Jakarta, ICMES. Iran membantah tuduhan yang baru dinyatakan oleh Arab Saudi bahwa senjata yang digunakan dalam serangan ke Aramco adalah buatan Iran dan diluncurkan dari wilayah Iran.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigjen Yahya Saree yang bersekutu dengan gerakan Ansarullah (Houthi) kembali menegaskan tanggungjawabnya atas serangan yang menerjang dua pabrik minyak Arab Saudi.
Iran menyatakan sedang memantau setiap upaya serangan, dan akan meladeni secara tegas dan total segala agresi yang mungkin akan terjadi.
Berita selengkapnya:
Saudi Tuding Iran Penyerang Aramco, Ini Bantahan Awal Teheran
Iran membantah tuduhan yang baru dinyatakan oleh Arab Saudi bahwa senjata yang digunakan dalam serangan ke Aramco adalah buatan Iran dan diluncurkan dari wilayah Iran.
Penasehat Presiden Iran Hussamudin Ashna menegaskan bahwa Kemhan Arab Saudi dalam konferensi persnya ketika melontarkan tuduhan itu tidak dapat memastikan lokasi peluncuran serangan terhadap Aramco.
“Saudi tidak mengetahui atau tak dapat membuktikan negara pembuat rudal cruise ataupun drone yang digunakan dalam serangan itu,” ungkap Ashna, Rabu malam (18/9/2019).
Dia menambahkan bahwa Kemhan Saudi juga tak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar ketidak mampuan sistem pertahanan udara Saudi mendeteksi serangan tersebut.
Sebelumnya, juru bicara Kemhan Arab Saudi, Turki Al-Maliki, dalam jumpa persnya telah menuding Iran berada di balik serangan itu sembari memperlihatkan serpihan drone ataupun rudal cruise yang diklaimnya.
Menurut al-Maliki, serangan itu datang dari arah utara, bukan dari Yaman yang terletak di selatan, dan karena itu dia lantas menuding Iran sebagai pelakunya. Dia menjelaskan bahwa empat rudal yang menerjang pabrik minyak Khuraish melesat dari utara ke selatan sejarak 700 kilometer.
Al-Maliki juga memperlihatkan beberapa foto dan video senjata-senjata yang digunakan dalam serangan ke Aramco.
Dia mengatakanbahwa drone yang digunakan dalam serangan – yang telah diklaim oleh kelompok pejuang Ansarullah (Houthi) di Yaman – adalah pesawat nirawak Iran jenis delta-wing. Dia memutar rekaman kamera pengintai dari apa yang dia sebutkan sebagai proses mendekatnya drone ke fasilitas minyak Abqaiq.
Dia menambahkan bahwa serangan ini merupakan kelanjutan dari serangan sebelumnya yang terjadi pada Mei lalu, dan bahwa Riyadh memiliki “bukti-bukti keterlibatan Iran dalam aksi-aksi destruktif di kawasan”.
Al-Maliki kemudian menyerukan kepada masyarakat dunia agar “melawan aksi-aksi jahat Iran di kawasan dan serangan ke Aramco” yang dia klaim sebagai “upaya yang disengaja untuk melumpuhkan ekonomi dunia”.
“Kemampuan tersendiri serta arah rudal memastikan bahwa Iran beradal di balik serangan ini,” tudingnya.
Namun dia juga mengatakan bahwa Kemhan Saudi masih “melanjutkan penyelidikan mengenai serangan ke Aramco, dan siapa yang melepaskan rudal itu akan bertanggungjawab.” (rt/raialyoum)
Pasukan Yaman Kembali Tegaskan Tanggungjawabnya Atas Serangan ke Aramco
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigjen Yahya Saree yang bersekutu dengan gerakan Ansarullah (Houthi) kembali menegaskan tanggungjawabnya atas serangan yang menerjang dua pabrik minyak Arab Saudi.
Dia mengungkapkan kebanggaannya atas serangan itu karena berhasil menimbulkan kerusakan parah pada pabrik pengolahan minyak dan gas Saudi Aramco di Abqaiq dan Khurais di kawasan timur Saudi.
