Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 5 Agustus 2022

Jakarta, ICMES. Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Mayjen Hossein Salami, memastikan di Lebanon sekarang terdapat lebih dari 100.000 rudal, yang siap ditembakkan ke Israel.

Presiden Iran  Sayid Ibrahim Raisi mengatakan bahwa jalan resistensi yang membara melumpuhkan musuh dan membuka harapan di hati para pendukung perjuangan Palestina.

Kementerian Intelijen Iran mengumumkan pihaknya telah mengidentifikasi dan menangkap 10 anggota kelompok teroris takfiri ISIS yang berencana melakukan aksi teror di berbagai penjuru Iran selama bulan duka Muharram.

Sumber-sumber diplomatik mengungkapkan kepada saluran berita Al Mayadeen bahwa kelompok Taliban yang berkuasa di Afghanistan telah mengkonfirmasi tewasnya pemimpin organisasi teroris Al-Qaeda, Ayman Al-Zawahiri, dan saksi-saksi terpercaya Taliban juga mengaku telah melihat jasadnya.

Berita Selengkapnya:

Panglima IRGC: Lebih dari 100,000 Rudal di Lebanon Siap Buka Pintu Neraka bagi Israel

Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Mayjen Hossein Salami, memastikan di Lebanon sekarang terdapat lebih dari 100.000 rudal, yang siap ditembakkan ke Israel (Palestina pendudukan 1948).

Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (4/8), Salami menyinggung Amerika Serikat (AS) dengan mengatakan, “AS sudah angkat kopor dan meninggalkan kawasan setelah kehilangan kendali atasnya. AS tidak lagi memiliki kemampuan untuk memaksakan tekanan maksimum, dan jalan di depan untuk itu di kawasan sekarang tertutup.”

Dia menambahkan, “Iran telah melampaui sanksi yang dikenakan padanya. Masalah hari ini tidak lagi terkait dengan sanksi, dan dapat diselesaikan. Bangsa Iran telah melewati sanksi yang dikenakan pada mata pencaharian mereka.”

Dia lantas menyebutkan bahwa kekuatan Poros Resistensi anti-Israel terus meningkat di kawasan, dan bahwa dalam konteks ini di Lebanon terdapat lebih dari 100,000 rudal yang “siap membukakan pintu jahannam untuk para Zionis”.

Beberapa waktu lalu, pemimpin Hizbullah Lebanon Sayid Hassan Nasrallah dalam wawancara dengan salur TV Al-Mayadeen mengatakan bahwa rudal-rudal presisi kubu resistensi di negara ini dapat menjangkau semua sasaran darat dan laut di Israel.

Media Israel pada tahun 2021 menyebutkan Rezim Zionis mempekirakan Hizbullah memiliki 150,000 rudal dari berbagai jenis, yang dapat ditembakkan ke Israel dalam jumlah antara 1000-3000 per hari. (raialyoum)

Presiden Iran: Kubu Resistensi Lumpuhkan Musuh dan Buka Harapan bagi Palestina

Presiden Iran  Sayid Ibrahim Raisi mengatakan bahwa jalan resistensi yang membara melumpuhkan musuh dan membuka harapan di hati para pendukung perjuangan Palestina.

Dalam kata sambutannya saat ditemui Sekjen Jihad Islam Palestina Ziyad al-Nakhalah di Teheran, Kamis (4/8), Raisi mengatakan, “Bangsa-bangsa Muslim di kawasan sepenuhnya membenci entitas Zionis perampas, dan mereka memandang satu-satunya cara untuk menghadapinya terletak pada pendekatan resistensi.”

Presiden Iran menekankan bahwa resistensi layak dipertahankan sebagai sebuah ide, apalagi ide ini telah membuahkan hasil yang diinginkan gelanggang konfrontasi.

Mengenai sepak terjang Israel untuk normalisasi hubungan dengan beberapa negara di Timteng, Presiden Raisi mengatakan, “Entitas ini mengira mampu menciptakan keamanan untuk dirinya sendiri melalui skema normalisasi dan membangun hubungan dengan beberapa negara.  Tapi upaya rezim pendudukan gagal, dan tidak akan dapat menikmati keamanan dan stabilitas, karena pembacaannya yang salah atas perkembangan dan prospek masa depan di kawasan.”

“ Dukungan untuk Palestina dan perlawanan ada dalam konstanta politik Republik Islam Iran, dan kami tidak akan ragu dalam konteks pencapaian kemenangan perlawanan Palestina dan pembebasan Al-Quds Al-Sharif, yang merupakan tujuan Syahid Haji Qassem Soleimani dan semua syuhada kubu resistensi,” lanjutnya.

