Jakarta, ICMES. Dua orang terbunuh dalam pertempuran antara anggota kelompok pejuang Hizbullah dan kawanan bersenjata di sebuah kota berpenduduk mayoritas Kristen setelah kawanan itu mengepung truk Hizbullah yang terbalik.
Iran sedang mengembangkan teknologi untuk memproduksi rudal jelajah supersonik yang disebut-sebut sangat sulit untuk dilacak dan dicegat oleh sistem payung rudal canggih.
Kepala Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri di Dewan Syura Iran, Vahid Jalalzadeh, menegaskan negara republik Islam ini telah mendukung perjuangan Palestina selama empat dekade, dan selanjutnyapun tetap tidak mundur meski mendapat segala bentuk tekanan.
Berita Selengkapnya:
Truk Hizbullah Diserang Kawanan Bersenjata, Dua Orang Terbunuh
Dua orang terbunuh dalam pertempuran antara anggota kelompok pejuang Hizbullah dan kawanan bersenjata di sebuah kota berpenduduk mayoritas Kristen setelah kawanan itu mengepung truk Hizbullah yang terbalik.
Truk itu terbalik di tikungan menurun dekat kota pegunungan Kahaleh pada Rabu malam (9/8), dan sejumlah orang segera memblokir jalan di sekitarnya.
Hizbullah melalui biro hubungan medianya mengeluarkan pernyataan yang mengklarifikasi masalah yang terjadi dengan mengatakan, “Ketika sebuah truk Hizbullah datang dari Lembah Bekaa ke Beirut, truk itu terbalik di daerah Kahaleh. Ketika rekan-rekan personil truk menelepon untuk meminta bantuan dan memindahkannya dari jalan untuk melanjutkan perjalanannya ke tujuannya, sejumlah milisi bersenjata datang ke lokasi, berkumpul, dan menyerang personel truk tersebut serta berusaha menguasainya.â€
Hizbullah menjelaskan, “Kawanan bersenjata itu mula-mula melempar batu dan kemudian menembak, yang mengakibatkan cederanya salah satu rekan yang menjaga truk, hingga dia dipindahkan ke rumah sakit, di mana dia kemudian gugur.”
Hizbullah juga menyebutkan, “Terjadi baku tembak dengan penyerang bersenjata, dan tentara Lebanon turun tangan dan mencegah penyerang mendekati atau mengendalikan truk.”
Pernyataan Hizbullah menyatakan “komunikasi masih dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada.”
Perdana Menteri Najib Mikati bersama Panglima Angkatan Darat Jenderal Joseph Aoun menyoroti hal ihwal insiden tersebut.
Mikati menyerukan percepatan penyelidikan yang sedang berlangsung untuk mengungkap apa yang terjadi sebenarnya, bersamaan dengan pengambilan tindakan lapangan yang diperlukan untuk mengendalikan situasi.
Dia juga meminta semua orang untuk “bersikap bijak, tenang, tidak terbawa emosi, dan menunggu hasil penyelidikan yang sedang berlangsung.”
Mikati menegaskan bahwa tentara terus berupaya mengendalikan situasi serta mencegah perkembangan dan dampak negatif. (almayadeen)
Iran Kembangkan Teknologi Rudal Jelajah Supersonik
Iran sedang mengembangkan teknologi untuk memproduksi rudal jelajah supersonik yang disebut-sebut sangat sulit untuk dilacak dan dicegat oleh sistem payung rudal canggih.
Pakar dan teknisi militer di Kementerian Pertahanan Iran dilaporkan telah mengembangkan teknologi tersebut untuk merancang dan memproduksi rudal jelajah canggih yang mampu melesat dengan kecepatan supersonik.
Rudal itu dikenal sebagai generasi baru rudal jelajah Iran dan saat ini sedang dalam tahap uji coba. Misil itu dilaporkan akan membuka babak baru dalam teknologi pertahanan Iran, karena sangat sulit untuk mencegat rudal jelajah yang melesat dengan kecepatan supersonik.
Pada awal Juni, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) memamerkan rudal balistik hipersonik “Fattah”, dengan jangkauan 1.400 kilometer dan kecepatan 13-15 Mach, serta didukung teknologi mutakhir untuk menembus dan menghancurkan semua sistem pertahanan anti-rudal.
