Jakarta, ICMES. Tentara Arab Suriah (SAA) melancarkan “serangan balik” di Provinsi Hama di Suriah tengah, di mana mereka mampu mengusir kelompok-kelompok militan pemberontak dan teroris, sementara bala bantuan untuk SAA dilaporkan terus mengalir.
Jamaah Ulama Irak, yang merupakan organisasi ulama Ahlussunnah, menyatakan bahwa kaum Muslim Sunni Irak memantau dengan cermat perkembangan situasi di Irak, dan akan turut berperang melawan kaum ekstremis takfiri demi membela kehormatan.
Tentara pendudukan Israel melakukan tiga pembantaian baru di Jalur Gaza, hingga menyebabkan 30 orang gugur dan puluhan lainnya terluka.
Berita selengkapnya:
SAA Pukul Mundur Teroris, Bala Bantuan Poros Resistensi Berdatangan, PBB Ingatkan Bahaya ISIS
Tentara Arab Suriah (SAA) melancarkan “serangan balik” di Provinsi Hama di Suriah tengah, di mana mereka mampu mengusir kelompok-kelompok militan pemberontak dan teroris, sementara bala bantuan untuk SAA dilaporkan terus mengalir.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), Rabu (4/12), melaporkan bahwa kelompok teroris Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) dan faksi-faksi sekutunya gagal merebut Gunung Zain al-Abidin dekat kota Hama setelah pertempuran sengit dengan SAA, yang melancarkan serangan balik pada dini hari Rabu, dengan dukungan serangan udara. Menurut SOHR, SAA berhasil memukul mundur sekitar 10 kilometer dari kota Hama.
HTS alias kelompok teroris Jabhat Al-Nusra, yang notabene sempalan Al-Qaeda, dan faksi-faksi sekutunya memulai serangan besar-besaran pada tanggal 27 November, yang mengakibatkan Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, sepenuhnya lepas dari kendali SAA untuk pertama kalinya sejak konflik dimulai di negara ini pada tahun 2011.
Selama serangan ini, faksi-faksi tersebut juga mampu menguasai desa-desa dan kota-kota di provinsi Hama dan Idlib (barat laut).
SOHR melaporkan pada hari Selasa bahwa faksi oposisi sempat mendekati kota Hama.
Sementara itu, kantor berita resmi Suriah, SANA, melaporkan, “Satuan-satuan SAA terus melanjutkan operasi mereka terhadap berbagai posisi dan poros pergerakan organisasi-organisasi teroris di pedesaan utara Hama.”
SANA menjelaskan bahwa SAA “terlibat pertempuran sengit menggunakan berbagai jenis senjata melawan organisasi-organisasi teroris di timur laut kota Hama dan pedesaan barat laut kota ini”, dan bahwa ada banyak korban tewas dan luka di pihak kawanan bersenjata.
Komunikasi Iran, Turki dan Rusia
Pemerintah Moskow, sekutu Presiden Bashar al-Assad, menyatakan bahwa para menteri luar negeri Rusia, Iran, dan Turki sedang melakukan “komunikasi yang erat” untuk mencapai stabilitas di Suriah terkait dengan serangan dari kelompok-kelompok militan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada hari Rabu menyatakan bahwa “menteri luar negeri dari tiga negara penjamin” proses Astana yang bertujuan menemukan solusi politik bagi konflik di Suriah, “Rusia, Iran, dan Turki menjalin kontak yang erat.”
Jumlah Korban
Serangan yang dilancarkan oleh HTS dan sekutunya pekan lalu adalah yang terbesar di Suriah dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut laporan SOHR pada hari Rabu, jumlah korban tewas akibat pertempuran ini mencapai 704 orang, yang terdiri atas termasuk 110 warga sipil, 361 militan, dan 233 anggota SAA dan sekutunya.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) menyatakan bahwa pertempuran tersebut menyebabkan sekitar 50.000 orang mengungsi di wilayah Idlib dan Aleppo utara, lebih dari setengahnya adalah anak-anak.
OCHA pada hari Selasa lalu mengumumkan bahwa SAA, dengan dukungan Angkatan Udara Rusia, memusnahkan sedikitnya 100 teroris dan 12 tank di provinsi Aleppo, Hama, dan Idlib.
Al-Mayadeen pada hari Rabu melaporkan bahwa serangan balik SAA menewaskan tak kurang dari 300 militan, yang beberapa di antaranya warga negara asing, menjatuhkan 25 drone, dan memukul mundur militan sejauh 20 km dari kota Hamas.
Disebutkan bahwa kelompok-kelompok bersenjata berusaha mengitari kota Hama dan mencapai Gunung Zain al-Abidin di pinggiran kota, karena gunung itu merupakan daerah yang sangat tinggi dan menghadap Hama sehingga posisi mereka akan berada di atas angin jika dapat menguasainya.
Pasukan Pro-Iran Berdatangan
Poros Resistensi mulai mengirimkan pasukan ke garis depan pertempuran. Bala bantuan dari faksi-faksi poros telah tiba, dan masih akan menyusul bala bantuan lebih besar untuk memperkuat SAA di berbagai zona pertempuran.
Sumber-sumer lokal menyatakan bahwa kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Iran sudah tiga hari mengalir ke Suriah melalui kawasan Albukamal di perbatasan Irak-Suriah untuk mendukung SAA.
