Rangkuman Berita Utama Timteng Kamis 30 Juli 2020

haji di masa pandemi covid-19Jakarta, ICMES. Pemandangan pelaksanaan manasik haji tahun ini tampak sangat tersendiri dan mengenaskan akibat pandemi Covid-19, yang membuat jutaan umat Islam terhalang dari ibadah yang hukumnya wajib bagi setiap Muslim yang berkemampuan ini.

Pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) melanjutkan manuver militer atau latihan tempurnya di Teluk Persia dan Selat Hormuz, yang telah memasuki fase terakhirnya.

Pasukan Dirgantara IRGC merilis gambar-gambar Pangkalan Udara al-Udeid di Qatar, yang menampung belasan ribu tentara Amerika Serikat hasil pencitraan satelit militer “Nour-1”.

Sebuah surat kabar Israel melaporkan bahwa badan intelijen militer negara Zionis ini, Aman,  mengetahui di ruang bawah tanah apa Sekjen Hizbullah, Sayid Hassan Nasrallah, bersembunyi.

Berita selengkapnya:

Mengenaskan, Pemandangan Manasik Haji Tahun Ini

Pemandangan pelaksanaan manasik haji tahun ini tampak sangat tersendiri dan mengenaskan akibat pandemi Covid-19, yang membuat jutaan umat Islam terhalang dari ibadah yang hukumnya wajib bagi setiap Muslim yang berkemampuan ini.

Setelah menjalani proses penantian yang cukup lama untuk mengambil keputusan, otoritas Arab Saudi hanya membolehkan 10,000 jemaah untuk menunaikan manasik haji tahun ini, itupun secara resmi hanya bagi mereka yang bermukim di Saudi, padahal ibadah superkolosal ini biasanya diikuti oleh jutaan jemaah dari pelbagai penjuru dunia sehingga pada tahun lalu jumlahnya mencapai sekira 2.5 juta jemaah.

Akibatnya, seperti terlihat dalam video yang beredar sejak Rabu (29/7/2020), suasana pelaksanaan manasik tawaf tampak relatif lengang.  Jamaah dengan jumlah yang sangat terbatas tampak mengitari Baitullah Kaabah sembari menerapkan protokol kesehatan berupa penjarakan sosial sekira dua meter sehingga banyak ruang yang kosong, selain mengenakan masker dan sarung tangan.

Menurut buku saku Perjalanan Haji yang dikeluarkan oleh otoritas Saudi, setiap jamaah diberi satu set alat dan persediaan, termasuk pakaian ihram medis dan steril, batu kerikil, masker, sejadah dan payung, sementara jemaah menyebutkan pemasangan gelang elektronik pada  sebagian mereka untuk penentuan gerakan mereka.

Persentase jamaah pada musim haji tahun ini adalah 70 persen warga negara non-Saudi, dan 30 persen warga negara Saudi, itupun terbatas pada praktisi kesehatan, petugas keamanan, dan sebagian pasien yang sembuh dari Covid-19.  Otoritas Saudi juga telah memeriksa jemaah sebelum mereka tiba di tanah suci Mekkah al-Mukarromah, dan akan menerapkan karantina kepada mereka usai penunaian ibadah haji. (raialyoum)

Hari ke-2 Manuver Militer, Pasukan IRGC Iran Lesatkan Rudal Bawah Tanah

Pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Rabu (29/7/2020), melanjutkan manuver militer atau latihan tempurnya di Teluk Persia dan Selat Hormuz, yang telah memasuki fase terakhirnya.

Pasukan Dirgantara IRGC dilaporkan Tasnim meninjau beberapa kemampuannya yang luas dalam menghadapi ancaman musuh buatan melalui penggunaan taktik dan alutsista baru.

Kegiatan yang paling menonjol pada hari itu adalah peluncuran rudal balistik dari bawah tanah yang sepenuhnya terkamuflase dan tersembunyi. IRGC menyatakan bahwa ini merupakan “sebuah pencapaian penting yang dapat menimbulkan tantangan serius bagi badan-badan intelijen musuh jika terjadi konfrontasi yang berpotensi terjadi.”

