Jakarta, ICMES. Iran membantah laporan Troika Eropa (Inggris, Prancis, dan Jerman) kepada Sekjen PBB dengan menyebutnya palsu dan penuh kebohongan demi pembenaran atas ketidak becusan mereka dalam berkomitmen kepada perjanjian nuklir.
Israel menyoraki tudingan Eropa terhadap Iran, dan mengusulkan pembentukan aliansi militer Barat-Arab yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk melawan Iran.
Para pejabat intelijen AS mengklaim bahwa Iran telah memanfaatkan kekacauan situasi di Irak untuk mengadakan “arsenal rahasia rudal balistik jarak pendek” di Irak.
Pasukan Yaman kembali merontokkan pesawat nirawak (drone) pengintai milik koalisi militer pimpinan Arab Saudi yang terbang di angkasa dekat wilayah perbatasan kedua negara.
Berita selengkapnya:
Menlu Iran: Laporan Troika Eropa kepada PBB Palsu
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif membantah laporan Troika Eropa (Inggris, Prancis, dan Jerman) kepada Sekjen PBB dengan menyebutnya palsu dan penuh kebohongan demi pembenaran atas ketidak becusan mereka dalam berkomitmen kepada perjanjian Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA).
Bantahan itu dinyatakan Zarif melalui halaman Twitter-nya, Kamis (5/12/2019), sembari melampirinya dengan foto pembatalan resolusi 1929 Dewan Keamanan PBB dan ratifikasi dewan ini atas perjanjian mengenai kegiatan nuklir Iran tersebut.
“Surat E3 terbaru kepada Sekjen PBB tentang rudal adalah kepalsuan yang menyedihkan untuk menutupi ketidakmampuan mereka yang menyedihkan dalam memenuhi kewajiban minimum #JCPOA mereka sendiri,” tulisnya.
Troika Eropa dalam suratnya kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang diedarkan pada Rabu lalu, menuduh Iran memiliki “rudal balistik berkemampuan nuklir” dan mengklaim bahwa negara republik Islam ini ini memiliki kegiatan rudal terbaru yang “tidak konsisten” dengan resolusi PBB yang mendukung JCPOA.
Dalam surat itu, duta besar PBB Inggris, Perancis, dan Jerman mengklaim bahwa “pengembangan rudal balistik berkemampuan nuklir Iran” bertentangan dengan resolusi PBB 2015 yang menyerukan kepada Teheran untuk tidak melakukan kegiatan apa pun yang melibatkan rudal demikian.
Mohammad Javad Zarif memperingatkan tiga negara ini agar berani bersikap independen di depan tekanan AS.
“Jika E3 menginginkan sedikit kredibilitas global, mereka dapat memulai dengan menjalankan kedaulatannya, alih-alih tunduk kepada intimidasi AS,” tulis Zarif.
Pada lampiran foto resolusi 1929, Zarif memberikan catatan bahwa resolusi itu “telah mati, betapapun AS sangat menyukainya”. Sedangkan pada resolusi 2231 dia memberikan catatan bahwa resolusi ini “berlaku meskipun AS menghina dan membangkangnya.” (alalam/presstv)
Israel Usulkan Aliansi Militer Barat-Arab untuk Cegah Pengembangan Rudal Iran
Rezim Zionis Israel menyoraki tudingan Eropa terhadap Iran, dan mengusulkan pembentukan aliansi militer Barat-Arab yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk melawan Iran, setelah Troika Eropa (Inggris, Jerman dan Prancis) mengklaim bahwa Iran mengembangkan rudal yang berkemampuan membawa hulu ledak nuklir.
“Prancis, Jerman dan Inggris telah memberi tahu Sekjen PBB bahwa Iran sedang mengembangkan rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir, dalam pelanggaran terhadap perjanjian nuklir,” tulis Menteri Luar Negeri Israel Yisrael Katz di akun Twitter-nya, Kamis (5/12/2019).
Dia juga menambahkan, “Langkah selanjutnya adalah membentuk ancaman militer efektif berupa aliansi Barat-Arab yang dipimpin oleh AS untuk mencegah agresi Iran. Ini adalah saat-saat kritis. ”
Selanjutnya, Katz merilis statemen di mana dia mengaku telah menginstruksikan kantornya untuk menyusun daftar semua pelanggaran perjanjian nuklir Iran yang diteken pada tahun 2015.
