Jakarta, ICMES. Juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Obeida menyatakan para pejuang sayap militer Hamas ini telah menghancurkan secara total ataupun parsial 41 kendaraan militer Israel dalam 72 jam terakhir.
Kepala Biro Politik Hamas telah tiba di Kairo, ibu kota Mesir, untuk melakukan pembicaraan mengenai perang Gaza, seiring berkembangnya harapan bahwa kubu pejuang Palestina dan Israel dapat menyetujui persyaratan untuk gencatan senjata baru.
Pemimpin gerakan Ansarullah Yaman, Sayid Abdul-Malik al-Houthi, bersumpah bahwa pihaknya akan menyera kapal perang, kepentingan, dan lalu lintas pelayaran Amerika Serikat (AS) jika AS melancarkan perang terhadap Yaman.
Berita Selengkapnya:
Korban Gugur Lampaui 20,000 Orang, Al-Qassam Hancurkan 41 Kendaraan Militer Israel dalam 72 Jam
Juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Obeida pada hari Rabu (20/12) menyatakan para pejuang sayap militer Hamas ini telah menghancurkan secara total ataupun parsial 41 kendaraan militer Israel dalam 72 jam terakhir.
Dia menjelaskan bahwa pasukan Israel di Jalur Gaza digempur dengan mortir serta peluru anti-baja dan personil, dan para pejuang terlibat kontak senjata dengan mereka dari jarak dekat serta menyerang tim penyelamat mereka.
“Dua terowongan dan sebuah rumah dijadikan jebakan, dan diledakkan pada tentara musuh, selain operasi penembak jitu yang membidik salah satu tentara,” ujarnya.
Abu Obeida menambahkan,“Mujahidin kami menggempur sejumlah markas dan ruang komando lapangan dan konsentrasi militer dengan mortir dan roket jarak pendek di semua poros pertempuran di Jalur Gaza, dan menghujankan serangan roket ke kota Tel Aviv di bagian tengah entitas ini, selain meluncurkan rentetan roket ke arah pemukiman Kiryat Shmona di wilayah utara Palestina pendudukan.”
Sementara itu, para pejabat Palestina menyatakan setidaknya 20.000 orang terbunuh di Jalur Gaza sejak Israel mulai membombardir wilayah ini sejak lebih dari 10 minggu lalu.
“Setidaknya 8.000 anak-anak dan 6.200 wanita termasuk di antara mereka yang gugur,” ungkap Kantor Media Pemerintah Gaza pada hari Rabu.
Bersamaan dengan ini, Dewan Keamanan PBB menunda pemungutan suara penting mengenai upaya peningkatan bantuan kemanusiaan ke Gaza untuk ketiga kalinya guna menghindari veto dari Amerika Serikat (AS), yang biasanya melindungi sekutunya Israel dari tindakan PBB.
Sejak gencatan senjata tujuh hari gagal pada tanggal 1 Desember, perang telah memasuki fase yang lebih intensif dengan pertempuran darat yang sebelumnya terbatas pada bagian utara Jalur Gaza kini tersebar di seluruh wilayah tersebut.
Serangan udara berlanjut di Gaza pada hari Rabu dengan sedikitnya 46 orang gugur dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Di Rafah di Jalur Gaza selatan, di mana ratusan ribu orang terdesak sejak awal Desember oleh serangan gencar Israel yang terus berlanjut, serangan udara menghantam sebuah gedung dekat rumah sakit hingga menggugurkan sedikitnya 10 orang. (alalam/aljazeera)
Haniyeh ke Kairo untuk Pembicaraan Mengenai Perang Gaza
Kepala Biro Politik Hamas telah tiba di Kairo, ibu kota Mesir, Kamis (20/12) untuk melakukan pembicaraan mengenai perang Gaza, seiring berkembangnya harapan bahwa kubu pejuang Palestina dan Israel dapat menyetujui persyaratan untuk gencatan senjata baru.
Ismail Haniyeh berkunjung ke Kairo untuk bertemu dengan kepala intelijen Kairo dan pejabat Mesir lainnya, yang bertindak sebagai mediator utama. Di pihak lain, para pejabat Israel dalam pembicaraan dengan perwakilan AS dan Qatar mengisyaratkan kemungkinan bahwa Tel Aviv menyambut kesepakatan gencatan senjata.
