Rangkuman Berita Utama Timteng Kamis 20 Oktober 2022

Jakarta, ICMES. Seorang pemuda Palestina gugur syahid setelah menembaki orang-orang Israel yang menjaga pintu masuk pemukiman Ma’ale Adumim di Tepi Barat.

Perdana Menteri Israel Yair Lapid menunjukkan kepuasannya atas terbunuhnya pemuda pejuang Paletina Uday al-Tamimi, 22 tahun, setelah diburu pasukan Zionis Israel selama berhari-hari.

Kepresidenan Palestina menyatakan bahwa blokade pasukan Zionis Israel terhadap kota Nablus dan serbuan mereka di berbagai kota, desa, dan kamp Palestina serta Masjid Al-Aqsa dan Masjid Ibrahimi “merupakan deklarasi perang total terhadap bangsa Palestina dan para pemimpinnya. ”

Berita Selengkapnya:

Pemuda Palestina Uday Al-Tamimi Gugur setelah Menembak Dua Orang Israel

Seorang pemuda Palestina gugur syahid setelah menembaki orang-orang Israel yang menjaga pintu masuk pemukiman Ma’ale Adumim di Tepi Barat pada Rabu malam (19/10).

Polisi Israel menyatakan bahwa seorang penyerang “menembak ke pintu masuk Ma’ale Adumim ke arah penjaga, dan salah seorang penjaga menembak tangan penyerang sebelum penyerang dinetralkan oleh penjaga lainnya.”

Seorang kameramen AFP segera setelah itu melihat seorang pria yang tergeletak di tanah dikelilingi oleh polisi.

Media Israel mengatakan bahwa pejuang Palestina itu adalah Uday al-Tamimi, 22 tahun, tersangka pelaku penembakan di kamp pengungsi Shuafat pada tanggal 8 Oktober lalu, yang menewaskan seorang tentara wanita Israel dan melukai seorang penjaga lainnya.

Sejak serangan di Shuafat itu pasukan Israel melancarkan operasi penyisiran secara masif di kamp Shuafat dan kota-kota sekitarnya untuk mencari al-Tamimi di tengah ketegangan dan konfrontasi harian di Quds (Yerussalem) Timur dan Tepi Barat.

Layanan darurat Israel Bintang Daud Merah mengaku merawat “pria berusia 20-an tahun, yang terluka di tangan,” dan kemudian memindahkannya ke rumah sakit di Yerusalem.

Ma’ale Adumim adalah salah satu pemukiman terbesar di Tepi Barat dan terletak di antara Quds dan Laut Mati.

Ketegangan meningkat dalam beberapa bulan terakhir di bagian utara Tepi Barat, terutama di daerah Nablus dan Jenin, yang merupakan basis faksi bersenjata Palestina.

Pasukan Zionis Israel mengintensifkan serangan nya menyusul serangkaian serangan mematikan di Israel  (Palestina pendudukan 1948) pada Maret dan April.

Eskalasi ini menyebabkan lebih dari 100 orang Palestina gugur syahid. Menurut PBB, jumlah ini merupakan yang terbesar di Tepi Barat selama hampir tujuh tahun terakhir. (raialyoum)

Israel Mengaku Puas atas Terbunuhnya Uday Al-Tamimi, Ini Reaksi Keras Faksi Arin Al-Usud

Perdana Menteri Israel Yair Lapid menunjukkan kepuasannya atas terbunuhnya pemuda pejuang Paletina Uday al-Tamimi, 22 tahun, setelah diburu pasukan Zionis Israel selama berhari-hari pasca serangan Al-Tamimi yang menewaskan seorang tentara wanita Israel dan melukai satu orang Israel lainnya di Pos Shuafat pada 8 Oktober lalu.

Al-Tamimi gugur syahid setelah menembaki orang-orang Israel yang menjaga pintu masuk pemukiman Ma’ale Adumim di Tepi Barat pada Rabu malam (19/10).

Lapid mengatakan, “Saya mengucapkan selamat kepada tentara, Shin Bet, polisi dan penjaga perbatasan setelah Uday al-Tamimi dihabisi ketika dia melakukan serangan lain setelah operasi pos pemeriksaan Shuafat.”

Senada dengan ini Menteri Pertahanan Benny Gantz mengatakan,  â€œSaya memuji penjaga keamanan yang telah menghabisi Uday al-Tamimi, pelaku serangan di Shuafat, yang hari ini dia melakukan serangan di Ma’ale Adumim. Kita akan meletakkan tangan kita pada semua teroris dan pengirimnya , dan kita akan bertindak di mana pun dan kapan pun diperlukan.”

Pasukan Zionis sebelumnya telah melakukan penggerebekan dan penangkapan besar-besaran untuk mencari Al-Tamimi. Mereka menangkap ibu Al-Tamimi sebelum Al-Tamimi melakukan operasi serangan terhadap penjaga pemukiman Ma’ale Adumim.

