Jakarta, ICMES. Seorang perwira lapangan di pusat komando Hizbullah di Lebanon mengatakan bahwa bom yang diledakkan oleh pejuangnya terhadap pasukan elit Israel yang berusaha maju di pinggiran kota Maroun al-Ras dan Yaroun telah mewaskan dan melukai lebih dari 20 perwira dan tentara Zionis Israel.
Media militer Yaman memublikasi video serangan pasukan negara ini terhadap sebuah kapal tanker minyak Inggris, yang pekan ini menjadi sasaran sejumlah rudal, drone, dan perahu nirawak.
18 warga Palestina gugur dan beberapa lainnya terluka akibat serangan udara Israel terhadap kamp Tulkarm di wilayah utara Tepi Barat.
Berita selengkapnya:
Puluhan Perwira dan Tentara Zionis Tewas, Israel Bombardir Beirut Selatan untuk Habisi Sayid Safiyuddin
Seorang perwira lapangan di pusat komando Hizbullah di Lebanon mengatakan bahwa bom yang diledakkan oleh pejuangnya pada hari Kamis (3/10) terhadap pasukan elit Israel yang berusaha maju di pinggiran kota Maroun al-Ras dan Yaroun telah mewaskan dan melukai lebih dari 20 perwira dan tentara Zionis Israel.
Perwira Hizbullah itu mengatakan bahwa beberapa bom telah ditanam belakangan ini untuk menghadang pergerakan pasukan Israel, dan sebagian di antaranya ditanam pada jam-jam terakhir sebelum ledakan.
Dia menjelaskan bahwa personil Hizbullah berhasil memasang perangkat bom di jalur yang telah diperkirakan akan dilalui oleh pasukan elit Israel di lepas perbatasan Lebanon-Palestina, di tengah kewaspadaan dan mobilisasi pasukan Israel di sejumlah posisi dan barak militer seberang, serta padatnya penerbangan pesawat pengintai di zona udara area sekitar.
Sebelumnya, pusat komando operasi Hizbullah dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh media militernya mengumumkan; “Pusat komando operasi perlawanan Islam, berdasar pernyataan sumber-sumber lapangan dan keamanan terpercaya, mengkonfirmasi bahwa jumlah kematian di antara para perwira dan tentara musuh Zionis dalam pertempuran heroik mujahidid perlawanan Hizbullah hari ini, Kamis, 3 Oktober, mencapai 17.”
Hizbullah menyebutkan bahwa hingga Kamis malam pukul 19:30 waktu setempat, pihaknya telah melakukan 29 operasi militer dengan berbagai tujuan, mulai dari memukul mundur upaya pasukan elit Israel, yang gagal mendatangi beberapa desa perbatasan di Lebanon selatan, hingga menargetkan beberapa konsentrasi pasukan Israel di barak, lokasi militer, perkebunan, dan rumah-rumah pemukiman di sepanjang perbatasan di depan desa-desa di Lebanon selatan, serta membom pemukiman dan target-terget militer di bagian utara Palestina pendudukan.
Pada hari Kamis, Hizbullah juga merilis video serangannya terhadap Pangkalan Glilot dan markas Mossad di utara Tel Aviv dalam operasi bersandi “Khaibar”.
Media Israel melaporkan sirene membahana di pinggiran utara kota Haifa dan terdengar sedikitnya delapan suara ledakan.
Dalam perkembangan terbaru, Israel pada Jumat dini hari (4/10)melancarkan serangan udara terbesar pasca gugurnya Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah. Saluran 14 Israel melaporkan bahwa serangan itu ditujukan untuk menghabisi Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah Sayid Safiyuddin, yang juga diduga kuat akan menjadi penerus Sayid Nasrallah.
Hingga berita disusun, belum ada laporan rinci mengenai dampak serangan tersebut, namun beberapa video yang beredar di berbagai platform media sosial memperlihatkan kobaran api dalam ledakan-ledakan besar serta beberapa kehancuran bangunan. (alalam)
Pasukan Yaman Serangan Kapal Inggris, Pejuang Irak Serang Israel dengan Drone Tipe Baru
Media militer Yaman memublikasi video serangan pasukan negara ini terhadap sebuah kapal tanker minyak Inggris, yang pekan ini menjadi sasaran sejumlah rudal, drone, dan perahu nirawak.
