Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 6 Oktober 2023

Jakarta, ICMES. Sedikitnya 80 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan drone kawanan teroris terhadap akademi militer di kota Homs, Suriah barat.

Pasukan Zionis Israel membunuh tiga orang Palestina dalam dua konfrontasi terpisah dengan para pejuang bersenjata Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat, sementara lima tentara Israel terluka dalam insiden terpisah selama penggerebekan di kamp pengungsi Tulkarem, menurut pejabat militer dan medis.

Seorang pejabat AS mengatakan bahwa pasukan negara ini telah menembak jatuh drone bersenjata Turki yang terbang di dekat pasukan AS di Suriah, dan ini menjadi peristiwa di mana untuk pertama kalinya Washington mengumumkan jatuhnya sebuah pesawat milik Turki, yang merupakan mitranya di NATO.

Berita Selengkapnya:

Suriah Berkabung, Serangan Drone Teroris terhadap Akmil Tewaskan 80 Orang

Sedikitnya 80 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan drone kawanan teroris terhadap akademi militer di kota Homs, Suriah barat, Kamis (5/10).

Menteri Kesehatan Suriah Hassan al-Ghabash mengumumkan, “Delapan puluh orang, termasuk enam anak-anak dan enam wanita, gugur dan 240 orang terluka akibat aksi teroris ini.”

Namun demikian, laporan lain menyebutkan bahwa Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mencatat sedikitnya 112 orang tewas.

Serangan itu menjadi salah satu serangan paling mematikan terhadap fasilitas militer Suriah, dan itu terjadi beberapa menit setelah Menteri Pertahanan Suriah meninggalkan upacara wisuda tersebut.

Menteri Luar Negeri Suriah Faisal al-Maqdad dalam percakapan telepon dengan sejawatnya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, menyatakan serangan itu dilakukan oleh kelompok teroris yang disponsori oleh AS.

Tentara Suriah menyatakan beberapa drone telah menyerang upacara wisuda  yang dihadiri oleh keluarga taruna, sementara pemerintah mengumumkan keadaan berkabung selama tiga hari sejak Jumat (6/10).

Angkatan bersenjata Suriah menyebut serangan demikian “belum pernah terjadi sebelumnya,” dan dilakukan dengan menggunakan drone berbahan peledak.

Tentara Suriah bersumpah akan merespons “dengan kekuatan dan tekad penuh, serta memperingatkan bahwa mereka yang merencanakan dan melaksanakan serangan tersebut akan menanggung akibat yang sangat besar.”

Kementerian Pertahanan Suriah menyatakan, “Ada puluhan tentara yang terluka, dengan luka kritis di antara keluarga yang diundang, termasuk perempuan dan anak-anak, selain sejumlah mahasiswa yang berpartisipasi dalam wisuda tersebut.”

Kementerian itu menambahkan, “Organisasi teroris yang didukung oleh pihak internasional terkenal” telah melakukan serangan tersebut.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Kementerian Luar Negeri Suriah menyerukan kecaman Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap serangan teror tersebut.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan Sekjen PBB Antonio Guterres menyatakan sangat prihatin atas serangan itu sekaligus atas serangan balasan yang dilakukan oleh pasukan pro-pemerintah.

“Sekretaris Jenderal mengutuk keras semua kekerasan di Suriah dan mendesak semua pihak untuk menghormati kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional,” kata Stephane Dujarric kepada wartawan.

Serangan teror itu dilakukan dari wilayah barat laut Homs, dan terjadi satu hari setelah tentara Suriah melancarkan serangkaian operasi militer terhadap pangkalan teroris dan gudang senjata di barat laut Provinsi Idlib.

Menurut Kementerian Pertahanan Suriah, puluhan teroris, termasuk beberapa komandan tingkat tinggi, tewas dalam operasi tersebut. (fna/alalam)

Serangan Drone Terjang Akmil Suriah, 80 Orang Terbunuh

Pasukan Zionis Israel membunuh tiga orang Palestina dalam dua konfrontasi terpisah dengan para pejuang bersenjata Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat, sementara lima tentara Israel terluka dalam insiden terpisah selama penggerebekan di kamp pengungsi Tulkarem, menurut pejabat militer dan medis.

Militer Israel pada hari Kamis (5/10) menyatakan dua pria terbunuh di dekat desa Shufa di daerah Tulkarem, dan terjadi baku tembak setelah tentara Zionis mengidentifikasi “kendaraan mencurigakan”, dan kemudian kedua pria tersebut melepaskan tembakan ke arah pemukim.

