Jakarta, ICMES. Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyebut pendiri Republik Islam Iran Almarhum Imam Khomaini sebagai sosok pemimpin bijaksana yang telah mempermalukan para presiden AS dan membuktikan kepada dunia bahwa negara adi daya dapat dilawan.
Angkatan Udara (AU) Rusia telah menggempur kawanan bersenjata dan pemberontak di bagian barat laut Suriah.
Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia untuk Suriah di Damaskus mengkonfirmasi bahwa Pasukan Arab Suriah (SAA) baru-baru ini menerima gelombang baru jet tempur MiG-29 dari Rusia, dan bahkan mulai menjalankan misinya dengan jet tempur canggih ini.
Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) secara terbuka menuduh pasukan Ansarallah (Houthi) di Yaman menyerang Arab Saudi dengan menggunakan pesawat nirawak (drone) buatan Iran.
Berita selengkapnya:
Ayatullah Khamenei: Imam Khomaini Buktikan Adi Daya Dapat Dilawan
Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyebut pendiri Republik Islam Iran Almarhum Imam Khomaini sebagai sosok pemimpin bijaksana yang telah mempermalukan para presiden AS dan membuktikan kepada dunia bahwa negara adi daya dapat dilawan.
“Imam Khomeini membuat para pemimpin AS pada waktu itu mengakui bahwa Khomeini telah mempermalukan mereka. Imam Khomeini membuktikan bahwa adi daya dapat dikalahkan dan dihantam. Anda melihat bagaimana Uni Soviet runtuh, dan Anda dapat melihat kondisi AS sekarang,†ungkapnya dalam pidato peringatakan haul  ke- 31 Imam Khomeini yang disampaikan melalui media sosial, Rabu (3/6/2020).
Ayatullah Khamenei menjelaskan bahwa Imam Khomeini telah merevolusi pandangan orang tentang agama, sehinggga agama yang semula dipandang sebagai urusan pribadi yang berkuatat pada shalat dan puasa akhirnya dipandang sebagai ajaran yang juga membangun peradaban, masyarakat, dan manusia, Â sehingga perubahan bahkan diproduksi dalam hukum.
“Bangsa adalah ibarat lautan. Menciptakan badai di lautan bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan oleh setiap orang. Imam Khomeini menciptakan badai di lautan bangsa Iran, mengubah bangsa Iran yang semula meninggalkan penentuan nasib sendiri menjadi bangsa yang menentukan dan berpengaruh di dunia, “ujarnya.
Menurutnya, Â di era rezim Pahlevi, Iran merupakan negara meremehkan diri sendiri terutama di hadapan adi daya sehingga orang tidak menyangka rakyat Iran dapat bangkit melawan Pahlevi sekaligus kekuatan global.
“Imam Khomeini mengilhami kepercayaan ini pada rakyat… Bangsa Iran semula menganggap pemerintahan zalim sebagai sesuatu yang wajar. Imam Khomeini mengubah bangsa yang demikian ini menjadi bangsa yang menentukan tipe pemerintahan mereka sendiri. Tuntutan rakyat berkembang dari permintaan yang sepele dan terbatas menjadi tuntutan global yang besar,†terangnya.
Pemimpin Besar Iran kemudian menyinggung kerusuhan dan gelombang protes yang melanda seluruh penjuru Amerika Serikat (AS) yang dipicu oleh kebrutalan polisi AS terhadap seorang pria kulit hitam, George Floyd, pada pekan lalu.
“Apa yang terlihat sekarang adalah penampakan kebenaran yang selalu disembunyikan…Â Ini adalah lumpur di kedalaman kolam yang sekarang muncul,”tuturnya.
Ayatullah Khamenei menilai tindakan brutal polisi AS itu sebagai cerminan karakteristik AS.
“Inilah apa yang telah dilakukan AS terhadap negara-negara yang mereka datangi seperti Afghanistan, Suriah, Irak, dan Vietnam,†imbuhnya.
Dia menegaskan bahwa slogan rakyat AS sekarang yang berbunyi “aku tidak dapat bernafas” merupakan ungkapan yang sudah lama dipekikkan oleh semua bangsa yang ditindas oleh AS, dan negara adi daya ini terjerumus pada aib akibat perilakunya sendiri.
Ayatullah Khamenei juga menyinggung ketidak becusan pemerintah AS dalam penanggulangan dampak wabah virus corona (Covid-19).
