Jakarta, ICMES. Kementerian Intelijen Iran mengumumkan pihaknya telah membongkari dan meringkus para anggota dari dua lagi kelompok yang berafiliasi dengan badan intelijen Israel, Mossad.
Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Mayjen Hossein Salami memperingatkan kepada para staf majalah satir Prancis Charlie Hebdo agar melihat apa yang dialami penulis anti-Islam Salman Rushdie.
Otoritas Arab Saudi memulihkan jumlah jemaah haji tahun 1443 H /2023 M ke taraf pra-pandemi setelah sekian tahun dibatasi akibat pandemi Covid-19.
Sumber-sumber informasi Turki mengungkapkan bahwa presiden negara ini, Recep Tayyip Erdogan, kemungkinan akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad pada bulan Mei.
Berita Selengkapnya:
Intelijen Iran Bongkar Dua lagi Kelompok Agen Spionase Israel
Kementerian Intelijen Iran, Selasa (10/1), mengumumkan pihaknya telah membongkari dan meringkus para anggota dari dua lagi kelompok yang berafiliasi dengan badan intelijen Israel, Mossad.
Kementerian Intelijen Iran menyebutkan tak kurang dari 23 anggota tim “spionase dan teroris” yang terhubung dengan Mossad telah diidentifikasi, dan 13 orang, yang berada di dalam negeri, berhasil ditangkap.
“23 elemen operasional dan logistik dari tim-tim teroris ini telah diidentifikasi di provinsi Teheran, Esfahan, Yazd, Azarbaijan Barat, dan Golestan,†ungkap kementerian itu, sembari menambahkan bahwa sejauh ini 13 orang telah ditangkap dan berbagai peralatan operasional mereka telah juga telah disita.
Empat dari enam tim telah ditangkap dalam operasi sebelumnya pada Desember tahun lalu, dan gembong jaringan, yang bernama panggilan Siroos, tinggal di salah satu negara Eropa. Melalui jaringan media sosial Instagram dan WhatsApp, Siroos mencoba mengidentifikasi dan melakukan kontak awal dengan elemen operasional di dalam negeri.
Menurut kementerian itu, kelompok-kelompok itu bermaksud “membunuh seorang pejabat militer” dan melakukan aksi sabotase di beberapa kota besar Iran di tengah kerusuhan yang didukung asing belakangan ini.
Kementerian itu menjelaskan,“Dengan tujuan memanfaatkan kerusuhan di beberapa wilayah, organisasi mata-mata teroris Mossad bermaksud membunuh seorang pejabat militer dan melakukan beberapa operasi sabotase di kota-kota besar negara ini, serta mentransfer sejumlah besar bahan peledak melalui perbatasan laut selatan.â€
Kerusuhan yang didukung asing sempat melanda berbagai wilayah Iran sejak wanita Kurdi Iran Mahsa Amini, 22 tahun, meninggal di rumah sakit pada 16 September, tiga hari setelah dia pingsan di sebuah kantor polisi di Teheran. Investigasi mengaitkan kematian Amini dengan kondisi medisnya, bukan dugaan penganiyaan oleh polisi.
Kerusuhan itu telah merenggut nyawa puluhan orang dan pasukan keamanan, serta membuka peluang bagi serangan teror. Selama empat bulan terakhir, para teroris telah membakar fasilitas umum dan menganiaya beberapa anggota relawan Basij dan aparat keamanan hingga tewas.
AS dan sekutu Eropanya telah menyuarakan dukungan kuat untuk kelanjutan kerusuhan kekerasan di Iran dan berusaha mengobarkan api kerusuhan di negara itu sebagai bagian dari kebijakan anti-Iran mereka. (prsstv)
Kepada Staf Majalah Charlie Hebdo, Panglima IRGC: Lihatlah Apa yang Terjadi pada Salman Rushdie
Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Mayjen Hossein Salami, Selasa (10/1), memperingatkan kepada para staf majalah satir Prancis Charlie Hebdo agar melihat apa yang dialami penulis anti-Islam Salman Rushdie.
“Saya menyarankan orang Prancis dan direktur majalah Charlie Hebdo untuk melihat nasib Salman Rushdie,” kata Salami dalam sebuah ucara di Zahedan di Iran tenggara, yang dihadiri oleh para ulama Syiah dan Sunni, para kepala masyarakat adat setempat, keluarga para martir dan sejumlah pejabat provinsi Sistan dan Baluchistan.
“Jangan bermain-main dengan Muslim, Salman Rushdie menghina Alquran dan Nabi Suci Islam 30 tahun lalu dan bersembunyi di tempat berbahaya,” lanjut Panglima IRGC.
