuk “menghancurkan negara-negara moderat.” Bersamaan dengan ini, Iran di PBB justru menyatakan kesiapannya berpartisipasi dalam misi PBB untuk pemeliharaan perdamaian di dunia.
Berita Selengkapnya:
Yaman Rilis Video Serangan Drone ke Wilayah Saudi dan UEA
Kelompok Media Perang (Al-I’lam al-Harbi) cabang Yaman, Selasa (15/2), merilis kompilasi rekaman video peluncuran beberapa pesawat nirawak (drone/UAV) berbahan peledak ke wilayah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) dalam operasi-operasi serangan yang dilakukan beberapa waktu lalu oleh Unit Pasukan Drone Yaman kubu Sanaa, ibu kota Yaman.
Kompilasi video itu memperlihatkan detik-detik peluncuran sejumlah besar drone tipe Samad-1, Samad-2 dan Samad-3 dari berbagai lokasi dalam operasi-operasi serangan ke wilayah Saudi dan UEA.
Situs berita Al-Masirah milik Ansarullah (Houthi) menyebutkan bahwa rekaman itu mendokumentasikan metode pasukan Yaman kubu Sanaa dalam peluncuran drone ke angkasa serta tingkat kemampuan teknologi Unit Pasukan Drone Yaman.
Sebelumnya, Jubir Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree, mengatakan, “Media Perang akan membagikan video-video peluncuran drone dalam operasi-operasi sebelumnya ke kedalaman wilayah Saudi dan Emirat, melalui saluran-saluran satelit nasional pada sore hari ini, insya Allah.â€
Di pihak lain, jet-jet tempur Saudi telah menghancurkan gedung Yaman International Telecommunications Co (TeleYemen) di Sanaa, kurang dari tiga minggu setelah internet dan telekomunikasi internasional terputus di Yaman akibat serangan udara serupa.
Al-Masirah melaporkan bahwa jet tempur Saudi melancarkan dua serangan udara terhadap gedung yang terletak di distrik al-Thawra pada pukul 2:00 waktu setempat. Serangan ini menghancurkan gedung itu secara total serta menimbulkan kerusakan berat pada gedung di dekatnya.
Serangan itu terjadi ketika koalisi pimpinan Saudi sering menargetkan infrastruktur Yaman.
Akhir Januari, pesawat tempur Saudi menggempur gedung telekomunikasi di Kota Hudaydah, menyebabkan terputusnya internet dan telekomunikasi internasional di Yaman selama beberapa hari.
Sementara itu, beberapa jet tempur AS telah tiba di UEA pada Sabtu lalu sebagai respon AS atas permohonan bantuan kepada UEA dalam upaya menghadapi serangan rudal dan drone Yaman yang dilancarkan sebagai reaksi atas keterlibatan UEA dalam invasi militer Saudi di Yaman.
Pada bulan lalu dan di awal bulan ini, pasukan Yaman kubu Sanaa melancarkan serangan drone ke beberapa lokasi vital di UEA dalam operasi militer bersandi Badai Yaman 1, 2 dan tiga. (almasirah)
Ngeri, Rusia Kirim Jet Tempur Hipersonik ke Suriah
Kemhan Rusia menyatakan negara ini mengerahkan jet-jet tempur MiG-31K dengan rudal hipersonik Kinzhal dan pembom strategis jarak jauh Tupolev Tu-22M ke pangkalan udaranya di Suriah untuk latihan angkatan laut. Bersamaan dengan ini, Presiden Suriah Bashar Assad menyambut kunjungan Menhan Rusia Rusia Sergei Shoigu.
Dikutip kantor berita Interfax, Selasa (15/2), Kemhan menyebutkan bahwa jet-jet tempur itu dikirim ke pangkalan udara Hmeimim yang ditempati oleh pasukan Rusia di Suriah, dan akan andil dalam latihan di Mediterania timur, bagian dari gelombang aktivitas militer Rusia di tengah kebuntuannya dengan Barat dalam krisis Ukraina dan keamanan di Eropa.
Jet MiG-31K, satu-satunya jet tempur pencegat jarak jauh di dunia, merupakan sarana yang cocok bagi Rusia untuk meluncurkan rudal Kinzhal, yang berkecepatan lebih dari 5 Mach (Mach adalah kecepatan suara) . Dengan kecepatannya yang luar biasa ini, Rusia dapat dengan mudah menerobos semua sistem pertahanan udara NATO.
Rudal ini membawa 1.000 kilogram bahan peledak sehingga diklaim dapat menghancurkan bunker beton pada kedalaman sekira 10 meter dari permukaan, dan dapat menghantam target di 2000 kilometer dari lokasi peluncurannya.
Misi Rusia ini dilakukan ketika armada kapal induk NATO hadir di Mediterania, termasuk kapal induk AS USS Harry Truman, kapal induk Prancis Charles de Gaulle, dan kapal induk Italia Count Eddy Cavour bersama dengan armada kapal pendukung dan kapal perusak.
Bersamaan dengan ini, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu berkunjung Suriah untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Bashar al-Assad dan untuk memeriksa pangkalan udara Rusia di Suriah.
Presiden Suriah Bashar al-Assad di Damaskus menyambut Shoigu yang tiba di Suriah untuk meninjau manuver angkatan laut Rusia di Mediterania timur.
Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan bahwa “Menteri Shoigu memberi penjelasan kepada Assad ihwal manuver angkatan laut Rusia di Mediterania timur.
