Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 20 Januari 2024

Jakarta, ICMES. Serangan rudal pasukan elit Iran Korps GardaRevolusi Islam (IRGC) Iran ke pusat spionase agen mata-mata Israel, Mossad, di Kurdistan Irak, pada tengah malam hari Senin lalu menewaskan beberapa orang, termasuk Peshraw Majid Agha Dizayee, seorang taipan minyak Kurdi Irak.

Pemimpin  gerakan Ansarullah  Yaman, Sayid  Abdul-Malik al-Houthi, memastikan Yaman akan terus menyerang kapal-kapal Israel dan atau kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel tanpa mempedulikan serangan udara AS dan Inggris belakangan  di wilayah Yaman.

Memasuki hari ke-105 perang di Gaza, sayap militer Hamas , Brigade Al-Qassam, mengumumkan para pejuangnya telah membunuh dan melukai puluhan tentara Israel dalam beberapa operasi.

Berita Selengkapnya:

Taipan Minyak Kurdi Irak yang Tewas Akibat Serangan IRGC adalah Orang penting Mossad

Serangan rudal pasukan elit Iran Korps GardaRevolusi Islam (IRGC) Iran ke pusat spionase agen mata-mata Israel, Mossad, di Kurdistan Irak, pada tengah malam hari Senin lalu (15/1) menewaskan beberapa orang, termasuk Peshraw Majid Agha Dizayee, seorang taipan minyak Kurdi Irak.

Dizayee, menurut laporan media Iran, memiliki hubungan dekat dengan Mossad dan memperoleh keuntungan dari ekspor ilegal minyak Irak ke Israel.

Sumber informasi menyebutkan keberadaan Dizayee dan para kroninya di markas spionase di Erbil menunjukkan bahwa pertemuan yang sangat penting kemungkinan besar sedang berlangsung pada saat serangan terjadi.

Dizayee memimpin konglomerat Falcon Group, dengan kepentingan bisnis di bidang keamanan, minyak, gas, konstruksi dan pertanian, menurut media Kurdi.

Menariknya, situs web perusahaan tersebut menyebutkan bahwa mereka “dengan senang hati memberikan layanan keamanan kepada banyak perusahaan minyak internasional,” mengacu pada hubungan rapat sang pendiri dengan aparat keamanan dan intelijen Kurdistan Irak, yang membawanya lebih dekat dengan Mossad.

Taipan Kurdi ini juga memimpin Empire World yang berkantor pusat di Erbil, sebuah perusahaan real estate yang berkembang pesat di balik beberapa gedung pencakar langit ikonik kota tersebut.

Meskipun fokus media arus utama sebagian besar tertuju pada kerajaan bisnis Dizayee yang luas dan kedekatannya dengan keluarga Barzani yang berkuasa di Kurdistan, kedekatannya dengan agen mata-mata Israel belakangan ini luput dari perhatian.

Media Iran Press TV telah mendapatkan akses ke beberapa foto yang memperlihatkan koneksinya dengan Mossad dan bagaimana dia merupakan roda penggerak penting dalam operasi agen mata-mata Israel di Kurdistan Irak, yang terutama ditujukan terhadap  Iran.

Sementara itu, Ketua Dewan Syura Iran, Mohammad Bagher Qalibaf, pada hari Kamis (18/1) menyatakan bahwa rudal yang diluncurkan oleh Iran dengan sasaran tempat pertemuan teroris di Suriah, “bukanlah pesan untuk ISIS saja, tapi untuk semua orang di baliknya.”

Qalibaf mengatakan bahwa rudal Iran juga merupakan pesan kepada “semua pihak yang berada di balik operasi teroris,” yang “menyasar seluruh kawasan dan mengganggu stabilitas keamanan dan stabilitasnya.”

Dia menambahkan, “Musuh-musuh menyadari bahwa Iran hanya perlu mengubah sudut peluncuran rudalnya jika ingin menyasar mereka.”

Sehari sebelumnya, pemerintah Iran mengirimkan surat kepada Dewan Keamanan PBB mengenai operasi militernya terhadap markas besar teroris di Suriah dan Irak, dan menyatakan bahwa “Iran adalah korban terorisme, dan operasi terbarunya melawan teroris adalah untuk membela diri , dan sesuai dengan hukum internasional.”

