Jakarta, ICMES. Komandan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam Laksamana Muda Alireza Tangsiri mengatakan Iran memiliki rudal yang bahkan tidak dapat dibayangkan oleh Amerika Serikat (AS).

Wasekjen Hizbullah dalam sebuah acara solidaritas untuk Palestina yang diselenggarakan oleh Dewan Ulama Muslimin Lebanon menyatakan bahwa Palestina tidak sendirian, melainkan ada Poros Resistensi yang bersamanya.
Kementerian intelijen Iran mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam (13/12) bahwa elemen utama di balik pembunuhan ulama Sunni Iran Syeikh Molavi Abdulwahid Rigi di provinsi Sistan dan Baluchistan, Iran, berhasil diringkus.
Berita Selengkapnya:
IRGC: Iran Punya Rudal yang Tak Terbayangkan oleh AS
Komandan Angkatan Laut (AL) Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Laksamana Muda Alireza Tangsiri mengatakan Iran memiliki rudal yang bahkan tidak dapat dibayangkan oleh Amerika Serikat (AS).
Dia menyebutkan bahwa apa yang telah ditunjukkan Iran dalam berbagai manuver bukanlah apa yang akan digunakan oleh negara ini jika terjadi perang.
“Hari ini, kami memiliki rudal yang bahkan tidak terpikirkan oleh AS,†ungkap Tangsiri dalam upacara di Universitas Imam Hossein di Teheran, Selasa (13/12).
Dia menjelaskan bahwa Iran adalah satu-satunya negara yang berhasil memasang rudal di kapal sepanjang 6-8 meter, dan memastikan bahwa musuh ekstra-regional tidak memiliki kemampuan untuk mencapai Iran melalui Teluk Persia, Laut Oman, dan Samudera Hindia untuk mengalahkannya.
Tangsiri menambahkan bahwa pasukan AS telah hadir di wilayah Teluk Persia sejak awal abad ke-20.
“Sebuah kapal perusak AS berharga 2 juta dolar per minggu dan sebuah kapal induk berharga 5 juta dolar seminggu, dan mereka membayarnya untuk tetap berada di kawasan ini,†tuturnya.
Mengenai pentingnya pulau-pulau Iran yang terletak di Selat Hormuz, Tangsiri mengatakan bahwa jika Iran kehilangan kendali atas pulau Abu Musa, maka ia akan kehilangan Pulau Siri-nya, tempat ekstraksi minyak dan gas Iran, dan kemudian akan menggunakan pulau Tunb dan Tunb kecil, tempat penangkapan ikan terbaik.
“Ini adalah titik terdalam di Teluk Persia dan merupakan tempat yang sangat penting bagi negara ini. Jika wilayah ini hilang, kami tidak lagi memiliki kendali atas Teluk Persia,†ujar komandan AL IRGC.
Dia menolak rencana musuh untuk merebut tiga pulau Iran di Teluk Persia. Dia memperingatkan, “Kami tidak akan membiarkan musuh mengambil tanah kami yang telah dilestarikan oleh nenek moyang kami.”
Menanggapi pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh China dan negara-negara Dewan Kerjasama Teluk Persia (GCC) pada akhir pertemuan puncak mereka di Riyadh, Arab Saudi, Tangsiri mengatakan ketiga pulau itu milik Iran dan akan tetap menjadi bagian dari integritasnya.
Dia menambahkan bahwa Iran tidak akan mengagresi negara mana pun, tapi juga tidak akan pernah mengizinkan siapa pun berbicara tentang integritas nasionalnya.
“Pulau-pulau ini milik Iran dan mereka yang mengklaim sebaliknya, harus meninjau sejarah. Jika kita kembali ke sejarah, Bahrain bahkan juga harus kembali ke Iran,†kata Tangsiri.
Dalam pernyataan bersama mereka, para pemimpin China dan negara-negara GCC menegaskan dukungan mereka atas apa yang mereka sebut “semua upaya damai, termasuk inisiatif dan upaya Uni Emirat Arab†untuk mencapai solusi damai atas masalah tiga pulau Teluk Persia melalui perundingan bilateral.
Selama bertahun-tahun, UEA telah mengajukan klaim atas ketiga pulau tersebut. (presstv)
Hizbullah dan Jihad Israel Palestina Sebut Iran Pengubah Keadaan di Timur Tengah
Wasekjen Hizbullah dalam sebuah acara solidaritas untuk Palestina yang diselenggarakan oleh Dewan Ulama Muslimin Lebanon, Selasa (13/12), menyatakan bahwa Palestina tidak sendirian, melainkan ada Poros Resistensi yang bersamanya.
“Palestina tidak sendirian, melainkan bersama Poros Resistensi, bangsa-bangsa dunia Arab dan Islam, kaum merdeka, serta ikon dukungan untuk resistensi, yaitu Republik Islam Iran,†ujarnya.