Pada 20 Januari lalu Moskow mengumumkan bahwa angkatan lautnya akan menggelar serangkaian latihan yang melibatkan semua armadanya dari Pasifik hingga Atlantik, 10.000 prajurit, 140 kapal perang, dan puluhan pesawat.
Bashar al-Assad menjadi sekutu dekat Moskow sejak Rusia melancarkan serangan udara di Suriah pada 2015. Rusia juga mengendalikan pangkalan udara Hmeimim dan fasilitas angkatan laut Tartus.
Rob Lee, seorang analis militer di Institut Penelitian Kebijakan Luar Negeri yang berbasis di AS mengatakan bahwa Rusia mengirim jet tempur dengan rudal Kinzhal untuk pertama kalinya pada tahun lalu setelah memperluas landasan pacu di Hmeimim untuk menangani jet tempur tipe tersebut.
Menurutnya, pengerahan itu menunjukkan kehadiran militer Rusia yang berkembang di Timur Tengah dan kemampuannya untuk beroperasi di berbagai wilayah dan untuk memproyeksikan kekuatan.
Media Rusia mengatakan rudal hipersonik Kinzhal dapat mencapai target hingga 2.000 km (1.243 mil). Rudal ini merupakan satu di antara beberapa senjata strategis yang diresmikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada Maret 2018. (alalam/alarabiya)
Melalui Media Bahrain, Perdana Menteri Israel Ancam Iran dan Isyarat Aliansi Militer
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menggunakan surat kabar Bahrain untuk mengancam Iran lagi dan menuduhnya bekerja untuk “menghancurkan negara-negara moderat.” Bersamaan dengan ini, Iran di PBB justru menyatakan kesiapannya berpartisipasi dalam misi PBB untuk pemeliharaan perdamaian di dunia.
Dikutip Rai Al-youm, Selasa (15/2), dalam wawancara dengan surat kabar Bahrain, Al-Ayyam, Bennett mengklaim Iran mengacaukan seluruh kawasan dan mendukung “organisasi-organisasi teroris†yang beroperasi di kawasan untuk mencapai tujuan menghancurkan berbagai negara, dan memasang “organisasi-organisasi teroris haus darah di tempat-tempat mereka.”
Ditanya ihwal penandatanganan perjanjian keamanan oleh Israel dengan Bahrain sebagai negara Arab kedua dalam perjanjian demikian setelah UEA, Bennett menjawab, “Kami siang malam memerangi Iran dan para pengikutnya di kawasan, dan kami akan membantu teman-teman kami dalam mempromosikan perdamaian, keamanan, dan stabilitas, kapan pun kami diminta.â€
Mengenai perjanjian nuklir Iran dan perselisihan Israel dengan Amerika Serikat (AS) tentang ini, Perdana Menteri Israel mengatakan, “Presiden (AS Joe) Biden telah menjadi sahabat sejati Israel selama lebih dari 50 tahun, dan dia sepenuhnya memahami apa kebutuhan keamanan kami, dan kami percaya bahwa menjalin perjanjian dengan Iran adalah kesalahan strategis karena perjanjian ini akan memungkinkannya untuk mempertahankan kemampuan nuklirnya dan memperoleh ratusan miliar dolar yang akan memperkuat mesin terorisnya yang merugikan begitu banyak negara di kawasan dan di dunia.â€
Mengenai partisipasi tentara Israel untuk pertama kalinya dalam manuver Armada Kelima AS di perairan Teluk Persia, Bennett mengatakan, “Israel adalah kekuatan militer yang nyata di kawasan, dan memiliki kemampuan operasional yang belum pernah terjadi sebelumnya di udara, laut dan darat, dan kami tertarik untuk memperluas lingkup kerjasama militer dengan para sahabat kami di kawasan dalam rangka memperkuat keamanan dan stabilitas di dalamnya.â€
Bennett kemudian mengisyaratkan bahwa Israel sedang bekerja untuk membangun aliansi militer di kawasan, dan bahwa dalam beberapa tahun terakhir ia telah memperkuat kerjasamanya di bidang ini dengan negara-negara di kawasan itu.
Bennnet menyatakan demikian ketika menanggapi pertanyaan tentang pernyataan seorang perwira militer Israel sebelumnya tentang upaya pasukannya untuk membentuk aliansi yang mirip dengan NATO.
Dia mengatakan, “Kita semua memahami bahwa kita menghadapi tantangan yang sama, jadi mengapa tidak bekerjasama untuk mengusir mereka? Israel adalah negara kuat yang dapat diandalkan. â€
Di pihak lain, tak seperti diklaim Bennet, Iran melalui wakil tetapnya di PBB, Majid Takht Ravanchi, menyatakan negara siap berpartisipasi dalam misi PBB untuk pemeliharan perdamaian.
Dalam pidatonya di hadapan Komite Khusus untuk Pemeliharaan Perdamaian di PBB, Selasa, Ravanchi mengumumkan kesiapan Republik Islam untuk berpartisipasi dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB dengan mengirimkan unit militer, polisi dan pengamat militer, serta layanan dukungan untuk misi ini.
Dia menyebutkan bahwa misi penjaga perdamaian masih memainkan peran penting dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Dia juga menekankan pentingnya posisi komite khusus itu di Majelis Umum dalam studi komprehensif semua aspek yang terkait dengan operasi pemeliharaan perdamaian. (raialyoum/alalam)