Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 7 Februari 2020

serpihan drone AS MQ-4Jakarta, ICMES. Pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC/Pasdaran) untuk pertama kalinya memamerkan  drone pengintai supercanggih MQ-4 milik AS yang ditembak jatuh oleh IRGC karena melanggar zona udara di bagian selatan Iran pada Juni 2019.

Pemerintah Damaskus, Kamis malam sore waktu setempat (6/2/2020), secara resmi mengumumkan bahwa Pasukan Arab Suriah (SAA) telah memasuki kota Saraqib di bagian tenggara provinsi Idlib, Suriah barat laut.

Pertahanan Udara Suriah menghadapi serangan beberapa rudal yang disebutkan berasal dari pasukan Zionis ilegal, Israel, bersamaan dengan masuknya sebuah konvoi militer Turki ke wilayah Suriah.

Berita selengkapnya:

Iran Pamerkan Serpihan dan Komponen Drone AS yang Tertembak Jatuh

Pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC/Pasdaran) untuk pertama kalinya memamerkan  drone pengintai supercanggih MQ-4 milik AS yang ditembak jatuh oleh IRGC karena melanggar zona udara di bagian selatan Iran pada Juni 2019.

Dua video yang menampilkan serpihan itu juga dirilis  oleh Badan Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB), Kamis (6/2/2020), beberapa bulan setelah serpihan drone itu diangkat dari kedalaman laut Iran di daerah Ra’as al-Shir.

Komandan Divisi Dirgantara IRGC Brigjen Amirali Hajizadeh di lokasi pameran mengatakan kepada wartawan bahwa drone MQ-4 yang dioperasikan AS tidak memiliki efisiensi lagi terhadap Iran, karena pasukan Iran telah mendapatkan semua frekuensi dan kode pesawat nirawak ini.

“Pesawat ini unik karena dapat terbang di ketinggian optimal dan pergi ke mana saja tanpa mempengaruhi rute penerbangan rutin. Misalnya, ia bisa langsung terbang dari AS  ke Teluk Persia,” terang Hajizadeh.

Dia menambahkan bahwa drone MQ-4 dilengkapi dengan semua jenis perangkat keras spionase karena ukurannya yang sangat besar, termasuk semua jenis sensor, kamera, dan radar SAR, selain superkomputer.

“Pesawat ini sangat berharga, tapi Iran adalah garis merah baginya, sebab kami sekarang akrab dengan semua frekuensi dan kodenya…. Tidak hanya dari jarak 500, 100 atau 150 kilometer, melainkan dari sini di Teheran, kami dapat melumpuhkan pesawat ini dari jarak sekian ribu kilometer,” lanjutnya.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada 20 Juni 2019, IRGC mengumumkan Angkatan Udaranya telah menjatuhkan drone RQ-4 A Global Hawk milik AS dengan menggunakan sistem pertahanan udara Khordad-3 buatan Iran sendiri.

IRGC mengatakan pesawat itu dibidik di dekat daerah Kouh-e Mobarak, Provinsi Hormozgan, setelah melanggar zona udara Iran.

Menurut pernyataan itu, drone nahas itu terbang dari salah satu pangkalan AS di bagian selatan wilayah Teluk Persia pada pukul 00:14 waktu setempat, dengan transponder identifikasi yang dimatikan karena melanggar semua aturan penerbangan internasional.

Drone itu terbang diam-diam dari Selat Hormuz menuju kota pelabuhan Chabahar Iran, kemudian menerobos masuk ke zona udara Iran sambil kembali mengarah ke barat Selat dan menghimpun data-data intelijen dan spionase.

Pesawat nirawak pengintai Global RQ-4 Global Hawk dapat terbang di ketinggian optimal selama lebih dari 30 jam, mengumpulkan citra real-time berresolusi tinggi dari wilayah yang luas dalam segala jenis cuaca.

Sebelum itu, IRGC pernah menangkap drone ScanEagle AS di atas perairan Teluk Persia ketika memasuki wilayah udara Iran pada Desember 2012.

Unit Pertahanan Udara Iran juga pernah menangkap RQ-170 Sentinel milik AS pada Desember 2011, yang terbang di atas kota Kashmar dekat perbatasan Iran-Afghanistan. Iran kemudian merekayasa ulang perangkat keras dan perangkat lunak pesawat itu untuk menyalin teknologinya. (presstv)

Pemerintah Suriah Resmi Umumkan Keberhasilannya Membebaskan Kota Saraqib

Pemerintah Damaskus, Kamis malam sore waktu setempat (6/2/2020), secara resmi mengumumkan bahwa Pasukan Arab Suriah (SAA) telah memasuki kota Saraqib di bagian tenggara provinsi Idlib, Suriah barat laut.

