Rangkuman Berita Utama Timteng Kamis 18 April 2019

demo pro-yaman di turkiJakarta, ICMES: Anggota Dewan Tinggi Politik Yaman Mohammad Ali al-Houthi yang berasal dari kelompok pejuang Ansarullah menyatakan bahwa veto Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap resolusi penghentian dukungan AS kepada perang Yaman merupakan bukti bahwa perang Yaman bukanlah perang saudara melainkan perang yang berkobar akibat agresi pihak-pihak asing.

Pemimpin Besar Iran Grand Ayatullah Sayyid Ali Khamenei memastikan bahwa seandainya Angkatan Bersenjata dan pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) tidak turun tangan dan berjuang membasmi fenomena terorisme di Timteng maka kawasan ini akan runyam dan jauh berbeda dengan sekarang.

Dilegesi Israel terungkap telah berkunjung ke Bahrain dan mengadakan pertemuan-pertemuan di negara Arab kawasan Teluk Persia ini.

Prakarsa  AS yang dinamai “Deal of The Century” untuk menyelesaikan kemelut Palestina-Israel akan diumumkan sesudah bulan suci Ramadhan.

Berita selengkapnya:

Ansarullah: Veto Trump, Bukti Bahwa Perang Yaman Adalah Agresi Asing

Anggota Dewan Tinggi Politik Yaman Mohammad Ali al-Houthi yang berasal dari kelompok pejuang Ansarullah menyatakan bahwa veto Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap resolusi penghentian dukungan AS kepada perang Yaman merupakan bukti bahwa perang Yaman bukanlah perang saudara melainkan perang yang berkobar akibat agresi pihak-pihak asing.

“Veto Trump membuktikan keberprinsipannya secara penuh pada terorisme dan kejahatan serta pembuatan dan pelestariannya, bertolak belakang dengan apa yang diklaim oleh pemerintah AS mengenai perang terhadapnya,” ungkap Mohammad Ali al-Houthi melalui halaman Twitter-nya, Rabu (17/4/2019).

Sebelumnya, ketua delegasi nasional Yaman Mohammad Abdul Salam menyebut veto Trump menunjukkan bahwa AS bertanggungjawab atas genosida dan blokade secara biadab terhadap bangsa Yaman.

Dia menambahkan bahwa pemerintah AS bukan saja berpartisipasi dalam agresi terhadap Yaman, melainkan bahkan merupakan pihak yang mengambil keputusan perang, sedangkan Arab Saudi dan sekutunya hanyalah pihak yang mengekor dan menerapkan keputusan itu demi memuaskan ambisi Washington.

Senada dengan ini, anggota Biro Politik Ansarullah, Abdul Wahab al-Mahbashi, berkomentar bahwa veto Trump itu menambah keyakinan bangsa Yaman bahwa pihak yang mereka lawan dan perangi adalah AS sehingga pada gilirannya juga memperkuat solidaritas bangsa Yaman.

“Keputusan AS itu mempersatukan bangsa Yaman di belakang para pemimpin resistensi nasionalnya, sebagai bangsa Iran bersatu di belakangan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) setelah penerapan sanksi (AS) terhadapnya,” imbuh al-Mahshabi.

Donald Trump telah memveto sebuah resolusi yang menyerukan penghentian dukungan AS kepada perang yang dipimpin Arab Saudi terhadap Yaman. Trump bahkan balik menyebut resolusi ini berbahaya.

Dia mengatakan, “Resolusi ini adalah upaya berbahaya yang tidak perlu untuk melemahkan otoritas konstitusional saya, membahayakan kehidupan warga AS dan anggota layanan yang berani, baik hari ini maupun di masa depan.”. (alalam/anadolu)

Ayatullah Khamenei: Tanpa Pasukan Iran, Kondisi Timteng Akan Berbeda Dengan Sekarang

Pemimpin Besar Iran Grand Ayatullah Sayyid Ali Khamenei memastikan bahwa seandainya Angkatan Bersenjata dan pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) tidak turun tangan dan berjuang membasmi fenomena terorisme di Timteng maka kawasan ini akan runyam dan jauh berbeda dengan sekarang.

Hal itu dia kemukakan dalam tatap muka dengan para petinggi Angkatan Bersenjata Iran, Rabu (17/4/2019), sehari menjelang peringatan Hari Angkatan Bersenjata Iran.