Video itu memperlihatkan keadaan ketika perahu yang dikendalikan dari jarak jauh mencapai badan kapal tanker Inggris di Laut Merah, bertabrakan dengannya, dan kemudian meledak dan menyebabkan kerusakan parah.
Selasa lalu, Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan pihaknya telah menargetkan kapal minyak Inggris (CORDELIA MOON) di Laut Merah, dengan delapan rudal balistik dan jelajah, sebuah drone, dan sebuah perahu nirawak, yang menyebabkan kapal tersebut rusak parah.
Mereka menyatakan operasi tersebut dilakukan dalam rangka pelaksanaan operasi militer untuk penerapan blokade laut terhadap Israel, dan bahwa operasi demikian tidak akan berhenti kecuali agresi terhadap Gaza dihentikan, blokade dicabut, dan agresi terhadap Lebanon dihentikan.
Laporan lain menyebutkan bahwa pasukan resistensi Islam Irak (IRI) melancarkan serangan ke Israel selatan dengan drone canggih dengan tipe yang pertama kalinya mereka gunakan.
Mereka menyatakan bahwa serangan ini dilancarkan demi membela Palestina dan Lebanon yang terus menerus diserang Israel.
“Para mujahidin kami pada hari Kamis telah menyerang target di bagian selatan tanah pendudukan (Palestina) dengan drone canggih yang digunakan untuk pertama kalianya, dan para mujahid kami akan terus menggunakannya untuk mengguncang sarang-sarang musuh,” ungkap IRI dalam sebuah statemennya. (alalam)
Israel Lancarkan Serangan Udara di Tepi Barat, 18 Orang Palestina Gugur
18 warga Palestina gugur dan beberapa lainnya terluka akibat serangan udara Israel terhadap kamp Tulkarm di wilayah utara Tepi Barat pada Kamis malam (3/10).
Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan menyebutkan; “18 warga Palestina gugur syahid dalam serangan Israel di kamp Tulkarem.”
Kantor Berita resmi Palestina, Wafa, melaporkan: “18 warga gugur syahid dan beberapa lainnya terluka, pada Kamis malam, dalam serangan yang dilancarkan oleh pesawat udara rezim pendudukan Israel terhadap sebuah kafe populer di kamp Tulkarem.”
Wafa juga menyebutkan; “Kendaraan pertahanan sipil dan ambulan bergegas ke tempat kejadian, di mana para syuhada dan korban luka dipindahkan ke Rumah Sakit Pemerintah Martir Thabet Thabet di kota Tulkarem.”
Saksi mata dari lokasi peristiwa mengatakan bahwa pemboman tersebut menyasar sebuah kafe.
Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengatakan, “Untuk pertama kalinya sejak intifada kedua, tentara Israel menggunakan pesawat tempur untuk membom sebuah bangunan di Tulkarem, Tepi Barat, yang sejauh ini menyebabkan terbunuhnya 18 orang Palestina.”
Beberapa media Israel melaporkan bahwa sebuah jet tempur menyerang militan di Tulkarem di Tepi Barat.
Ini bukan pertama kalinya tentara pendudukan menyerang kamp Tulkarem.
Sumber media menyatakan bahwa tentara pendudukan tidak mengeluarkan perintah evakuasi sebelum pemboman udara dilakukan. Hal ini adalah karena rezim pendudukan menganggap targetnya sebagai mangsa yang berharga terkait dengan sejumlah sayap senjata militer yang berafiliasi dengan faksi-faksi perlawanan Palestina, baik di Brigade Syuhada maupun Brigade Al-Qassam, sehingga kemudian melancarkan operasi pembunuhan dari udara tanpa peringatan.
Juru bicara tentara pendudukan Israel mengatakan bahwa sebuah pesawat perang melakukan serangan yang menarget sel di Brigade Al-Quds di Kamp Tulkarm. (raialyoum)