“Meskipun AS terinfeksi virus lebih lambat dari yang lain, para pejabat AS gagal memanfaatkan pengalaman negara lain, dan akibatnya berkali-kali lebih fatal,” ungkap Ayatullah Khamenei.
Tokoh nomor wahid di Iran ini  juga menyatakan bahwa AS bersimbah kejahatan tapi selalu saja berlagak peduli HAM, dan karena itu wajar jika rakyat AS merasa malu atas pemerintahnya. (fna)
Jet Tempur Rusia Gempur Pemberontak Suriah
Angkatan Udara (AU) Rusia telah menggempur kawanan bersenjata dan pemberontak di bagian barat laut Suriah.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) menyatakan serangan itu terjadi secara bergelombang pada Selasa malam dan Rabu dini hari (2-3/6/2020), dan menghantam suatu wilayah yang mempertemukan perbatasan tiga provinsi Hama, Idlib dan Latakia.
Lembaga ini menyebut serangan itu adalah yang pertama kalinya dilancarkan pasukan Rusia sejak pemberlakuan gencatan senjata pada Maret lalu.
Sedangkan menurut White Helmets, kelompok yang sengaja kerap menyudutkan pemerintah Damaskus selama perang Suriah, serangan udara itu menghantam daerah Sahl al-Ghab di bagian barat provinsi Hama.
Laporan lain menyebutkan bahwa serangan udara itu juga dilancarkan Angkatan Udara Suriah.
Menurut sumber lapangan, AU Suriah bertanggung jawab secara khusus atas serangan ke posisi-posisi militan asing di kota utama Kabani, sementara serangan ke bagian utara wilayah Dataran Al-Ghaab dilancarkan secara bersama oleh AU Suriah dan AU Rusia.
Sumber itu menjelaskan bahwa serangan udara itu menyasar terutama posisi Partai Islam Turkestan (TIP) dan Hurras Al-Deen, dua kelompok yang dipimpin warga negara asing yang telah melakukan serangan terhadap Tentara Arab Suriah (SAA) pada bulan lalu. (aljazeera/amn)
Rusia Konfirmasi Penyerahan Gelombang Baru Jet Tempur MiG-29 kepada Suriah
Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia untuk Suriah di Damaskus mengkonfirmasi bahwa Pasukan Arab Suriah (SAA) baru-baru ini menerima gelombang baru jet tempur MiG-29 dari Rusia, dan bahkan mulai menjalankan misinya dengan jet tempur canggih ini.
“Pasukan  Arab Suriah menerima gelombang baru jet tempur MiG-29 Rusia yang dimodernisasi dalam rangka kerjasama teknis-militer antara kedua negara,†tulis Kedubes itu di Twitter, Rabu (3/6/2020).
Kedubes Rusia menambahkan bahwa militer Suriah baru saja mulai menjalankan misinya dengan pesawat tempur ini.
Pada 30 Mei, Kementerian Pertahanan Suriah mengumumkan negara ini telah menerima dari Rusia beberapa unit jet tempur MiG-29 Â dalam upacara khusus yang digelar di pangkalan Hmeimim, Suriah.
Kementerian ini menambahkan bahwa militer Suriah akan mulai melakukan rotasi yang dijadwalkan untuk pesawat-pesawat ini di wilayah udara Suriah mulai 1 Juni. (rt)
AS Tuding Ansarullah Gunakan Drone Buatan Iran untuk Gempur Saudi
Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) secara terbuka menuduh pasukan Ansarallah (Houthi) di Yaman menyerang Arab Saudi dengan menggunakan pesawat nirawak (drone) buatan Iran.
Dewan itu juga menuduh pasukan Ansarallah mencegah pengiriman bantuan kemanusiaan kepada penduduk Yaman.
Sementara itu, juru bicara pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi, Turki al-Maliki, Rabu (3/6/2020), mengaku telah menembak jatuh dua unit drone yang diluncurkan Ansarullah ke arah Saudi.
Kantor berita Saudi, SPA, melaporkan bahwa dua drone itu diluncurkan ke arah kota perbatasan Khamis Mushait, dengan target “fasilitas sipil dan daerah pemukimanâ€.
Ansarullah yang menguasai, Sanaa, ibu kota Yaman, dan daerah-daerah di bagian utara negara ini sejak 2014, tidak mengkonfirmasi serangan itu.
Ansarullah selama ini telah melancarkan puluhan serangan drone ke Arab Saudi sebagai pembalasan atas serangan Saudi dan sekutunya di Yaman. (amn/aljazeera)
Â