Raisi menilai dukungan umat Islam di kawasan kepada perjuangan Palestina sebagai  hambatan terbesar bagi  rencana-rencana AS dan kaum zionis di kawasan.

Di pihak lain, Sekjen Gerakan Jihad Islam Ziyad Al-Nakhalah mengaku senang dapat menemui  Presiden Iran.

Al-Nakhalah mengatakan bahwa Iran kini memiliki lebih banyak kekuatan dan kehadiran di tingkat regional dan internasional.

Dia memuji pendirian Sayid Raisi yang bertujuan memperluas hubungan dengan negara-negara di kawasan dan menghadapi kekuatan hegemonik.

Dia juga menyinggung pencapaian dan kegiatan yang dicapai oleh kubu resistensi di wilayah Palestina serta kebuntuan Rezim Zionis di depan faksi-faksi perlawanan di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Dia menunjukkan bahwa kehadiran dan ketegaran kubu resistensi Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat akan semakin membuat Israel tercekik dan pada akhirnya mengubah perimbangan kekuatan di dalam wilayah Palestina.

Menurutnya, semua keberhasilan ini tercapai berkat dukungan Iran dan pemimpin besarnya, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, kepada opsi dan jalan resistensi.

Sembari menyayangkan normalisasi hubungan sejumlah negara dengan Israel, Al-Nakhalah memuji inisiatif elemen-eleme Poros Resistensi karena telah menjadi sandungan bagi sepak terjang Israel untuk mendekati negara-negara Arab. (/alalam)

Iran Ringkus 10 Anggota ISIS yang Berencana Menyerang Majelis Asyura

Kementerian Intelijen Iran mengumumkan pihaknya telah mengidentifikasi dan menangkap 10 anggota kelompok teroris takfiri ISIS yang berencana melakukan aksi teror di berbagai penjuru Iran selama bulan duka Muharram.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (4/8), Kementerian itu menjelaskan bahwa ISIS berencana melakukan beberapa operasi teror dengan sasaran majelis-majelis duka Tragedi Asyura, yaitu peringatan kesyahidan cucunda Nabi Muhammad saw, Imam Hussein (AS), di Karbala pada tanggal 10 Muharram.

Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa Rezim Zionis Israel mencoba menggunakan kaum takfiri ISIS untuk operasi teror demikian, namun Kementerian Intelijen berhasil menangkap 10 anggota kelompok itu di wilayah barat dan selatan Iran.

Kementerian itu mengaku telah menemukan dan menyita gudang alat dan bahan peledak, perangkat komunikasi, dan senjata kelompok teroris, dan menyatakan bahwa dua pasukan keamanan Iran terluka dalam baku tembak dengan militan takfiri.

Namun demikian, kementerian itu mengimbau masyarakat untuk lebih waspada aksi teror dalam penyelenggaraan majelis duka Asyura, dan memperingatkan bahwa Israel dan pasukan ISIS bayarannya akan mendapat balasan “menghancurkan” atas upaya aksi teror mereka. (presstv)

Al-Zawahiri Terbunuh, Tapi Bukan karena Serangan yang Diklaim AS

Sumber-sumber diplomatik mengungkapkan kepada saluran berita Al Mayadeen bahwa kelompok Taliban yang berkuasa di Afghanistan telah mengkonfirmasi tewasnya pemimpin organisasi teroris Al-Qaeda, Ayman Al-Zawahiri, dan saksi-saksi terpercaya Taliban juga mengaku telah melihat jasadnya.

Namun demikian, sumber-sumber itu mengatakan bahwa Al-Zawahiri tidak terbunuh seperti yang dilaporkan Washington, melainkan akibat ledakan misterius.

Presiden AS Joe Biden Senin lalu mengaklaim pihaknya telah membunuh Al-Zawahiri, tersangka dalang serangan 11 September 2001.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Biden mengatakan serangan di Kabul, ibu kota Afghanistan, telah dilakukan pada hari Sabtu.

“Saya memberikan persetujuan akhir untuk menjemputnya,” katanya, sembari menyebutkan bahwa tidak ada korban sipil.

“Keadilan telah ditegakkan dan pemimpin teroris ini tidak ada lagi,” imbuh Biden.

Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan Al-Zawahiri tewas di balkon sebuah rumah di Kabul dalam serangan drone, dan bahwa tidak ada sepatu bot (pasukan) AS di wilayah di Afghanistan.

Pejabat itu mengatakan bahwa kehadiran Al-Zawahiri di Kabul merupakan “pelanggaran yang jelas” terhadap kesepakatan yang telah ditandatangani Taliban dengan AS di Doha pada tahun 2020 dan yang telah membuka jalan bagi penarikan AS dari Afghanistan. (almayadeen)