“Peranan Angkatan Bersenjata kita tak dapat diabaikan dalam penumpasan DAESH (IS/ISIS/ISIL), yang berkahnya menjangkau bangsa Iran dan negara-negara lain,” ungkapnya.

Dia menambahkan, “Tanpa partisipasi Angkatan Bersenjata dan IRGC dalam penumpasan DAESH niscaya  kawasan ini akan berbeda nasibnya dengan sekarang.”

Pemimpin Besar Iran kemudian menegaskan bahwa tujuan utama agitasi Amerika Serikat anti Republik Islam Iran ialah menjatuhkan mental bangsa Muslim Iran. (alalam)

Delegasi Israel Adakan Pertemuan-Pertemuan Di Bahrain

Dilegesi Israel terungkap telah berkunjung ke Bahrain dan mengadakan pertemuan-pertemuan di negara Arab kawasan Teluk Persia ini.

Wartawan Israel Barak Ravid melalui Twitter mengutip keterangan sumber petinggi politik Israel yang menyatakan bahwa delegasi asing Israel telah berkunjung ke Bahrain pada minggu ini dan berpartisipasi dalam konferensi kewirausahaan internasional.

Konferensi ini biasanya diadakan dengan tema mempresentasikan semua program dan inisiatif global untuk mengubah ide menjadi pekerjaan, mempercepat inovasi dan mempromosikan stabilitas ekonomi, yang melibatkan wirausahawan, investor, peneliti, dan pembuat kebijakan.

Pejabat Israel itu mengatakan bahwa meskipun ada laporan-laporan mengenai pembatalan kunjungan delegasi Israel ke konferensi tersebut, namun sejumlah pejabat kementerian luar negeri Israel telah sampai ke Manama, ibu kota Bahrain.

Menurut sumber itu, para pejabat Israel telah mengadakan serangkaian pertemuan di sela-sela konferensi tersebut.

Laman surat kabar Israel Yedioth Ahronoth hari Minggu lalu menyebutkan bahwa para tokoh Israel membatalkan partisipasi mereka dalam konferensi Manama karena “alasan keamanan”, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Pengadilan Bahrain pada hari Minggu lalu menolak gugatan yang diajukan oleh sejumlah pengacara sebelum mendesak Kementerian Dalam Negeri agar tidak mengeluarkan visa kepada delegasi Israel yang dijadwalkan mengunjungi Manama untuk konferensi internasional tersebut. Partisipasi itu dipandang sebagai normalisasi hubungan dengan Israel.

Kuwait dilaporkan telah memutuskan untuk memboikot konferensi di Bahrain tersebut karena keberatan terhadap partisipasi delegasi Israel. Anggota parlemen Kuwait Abdullah al-Kandari mengatakan Menteri Perdagangan dan Industri Khalid al-Radwan telah memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam “Konferensi Kewirausahaan” itu sebagai respon atas tuntutan parlemen. (raialyoum)

Prakarsa AS Soal Palestina-Israel Akan Diumumkan Usai Balan Ramadhan

Jared Kushner, penasihat sekaligus menantu Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan bahwa prakarsa AS yang dinamai “Deal of The Century” untuk menyelesaikan kemelut Palestina-Israel akan diumumkan sesudah bulan suci Ramadhan.

Dia juga mengatakan bahwa prakarsa itu memerlukan konsesi dari pihak-pihak yang bertikai.

“Prakarsa perdamaian di Timur Tengah membutuhkan konsesi dari pihak Palestina dan Israel,” ungkapnya, Rabu (17/4/2019), sebagaimana dikutip saluran berbahasa Arab al-Hurra milik AS.

Kushner mengimbau “sekelompok duta besar di Washington untuk berpikiran terbuka tentang proposal perdamaian yang diusulkan Presiden AS Donald Trump di Timur Tengah” itu.

Menurut al-Hurra, prakarsa itu akan diumumkan setelah pembentukan pemerintah koalisi Israel, menyusul kemenangan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam pemilu, dan setelah berakhirnya bulan Ramadhan pada awal Juni.

“Kita semua harus mempertimbangkan konsesi yang masuk akal yang memungkinkan perdamaian,” kata Kushner.

Bulan suci Ramadhan akan tiba pada awal-awal Mei dan berakhir pada awal Juni mendatang. (raialyoum)