Sementara itu, kelompok bersenjata Palestina Arin Al-Usud  (Sarang Singa) merilis pernyataan keras menyusul gugurnya Al-Tamimi.

Dalam pernyataan itu faksi bersenjata tersebut memuji keberanian, keteguhan dan ketabahan al-Tamimi menyongsong segala resiko dalam perjuangan melawan rezim pendudukan Zionis.

Arin Al-Usud berjanji bahwa para pejuang Palestina lain di faksi ini akan mengikuti jejak al-Tamimi.

“Sudah berlalu masa kemenangan-kemenangan fiktif Israel, dan telah tiba masa kekalahannya,” tegas Arin Al-Usud.

Faksi ini lantas menyerukan kepada penduduk Palestina di Nablus dan semua wilayah Tepi Barat, terutama Quds, untuk naik ke atap rumah dan turun ke jalan-jalan pada pukul 03.00 waktu setempat untuk menandai ucapan selamat (tahiyyat) kepada pejuang Palestina “yang telah berjuang demi martabat, kemuliaan dan kekuatan kita.”

Arin Al-Usud menegaskan, “Wahai Uday, kami berjanji kepadamu dan bersumpah kepada Allah Yang Maha Agung untukmu bahwa kami akan menyampaikan tahiyyat militer dalam dada mereka sebelum terbit fajar. Kami di sini juga mengerahkan saudara-saudara pejuang dan anak-anak bangsa kami pada malam ini dan besok agar menjadi malam amarah, dan supaya besok menjadi hari amarah karena Allah dan demi Uday.”

Di bagian akhir pernyataannya, faksi bersenjata yang sangat militan itu berseru, “Wahai setiap petempur Palestina, kepunglah musuhmu sampai tak ada jalan keluar baginya, dan hantamlah musuhmu yang tak punya jalankeluar.” (raialyoum)

Kepresidenan Palestina: Israel Deklarasikan Perang Total terhadap Bangsa Palestina

Kepresidenan Palestina menyatakan bahwa blokade pasukan Zionis Israel terhadap kota Nablus dan serbuan mereka di berbagai kota, desa, dan kamp Palestina serta Masjid Al-Aqsa dan Masjid Ibrahimi “merupakan deklarasi perang total terhadap bangsa Palestina dan para pemimpinnya. ”

“Kelanjutan dari kebijakan konyol dan tak bertanggung jawab ini telah menciptakan iklim untuk meningkatkan ketegangan dan ledakan situasi, yang telah kami peringatkan sejak lama,” ungkap juru bicara kepresidenan Nabil Abu Rudeineh, Rabu (19/10).

Dia memperingatkan, “Kebijakan ini tidak akan membawa keamanan dan stabilitas, melainkan mendorong urusan pada  situasi berbahaya, dan rakyat Palestina tidak akan menerima segala bentuk kelanjutan aksi pendudukan.”

Abu Rudeineh menambahkan, “Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengikuti dari dekat pengepungan Nablus, penyerangan ke kota-kota dan desa-desa, dan pembunuhan anak-anak kecil, dan memperingatkan semua orang terhadap konsekuensi dari kebijakan Israel ini.”

Dia juga menegaskan, “Generasi baru bangsa Palestina semakin kuat, bertekad dan bersikeras untuk mengalahkan rezim pendudukan. Akumulasi perjuangan Palestina mampu menggagalkan kebijakan pendudukan, faham-faham kolonialisme, dan kesepakatan-kesepakatan yang mencurigakan, baik regional maupun internasional. “

Dia menekankan,”Tidak mungkin untuk mengakhiri ketegangan dan konflik di kawasan tanpa solusi yang adil untuk masalah Palestina dan mendapat persetujuan dari bangsa Palestina dan para pemimpinnya, yang menganut prinsip-prinsip nasional.”

Selama sembilan kesembilan berturut-turut, kota Nablus dan kamp-kamp pengungsi Palestina di wilayah pendudukanTepi Barat dikepung secara ketat oleh pasukan Zionis Israel setelah seorang tentara Zionis tewas ditembak pejuang Palestina pada pekan lalu.

Pada 12 Oktober, kelompok bersenjata Arin Al-Usud  mengumumkan bahwa mereka telah melakukan lima serangan penembakan terhadap musuh, Israel, dan menewaskan seorang tentara Zionis dan seorang lainnya, sebagai tanggapan atas berlanjutnya serangan Israel.

Arin Al-Usud  yang anggotanya berasal dari berbagai faksi Palestina muncul di depan publik dalam parade militer di Kota Tua Nablus pada awal September lalu.

Sejak awal tahun ini, daerah-daerah terpisah di Tepi Barat telah menjadi ajang eskalasi dan meluasnya operasi militer Israel.

Pada 13 Oktober, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan bahwa Nablus dan Jenin di Tepi Barat utara menimbulkan “tantangan besar” bagi pasukan Zionis. (raialyoum)