Mayjen Salami menyoal, “Setelah bertahun-tahun, seorang pemuda Muslim berani membalas dendam pada Salman Rushdie dan tidak ada yang bisa menyelamatkannya. Di mana dia sekarang? Dalam situasi bagaimana dia berada? Kita tidak tahu.â€
Dia juga mengatakan,”Mungkin, mereka akan membunuh pemuda pemberani ini atau mereka bahkan mungkin telah membunuhnya. Lagi pula, faktanya Salman Rushdie tidak akan kembali.â€
Pada 13 Agustus 2022, Salman Rushdie, penulis buku anti-Islam dan penista Nabi Muhammad saw, menderita luka parah diserang oleh seorang pemuda dengan pisau di atas panggung dalam sebuah acara di New York, AS.
Majalah Prancis Charlie Habdo belum lama ini menerbitkan beberapa kartun anti-Iran dan anti-Islam, sehingga memancing reaksi kecaman keras dari masyarakat dan para pejabat Iran. (mna)
Saudi Kembalikan Jumlah Jemaah Haji ke Masa Pra-Covid
Otoritas Arab Saudi memulihkan jumlah jemaah haji tahun 1443 H /2023 M ke taraf pra-pandemi setelah sekian tahun dibatasi akibat pandemi Covid-19.
“Saya membawakan Anda dua kabar baik dalam pertemuan ini. Yang pertama: kembalinya jumlah jemaah seperti sebelum pandemi tanpa batasan usia,†kata Menteri Haji dan Umrah Saudi Tawfiq bin Fawzan al-Rabiah pada Senin malam (9/1), seperti dilansir Badan Pers Saudi.
Dia menambahkan, “Dan yang kedua: mengizinkan misi haji mana pun dari seluruh dunia untuk berurusan dengan perusahaan berlisensi mana pun yang memenuhi persyaratan jamaah dari negara-negara itu.â€
Pada 2019, lebih dari 2,4 juta orang mengikuti ibadah haji. Namun, pada tahun 2020, akibat pandemi Covid-19, Saudi secara dramatis membatasi ibadah haji di mana sedikitnya 1.000 penduduk Arab Saudi diizinkan untuk ambil bagian. Pembatasan itu belum pernah terjadi sebelumnya bahkan selama epidemi flu 1918 yang menewaskan puluhan juta orang di seluruh dunia.
Pada tahun 2021, sekitar 60.000 penduduk Arab Saudi menunaikan ibadah haji. Tahun lalu, hampir 900.000 peziarah disambut di Tanah Suci Mekkah dan Madinah untuk menunaikan ibadah haji.
Namun, hanya mereka yang berusia di bawah 65 tahun dengan vaksinasi Covid-19 dan tes negatif yang dapat memasuki Saudi.
Sementara itu, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas Senin lalu menerima dokumen nota kesepahaman (MoU) penyelenggaraan ibadah haji 2023. Dokumen ini diserahkan oleh Menteri Umrah dan Haji Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah bersamaan dengan digelarnya Pameran Haji di Jeddah.
“Kemarin MoU sudah saya tanda tangani bersama dengan Menteri Tawfiq. Hari ini, beliau serahkan dokumen MoU tersebut bersamaan dengan pembukaan Pameran Haji di Jeddah,†ujar Yaqut.
Dia menambahkan, “MoU ini antara lain mengatur tentang kuota jemaah haji Indonesia tahun ini yang kembali normal, mencapai 221.000.â€
Menurut Menag, penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M menjadi momentum pasca dua tahun lebih dilanda pandemi. Sebab, penyelenggaraan haji tahun ini adalah kali pertama kuota negara-negara pengirim jemaah haji kembali normal.
Dia juga mengatakan, “Indonesia masih mengupayakan agar bisa mendapat tambahan kuota. Misalnya, dengan memanfaatkan kuota negara lain yang tidak terserap maksimal.†(aljazeera/kemenag)
Pertemuan Erdogan dengan Al-Assad Diperkirakan Berlangsung Paling Lambat Bulan Mei
Sumber-sumber informasi Turki mengungkapkan bahwa presiden negara ini, Recep Tayyip Erdogan, kemungkinan akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad pada bulan Mei.
Mengutip sumber-sumber informasi, surat kabar Turki Aydinlik melaporkan bahwa Erdogan kemungkinan akan bertemu dengan Presiden Suriah Bashar Assad sebelum pemilihan presiden Turki yang dijadwalkan berlangsung pada Mei mendatang.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Kamis pekan lalu kembali mengaku bermungkinan mengadakan pertemuan sejawatnya dari Suriah Bashar al-Assad sebagai bagian dari proses normalisasi hubungan antara kedua negara yang bermusuhan sejak Suriah dilanda pemberontakan dan terorisme pada tahun 2011.
“Kami akan mempertemukan menteri luar negeri kami dan kemudian, tergantung perkembangan, kami akan bertemu sebagai pemimpin,” kata Erdogan dalam rapat Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa di Turki.
“Tujuan kami adalah untuk memastikan perdamaian dan ketenangan di kawasan, dan membiarkan perdamaian menang di kawasan ini,†sambung Erdogan.
Para pemimpin kedua negara belum pernah bertemu satu sama lain sejak Suriah dilanda krisis, di mana Turki telah mendukung kelompok teroris bersenjata oposisi Suriah baik secara politik maupun militer. (mna)