Militer Israel menyatakan, “Tentara terlibat dan setelah baku tembak, kedua teroris itu berhasil dinetralkan.”

Biasanya, ketika pasukan Israel menyerbu kota Palestina di Tepi Barat, warga Palestina cenderung membalas dengan menembak ke arah pemukiman ilegal Israel.

Namun, kali ini, warga Palestina yang terbunuh diyakini telah menembak seorang pemukim Israel dengan mengendarai sepeda motor, menurut para saksi.

Pasukan Israel mencegah bantuan medis mencapai lokasi kejadian, dan kemudian mengambil jenazah, sebagai penerapakan kebijakan penahanan jenazah orang Palestina yang diyakini telah melakukan serangan terhadap warga Israel dan tentara Israel.

Kantor berita Palestina WAFA mengidentifikasi kedua pemuda tersebut sebagai Abd al-Rahman Atta dan Hudhayfah Fares.

Dalam beberapa bulan terakhir, Israel telah meningkatkan serangan terhadap kota-kota Palestina di seluruh wilayah pendudukan hingga mengakibatkan puluhan warga Palestina kehilangan nyawa dan banyak lainnya ditangkap.

Lebih dari 200 warga Palestina terbunuh tahun ini di wilayah pendudukan Palestina dan Gaza, dan sebagian besar korban jiwa adalah warga Tepi Barat.

Tahun 2023 tercatat sebagai tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat sejak PBB mulai mencatat jumlah korban jiwa pada tahun 2005.

Sebelumnya, menurut PBB, tahun 2022 merupakan tahun paling mematikan di mana 150 warga Palestina gugur, 33 di antaranya adalah anak di bawah umur. (aljazeera/wafa)

Pertama Kali, Pasukan AS Tembak Jatuh Drone Turki di Suriah

Seorang pejabat AS mengatakan bahwa pasukan negara ini telah menembak jatuh drone bersenjata Turki yang terbang di dekat pasukan AS di Suriah, Kamis (5/10), dan ini menjadi peristiwa di mana untuk pertama kalinya Washington mengumumkan jatuhnya sebuah pesawat milik Turki, yang merupakan mitranya di NATO.

Di pihak lain, seorang pejabat Kementerian Pertahanan Turki menyatakan drone yang ditembak jatuh koalisi itu bukan milik Angkatan Bersenjata Turki, tanpa menyebutkan siapa pemiliknya.

Sumber keamanan Turki melaporkan pada hari Kamis bahwa Badan Intelijen Nasional Turki melakukan serangan di Suriah terhadap sasaran militan Kurdi setelah terjadi serangan bom di Ankara pada Ahad lalu.

Dua pejabat anonim AS mengatakan sebuah jet tempur F-16 telah menembak jatuh drone Turki setelah AS menghubungi petinggi militer Turki beberapa kali untuk memperingatkan mereka bahwa mereka beroperasi di dekat pasukan darat AS.

Pejabat itu mengaku yakin pesawat nirawak Turki itu bersenjata.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) dan sumber keamanan lokal mengatakan bahwa pasukan koalisi pimpinan AS menembak jatuh drone Turki di dekat sebuah pangkalan di timur laut Suriah pada hari Kamis.

Insiden ini terjadi pada situasi yang sensitif bagi hubungan AS-Turki, karena AS berharap Ankara akan menyetujui keanggotaan Swedia di NATO.

Meskipun AS belum pernah menembak jatuh pesawat Turki sebelumnya, namun hubungan kedua negara keruh oleh ketegangan, dan  terjadi situasi  yang menimbulkan risiko eskalasi.

Pada tahun 2019, pasukan AS di Suriah utara menjadi sasaran tembakan artileri yang berasal dari posisi pasukan Turki.

Dukungan AS terhadap militan Kurdi di Suriah utara telah lama menimbulkan ketegangan AS dengan Turki, yang memandang militan itu sebagai sayap terlarang Partai Pekerja Kurdistan (PKK), kelompok yang bertanggung jawab atas serangan bom dekat gedung-gedung pemerintah di Ankara pada hari Ahad.

Ankara mengatakan pada hari Rabu bahwa dua pelaku serangan itu datang dari Suriah, dan pemboman tersebut menewaskan kedua penyerang dan melukai dua petugas polisi. (raialyoum)