Disebutkan bahwa ada sekitar 50 unit mobil perhari bergerak menuju front-front pertempuran di Hama. Mereka terdiri atas ratusan pasukan Brigade Zainabiyun dan Fatimiyun serta anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Berbagai kelompok yang didukung Iran eksis di provinsi Deir Elzor di Suriah timur yang berbatasan dengan Irak.
Bersamaan dengan ini, bala bantuan militer Rusia juga tiba di pangkalan Hmeimim.
PBB: Awas Bahaya ISIS di Suriah
Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen, memperingatkan bahwa situasi di Suriah “berbahaya dan terus berubah,” ada banyak wilayah yang berada di bawah kendali pihak-pihak non-negara, dan situasinya dapat menyebabkan kebangkitan ISIS.
Utusan PBB selama sesi Dewan Keamanan untuk membahas situasi di Suriah pada hari Selasa juga menyebutkan bahwa HTS dan faksi-faksi bersenjata lainnya telah membuat kemajuan dan telah mendekati kota Hama.
Utusan PBB menyerukan perlunya “mengurangi eskalasi untuk menghindari bahaya yang mengancam persatuan dan integritas wilayah Suriah,” dan mendesak pihak-pihak Suriah dan internasional untuk melakukan negosiasi untuk keluar dari krisis ini.
Pedersen menjelaskan bahwa dia akan kembali ke wilayah tersebut “segera” untuk mengadakan pembicaraan guna memajukan proses politik, dan menuntut agar pengurangan eskalasi membawa prospek politik yang kredibel bagi rakyat Suriah. (raialyoum/almayadeen/aawsat)
Jamaah Ulama Irak Umumkan Ahlussunnah akan Memerangi Militan Takfiri
Jamaah Ulama Irak, yang merupakan organisasi ulama Ahlussunnah, menyatakan bahwa kaum Muslim Sunni Irak memantau dengan cermat perkembangan situasi di Irak, dan akan turut berperang melawan kaum ekstremis takfiri demi membela kehormatan.
“Mereka terlampau sadar untuk dapat terseret ke lembah sektarianisme dan pembantaian,” tegas Jamaah Ulama Irak dalam sebuah statemen yang dirilis pada hari Rabu (4/12).
“Tidaklah aneh apabila orang-orang yang pada tahun 2014 mendukung organisasi teroris ISIS dan memusuhi para revolusioner dari kelompok-kelompok adat kini menyatakan dukungan yang jelas kepada kawanan bersenjata di Suriah,” lanjut pernyataan itu.
Jamaah Ulama Irak menyoal aksi kelompok takfiri yang mengatasnamakan oposisi Suriah itu.
“Oposisi macam apa, membunuh orang-orang tak berdosa, dan memutilasi korban?” ungkap Jamaah Ulama Irak.
Dilaporkan bahwa pemerintah dan rakyat Irak mendukung pemerintah Suriah secara politik, militer dan kemanusiaan dalam melawan kelompok-kelompok militan bersenjata yang melancarkan serangan besar dalam sepekan terakhir terhadap Tentara Arab Suriah (SAA) di provinsi Aleppo dan Idlib sebelum kemudian provinsi Hama. (almayadeen/alalam)
Israel Lanjutkan Kejahatannya di Gaza, 30 Orang Palestina Gugur
Tentara pendudukan Israel melakukan tiga pembantaian baru di Jalur Gaza, hingga menyebabkan 30 orang gugur dan puluhan lainnya terluka.
Jumlah korban gugur akibat agresi di Jalur Gaza meningkat menjadi lebih dari 44.500 orang, sementara korban luka sekitar 105.600 orang.
Dalam peristiwa terbaru, menurut laporan Kementerian Kesehatan di Gaza, dalam 24 jam, terakhir telah jatuh korban gugur sebanyak 30 orang dan korban luka 84 orang, yang sebagian di antaranya tiba di rumah sakit. Para korban itu jatuh akibat serangan tentara Zionis Israel di berbagai daerah di Jalur Gaza.
Bersamaan dengan ini, para pejuang Palestina di Jalur Gaza juga terus melakukan perlawanan. Mereka menargetkan pasukan pendudukan Israel di berbagai poros, dan menimbulkan kerugian tertentu pada pasukan pendudukan.
Sayap militer Hamas pada hari Rabu menggempur mobil pengangkut pasukan Israel dengan peluru Al-Yassin 105 di bagian tengah kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara.
Brigade Al-Qassam juga menargetkan dua tank Merkava 4 Israel dengan peluru Al-Yassin 105 dan perangkat peledak Shawaz di persimpangan Al-Rafid di pusat kota Beit Lahia, utara Jalur Gaza.
Brigade tersebut juga meledakkan tank Merkava 4 Israel dengan perangkat Shawaz di sekitar Masjid Tawbah, sebelah barat kamp Jabalia di Jalur Gaza utara.
Beberapa serangan Al-Qassam didokumentasikan dalam rekaman video dan dipublikasi.
Para pejuang Brigade Al-Quds,sayap militer gerakan Jihad Islam, juga terus bertempur. Mereka menembak seorang tentara Israel di dekat kawasan Al-Taqa, sebelah timur Kota Gaza, melancarkan serangan mortir terhadap posisi tentara pendudukan Israel di jalur pasokan di poros Netzarim, dan menembakkan mortir reguler kaliber 60 mm ke arah lokasi konsentrasi tentara dan kendaraan Israel yang bercokol di sekitar Persimpangan Burj Awad di lingkungan Al-Jeneina, sebelah timur kota Rafah, Jalur Gaza selatan. (almayadeen)