Menurutnya, serangan itu merupakan contoh kecakapan luar biasa pasukan militer Yaman dan pejuang Komite Rakyat yang berafiliasi dengan Ansarullah.
“Kekuatan kami telah mencapai tingkat efisiensi dan kemampuan yang tinggi. Mereka dapat memproduksi berbagai jenis pesawat nirawak dalam waktu singkat. Operasi ‘Balance Deterrent II’ yang menyasar instalasi minyak Saudi merupakan contoh sempurna kemampuan pasukan kami dalam hal perencanaan dan implementasi, “ujar Saree dalam konferensi pers di ibukota Sana’a pada Rabu malam (18/9/2019).
Dia menambahkan, “Kami meyakinkan dunia bahwa Yaman yang bebas dan tabah tidak akan ragu menanggapi koalisi agresi (yang dipimpin Saudi), dan akan menggunakan haknya yang sah untuk membidik semua target jauh di dalam negara-negara yang terlibat.”
Saree memperlihatkan foto udara yang diambil oleh pesawat pengintai Yaman setelah operasi serangan itu. Foto itu memperlihatkan tingkat kerusakan pada dua fasilitas minyak utama di Arab Saudi.
“Kehancuran pada fasilitas yang disasar jauh lebih besar daripada apa yang telah diumumkan. AS berusaha mempublikasikan gambar palsu dari operasi tersebut sebagai bagian dari upaya untuk meremehkannya. Kebakaran telah berlangsung selama beberapa jam, dan pihak berwenang di negara agresor (Arab Saudi) tidak dapat membendungnya, ” terang Saree.
Dia menyebutkan bahwa beberapa jenis drone tempur telah digunakan dalam Operasi “Balance Deterrent II’ dengan diluncurkan dari tiga lokasi yang berbeda sesuai dengan daya tahan penerbangan dan target yang ditentukan.
Dia menjelaskan bahwa drone tempur itu antara lain Qasef generasi ketiga yang dirancang dan diproduksi di dalam negeri, drone Sammad-3 yang berjarak jelajah 1.500-1.700 kilometer, serta drone yang baru dikembangkan dan dilengkapi dengan mesin jet.
Menurutnya, masing-masing drone baru dapat membawa empat bom terpandu berpresisi, dan dapat memantau serta mencapai target dari beberapa sudut. (presstv)
Panas, Iran Bersiap Menghadapi dan Membalas Serangan
Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani, Rabu (18/9/2019), menegaskan pihaknya sedang memantau setiap upaya serangan, dan akan meladeni secara tegas dan total segala agresi yang mungkin akan terjadi.
Shamkhani menyatakan bahwa krisis Yaman yang telah berkobar lebih dari 50 bulan akibat kontinyuitas agresi Saudi terhadap Yaman tak dapat diselesaikan melalui jalur militer sehingga harus diupayakan melalui kanal dialog Yaman-Yaman tanpa campur tangan pihak ketiga.
Dia menambahkan bahwa bangsa tertindas Yaman berhak membela diri dan membalas agresi asing.
Shamkhani memastikan bahwa senjata pasukan Yaman dirancang dan diproduksi oleh Yaman sendiri, dan karena itu pengaitan senjata itu dengan negara lain merupakan upaya cuci tangan dari tanggungjawab atas rendahnya efektivitas persenjataan mutakhir yang telah diborong Saudi dari Barat, terutama AS, dengan menghamburkan dana yang sangat besar.
Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran mengingatkan bahwa kebijakan strategis Iran bertumpu pada pengurangan ketegangan, penghindaran konfrontasi, dan penyelesaian krisis regional melalui dialog.
Namun demikian, lanjutnya, Iran sepenuhnya siap memonitor setiap upaya serangan terhadap negara atau kepentingan negara Republik Islam ini, dan akan merespons secara tegas, mengejutkan, dan komprehensif terhadap segala bentuk agresi.
Di hari yang sama, Iran telah memperingatkan AS melalui Swiss bahwa tindakan apa pun terhadap Iran terkait tuduhan bahwa Teheran berada di balik serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi akan segera diladeni oleh Iran. (alalam)