Haniyeh berencana membahas “penghentian agresi” di Gaza, kata sumber Hamas kepada AFP. Dunia menekan Israel dan kelompok Palestina untuk menyetujui persyaratan penghentian pemboman di Gaza, setelah 10 minggu serangan Israel menggugur sekira 20.000 orang, termasuk 7.729 anak-anak, dan menyebabkan 1,9 juta orang mengungsi sertamembutuhkan air, makanan dan obat-obatan.
Selama gencatan senjata yang berlangsung dari 24 November hingga 1 Desember, badan-badan internasional dapat mengirimkan bantuan yang sangat dibutuhkan.
Israel membebaskan 240 tahanan Palestina, sementara Hamas mengembalikan 100 warga Israel dan lainnya yang ditawan dalam serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang Israel dan memicu pembalasan kejam Israel terhadap Jalur Gaza.
Hamas menawan total 240 warga Israel dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah Israel pada tanggal 7 Oktober.
Sejak itu Israel terus menggempur Gaza dan bersumpah akan menumpas Hamas. Namun kedua belah pihak belakangan ini meluncurkan kembali perundingan tidak langsung, yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar, dengan tujuan menerapkan kembali gencatan senjata dan membebaskan lebih banyak tawanan dengan imbalan warga Palestina yang dipenjara oleh Israel.
Pembicaraan di Kairo juga akan mencakup kemungkinan “kesepakatan untuk pembebasan tahanan (Palestina)”, kata sumber itu.
Kunjungan Haniyeh ke Kairo terjadi setelah pemerintah Israel memberi isyarat bahwa pihaknya terbuka untuk menyetujui gencatan senjata lainnya manakala tekanan semakin meningkat untuk pemulangan 129 tawanan yang masih ditahan Hamas.
Selasa lalu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada keluarga para tawanan mengatakan upaya diplomatik intensif sedang dilakukan untuk memulangkan kerabat mereka.
Dalam pertemuan sehari sebelumnya di Warsawa antara kepala intelijen Israel, perdana menteri Qatar, dan kepala CIA AS, para pejabat itu membahas kemungkinan syarat gencatan senjata. (aljazeera)
Ansarullah Bersumpah akan Serang Kepentingan AS jika AS Serang Yaman
Pemimpin gerakan Ansarullah Yaman, Sayid Abdul-Malik al-Houthi, dalam pidato televisi pada hari Rabu (20/12) bersumpah bahwa pihaknya akan menyera kapal perang, kepentingan, dan lalu lintas pelayaran Amerika Serikat (AS) jika AS melancarkan perang terhadap Yaman.
“Kami tidak akan diam berpangku tangan jika ada kecenderungan Amerika untuk melakukan eskalasi, menyerang negara kita, atau berperang terhadapnya,” tegas Al-Houthi.
Dia menambahkan,”Jika Amerika mengirim tentaranya ke Yaman, beri tahu dia bahwa dia akan menghadapi sesuatu yang lebih berat daripada apa yang dia hadapi di Afghanistan dan apa yang dia derita di Vietnam.”
Pemimpin Ansar Allah Yaman menegaskan bahwa AS dengan para ahli dan penasihatnya terlibat dalam agresi kejam tentara pendudukan Israel terhadap Gaza.
“Bangsa kami bergerak secara militer di Laut Merah, Teluk Aden, dan Laut Arab untuk mencegah pergerakan kapal Israel,” sambungnya.
Dia juga mengatakan, “Bahaya terbesar yang mengancam navigasi internasional dan pergerakan kapal komersial adalah tindakan Amerika yang berupaya memiliterisasi Laut Merah, Bab al-Mandab, dan Teluk Aden, dan berupaya mengubah laut menjadi medan perang dan konflik, medan yang bergejolak. Yang mengancam navigasi maritim bagi semua negara adalah Amerika sendiri, yang mengabdi kepada Israel.”
Al-Houthi menyebutkan bahwa AS memasok tentara pendudukan Israel dengan jet tempur dan senjata yang dilarang secara internasional, termasuk fosfor putih.
“Kami telah meminta kepada negara-negara yang memisahkan kami dari Palestina untuk membuka penyeberangan bagi mujahidin kami untuk masuk ke Palestina,” imbuhnya.
Dia juga memastikan bahwa Eropa dengan semua sejarah kelamnya tak bisa diharap memainkan peran positif bagi Palestina.
Yaman menyatakan sikap sedemikian tegas setelah AS Senin lalu mengumumkan pembentukan koalisi internasional untuk menghadapi serangan Yaman di Laut Merah, dengan label “Inisiatif Keamanan Multinasional,” yang mencakup sepuluh negara, termasuk Inggris, Prancis, Italia, dan Bahrain. (alalam)