Dia menjelaskan, “Iranlah yang membalikkan perimbangan, Iranlah yang mengubah arah. Kawasan (Timteng) semula menuju Perjanjian Camp David, kawasan ini semula menuju berbagai konsesi, dan negara-negara di kawasan ini pun menekan dan mencegah Palestina agar tak melawan penjajah. Pada titik ini, Imam Khomeini, berjaya dengan mendirikan Republik Islam di Iran pada Februari 1979, dan tindakan pertama yang dilakukan untuk kepentingan Palestina adalah pendirian Kedutaan Besar Palestina, bukan kedutaan entitas Israel. Sejak saat itu dukungan terus berlanjut, berakar dan meningkat.â€
Dia menambahkan, “Iran menyatakan dukungan terbuka untuk perlawanan secara militer, dalam hal pelatihan dan peralatan, dan mengumumkan 20 juta tentara melalui Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam(IRGC) yang diberkahi di Iran. Semua ini demi Palestina. Iran memberikan dukungan tanpa mengharapkan pamrih apapun. Kepuasan Iran adalah kepuasan iman dan kebenaran serta pembelaan kaum tertindas dan kesucian.â€
Mengenai Hizbullah sendiri dia mengatakan, “Adapun Hizbullah, gerakan ini memandang perlawanan terhadap rezim penjajah Israel sebagai kewajiban agama, moral, patriotik dan nasional. Mempersembahkan syuhada bukanlah kerugian bagi Hizbullah, melainkan keuntungan murni. Itu adalah keuntungan untuk kemuliaan, martabat, pembebasan tanah, kekuatan, moral, dan dukungan untuk Palestina.â€
Dia kemudian menegaskan, “Keliru orang yang beranggapan bahwa kelompok pejuang resistensi (Hizbullah) adalah bagian dari rekrutmen politik suatu negara atau partai, sebab kami menghadapi musuh yang menduduki Palestina dan sebagian wilayah Lebanon, Suriah, Mesir, dan Yordania, dan mata musuh juga mengincar wilayah antara Efrat dan Sungai Nil, dalam hal tanah, sumber daya, dan masa depan.â€
Senada dengan ini pada acara yang sama, utusan Gerakan Jihad Islam Palestina di Lebanon, Ihsan Ataya, mengatakan, “Imam Khomaini ra mengetahuibahwa dasar kemanangan atas kaum arogan dunia adalah persatuan umat, dan beliau lantas membangun fondasi pertama untuk persatuan ini dalam kemenangan Revolusi Islam di Iran.â€
Dia menambahkan, “Iran yang revolusioner sekarang memimpin PorosResistensi sekarang menjadi sasaran tekanan, dan sejak kemenangan (revolusinya)-nya pun telah menjadi sasaran dan akan terus menjadi sasaran sampai kita menyingkirkan musuh umat kita.†(alalam)
Iran Berhasil Menangkap Pembunuh Seorang Ulama Sunni
Kementerian intelijen Iran mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam (13/12) bahwa elemen utama di balik pembunuhan ulama Sunni Iran Syeikh Molavi Abdulwahid Rigi di provinsi Sistan dan Baluchistan, Iran, berhasil diringkus.
“Menyusul upaya sepanjang waktu dan serangkaian tindakan dan pengamatan intelijen pasukan intelijen di Administrasi Intelijen Umum Provinsi Sistan dan Baluchistan, tiga elemen utama di balik pembunuhan Syeikh Molavi Abdulwahid Rigi telah diidentifikasi dan ditangkap melalui kerjasama operasinal dari komando polisi provinsi itu,” bunyi pernyataan itu.
“Unsur-unsur teroris ini berencana melarikan diri dari Iran setelah pembunuhan syahid itu, tetapi merekaberhasil dicokok oleh pasukan intelijen,” lanjutnya.
Syeikh Molavi Abdulvahed Rigi adalah imam shalat Jumat Masjid Imam Hussein di kota Khash dan merupakan salah satu ulama Sunni terkemuka di provinsi Sistan-Baluchestan.
Molavi Rigi diculik dan dibunuh oleh orang-orang bersenjata di dalam mobil pada 13 Desember.
Sementara itu, pasukan penjaga perbatasan Iran mengumumkan pihaknya berhasil menggagalkan operasi penyelundupan senjata di dekat perbatasan kota Marivan, di provinsi Kurdistan, Iran barat.
Komando polisi Iran di provinsi Azerbaijan Barat Senin lalu mengumumkan pembasmin geng penyelundupan senjata, dan penyitaan 70 senjata di kota Urmia.
Pekan lalu, Departemen Intelijen Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di provinsi barat laut Ardabil mengumumkan pembongkaran “sel yang berafiliasi dengan kubu anti-revolusi Islam di provinsi tersebut, dan membentuk beberapa kelompok untuk mengacaukan keamanan nasional, menyabotase properti publik dan militer dengan menggunakan bom molotov dan aksi pembakaran.” (mna)