Daftar itu akan dipresentasikan pada sidang tahunan Dewan Keamanan PBB pada 19 Desember mendatang untuk membahas implementasi resolusi dewan ini mengenai perjanjian nuklir tersebut.
Sementara itu, Benny Gantz, pemimpin koalisi “Biru-Putih”, kekuatan terbesar di Knesset Israel saat ini, di Twitter membuat komentar yang menyambut gembira pesan Troika Eropa, dan menuduh Iran melakukan upaya terus menerus untuk membuat senjata pemusnah massal dan mengembangkan kemampuan rudalnya.
Gantz yang menjadi salah satu calon yang paling berpeluang merebut jabatan presiden Israel menyatakan, “Negara-negara Eropa juga menyadari bahwa Iran merupakan ancaman bagi perdamaian internasional dan stabilitas regional, dan sudah tiba saatnya untuk beralih dari pesan ke tindakan, dan untuk menjatuhkan sanksi konkret terhadap Iran.”
Seperti telah diberitakan sebelumnya, Troika Eropa dalam suratnya kepada Sekjen PBB Antonio Guterres mengklaim Iran memiliki “rudal balistik berkemampuan nuklir” serta menjalankan kegiatan rudal terbaru yang “tidak konsisten” dengan resolusi PBB yang mendukung JCPOA. Klaim ini dibantah keras oleh Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif. (raialyoum)
AS Tuding Iran Diam-Diam Kirim Rudal Balistik ke Irak
Para pejabat intelijen AS mengklaim bahwa Iran telah memanfaatkan kekacauan situasi di Irak untuk mengadakan “arsenal rahasia rudal balistik jarak pendek” di Irak, sebagai bagian dari sepak terjang Teheran untuk “mengacaukan” Timur Tengah dan memperluas pengaruhnya.
Seperti dilaporkan Rai al-Youm, Kamis (5/12/2019), The New York Times mengutip pernyataan para pejabat anonim bahwa rudal-rudal ini menjadi ancaman bagi sekutu AS dan mitranya di Timur Tengah, termasuk Israel dan Arab Saudi, dan dapat membahayakan pasukan AS.
Para pejabat itu juga mengklaim bahwa Iran “terlibat dalam perang tersembunyi dan menggempur negara-negara di Timur Tengah, tetapi menyembunyikan asal-usul serangan ini untuk mengurangi kemungkinan memicu respon atau eskalasi pertempuran.”
Mereka tidak merinci jenis rudal yang menurut mereka dikirim Iran ke Irak, namun menyatakan bahwa rudal-rudal itu berjarak jelajah lebih dari 600 mil sehingga dapat mencapai kota Quds (Yerussalem) jika diluncurkan dari Baghdad. (raialyoum)
Kurang dari 24 Jam, Pasukan Yaman Tembak Jatuh Drone Ketiga Arab Saudi
Pasukan Yaman kembali merontokkan pesawat nirawak (drone) pengintai milik koalisi militer pimpinan Arab Saudi yang terbang di angkasa dekat wilayah perbatasan kedua negara.
Saluran TV al-Masirah milik kelompok pejuang Ansarullah (Houthi) melaporkan bahwa drone nahas itu ditembak jatuh oleh pasukan Yaman dengan rudal berpresisi di angkasa Jahfan, Kamis (5/12/2019).
Sebelumnya, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree, dalam sebuah pernyataannya menyebutkan bahwa Rabu lalu tentara Yaman dan sekutunya juga telah menembak jatuh dua unit drone milik Saudi.
“Satu pesawat mata-mata ditembak jatuh di dekat perbatasan wilayah barat daya Saudi Jizan, sedangkan satu pesawat mata-mata lainnya jatuh di dekat wilayah Saudi selatan Asir,” bunyi pernyataan itu.
Penembakan itu merupakan operasi terbaru dalam serangan balasan pasukan Yaman terhadap invasi militer Arab Saudi atas Yaman. Pasukan Yaman secara berkala juga menggempur posisi-posisi di dalam wilayah Arab Saudi.
Situs berita TV al-Alam mencatat bahwa dalam satu bulan terakhir pasukan Yaman berhasil menembak jatuh sembilan unit pesawat terbang dan helikopter Saudi di wilayah perbatasan Saudi-Yaman. (raialyoum/alalam)