Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 5 Juli 2019

tentara emiratJakarta, ICMES: Uni Emirat Arab menarik sebagian besar pasukannya dari Yaman karena khawatir akan mendapat serangan balasan dari Iran jika terjadi serangan AS terhadap Iran.

Sejumlah komandan pasukan koalisi Arab dikabarkan tewas terkena serangan masif kelompok Ansarullah di provinsi Marib di bagian timur laut Yaman. Kelompok ini juga telah menggempur bandara Jizan dan Abha di bagian barat daya Arab Saudi.

Anggota parlemen Yordania dari kalangan Kristen menyerukan peledakan pipa gas Israel yang melintas di wilayah Yordania.

Komandan pasukan relawan Iran (Basij) menegaskan bahwa misi pasukan ini melampaui perbatasan Iran dan menjangkau kawasan pesisir Laut Tengah.

Berita selengkapnya:

WSJ: Takut Pembalasan Iran-AS, UEA Tarik Pasukannya dari Yaman

Surat kabar Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa Uni Emirat Arab (UEA) menarik sebagian besar pasukannya dari Yaman karena khawatir akan mendapat serangan balasan dari Iran jika terjadi serangan AS terhadap Iran.

WSJ menjelaskan bahwa menurut para pejabat Barat, sejak beberapa minggu lalu Abu Dhabi mulai memulangkan tank dan jet tempurnya dari Yaman serta menarik ratusan pasukannya dari kawasan pesisir Laut Merah, termasuk yang berada di dekat kota Hudaydah yang notabene pintu masuk utama bantuan kemanusiaan untuk Yaman.

WSJ menyebutkan bahwa mental UEA menciut akibat meningkatnya penentangan di Washington terhadap serangan militer ke Yaman, sebagaimana ia khawatir akan menjadi salah satu sasaran utama serangan balasan Iran jika Presiden AS memerintahkan serangan militer ke Iran.

WSJ mengutip keterangan para pejabat AS bahwa UEA memilih memerangi Al-Qaeda, ISIS, dan kelompok-kelompok radikal lain daripada fokus kepada Yaman.

Surat kabar ini juga mengutip pernyataan Peter Salisbury, pakar urusan Yaman dari lembaga International Crisis Group (ICG), bahwa pergerakan militer yang ada memberikan indikasi jelas bahwa UEA menginginkan konsentrasi pada diplomasi dan menarik diri dari perang yang tidak mendapat dukungan internasional.

Menurut WSJ, UEA sebenarnya sudah berusaha menghentikan peranannya dalam perang Yaman sejak sekitar satu tahun lalu setelah perang ini mempengaruhi kedudukan UEA di Washington.

WSJ mencatat bahwa pada April lalu kalangan Demokrat dan Republik dalam Kongres sepakat merilis keputusan yang menyerukan kepada AS untuk menghentikan dukungan terbatasnya kepada serangan yang dipimpin Saudi terhadap Yaman, termasuk dukungan informasi intelijen dan konsultasi mengenai mekanisme serangan udara.

Tindakan Kongres ini mencapat kecaman dari Trump sehingga upaya Kongres dalam hal ini gagal, dan sekarang para anggota Kongres berusaha menggagalkan upaya pemerintahan Trump menindak lanjuti penjualan senjata ke Saudi dan UEA senilai miliaran Dolar. (raialyoum)

Serangan Pasukan Yaman Tewaskan Sejumlah Komandan Pasukan Koalisi Arab

Juru bicara militer Yaman yang bersekutu dengan kelompok pejuang Ansarullah (Khouthi), Brigjen Yahya Sarie, menyatakan bahwa sejumlah komandan pasukan koalisi Arab tewas terkena serangan masif di provinsi Marib di bagian timur laut Yaman.

Di halaman Facebook-nya, Kamis (4/7/2019), Sarie menyatakan bahwa pasukan drone dan pasukan rudal kelompoknya telah melancarkan operasi serangan gabungan ke posisi-posisi militer lawannya di provinsi Marib setelah dilakukan operasi intelijen secara cermat dan pemantauan langsung atas pergerakan militer lawan.

“Pesawat-pesawat nirawak telah menggempur sistem Patriot milik pasukan agresor di Marib, dan serangan ini tepat mengena sasaran sehingga sistem itu tak bisa dipakai,” tulisnya.

Dia menambahkan, “Pasukan rudal telah menggempur konsentrasi besar pasukan agresor dan bayaran dengan rudal Badr B-1 dan mengena sasaran dengan presisi tinggi. Sumber-sumber kami memastikan tewasnya beberapa komandan musuh dan terlukanya puluhan lainnya dengan berbagai kondisi.”

Yahya Sarie menegaskan bahwa serangan ini merupakan “balasan atas kejahatan agresor dan pasukan bayarannya serta blokade mereka yang berkelanjutan atas bangsa Yaman yang besar.”