Dalam manuver bersandi “Nabi Besar” periode ke-14 itu beberapa drone IRGC juga menggempur “replika yang mensimulasikan kapal induk musuh dan menargetkan ruang komando kapal ini.”

Dilakukan pula operasi-operasi tempur rudal dengan meluncurkan dua rudal permukaan ke permukaan jenis Hormuz, Fateh dan rudal balistik pada sasaran-sasaran tertentu, serta tembakan pertahanan udara yang berpresisi tinggi.

Belakangan ini Iran memicu kontroversi setelah citra satelit memperlihatkan negara republik Islam ini membuat replika kapal induk Amerika Serikat USS Nimitz kemudian membawanya ke perairan Selat Hormuz untuk digunakan dalam manuver. (tasnim)

Diperolok AS, Satelit Militer Iran Ambil Gambar Pangkalan Militer AS di Qatar

Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Angkatan, Rabu (29/7/2020, merilis gambar-gambar Pangkalan Udara al-Udeid di Qatar, yang menampung belasan ribu tentara Amerika Serikat (AS), hasil pencitraan satelit militer “Nour-1” yang diorbitkan IRGC pada 22 April 2020.

Gambar-gambar yang diambil dengan metode mosaik itu dilaporkan beresolusi tinggi dan memperlihatkan pangkalan udara terbesar AS di Timur Tengah tersebut

Hasil pencitraan itu dirilis Iran setelah beberapa waktu lalu, tepatnya 26 April 2020,  Komandan Pasukan Antariksa AS Jenderal Jay Raymond memperolok Iran dengan klaim bahwa Nour-1 “adalah webcam yang jatuh di ruang angkasa; tidak mungkin menyediakan intel”.

IRGC meluncurkan satelit militer pertamanya itu dengan roket pembawa satelit Qassed dari Dasht-e Kavir, sebuah gurun pasir luas di Iran.

Satelit itu ditempatkan pada orbit setinggi 425 km di atas permukaan bumi pada hari peringatan HUT IRGC yang didirikan pada tanggal 22 April 1979.

Dalam sebuah pernyataannya Selasa lalu IRGC mengumumkan pihaknya telah memulai tahap akhir latihan perang bersandi ‘Nabi Besar ke-14’ di bagian selatan negara itu, dan menyebutkan bahwa satelit Nour-1 sedang digunakan untuk memantau latihan tempur pasukan gabungan IRGC tersebut. (fna)

Israel Mengaku Tahu Tempat Persembunyian Sekjen Hizbullah

Sebuah surat kabar Israel melaporkan bahwa badan intelijen militer negara Zionis ini, Aman,  mengetahui di ruang bawah tanah apa Sekjen Hizbullah, Sayid Hassan Nasrallah, bersembunyi.

Tanpa menyebutkan nama surat kabar Israel  itu, Al-Masdar, Kamis (30/7/2020), menyebutkan  bahwa surat kabar itu mengklaim dinas intelijen Israel mengetahui ruang bawah tanah yang menjadi tempat persembunyian Nasrallah, namun Israel tak menemukan jawaban untuk pertanyaan terpenting, yaitu “apa selanjutnya”.

Surat kabar itu juga menyatakan bahwa Lebanon dan Israel dalam keadaan siaga tinggi di mana masing-masing sedang menunggu terjadinya operasi militer, dan bahwa Nasrallah dapat menekan tombol kapan saja dia mau, serta membuat Israel masuk dalam status siaga.

Dalam rangka ini tentara Israel pada Selasa malam lalu mengumumkan penguatan pasukannya di wilayah utara  dengan mengerahkan sistem rudal canggih, unit penghimpun informasi, dan pasukan khusus, menyusul terjadinya ketegangan di daerah perbatasan Israel (Palestina pendudukan 1948) dengan Suriah dan Lebanon.

Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, pada Ahad malam lalu mengkonfirmasi bahwa keputusan untuk memperkuat pasukan di sepanjang wilayah utara berasal dari komando tinggi. (amn)