Rangkuman Berita Utama Timteng Kamis 19 November 2020

jet tempur israelJakarta, ICMES. Juru bicara militer Israel, Jonathan Conricus, mengklaim pihaknya telah membom delapan sasaran milik pasukan Iran dan Suriah, setelah membongkar alat peledak di Jalur Alpha di zona demiliterisasi Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki Israel.

Pembantu Khusus Ketua Parlemen Iran untuk Urusan Internasional Hossein Amir Abdollahian mengatakan bahwa pembunuhan mantan komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Letjen Qassem Soleimani oleh AS pada Januari 2020 telah mempercepat proses keterusiran AS dari kawasan sekitar Iran.

Kementerian Wakaf Mesir mengeluarkan peringatan keras kepada para pengurus masjid dan jamaah shalat agar menerapkan prokes demi memutus mata rantai penularan virus Corona (Covid-19).

Otoritas Nasional Palestina memutuskan untuk mengembalikan duta besarnya ke masing-masing negara Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain setelah mereka sebelumnya dipanggil pulang menyusul kesepakatan dua negara itu untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Berita Selengkapnya:

Israel Rilis Video Serangan terhadap Pasukan Iran di Suriah

Juru bicara militer Israel, Jonathan Conricus, mengklaim pihaknya telah membom delapan sasaran milik pasukan Iran dan Suriah, setelah membongkar alat peledak di Jalur Alpha di zona demiliterisasi Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki Israel.

“Kemarin kami menemukan sekumpulan IED lain di Dataran Tinggi Golan di dalam wilayah Israel, dan itu adalah upaya lain oleh pasukan Iran (Pasukan Quds) untuk menanam perangkat peledak, yang dilakukan oleh Suriah namun dengan instruksi dan kontrol Pasukan Quds Iran,” ujar Conricus, Rabu (18/11/2020).

Dia juga mengatakan, “Kami baru saja menyerang berbagai sasaran Pasukan Quds Iran dan Pasukan Arab Suriah (SAA) di Suriah, sebagai tanggapan atas IED yang ditempatkan terhadap pasukan kami. Kami menganggap rezim Suriah dan Iran bertanggung jawab.”

Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merilis video yang memperlihatkan pasukan mereka menggempur posisi SAA di Provinsi Damaskus, termasuk sistem pertahanan udara, dalam tiga serangan pada dini hari Rabu.

SAA menyebutkan bahwa serangan itu menewaskan tiga orang dan melukai beberapa lainnya.

Pertahanan udara Suriah segera diaktifkan hingga beberapa rudal Israel tercegat, namun beberapa lainnya lolos hingga mengenai sejumlah target.

Serangan itu merupakan serangan Israel pertama kalinya pada bulan ini dengan target posisi SAA, dan kedua kalinya sejak awal Oktober. (amn/alalam)

Pejabat Iran: Pembunuhan Jenderal Soleimani Percepat Keterusiran AS

Pembantu Khusus Ketua Parlemen Iran untuk Urusan Internasional Hossein Amir Abdollahian mengatakan bahwa pembunuhan mantan komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Letjen Qassem Soleimani oleh AS pada Januari 2020 telah mempercepat proses keterusiran AS dari kawasan sekitar Iran.

Hal itu dinyatakan Abdollahian dalam pertemuan dengan duta besar Hungaria untuk Iran, Zoltan Varga-Haszonitsin, di Teheran, ibu kota Iran, Rabu (18/11/2020).

Dia menyebutkan bahwa kehadiran militer AS di Irak dan Afghanistan bukan untuk kepentingan keamanan regional, dan kasus pembunuhan jenderal legendaris Iran yang sangat berperan dalam penumpasan kelompok teroris ISIS di Irak dan Suriah itu dengan sendirinya mempercepat penarikan pasukan AS dari kawasan Teluk Persia dan sekitarnya.