Dia juga berjanji bahwa serangan demikian akan terus dilancarkan, sembari menegaskan, “Tak ada tempat yang aman bagi agresor di manapun mereka berada, dengan izin Allah SWT.”

Seperti diketahui, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab melancarkan invasi militer ke Yaman sejak 26 Maret 2015 dengan dalih memulihkan pemerintahan Mansour Hadi dan menumpas kelompok Ansarullah yang menguasai Sanaa, ibu kota Yaman.

Serangan ini menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi, tersebarnya wabah penyakit dan kelaparan di sebagian kawasan, dan kehancuran banyak fasilitas infrastruktur Yaman. Menurut catatan berbagai lembaga internasional, serangan itu juga menjatuhkan ratusan ribu korban tewas dan luka serta memburuknya kondisi kemanusiaan. (raialyoum)

Ansarullah Yaman Serang lagi Bandara Jizan dan Abha di Arab Saudi

Kelompok pejuang  Ansarullah (Houthi) di Yaman menyatakan pihaknya telah menggempur bandara Jizan dan Abha di bagian barat daya Arab Saudi, Kamis (4/7/2019).

Juru bicara militer Yaman yang bersekutu dengan Ansarullah, Brigjen Yahya Sarie, menyatakan, “Pesawat-pesawat nirawak Qasef K-2 telah menggempur posisi-posisi militer penting di bandara regional Jizan. Serangan ini menimpa sasaran dengan sangat tepat dan menyebabkan terhentinya aktivitas navigasi udara di bandara itu.”

Dia menambahkan bahwa sejumlah pesawat nirawak Yaman juga menggempur bandara internasional Abha.

“Gempuran ini tepat mengena sasaran dan menyebabkan terhentinya navigasi udara di bandara itu,” lanjutnya.

Dia menegaskan bahwa operasi serangan dari Yaman akan terus dilakukan ke bandara-bandara Saudi yang digunakan untuk misi militer pasukan koalisi yang menginvasi Yaman.

Ansarullah belakangan ini meningkatkan serangan nirawak dan rudalnya ke berbagai sasaran Saudi, terutama bandara-bandara terdekat dengan Yaman.

Ansarullah menguasai Sanaa, ibu kota Yaman, pada September 2014 dan kemudian mengembangkan kekuasaannya hingga ke beberapa provinsi.

Pada Maret 2015 pasukan koalisi Arab yang dipimpin Saudi melancarkan invasi militer ke Yaman untuk memerangi Ansarullah dan membela pemerintahan presiden pelarian Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi. Invasi ini menyebabkan krisis kemanusiaan yang, menurut PBB, merupakan yang terburuk di dunia. (raialyoum)

Anggota Parlemen Yordania dari Kalangan Kristen Serukan Peledakan Pipa Gas Israel

Seorang anggota parlemen Yordania dari kalangan Kristen, Tareq Khouri, menyerukan peledakan pipa gas Israel yang melintas di wilayah Yordania.

Seruan itu dia sampaikan dalam interupsinya pada sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh faksi parlemen reformis Islam untuk membahas perjanjian Yordania dengan Israel di bidang gas, Rabu (3/7/2019).

Dia menyerukan kepada masyarakat Yordania agar menandatangani “Ikrar Kehormatan” (Mitsaq Sharaf) untuk melawan keberadaan pipa gas Israel di negara mereka.

Tareq Khouri mengusulkan penandataganan Ikrar Kehormatanyang menyatakan bahwa setiap orang di Yordania “berhak mengorban jiwanya maupun jiwa anak-anaknya untuk meledakkan pipa gas Israel yang melintas di wilayah Yordania.”

Dia menegaskan, “Kita sah menjadi martir dan mari kita meneken Ikrar Kehormatan yang menegaskan bahwa kita tidak akan membiarkan pipa gas ini barang 1 centimeter melintas di wilayah Yordania.”

Pada September 2016 Israel dan Yordania menandatangani perjanjian senilai US$ 10 miliar untuk ekspor gas dari ladang gas Leviathan milik Israel di Laut Tengah untuk jangka waktu 15 tahun sejak 2020. (raialyoum)

Misi Pasukan Relawan Iran (Basij) Menjangkau Berbagai Negara

Komandan pasukan relawan Iran (Basij) yang bernaung di bawah Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Gholamreza Soleimani, menegaskan bahwa misi pasukan Basij melampaui perbatasan Iran dan menjangkau kawasan pesisir Laut Tengah.

“Misi pasukan Basij tidak lagi terbatasi oleh perbatasan Iran, melainkankan membentang dari kawasan pesisir Laur Tengah hingga Irak, Suriah, dan Yaman,” ujarnya Soleimani dalam upacara pelantikan komandan Basjid di Teheran, ibu kota Iran, Rabu (3/7/2019), seperti dikutip kantor berita Mehr milik Iran.

Sehari sebelumnya, Pemimpin Besar Iran Grand Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengangkat Gholamreza sebagai komandan Basij menggantikan Gholam Hossein Gheib. (raialyoum)