 “Operasi ini dilakukan sebagai respons terhadap serangan teroris belakangan ini di Kerman, yang menggugurkan lebih dari 100 warga tak berdosa, terutama perempuan dan anak-anak, dan diklaim oleh ISIS,” bunyi pernyataan itu. (presstv/raialyoum)

Demi Yaman, Pemimpin Ansarullah Pastikan Yaman Tak Peduli Serangan AS dan Inggris

Pemimpin  gerakan Ansarullah  Yaman, Sayid  Abdul-Malik al-Houthi, memastikan Yaman akan terus menyerang kapal-kapal Israel dan atau kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel tanpa mempedulikan serangan udara AS dan Inggris belakangan  di wilayah Yaman.

Sayid Abdel Malik dalam pidatonya yang disiarkan televisi selama satu jam pada hari Kamis (18/1) menegaskan bahwa serangan itu “juga akan mencakup kapal-kapal Amerika dan Inggris.”

Dia menyebutkan bahwa Yaman akan terus memperkuat militernya, dan bahwa serangan udara yang AS dan Inggris tidak akan “membuat kita takut.”

“Isu bahwa Amerika dan Inggris telah ikut serta dalam perang secara langsung dan bahwa kita sekarang berada dalam konfrontasi langsung dengan Amerika, Inggris, dan Israel tidaklah membuat kami takut sama sekali,” tegasnya.

“Agresi terhadap negara dan rakyat kami akan meningkatkan pengembangan kemampuan militer kami,” imbuhnya.

Sayid Abdul Malik  menegaskan   serangan AS-Inggris tidak akan mempengaruhi pendirian Yaman dalam mendukung bangsaPalestina di Jalur Gaza.

“Pertama, agresi ini tidak akan mengubah apa pun dalam pendirian bangsa kami dan kewajiban keagamaanya dalam mendukung bangsa Palestina dan penduduk Gaza, dan kami akan menerus membidik kapal-kapal yang terkait dengan Israel, dan ini terlihat jelas dalam kontinyiutas operasi  kami, terakhir di antaranya terjadi tadi malam terhadap kapal-kapal itu, dan juga akan mencakup kapal-kapal Amerika dan Inggris.”

Dia juga menilai agresi  AS dan sekutunya terhadap Yaman dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dunia dari kampanye genosida Israel di Gaza.

Sebagai bagian dari dukungan terhadap Palestina, Angkatan Bersenjata Yaman dan Ansarullah telah menyerang beberapa kapal Israel dan kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel di Laut Merah  .

Dalam perkembangan terbaru, juru bicara tentara Yaman, Brigjen Yahya Saree, di platform X pada hari Kamis mengumumkan pihaknya menyerang kapal AS Kim Ranger  di Teluk Aden dengan rudal maritim.

Dia juga menegaskan bahwa respons terhadap serangan AS dan Inggris “pasti akan terjadi”. (presstv/aljazeera)

Hari ke-105 Perang, Pejuang Gaza Tewaskan dan Lukai Puluhan Tentara Zionis

Memasuki hari ke-105 perang di Gaza, sayap militer Hamas , Brigade Al-Qassam, pada hari Kamis (18/1), mengumumkan para pejuangnya telah membunuh dan melukai puluhan tentara Israel dalam beberapa operasi.

Hal ini terjadi pada saat Jabalia, di Jalur Gaza utara, dan Khan Yunis di selatan diwarnai pertempuran sengit antara Brigade Al-Qassam dan pasukan pendudukan Israel.

Rumah Sakit Beilinson di Tel Aviv di hari yang sama mengaku telah menerima enam tentara terluka  dalam pertempuran di Jalur Gaza, dan tentara pendudukan mengklaim telah menemukan mayat 21 tahanan Israel di Khan Yunis, dan bahwa mereka dipindahkan ke Israel.

Mantan Perdana Menteri Israel Ehud Barak mengatakan bahwa Hamas belum dikalahkan dan kemungkinan untuk memulihkan para sandera menurun meskipun, menurutnya, ada kemajuan yang dicapai oleh tentara.

Barak menekankan perlunya Israel akan kepemimpinan baru, dan menyatakan bahwa “tidak adanya tujuan yang realistis akan menjerumuskan kita ke dalam kubangan Gaza.”

Dia menekankan bahwa pemilu dini harus diadakan di Israel sebelum terlambat.

Otoritas kesehatan di Gaza mengatakan pada hari Kamis bahwa jumlah korban gugur Palestina telah meningkat menjadi 24.620 orang, selain sejumlah besar orang yang dikhawatirkan tewas di bawah reruntuhan.  Tragisnya lagi, lebih dari 170 orang gugur dalam 24 jam terakhir. (aljazeera/raialyoum)

.