Kantor berita Suriah, SANA, melaporkan bahwa satuan-satuan SAA telah memasuki kota strategis itu dan mulai melakukan penyisiran di dalamnya untuk menyapu ranjau dan bahan-bahan peledak lain yang ditinggalkan oleh kawanan teroris.

Sebelumnya, sumber militer Suriah juga telah mengabarkan kemajuan SAA ke Saraqib yang merupakan markas terbesar kawanan bersenjata di bagian selatan provinsi itu setelah mengepung bandara Taftanaz dari tiga arah dan melakukan serangan pada satu arah yang tersisa.

SAA merebut kota Saragib dari tangan kawanan teroris dan pemberontak setelah satu minggu sebelumnya berhasil membebaskan kota Maarat al-Nouman.

SAA juga memasuki distrik Ifas di utara Saraqib serta desa-desa al-Zahabiyah, Jadidah, Talafah, dan Jalabus setelah sehari sebelumnya berhasil mencetak kemajuan besar di poros Abu Duhur hingga distrik Tal Tuqan serta menggempur jalur antarnegara Aleppo-Saraqib.

Sementara itu, jubir kepresidenan Turki Ibrahim Kalin dalam jumpa pers di Ankara, Kamis, mengatakan ada kemungkinan diselenggarakannya pertemuan terkait dengan Perjanjian Astana pada Maret mendatang.

Dia menjelaskan bahwa Turki akan melanjutkan upayanya melalui lembaga-lembaga penyalur bantuan kemanusiaan untuk mencegah mengalirnya pengungsi dari provinsi Idlib ke wilayah Turki.

Kalin menepis anggapan adanya perubahan lokasi-lokasi yang tercakup dalam zona de-eskalasi yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Astana dan Perjanjian Sochi mengenai Suriah.

Pada Mei 2017 Turki, Rusia, dan Iran mengumumkan keberhasilan mereka mencapai perjanjian zona de-eskalasi di Idlib dalam serangkaian pertemuan mengenai Suriah di Astana, ibu kota Kazakhstan. (railayoum)

Israel Lesatkan Rudal ke Damaskus, Konvoi Militer Turki Masuki Wilayah Suriah

Pertahanan Udara Suriah menghadapi serangan beberapa rudal yang disebutkan berasal dari pasukan Zionis ilegal, Israel, bersamaan dengan masuknya sebuah konvoi militer Turki ke wilayah Suriah pada dini hari Kamis (6/2/2020).

Sebuah sumber keamanan Suriah menyebutkan bahwa rudal-rudal itu ditembakkan ke sasaran-sasaran di daerah sekitar Damaskus dari arah barat daya, dan sistem pertahanan udara Suriah pun dioperasikan untuk menghadapi serangan tersebut.

Militer Suriah menyatakan konvoi militer Turki memasuki wilayah Suriah bersamaan dengan serangan Israel tersebut dan bahkan mendapat proteksi udara dari pasukan Israel.

Komando umum militer Suriah dalam siaran persnya yang dilansir SANA menyatakan, “Tepat pada jam 02.00 dini hari Kamis, bersamaan dengan serangan udara Israel dan bahkan dengan cover udara darinya sebuah konvoi militer Turki yang terdiri atas sejumlah kendaraan lapis baja dan tank memasuki wilayah Suriah dengan melintas dari kawasan Oglinar.”

Militer Suriah menambahkan, “Konvoi militer Turki menyebar di jalur antara distrik Banash Maarat, Masrin, dan Taftanaz dengan tujuan memproteksi kawanan teroris, terutama Jabhat al-Nusra, menghalangi gerak maju Pasukan Arab Suriah (SAA), dan mencegahnya merampungkan pemberantasan teroris terorganisir yang memblokir warga sipil di provinsi Idlib dan menjadikan mereka sebagai sandera dan perisai manusia.”

Militer Suriah menegaskan bahwa upaya bersama Israel dan Turki itu sia-sia dalam menghalangi kelanjutan misi SAA membebaskan semua wilayah Suriah dari “noda organisasi-organisasi teroris bersenjata”.

Mengenai serangan rudal Israel saat itu, sebuah sumber Suriah menyatakan sistem pertahanan udara negara ini telah menjatuhkan sejumlah besar rudal, namun sebanyak delapan pejuang menderita luka dan terjadi kerugian materi akibat ledakan rudal yang lolos dari sergapan sistem pertahanan udara.

Disebutkan bahwa serangan rudal itu dilancarkan oleh jet tempur Israel dalam dua gelomban dari angkasa Libanon Selatan dan wilayah pendudukan Golan. (raialyoum/alalam)