Beberapa hari sebelumnya, Iran meluncurkan rudal balistik lain berkategori hipersonik yang mampu mencapai jarak 2.000 kilometer dan membawa hulu ledak seberat 1.500 kilogram dengan kemampuan strategis dan taktis yang mengesankan.
Pejabat militer mengatakan bahwa rudal balistik hipersonik “Kheibar” yang dikembangkan oleh Kementerian Pertahanan dapat mencapai target dengan margin kesalahan di bawah 30 meter, dan bahwa rudal canggih tersebut menggunakan teknologi tinggi untuk menembus sistem pertahanan udara musuh.
Doktrin militer Iran menyatakan bahwa kemampuan bersenjata negara republik Islam ini semata-mata untuk tujuan pertahanan.
Para komandan militer mengatakan Iran berada di antara negara-negara terkemuka dunia yang memproduksi pesawat nirawak dan rudal berpresisi tinggi, dan berbagai jenis peralatan militer buatan Iran bahkan mengundang minat berbagai kekuatan besar dunia.
Pakar dan teknisi militer Iran dalam beberapa tahun terakhir telah membuat kemajuan besar dalam pembuatan berbagai jenis senjata dan perlengkapan militer, hingga membuat angkatan bersenjata negara ini mandiri di bidang alutsista.
Pemerintah Iran telah berulang kali bersumpah bahwa pihaknya tidak akan ragu dalam meningkatkan kemampuan militernya, termasuk kekuatan rudal dan drone, dan bahwa kemampuan pertahanan Iran tidak akan pernah dinegosiasikan. (fna)
Iran: Senyum Saja kepada Israel Sudah Cukup untuk Cabut Sanksi Barat
Kepala Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri di Dewan Syura Iran, Vahid Jalalzadeh, menegaskan negara republik Islam ini telah mendukung perjuangan Palestina selama empat dekade, dan selanjutnyapun tetap tidak mundur meski mendapat segala bentuk tekanan.
Pernyataan itu disampaikan sampaikan Jalalzadeh dalam pertemuan di kedutaan Iran untuk Suriah di Damaskus, Rabu (9/8), di mana dia bertemu dengan para pemimpin dan perwakilan faksi-faksi pejuang Palestina di hadapan Duta Besar Iran, Hossein Akbari.
Jalalzadeh menyebutkan bahwa dalam pertemuan ini telah ditegaskan bahwa Iran sangat bangga mendukung rakyat Palestina selama empat dekade.
“Yang Mulia, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran (Ayatullah Ali Khamenei), telah berulang kali menegaskan bahwa Iran tidak basa-basi dalam mendukung perjuangan Palestina dan rakyat Palestina, dan dalam upaya menghapus keberadaan entitas Zionis. Pada semua negosiasi yang dilakukan antara Iran dan negara-negara Barat, dan secara tidak langsung dengan AS, masalah Palestina juga dibahas,†ungkapnya.
Jalalzadeh mengatakan, “Kami senyum saja kepada entitas Zionis, bagi Amerika sudah siap untuk mencabut sanksi yang dikenakan pada Republik Islam Iran. Tapi rakyat dan pemimpin Iran selalu mengorbankan kepentingan mereka dengan membela Palestina, dan insya Allah, dalam 25 tahun ke depan, tidak akan ada lagi yang namanya Rezim Zionis.â€
Pejabat Iran itu menambahkan, “Rezim Zionis mengandalkan perselisihan antara faksi Palestina, dan karena itu barisan harus disatukan dalam satu kubu untuk menghadapi entitas Zionis.â€
Mengenai kunjungannya ke Suriah, Jalalzadeh mengatakan, “Kami sekarang sedang berkunjung ke ibu kota Suriah, Damaskus, dan dalam pertemuan ini kami bersama faksi-faksi Palestina membahas perkembangan terakhir di wilayah pendudukan (Palestina). Kami menegaskan kontinyuitas Republik Islam Iran dalam mendukung perjuangan dan pendirian semua pejuang resisteni Palestina dalam menghadapi entitas Zionis, baik di Tepi Barat maupun Jalur Gaza”.
Dia juga menegaskan, “Sekarang perlawanan terhadap entitas Zionis tidak surut menjadi satu kelompok, karena semua rakyat Palestina dan semua pemuda Palestina telah memasuki garis dan berjuang untuk pembebasan tanah Palestina.â€
Jalalzadeh juga menyebut kemenangan Suriah sebagai keajaiban abad ini. (raialyoum)