Dia melanjutkan bahwa Republik Islam dan Hungaria memiliki kerjasama di berbagai bidang, dan Parlemen Iran berupaya untuk memperluas hubungan bilateral antara kedua negara.

Di pihak lain, Duta Besar Hongaria turut menekankan perluasan hubungan di bidang ekonomi, akademik, budaya dan parlemen, dan memastikan bahwa Hongaria tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk memperkuat hubungan dengan Republik Islam Iran.

Sementara di Baghdad, ibu kota Irak, Kementerian Luar Negeri AS di hari yang sama mengklaim bahwa milisi yang didukung Iran di Irak telah melancarkan serangan roket di Zona Hijau Baghdad di mana Kedutaan Besar AS berada.

Hari itu pula AS memberlakukan sanksi baru terhadap Iran, memasukkan lembaga di bawah kendali Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei ke dalam daftar hitam, dan menuding pemerintah Iran sebagai pelanggar HAM. (mehr/railayoum)

Kementerian Wakaf Mesir Ancam Tindak Tegas Jamaah yang Tidak Mematuhi Prokes

Kementerian Wakaf Mesir mengeluarkan peringatan keras kepada para pengurus masjid dan jamaah shalat agar menerapkan prokes demi memutus mata rantai penularan virus Corona (Covid-19).

Kementerian itu menekankan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan tegas terhadap orang yang terbukti melanggar atau meremehkan penerapan prokes di semua tempat peribadatan dan lain-lain, termasuk orang yang tidak mengenakan masker di tempat kerjanya.

Kementerian itu menjelaskan bahwa pihaknya bisa jadi akan menutup masjid yang tidak menerapkan disiplin prokes.

“Siapa yang ingin membiarkan rumah-rumah Allah Azza wa Jalla tetap terbuka maka dia berkewajiban menerapkan tindakan pencegahan dan melakukan edukasi agar rumah-rumah itu dapat terbuka bagi orang-orang ruku’ dan sujud,” ungkap kementerian itu, Rabu (18/11/2020).

Kementerian Wakaf Mesir memperingatkan kepada para imam dan khatib Jumat agar mematuhi ketentuan yang membatasi khutbah selama 10 menit, dan kepada semua pegawai wakaf tidak boleh membiarkan toilet terbuka.

Kementerian juga  mengingatkan agar “selalu dilakukan pembersihan dan sterilisasi masjid setelah setiap habis salat demi mencegah penyebaran virus Corona, dan untuk melindungi para tamu Sang Maha Pengasih.” (rta)

Otoritas Palestina akan Kembalikan Dubesnya ke UEA dan Bahrain

Otoritas Nasional Palestina memutuskan untuk mengembalikan duta besarnya ke masing-masing negara Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain setelah mereka sebelumnya dipanggil pulang menyusul kesepakatan dua negara itu untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Reuters mengutip pernyataan seorang pejabat Palestina bahwa Palestina akan mengembalikan duta besarnya ke UEA dan Bahrain.

Pada tanggal 15 September, UEA dan Bahrain secara resmi menandatangani perjanjian damai dengan Israel, yang menetapkan penjalinan hubungan diplomatik formal dengannya.  Hal ini lantas membangkitkan kecaman keras dari semua elemen dan faksi Palestina.

Otoritas Nasional Palestina lantas memanggil duta besarnya dari UEA pada 13 Agustus, menyusul pengumuman UEA dan Israel-AS tentang pencapaian kesepakatan normalisasi hubungan, dan duta besar Palestina juga dipanggil dari Bahrain pada 11 September menyusul pengumuman serupa.

Pada hari Selasa lalu Otoritas Nasional Palestina mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan koordinasi dengan Israel yang ditangguhkan Mei lalu. Pelanjutan koordinasi itu mendapat kecaman dari berbagai faksi besar pejuang Palestina, namun pihak otoritas beralasan bahwa Israel menangguhkan rencana aneksasi tanah di wilayah pendudukan Tepi Barat. (rta)